Share

Hampir Terbongkar

Pertanyaan Rudi memancing rasa penasaran Ryuga untuk menoleh pada Claudia serta Emma yang buru-buru melerai pelukan dengan Claudia.

“Sayang, kenapa menangis?” tanya Emma dengan perasaan khawatir.

Claudia tersenyum getir. Dia menyeka bekas air mata di pipinya.

‘Astaga, aku cengeng sekali hari ini!’ ucapnya merutuk dalam hati.

Claudia mengedipkan matanya. “Eng-nggak, Om, Tan–

“Enggak apanya? Ini yang keluar apa? Air hujan?!” sindir Ryuga dengan ketus. Jari telunjuk serta jempolnya ikut mengusap sebelah pipi Claudia.

“Ryugaaa,” tegur Emma dengan lembut.

“A-aku cuma sedikit terharu,” elak Claudia menepis halus tangan Ryuga. “A-aku izin ke kamar mandi dulu. Permisi,” pamit Claudia tanpa menunggu jawaban dari yang lain.

Selepas kepergian Claudia, Emma menatap putranya penuh protes. Dia lalu menatap Sang suami. “Pa, sepertinya Ibu nggak jadi pulang,” beritahu Emma.

“Oke.”

Sebenarnya Rudi tidak masalah. Namun, Ryuga yang tampak keberatan dilihat dari kedua alisnya yang menekuk tajam. Pria itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status