Share

Gantung

last update Last Updated: 2024-07-07 22:50:38

“Aku menyukaimu, Claudia.”

Untuk ketiga kalinya Ryuga mengulangi kalimat yang sama. Namun, melihat Claudia yang belum meresponsnya membuat Ryuga kesal sendiri. Pria itu mengerutkan dahinya samar, “Kamu dengar apa yang aku katakan ‘kan?!”

“I—iya, a—aku dengar kok,” jawab Claudia baru membuka suaranya. Kepalanya mengangguk kecil.

“Lalu kenapa tidak mengatakan apapun, Claudia?” Suara Ryuga terdengar rendah, nadanya turun satu oktaf. Manik hitam Ryuga tampak mengintimidasi sehingga menambah kegugupan Claudia. Meskipun begitu, Ryuga tak melepaskan tangan Claudia.

“Hanya … sedang berpikir saja, Ryuga,” jawab Claudia dengan wajahnya yang polos. Matanya mengedip secara lambat.

Claudia berpikir bahwa rasanya seperti tidak nyata. Dua sosok dalam batinnya kembali berbicara dengan pendapat yang berbeda.

‘Pikirkan baik-baik, Claudia. Ryuga tidak mungkin menyukaimu begitu saja.’

‘Semua sudah jelas, Clau … Alasan Ryuga bersikap aneh padamu dan kamu menganggapnya berlebihan, itu karena Ryuga menyukai
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tresna Sumirat Hermiati
Perempuan jenis apa ya si claire itu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Presdir Posesif   Adu Mulut

    Bel apartemen Claire berbunyi lagi. Sam yang sedang mengobrol dengan polisi perihal kasus tunangannya terdistraksi dengan itu. Jadi, dia meminta izin untuk melihat siapa yang berkali-kali menekan bel dengan tidak sabaran.Begitu melihat layar interkom, Sam sempat mengernyitkan dahi.‘Rasanya wanita itu tampak familier,’ batin Sam. Tak lama, dia pun membuka pintu.Manik coklatnya seketika bertemu dengan wanita yang wajahnya tampak terlihat lelah berdiri di depan pintu.“Bellanca, temannya Claire?”Bukankah sebelumnya Claire mengatakan temannya akan datang?Mendengar pertanyaan Sam, sosok wanita tersebut atau Bellanca menggeleng, tampak menyangkal. Dia bahkan meralat, “Ya, aku Bellanca. Tapi, aku bukan teman Claire … hanya seorang kenalan.”Bellanca tak sabar ingin bertemu Claire. Jadi, dia dengan cepat bertanya, “Bisa bertemu Claire?” Suaranya sama sekali tidak menunjukkan keramahan.Sam menolehkan wajah ke belakang. Keempat polisi itu sedang ada di dalam dan Claire ada di kamarnya. La

    Last Updated : 2024-07-08
  • Pesona Presdir Posesif   Saling Menuduh

    Pada akhirnya, Bellanca tak punya pilihan untuk ikut ke kantor polisi untuk diinterogasi.Dilihat dari sudut mana pun, Bellanca memang tetap bersalah. Namun, dia punya hak untuk memberikan kesaksian perihal kebenaran.Apa yang Claire ucapkan tadi bisa mencemari nama baiknya. Pun, wanita sundal alias Claire Lee tidak bisa dibiarkan lepas begitu saja.“Hanhan dan Hadi, bawa Bu Bellanca bersama kalian. Sementara Bu Claire ikut bersama saya.” Pak Deni memberikan perintah.“Siap laksanakan, Pak!”Kedua wanita itu diboyong dengan mobil yang berbeda karena ditakutkan akan beradu mulut kembali. Untungnya polisi-polisi itu memang membawa dua unit mobil.Sebelum masuk ke dalam mobil putih berbaret biru itu, Claire bersumpah dalam hatinya, ‘Kamu akan menyesal telah melakukan ini padaku, Claudia!’Demi apapun, Claire merasa dipermalukan! Beberapa penghuni di unit apartemen lain yang sempat berpapasan dengannya di lobby menatap Claire dengan tatapan yang menurutnya tidak mengenakan. Bahkan berbisi

    Last Updated : 2024-07-09
  • Pesona Presdir Posesif   Pemandangan yang Membuat Traveling

    Claudia sengaja menonaktifkan ponselnya sebelum film-nya dimulai. Setidaknya, selama beberapa jam saat di rumah Ryuga, Claudia tidak akan terdistraksi oleh hal lain.Namun, alih-alih dia menemani Ryuga seperti apa tujuannya hari ini, Claudia malah tertidur saat di tengah-tengah menonton film.“Astaga, ini sudah jam berapa?!” pekik Claudia merasa panik. Dia terbangun setelah hampir dua puluh menit ketiduran. Posisi berbaringnya berubah menjadi posisi setengah duduk.Saat membuka mata dan menyadari sekeliling bukan ruangan TV membuat Claudia otomatis jelalatan melihat isi ruangan. Ini juga bukan kamar tamu rumah Ryuga.“J–jangan bilang ini kamar Ryuga?” ucap Claudia sambil menutup kedua mulutnya karena terkejut.Pandangannya mulai mengedar lagi, dia menemukan beberapa kesamaan antara kamar ini dengan ruangan yang ada di apartemen Ryuga.Di tengah kegiatannya itu, Claudia teringat jelas saat Ryuga jujur mengenai perasaannya. Dan hal itu membuat jantung Claudia berdebar.“Gimana aku berte

    Last Updated : 2024-07-09
  • Pesona Presdir Posesif   Menantikan Jawaban

    Tidak ada yang salah dengan membantu Ryuga. Niat Claudia hanya itu. Tidak lebih dan tidak kurang.Maka setelah tiba di hadapan Ryuga, Claudia langsung menyodorkan tangannya. “Berikan bajumu, Ryuga.”Claudia sengaja hanya mau menatap manik hitam Ryuga. Meskipun itu juga tidak baik untuk kesehatan jantungnya.Dan tanpa babibu lagi, Ryuga memindahkan kaos putih di tangannya pada Claudia.“Maaf membuatmu jadi kesulitan seperti ini,” ucap Claudia merasa tidak enak. Entah kenapa hanya kalimat itu yang terucap dari bibir cherry Claudia.Claudia mulai menggulung lengan kaos di bagian kiri agar tangan Ryuga yang memakai gips bisa masuk terlebih dahulu. Syukurlah kaos putih ini berukuran longgar.“Sekali lagi kamu meminta maaf, aku sungguh tidak akan memaafkanmu, Claudia,” tegas Ryuga tidak main-main.“O-oke, aku tidak akan minta maaf lagi,” ringis Claudia. Lalu, wanita itu maju satu langkah agar lebih dekat. Tadinya dia hendak menyuruh Ryuga untuk menggerakkan tangan kirinya.Namun, netra mata

    Last Updated : 2024-07-09
  • Pesona Presdir Posesif   Tidak Bisa Dimengerti

    “Kamar mandinya, Ryuga!” seru Claudia sambil menunjuk ke arah pintu kamar Ryuga. Wanita itu menunjukkan cengiran khasnya yang agak canggung. Cepat-cepat Claudia menurunkan tangannya. “A–aku harus segera ke kamar mandi sekarang!”Tanpa harus menunggu jawaban Ryuga, Claudia langsung ngacir dengan langkah yang terseok-seok. Jika pembicaraan ini terus dilanjutkan, jawaban apa yang harus Claudia berikan?Dia … galau.Meskipun tidak berlari, namun bukan Claudia namanya jika tak tersandung kakinya sendiri.“Aish!!” ringis Claudia sambil merutukki kebodohannya yang hampir terjatuh jika tak cepat-cepat menyeimbangkan dirinya. ‘Hampir saja, Clau!’Di belakang sana Ryuga hanya mendengus menyaksikan kecerobohan wanita itu tanpa berniat menahannya untuk tinggal.“Aku penasaran, sampai kapan dia akan terus menghindar,” geleng Ryuga.Sejurus kemudian, ponsel di atas nakas tempat tidurnya berdering. Jadi, Ryuga bergegas mengambilnya untuk mengangkat telepon tersebut.Nama sekretarisnya tertera di lay

    Last Updated : 2024-07-09
  • Pesona Presdir Posesif   Claire Tetap Beraksi

    Bohong jika wanita bermarga Lee ini tidak ingin mengamuk saat dimasukkan ke dalam tahanan sel bersama Bellanca yang lebih dulu ada di sana.“Jika kalian melakukan keributan, kalian akan disatukan dibalik sel tahanan bersama wanita lainnya.”Itu pesan Pak Deni sebelum pergi meninggalkan keduanya.“Aish, sialan!” Claire merutuk bahkan tak segan menendang jeruji besi dengan sepatu heels miliknya. Hal itu mengundang kekehan dari bibir Bellanca.“Lucu, heh?!” Tubuh Claire berbalik, menatap Bellanca dengan matanya yang sedikit memerah menahan kesal.Baru kali ini Bellanca melihat tampilan Claire sedikit berantakan dan kacau. Itu tampak menjadi hiburan baginya.Bellanca hanya mengangkat bahunya. Dia tak ingin berinteraksi dengan wanita sundal itu. Rasanya memuakkan dan melelahkan.“Ini semua gara-gara lo, Bellanca!”Dia butuh samsak untuk kejadian ini. Dan Claire memilih Bellanca.Melihat Bellanca tak meresponsnya malah semakin membuat Claire meradang. Wanita itu berjalan ke arah Bellanca. C

    Last Updated : 2024-07-10
  • Pesona Presdir Posesif   Tapi Apa?! (Revisi)

    “Setengah benar, setengahnya lagi salah, Pak.” Bellanca baru menjawab beberapa detik kemudian. Dia memaksakan kedua sudutnya untuk tersenyum dengan masam. Bellanca pun menambahkan, “Pernyataanku tetap sama seperti apa yang sudah kuceritakan pada rekan Bapak, Pak Hanhan.”Bellanca menatap sosok Pak Deni dengan sorot matanya yang datar. “Besok pengacaraku datang. Anda bisa bicara dengannya apabila tidak mempercayai pernyataanku.”Mendengar itu, Pak Deni sempat menggaruk pelipisnya.Suara Bellanca terdengar lagi. “Apakah Claudia Mada bisa datang ke sini untuk memberikan kesaksian ulang?”Pak Deni langsung menganggukkan kepala. “Kami memang akan memanggil Bu Claudia untuk pemeriksaan bukti-bukti yang baru saja ditemukan.” Netra Pak Deni menunduk ke arah bukti-bukti yang dibagikan pengacara Claire padanya.Informasi itu membuat Bellanca menghela napas lega. “Waktunya kapan, Pak? Apa selesai itu, aku boleh bertemu dengan Claudia?”Bellanca sedikit banyak berharap pada wanita yang sedang d

    Last Updated : 2024-07-11
  • Pesona Presdir Posesif   Pengakuan Claudia

    “Kalau begitu, tidak perlu memberitahuku, Claudia.” Karena mungkin saja Ryuga akan mengingkari janjinya untuk tidak marah. Pria itu, tahu sendiri ‘kan gampang merasa kesal? Dan sejujurnya Ryuga sedang dalam kondisi tidak ingin memikirkan banyak hal, karena di pikirannya sudah terisi penuh oleh sosok wanita di hadapannya ini. “Tidak penasaran, Ryuga?” Claudia tidak berusaha menggoda Ryuga, hanya meyakinkan. “Aku lebih penasaran denganmu, Claudia,” jawab Ryuga memajukan langkahnya. Refleks, Claudia memundurkan satu langkah ke belakang. “Ryuga, kamu mau apa?!” Pasalnya Ryuga terus memajukan langkahnya sehingga tulang tumit kaki Claudia menubruk sofa di belakangnya dan membuat tubuhnya terduduk dalam satu kali hentakan. Claudia menahan napas saat sebelah kaki Ryuga tertopang di sofa, tepat di antara kedua kaki Claudia. Tanpa sadar Claudia meneguk ludahnya dalam-dalam. Claudia semakin merapatkan tubuhnya ke punggung sofa. Sekon berikutnya, Ryuga meletakkan kedua tangannya di punda

    Last Updated : 2024-07-11

Latest chapter

  • Pesona Presdir Posesif   Selesai

    Claudia seringkali masih kesulitan untuk menolak permintaan Ryuga dalam urusan ranjang. Akan tetapi, sebagian besar alasannya adalah Claudia sendiri juga menikmati aktivitas keduanya.Seperti yang terjadi beberapa saat lalu, Claudia ikut dengan Ryuga ke perusahaan dan menuruti permintaannya. Mengingat itu kembali membuat Claudia tidak tahan untuk menjambak sisi rambutnya.Dia menghela napas. “Aku rasa aku sudah tidak waras!” cibir Claudia sambil menatap dirinya di depan cermin toilet. Pakaiannya sedikit berantakan dengan beberapa kancing atas yang terbuka. Ketika Ryuga menyentuhnya tadi, itu terasa tidak nyaman bagi Claudia. Tidak seperti biasanya. Demikian, dia meminta Ryuga untuk tidak menjangkau bagian dada. Setengah penasaran, Claudia mencoba menyentuh salah satu dadanya sendiri.‘Kenapa terasa sakit, ya?’ batin Claudia sambil mengernyitkan dahinya samar. Kedua alisnya bertaut. Namun, Claudia tidak ingin memikirkannya lebih lanjut.Cepat-cepat Claudia merapikannya lalu turun ke b

  • Pesona Presdir Posesif   Berbagi Istri

    “Sudah dua bulan ….”Pagi itu tiba-tiba saja Aruna bernyanyi dengan suara yang sumbang. Mata besarnya menatap Ryuga dan Claudia bergantian. Kepalanya miring ke arah kiri. Dia pun menyeletuk, “Kapan Aruna bisa tidur bareng Daddy sama Mommy Clau?”Dua bulan waktu yang cukup bagi Ryuga dan Claudia memiliki waktu berdua. Apalagi beberapa kali Aruna mengungsikan dirinya menginap di mansion agar orang tuanya bisa bebas berpacaran. Bukankah Aruna cukup pengertian?Sekarang, Aruna juga ingin bermanja-manja pada Ryuga dan Claudia. Masa bodoh dengan umur. Toh, Aruna setuju ‘Umur hanyalah angka.’Kemudian gadis itu bertopang dagu menggunakan kedua tangan. Mata besarnya mengerjap beberapa kali seraya memasang wajah yang penuh harap layaknya emoji.Claudia yang melihat itu terkekeh pelan. Dia menaikkan satu tangannya di atas meja makan untuk bertopang dagu. Dia berpikir sejenak, “Mmm, tanya Daddy saja, Aruna,” jawab Claudia sambil melirik Ryuga penuh maksud.“Kalau Mommy sendiri, malam ini juga ay

  • Pesona Presdir Posesif   Penjelasan Sebelum Pergi

    Ada pun, di sisi lain seorang gadis muda juga wajahnya ikut memanas dibalik selimut yang dikenakan. Beberapa detik lalu, dia mendengar suara yang memanggilnya dari luar kamar. “Anjani Ruby.”DEGSuara berat itu lagi-lagi mengudara di dalam kamar hotel yang ditempatinya. Anjani menahan napas dibalik selimut. Itu … jelas-jelas bukan suara Aruna.“Gue tahu lo nggak sakit, lo cuma menghindar dari gue ‘kan?”Mata Anjani memejam erat-erat dengan debar jantung berdebar keras mendengar celetukkan suara berat familier itu di luar kamar. Anjani merasa gamang, haruskah dia menyudahi aksi menghindarinya ini?‘Tapi, aku terlalu malu untuk menunjukkan wajah di hadapan Aland hiyaaaa!’ batin Anjani menjerit. Bahkan sangking malunya, dia tidak sanggup menceritakan hal itu pada Aruna tadi. Sangking malunya, Anjani bahkan memutuskan tidak ikut dalam acara resepsi pesta Ryuga dan Claudia.Gadis itu hanya bisa berguling-guling di atas ranjang tidur sambil memikirkan kejadian di kolam renang yang terus b

  • Pesona Presdir Posesif   Akhir Kesalahpahaman (Riel-Diana-Lilia)

    Malam itu acara resepsi berjalan lancar dan terkendali. Para tamu undangan terus berdatangan dan memberikan ucapan selamat pada kedua pengantin. Kebanyakan tamu-tamu yang hadir didominasi oleh kenalan Rudi dan Aji. Pun, Ryuga sendiri hanya mengundang kolega bisnis yang dia percaya. Kini, Tirta datang beserta istri untuk memberikan ucapan selamat. Sosok Tirta memeluk Ryuga erat-erat. “Selamat sekali lagi, Ryu.” Terdengar nada suara Tirta yang mengatakannya penuh keharuan. Akhirnya setelah sekian lama menduda, teman dekatnya itu pun menikah. Keharuan lain dirasakan Tirta karena menyaksikan sendiri perjalanan kisah cinta Ryuga dan Claudia yang cukup berliku. Ryuga menyunggingkan senyum tipisnya. Dia balas menepuk punggung Tirta. “Mmm, terima kasih, Ta.” Selagi masih berpelukan, Tirta berkesempatan untuk berbisik di telinga Ryuga, “Kamu akan suka hadiah dariku, Ryu. Jangan lupa digunakan sebaik-baiknya dengan Claudia!” Mendengar ucapan Tirta, tampaknya Ryuga tahu apa yang dihadiahkan

  • Pesona Presdir Posesif   Praktek Usai Resepsi

    Beberapa jam kemudian, saat malam menjelang acara resepsi dimulai, Aruna yang baru selesai dirias langsung tergopoh-gopoh melangkah menuju sebuah ruangan yang sudah dipersiapkan menjadi ruang tunggu pengantin.‘Pokoknya harus sempat ketemu Mommy Clau dulu!’ batin Aruna bertekad. Sebab sudah dipastikan nanti malam dia tidak akan bertemu dengan ibu sambungnya.Di sisi lain, Aruna senang karena akhirnya Ryuga dan Claudia menikah sehingga bisa hidup bersama. Di sisi lain, Aruna juga ingin memiliki banyak waktu bersama Claudia lebih lama. Tapi, Aruna lihat-lihat Ryuga sering kedapatan tidak mau berbagi Claudia dengannya.Aruna memasang senyum lemah begitu menemukan Ryuga dan Riel yang tengah mengobrol di depan ruangan pengantin. Tangannya terangkat, melambaikan tangan. “Daddy!” seru Aruna. Mata besarnya memicing, “Mommy Clau mana, Dad?” sambungnya sambil celingukan.Ditodong pertanyaan seperti itu, Ryuga langsung menjawab, “Masih di dalam, Aruna,” tunjuknya sambil mengangkat jari dan menga

  • Pesona Presdir Posesif   Perlu Napas Buatan

    Di sisi lain restoran, terdapat dua kolam renang dalam hotel Azzata. Satu berada di luar dan satu berada di dalam. Kolam renang privat di dalam ruangan terhubung dengan toilet dan ruangan ganti. Meskipun di luar juga terdapat fasilitas yang sama. Tapi, tadi … Anjani pergi ke kamar mandi yang berada dalam untuk menyelesaikan urusan pribadinya. Siapa sangka dia akan menemukan dua sosok pemuda yang sedang berenang berduaan?! Tanpa menyapa, Anjani terburu memasuki salah satu bilik kamar mandi. ‘Ada hal penting yang lebih darurat!’ Begitu Anjani ke luar dari toilet sekitar sepuluh menit kemudian, dia bermaksud menyapa dua sosok pemuda yang dikenalinya itu. Namun, pandangannya hanya bisa menangkap satu sosok pemuda saja yang masih di area kolam renang. ‘Loh, kok cuma Aland aja, sih? Perasaan tadi sama Dirga ‘kan?’ batin Anjani terdiam di depan pintu kamar mandi. Sesaat, dia merasa gamang untuk meneruskan langkah. Jantungnya berdebar lebih cepat mendapati pemuda itu sendirian. Suara bati

  • Pesona Presdir Posesif   Janji Garvi dan Dirga

    Keterdiaman Aruna membuat Larissa paham. Bagaimanapun, perasaan milik Aruna bukan kehendaknya. Bibirnya tersenyum penuh maklum. Dia kembali menepuk-nepuk pelan tangan Aruna dengan lembut.Mata besar Aruna tampak nanar saat beradu tatap dengan Larissa. Air wajahnya juga murung. Demikian, Larissa merasa sedikit bersalah.“Tante tidak bermaksud ikut campur, Aruna. Lagipula yang menjalani hubungan itu kamu dan Dirga. Jadi, keputusan tetap ada di kamu dan Dir–“Mama ngapain sama Aruna?”Sosok yang menjadi topik pembicaraan Larissa dan Aruna tiba-tiba saja muncul menyela ucapan Larissa. Kedatangannya tidak disadari baik Aruna maupun Larissa yang larut dalam pembicaraan. Refleks Aruna menarik tangannya dari Larissa.“Lagi ngomongin kamu nih, Dir,” jawab Larissa dengan santai.Sontak mata Aruna terbelalak. Dia pikir Larissa akan berdalih, tapi malah mengakui terang-terangan?! Mata besar Aruna melirik Dirga sekilas.Pemuda itu menyugar rambut depannya yang basah ke belakang. Dirga memamerkan j

  • Pesona Presdir Posesif   Permintaan Mama Dirga

    Masih di restoran hotel, Aruna dan Anjani baru saja menyelesaikan sarapan keduanya yang terlambat. Pun, susu kotak yang diberikan Emma dihabiskan. Aruna tetap berprinsip jika semua makanan yang diberikan padanya harus dihabiskan sebagai bentuk dari rasa bersyukur. Baru saja keduanya berdiri, tiba-tiba Anjani melihat sosok yang tampak familier baru saja masuk ke dalam restoran hotel. Matanya langsung menatap Aruna lurus-lurus. “Runa, lihat ke belakang deh!” bisik Anjani. Dia menggerakkan ekor matanya. Tidak mungkin langsung menunjuk menggunakan jari tangan. “Itu … Mamanya Dirga bukan, sih?” sambungnya dengan bisikan yang semakin lirih. Tidak ada yang tidak kenal dengan eksistensi orang tua Dirga di dunia entertainment. Terlebih beberapa artis-artis muda yang berada di bawah naungan perusahaan ayah Dirga juga sedang mengenyam pendidikan di Universitas Tunggal Utama. Aruna tidak langsung menoleh. ‘Aku harus gimana, ya?’ pikirnya. Dia menyadari kehadiran orang tua Dirga pada acara pemb

  • Pesona Presdir Posesif   Bukan Konyol, Melainkan Pengertian

    Pemandangan indah hari ini bagi Claudia adalah saat kelopak matanya terbuka, hal yang pertama kali dia temukan adalah sosok Ryuga yang tengah berbaring di sebelahnya. Meskipun pandangannya belum begitu jelas karena baru saja terbangun, tapi tetap tidak mengurangi kadar ketampanan suaminya.Claudia mengerjapkan mata. ‘Aaaaaaaa suami?’ batinnya sambil menarik kedua sudut bibir cherry-nya untuk tersenyum. Menyadari Ryuga sudah menjadi suaminya saja membuat Claudia salah tingkah. Dan saat dia berusaha menyembunyikan wajah, tak sengaja pandangan Claudia jatuh bahkan wajahnya mengenai dada Ryuga. Sesaat, Claudia mematung usai menabraknya.Jantung Claudia mulai berdebar tidak karuan. Tiba-tiba saja muncul keinginan untuk menyentuhnya. Rasa-rasanya semalam Claudia juga sudah menyentuhnya, hanya saja masih sedikit malu-malu. Lantas Claudia menggigit bibir bawah bagian dalamnya.‘Ya ampun, Claudia! Mikir apa, sih, kamu ini!’ rutuknya sambil meringis pelan. Tidak ingin larut oleh pemikiran aneh

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status