Share

27. Ciuman Panas

Larena setengah melepas pelukannya, ia menatap wajah Arfeen yang begitu dekat dengannya.

Sebenarnya tadi ia mau melepas pelukan itu spontan, namun ia takut semua orang jadi curiga.

"Tak apa, yang mereka tahu kita saling mencintai kan?" ucapnya dengan senyum yang memaksa di bibir.

Arfeen membenarkan hal itu, yang semua orang tahu pernikahan mereka itu sungguhan. Bukan hanya sebatas kontrak, jadi kemesraan kecil seperti ini wajar saja jika terjadi.

"Kau benar, harusnya kita memang terlihat mesra ya!" saut Arfeen setuju. Namun ia jadi memiliki ide jail. "Kalau begitu harusnya bukan hanya sekedar pelukan, tapi juga ciuman panas!"

Kedua mata Larena melotot seketika. Ciuman panas?

"Ci-ci-ciuman?" beonya terbata.

Arfeen memainkan alis matanya, "Satu ciuman panas tidak akan membuatmu rugi kan? Kau tak ingin mereka curiga jika pernikahan ini hanya kontrak kan?" bisik Arfeen dengan nada sensual.

"A ...." Larena mati kutu sekarang. Itu salahnya sendiri juga, kenapa harus memberikan ide pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status