Share

Interaksi Hangat

last update Last Updated: 2024-07-03 20:50:47

Menyaksikan sendiri bagaimana kepercayaan diri Claudia membuat Emma bertepuk tangan. Selepas itu, Emma juga mengacungkan kedua jempolnya ke arah Claudia.

“Bagus, Claudia. Tante senang mendengar keberanian kamu sayang!” puji Emma. “Jika kamu butuh bantuan, jangan segan untuk mengatakannya pada Tante, ya. Sudah pasti Tante akan mendukungmu secara penuh, Clau.” Emma bersungguh-sungguh dalam ucapannya.

“Mmm, jangan segan jika kamu perlu bantuan, Claudia,” sahut Rudi ikut-ikutan. Hal itu membuat Emma merasa gemas pada suaminya.

“Pa, kamu tadi terdengar meragukan Claudia …. Kenapa sekarang tiba-tiba seperti ini?” Emma tidak menyindir Rudi, hanya sekadar bertanya.

Ditodong pertanyaan seperti itu oleh Sang istri membuat Rudi berdeham pelan, “Bukan meragukan, Bu. Papa hanya memastikan jika memang Claudia yang akan menjadi menantu kita.”

Percakapan itu sungguh menyentuh permukaan dasar hati Claudia. Suara-suara di dalam kepalanya mulai terdengar berisik.

‘Wahhh, Claudia, aktingmu yang semakin n
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Tresna Sumirat Hermiati
part selanjuuuutnyaaaa gas keun
goodnovel comment avatar
KARTIKA55582181
ditunggu part selanjutnya thor, semngat
goodnovel comment avatar
Dinila Ikhsan
waahhh... Sdh lampu hijau semua nih jlnnya. Sdh Ryu, cepat bilang yg sebenarnya,kalo kamu mau untuk hubungan sebenarnya bukan lagi pura-pura. n segera deh halalkan. ntar Claudia ditikung cowok lain. lanjut lagi up nya Thor. SEMANGAT!!!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Presdir Posesif   Hampir Terbongkar

    Pertanyaan Rudi memancing rasa penasaran Ryuga untuk menoleh pada Claudia serta Emma yang buru-buru melerai pelukan dengan Claudia.“Sayang, kenapa menangis?” tanya Emma dengan perasaan khawatir.Claudia tersenyum getir. Dia menyeka bekas air mata di pipinya.‘Astaga, aku cengeng sekali hari ini!’ ucapnya merutuk dalam hati.Claudia mengedipkan matanya. “Eng-nggak, Om, Tan–“Enggak apanya? Ini yang keluar apa? Air hujan?!” sindir Ryuga dengan ketus. Jari telunjuk serta jempolnya ikut mengusap sebelah pipi Claudia.“Ryugaaa,” tegur Emma dengan lembut.“A-aku cuma sedikit terharu,” elak Claudia menepis halus tangan Ryuga. “A-aku izin ke kamar mandi dulu. Permisi,” pamit Claudia tanpa menunggu jawaban dari yang lain.Selepas kepergian Claudia, Emma menatap putranya penuh protes. Dia lalu menatap Sang suami. “Pa, sepertinya Ibu nggak jadi pulang,” beritahu Emma.“Oke.”Sebenarnya Rudi tidak masalah. Namun, Ryuga yang tampak keberatan dilihat dari kedua alisnya yang menekuk tajam. Pria itu

    Last Updated : 2024-07-04
  • Pesona Presdir Posesif   Penangkapan Claire

    “Lohh, Kak Sam?!”Claire berjalan menghampiri tunangannya itu dengan raut wajah yang agak panik. Dia berusaha mengukir senyum manisnya seperti biasa.“Aku kira Kak Sam udah pergi, tapi ternyata masih di sini–“Claire,” potong Sam menarik lengan wanita itu hingga membuat Claire berhadapan dengan Sam. Sepasang manik coklatnya menyelami netra mata Claire yang jernih. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan sayang?” sambungnya dengan suara yang lemah.Ditatap seperti itu tak membuat Claire gugup. Dia malah makin melebarkan senyumnya dan menyentuh sebelah pipi Sam lalu mengusapnya.Suara lembut wanita tersebut mengudara, “Ahhh, Kak Sam dengar pembicaraanku barusan di telpon, ya? Itu … aku dan timku mau menghancurkan pertandingan voli besok dengan mengalahkan tim lawan.”Penjelasan Claire membuat Sam menatapnya tidak mengerti. Pria itu mengerutkan dahinya dengan samar. “Kakak juga mendengar nama Ryuga. Yang kamu maksud Ryuga Daksa tunangannya Claudia?”Tiba-tiba saja Claire terkekeh, merasa lucu.

    Last Updated : 2024-07-05
  • Pesona Presdir Posesif   Dalam Dekapan Sang Presdir

    [08xxxx: Bu Claudia, Bu Claire jatuh pingsan sehingga dia belum bisa dibawa ke kantor.] “Claire beneran pingsan?” gumam Claudia saat membaca pesan masuk itu di kamar mandi. Ya, Claudia masih di sana setelah mencuci wajahnya di wastafel dan belum memiliki niatan untuk ke luar dari kamar mandi di rumah Ryuga. Wanita itu menaikkan pandangan, menatap dirinya pada cermin di hadapannya. Matanya terlihat sembab dan hidungnya sedikit meninggalkan bekas kemerahan. “Apa yang aku lakukan sudah tepat?” ucap Claudia yang kemudian menggigit bibir bawah bagian dalamnya. Sejujurnya, Claudia tidak tahu apakah dirinya siap dengan konsekuensi dari tindakan yang diambilnya kini. Di satu titik dia merasa siap, namun di titik lain Claudia merasa tidak yakin. Ketukan di pintu luar membuat Claudia menolehkan wajahnya. “Claudia,” panggil Ryuga dengan suaranya yang dalam di luar kamar mandi. Ingin menyahut, tapi bibir Claudia kelu. Satu tangannya meremas ponsel dan satu tangannya lagi meremas sisi cela

    Last Updated : 2024-07-05
  • Pesona Presdir Posesif   Pertanyaan Random Aruna

    Memberanikan diri, tangan kiri Claudia melingkari pundak pria yang lebih tinggi darinya itu. Hanya sesaat sebelum sesosok gadis memergoki keduanya tengah berpelukan. “Aruna boleh peluk Bu Claudia juga, Dad?” Pertanyaan itu jelas membuat baik Ryuga maupun Claudia melepaskan diri masing-masing. Keduanya tampak kelihatan salah tingkah meskipun Ryuga lebih bisa mengendalikan ekspresinya. Ryuga membalikkan tubuhnya agar melihat keberadaan putrinya yang sepertinya baru saja bangun dari tidurnya. Aruna tampak menggemaskan dengan baju terusan selutut bermotif strawberry. “Mau peluk Claudia, Aruna?” tanya Ryuga memperjelas. Sepasang manik hitamnya memicing menatap putrinya. “Aruna, ganti dulu bajunya– “Sini, Aruna,” sela Claudia memotong ucapan Ryuga. Dia merentangkan kedua tangannya. Sekilas Claudia memandang Ryuga tak percaya. Kenapa Aruna harus repot-repot mengganti bajunya terlebih dahulu? Claudia tidak habis pikir. Ryuga berlebihan sekali. “Yes!” Melihat itu, Aruna bergegas melang

    Last Updated : 2024-07-06
  • Pesona Presdir Posesif   Pernyataan Ryuga

    “Tentu saja, Aruna,” aku Claudia.Sekitar tiga detik berlalu, Claudia baru menjawab pertanyaan gadis itu. Dia pun menambahkan, “Kalau belum, tidak mungkin Ibu ada di sini ‘kan?”Jawaban Claudia sangat masuk akal. Dan yang paling penting, Claudia sudah menunjukkan sikap profesionalnya di depan Aruna.Aruna terkekeh, “Benar juga, sih.”Kedua gadis itu saling melemparkan senyum. Berbeda dengan Ryuga yang menunjukkan ekspresi kesulitan. Satu tangannya yang berada di saku celana training hitam menggenggam erat-erat kotak persegi beludru berwarna merah.Ya, Ryuga sudah mengambil cincin berlian yang ada di ruangan kerjanya sebelum benar-benar memutuskan menghampiri Claudia. Ryuga seketika langsung mengeluarkan tangannya.Sepertinya waktunya belum tepat untuk memberikannya pada Claudia. Namun, Ryuga akan berencana memberikannya hari ini.“Jadi pesan ayam dan pizza-nya, Aruna?” Ryuga membelokkan topik.Gadis itu mengangguk kuat-kuat. “Jadi, Dad!”Tak lupa Ryuga juga menanyai Claudia. Suaranya

    Last Updated : 2024-07-07
  • Pesona Presdir Posesif   Gantung

    “Aku menyukaimu, Claudia.”Untuk ketiga kalinya Ryuga mengulangi kalimat yang sama. Namun, melihat Claudia yang belum meresponsnya membuat Ryuga kesal sendiri. Pria itu mengerutkan dahinya samar, “Kamu dengar apa yang aku katakan ‘kan?!”“I—iya, a—aku dengar kok,” jawab Claudia baru membuka suaranya. Kepalanya mengangguk kecil.“Lalu kenapa tidak mengatakan apapun, Claudia?” Suara Ryuga terdengar rendah, nadanya turun satu oktaf. Manik hitam Ryuga tampak mengintimidasi sehingga menambah kegugupan Claudia. Meskipun begitu, Ryuga tak melepaskan tangan Claudia.“Hanya … sedang berpikir saja, Ryuga,” jawab Claudia dengan wajahnya yang polos. Matanya mengedip secara lambat.Claudia berpikir bahwa rasanya seperti tidak nyata. Dua sosok dalam batinnya kembali berbicara dengan pendapat yang berbeda.‘Pikirkan baik-baik, Claudia. Ryuga tidak mungkin menyukaimu begitu saja.’‘Semua sudah jelas, Clau … Alasan Ryuga bersikap aneh padamu dan kamu menganggapnya berlebihan, itu karena Ryuga menyukai

    Last Updated : 2024-07-07
  • Pesona Presdir Posesif   Adu Mulut

    Bel apartemen Claire berbunyi lagi. Sam yang sedang mengobrol dengan polisi perihal kasus tunangannya terdistraksi dengan itu. Jadi, dia meminta izin untuk melihat siapa yang berkali-kali menekan bel dengan tidak sabaran.Begitu melihat layar interkom, Sam sempat mengernyitkan dahi.‘Rasanya wanita itu tampak familier,’ batin Sam. Tak lama, dia pun membuka pintu.Manik coklatnya seketika bertemu dengan wanita yang wajahnya tampak terlihat lelah berdiri di depan pintu.“Bellanca, temannya Claire?”Bukankah sebelumnya Claire mengatakan temannya akan datang?Mendengar pertanyaan Sam, sosok wanita tersebut atau Bellanca menggeleng, tampak menyangkal. Dia bahkan meralat, “Ya, aku Bellanca. Tapi, aku bukan teman Claire … hanya seorang kenalan.”Bellanca tak sabar ingin bertemu Claire. Jadi, dia dengan cepat bertanya, “Bisa bertemu Claire?” Suaranya sama sekali tidak menunjukkan keramahan.Sam menolehkan wajah ke belakang. Keempat polisi itu sedang ada di dalam dan Claire ada di kamarnya. La

    Last Updated : 2024-07-08
  • Pesona Presdir Posesif   Saling Menuduh

    Pada akhirnya, Bellanca tak punya pilihan untuk ikut ke kantor polisi untuk diinterogasi.Dilihat dari sudut mana pun, Bellanca memang tetap bersalah. Namun, dia punya hak untuk memberikan kesaksian perihal kebenaran.Apa yang Claire ucapkan tadi bisa mencemari nama baiknya. Pun, wanita sundal alias Claire Lee tidak bisa dibiarkan lepas begitu saja.“Hanhan dan Hadi, bawa Bu Bellanca bersama kalian. Sementara Bu Claire ikut bersama saya.” Pak Deni memberikan perintah.“Siap laksanakan, Pak!”Kedua wanita itu diboyong dengan mobil yang berbeda karena ditakutkan akan beradu mulut kembali. Untungnya polisi-polisi itu memang membawa dua unit mobil.Sebelum masuk ke dalam mobil putih berbaret biru itu, Claire bersumpah dalam hatinya, ‘Kamu akan menyesal telah melakukan ini padaku, Claudia!’Demi apapun, Claire merasa dipermalukan! Beberapa penghuni di unit apartemen lain yang sempat berpapasan dengannya di lobby menatap Claire dengan tatapan yang menurutnya tidak mengenakan. Bahkan berbisi

    Last Updated : 2024-07-09

Latest chapter

  • Pesona Presdir Posesif   Tentang Cuti untuk Bulan Madu

    “Saya sudah menyebarkan undangan pernikahan Anda dan Bu Claudia pada kolega penting dari Daksa Company, Pak Ryuga. Kemungkinan besar … kolega yang hadir saat acara seminar nanti sudah menerima undangan pernikahan Anda, Pak.”Pandangan Ryuga terangkat, menatap lurus ke arah sekretarisnya yang sedang menjelaskan di kursi depan mobil. Sang sekretaris lanjut bicara, “Semoga saja itu tidak membuat Anda merasa tidak nyaman ada di sana, Pak Ryuga.”Sang sekretaris hanya mengikuti perintah Ryuga yang sudah menjadwalkan untuk mengirimkan undangan tiga hari sebelum acara. “Kerja bagus,” angguk Ryuga. “Terima kasih banyak, Diana,” ucap Ryuga dengan nada suara yang terdengar tulus.Di depan sana, sesaat Diana merasa tertegun. Wanita itu terkekeh sambil mengibaskan tangan ke udara, “Tolong jangan seperti itu, Pak Ryuga. Sudah tugas saya untuk membantu–“Terima kasih sudah mengurungkan niat pengunduran diri dari perusahaan, Diana.” Tanpa Diana, jadwal kegiatannya pasti akan sangat berantakan. Mesk

  • Pesona Presdir Posesif   Hot Tea - Hot Tea

    Seorang pria cenderung mengikuti logika dibandingkan perasaannya. Riel termasuk pria dengan tipe pertama. Akan tetapi, sepertinya itu tampak berbeda dengan apa yang baru saja dilakukannya. Dengan kesadaran penuh, kini Riel tengah berdiri di sebuah kamar flat–tempat yang baru didatanginya kedua kali. Tangan kanannya sudah terangkat, hendak mengetuk pintu. Namun, mendadak Riel ragu. Tapi, sudah terlanjur disini …. Alhasil tangannya menggantung di udara. Riel membuang wajah sekaligus mengembuskan napas kasarnya. Bertepatan dengan itu, pintu kamar flat tersebut terbuka dari dalam. Refleks, Riel kembali meluruskan pandangan. Maniknya langsung bersitatap dengan sosok penghuni kamar pemilik flat. Bibir Riel sudah terbuka, hendak mengatakan sesuatu selagi dia menurunkan tangan. Namun, sebelum suaranya mengudara, mulutnya dibungkam oleh sebuah tangan mungil di hadapannya. Jarak keduanya dekat sekali. Riel bisa merasakan deru napas pendek wanita di hadapannya. Sementara sang wanita juga bi

  • Pesona Presdir Posesif   Kesalahan Riel

    Selagi Ryuga mengambil tab dan catatan di ruangan kerjanya, secara bersamaan dia mendapatkan panggilan telepon dari Riel. Pria dengan tahun kelahiran yang sama dengan Claudia itu menanyakan satu dua hal terkait kontrak kerjasama dengan perusahaan lain.“Besok aku tinjau kembali terkait kontrak dari perusahaan yang kamu maksud, Riel. Sekarang, aku harus menemui Claudia dulu.” Dengan kata lain, Ryuga sedang tidak mau diganggu.Bisa berduaan dengan Claudia adalah waktu emas bagi Ryuga. Jadi, tidak boleh disia-siakan.“Baik, Pak Ryuga.”Ibu jari Ryuga yang hendak menekan tombol merah di layar ponsel tertahan saat mendengar suara Riel bicara lagi di seberang sana. “Apa Anda sedang bersama Bu Claudia, Pak Ryuga?”Mendapatkan pertanyaan itu, Ryuga mengurungkan niat untuk mengakhiri panggilan. Dia menautkan alis. “Kenapa kamu ingin tahu, Riel?” tanyanya dengan nada cukup sinis.Riel menahan napas menyadari betapa bodohnya pertanyaan itu. Dia sesaat lupa jika Ryuga benar-benar bersikap posesif

  • Pesona Presdir Posesif   Pernyataan Sayang

    Keputusan Aruna sudah benar dengan tidak ingin menambah urusan Claudia lebih banyak. Kini Claudia tengah dibuat pusing karena Emma menodongkan pertanyaan yang cukup membuat Claudia kepikiran.‘Memikirkan jawaban untuk pertanyaan Tante Em jauh lebih sulit dibandingkan memikirkan jawaban untuk pertanyaan mahasiswa,’ batin Claudia seraya menggeleng-gelengkan kepala.Saking fokus berpikir sambil melamun, Claudia sampai tidak lagi mengikuti alur cerita film yang tengah ditontonnya sejak lima belas menit lalu bersama Ryuga. Merasa diabaikan, Ryuga berusaha mencari perhatian. Bersama Claudia, Ryuga merasa menjadi pria yang haus dengan atensi dan juga … sentuhan.Demikian, Ryuga mengubah posisinya yang duduk menjadi terbaring dengan kepala yang sengaja dijatuhkan di atas paha wanita itu.Tindakan kecil Ryuga tersebut berhasil membuyarkan lamunan Claudia. Pandangan Claudia turun dan langsung bertukar pandangan dengan manik hitam Ryuga.“Beritahu aku apa yang mengganggu pikiranmu saat ini, Clau

  • Pesona Presdir Posesif   Nama yang Kembali Disebut

    Tampak seorang pemuda tengah berdiri seorang diri di dekat tempat pembelian tiket masuk. Dia baru saja membeli dua tiket untuk masuk ke dalam wahana bermain. Bibir tipisnya mengulas senyum kecil menatap tiket di tangannya lamat-lamat. Satu tiket untuk dirinya dan satu lagi untuk seorang gadis berharga baginya. Membayangkan keduanya akan menghabiskan waktu berdua membuat Dirga tersenyum sendiri. Detik berikutnya, Dirga menggelengkan kepalanya. Jangan senang dulu, pikirnya. Lantas Dirga meluruskan pandangannya. Dari jarak satu meter, Dirga melihat Aruna berjalan tidak sendirian. Gadis itu ditemani dua sosok yang sangat Dirga kenali. "Apa itu Aland sama Anjani?" gumam Dirga seraya melorotkan kacamata hitamnya ke bawah. Kedua alis Dirga menukik kesal. Sepertinya tebakannya tidak meleset. Aruna memang datang bersama Aland dan Anjani. "Udah lama nunggunya, Dir?" Hilang sudah sapaan manis dari Aruna yang biasa diucapkannya pada Dirga. Kini, Aruna tampak kehilangan minat untuk berbicara

  • Pesona Presdir Posesif   Menjemput Anjani

    Jika Ryuga dan Claudia tengah sibuk dan kewalahan karena baik Emma maupun Ratih mulai membahas tentang pernikahan, di sisi lain mobil yang dikendarai Aland baru saja tiba di depan kompleks perumahan Anjani. Tampak Anjani yang ke luar dari pos satpam. Gadis itu sepertinya menunggu di sana. Dia berlarian kecil sehingga membuat poninya bergerak lucu. “Pagi, Runa!” panggil Jani seraya mendekat ke arah mobil. Dibalik poninya yang sedikit menutupi pandangan, dia bisa melihat sosok lain selain Aruna di mobil tersebut. Demikian, Anjani sedikit memiringkan kepalanya untuk menatap ke arah sosok tersebut. Dia tidak lagi terkejut sebab Aruna sudah memberitahunya tentang sosok itu. Karena itulah Anjani setuju untuk ikut. Aruna melambaikan tangan lalu mengembangkan senyum cerahnya dan membalas, “Pagi, Jani. Ayo masuk!” titah Aruna. Detik setelah Aruna mengatakan itu, Aland–sosok lain dan tidak bukan di sebelah Aruna ke luar dari mobil. “Mau ke mana, Om Aland?” tanya Aruna keheranan. Pandangann

  • Pesona Presdir Posesif   Baju Prewedding?

    Emma mengabaikan Ryuga karena dua hal, pertama karena ternyata Ryuga sudah sembuh. Itu bisa dipastikan saat Emma melihat putra semata wayangnya itu bisa berdiri dan menimpali ucapannya. Dan yang kedua jelas karena Claudia Mada. Emma meneriaki nama wanita itu sekali lagi sesaat sebelum si pemilik nama ke luar dari salah satu ruangan yang ada di rumah Ryuga. “Tante Emma?” panggil Claudia pelan saat melihat sosok Emma. Dalam hatinya Claudia berbicara, ‘Apa tamu barusan itu Tante Emma?’ “Syukurlah ….” Ekspresi wajah Emma yang panik kini perlahan berubah menjadi raut wajah penuh kelegaan. Dia mengelus dadanya perlahan. Baru saja Emma mendapati Claudia keluar dari ruangan kerja Ryuga, bukan dari kamar. Hal itu membuat Emma merasa lega tanpa mengetahui kejadian beberapa saat lalu dirinya datang. Dia mendekati Claudia dengan langkah tergopoh-gopoh. “Kamu di sini karena mendengar Ryuga sakit, Clau?” Seketika Claudia meringis. Dia menatap Emma dengan pandangan tidak enak. “I–iya, Tan

  • Pesona Presdir Posesif   Tamu tak Diundang

    Sadar jika kamar adalah tempat yang paling ‘berbahaya’, Claudia meminta Ryuga untuk membawanya ke ruangan lain. Claudia sempat berpikir, ‘Jika bukan di kamar, semua akan aman. Baik aku dan Ryuga tidak akan berlebihan.’Namun, tidak ada orang yang benar-benar pasti bisa menebak yang akan terjadi selanjutnya.Keduanya berakhir ada di ruangan kerja Ryuga dengan posisi sekarang ini Claudia tengah duduk di atas pangkuan Ryuga. Sementara Ryuga terduduk di atas kursi kerjanya.Mmhh~Suara lenguhan Claudia terdengar. Di sela-sela perang bibir keduanya, Ryuga melarikan kedua tangannya pada tubuh Claudia. Satu di leher dan satu di paha wanita itu. Claudia memberikan respons dengan menyelipkan jari-jari telunjuknya ke dalam helaian rambut Ryuga.Pagutan panas keduanya terlepas kala Sang pria menyadari jika wanitanya membutuhkan pasokan oksigen untuk bernapas. Tampak benang saliva sisa-sisa penyatuan lidah keduanya tampak mengkilat di sekitaran bibir.“Claudia,” panggil Ryuga dengan suara rendah.

  • Pesona Presdir Posesif   Mendapatkan Vitamin Cherry

    Usai mengantarkan Aruna dan Aland, Ryuga dan Claudia masuk kembali ke dalam rumah. Claudia mendadak fokus pada ponsel di tangannya karena kebetulan ada pesan masuk dari Dirga. [Dirga: Di kehidupan selanjutnya, gue nggak mau terlahir sebagai anak tunggal. Gue mau punya Mbak … kayak Mbak Claudia.] Mendapatkan pesan itu, Claudia tidak dapat menahan senyumnya. Dia membatin, ‘Hmm, kayaknya kalau aku dilahirkan kembali juga aku maunya adikku dua. Aland dan Dirga.’ Meskipun sikap kedua pemuda itu tampak sama, sebelas dua belas. Namun, baik Aland dan Dirga memiliki sikap yang berbeda. SRETTTT Terdengar bunyi sesuatu yang ditutup di belakang sana. Hal itu berhasil mengejutkan Claudia. Wanita itu menolehkan wajahnya ke samping terlebih dahulu, Claudia baru menyadari jika Ryuga tidak berjalan di sisinya. ‘Lho, mana Ryuga?’ Detik berikutnya, Claudia menyeletuk, “Ryuga?” panggilnya selagi tangannya memasukkan ponsel ke dalam saku celana. “Aku di sini, Claudia,” sahut Ryuga dengan suaranya

DMCA.com Protection Status