Share

Permintaan Maaf Sepaket dengan Pelukan

Meja makan yang cukup untuk dua belas orang itu hanya diisi oleh Emma, Ratih, dan Aruna. Terlihat lengang untuk ukuran mansion yang luas di kediaman keluarga Daksa.

Seperti biasa, Aruna meminum susu kotak strawberry-nya dengan serius sebelum melanjutkan ceritanya lagi tentang sosok yang dikaguminya.

“Oh iya, Bu Claudia–

“Claudia Claudia terus, tidak bisakah kamu membahas yang lain, Aruna?” sela Ratih melayangkan tatapan protesnya.

“Kalau kamu tidak suka mendengarnya, kamu boleh pergi dari meja makan ini, Ratih.” Perkataan Emma yang lempeng itu membuat Ratih tersinggung sehingga adik iparnya itu pergi setelah memutar bola matanya.

Aruna yang melihat itu mengerjapkan matanya, cukup terkejut mendapati Emma pertama kalinya berbicara seperti itu. Emma yang mengerti tatapan Aruna padanya lekas tersenyum.

“Grammie masih ingin mendengar ceritamu soal Claudia. Abaikan saja soal Ratih, dia hanya merusak mood saja,” jelas Emma pada cucunya itu.

Benar juga, pikir Aruna. Gadis muda tersebut pun me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status