Home / Romansa / Pesona Presdir Posesif / Busy For Other, Free For You

Share

Busy For Other, Free For You

last update Last Updated: 2024-09-23 22:00:16

“Aruna …,” rengek Anjani yang merasa terkejut karena diam-diam dia sebenarnya sedang mencuri dengar.

Yang lain mungkin tidak mempedulikan pekikan Aruna barusan karena sedang menikmati waktu istirahat. Sementara Anjani sangat

“Maaf, Jani he he,” ringis Aruna seraya memperlihatkan cengiran khasnya. Lantas setelah itu, Aruna kembali fokus pada sambungan telepon yang masih menyala, “Halo, Dad. Aruna butuh penjelasan, tapi sebentar … Aruna mau sambil ke luar dulu,” ucapnya dengan ceriwis.

Di seberang sana Ryuga terkekeh mendapati Aruna yang tampak bersemangat. Perasaannya yang sedikit terluka oleh penolakan Aji tadi seakan sembuh hanya dengan mendengar suara ceria putrinya.

The power of Aruna Lusa Daksa.

“Mmm, baiklah,” angguk Ryuga seraya menyunggingkan senyum di sudut bibirnya.

Maka, Aruna langsung bangkit dari duduknya. Hal itu tidak luput perhatian dari Anjani. “Mau ke mana, Runa?”

Ditodong pertanyaan seperti itu, Aruna menaikkan jari telunjuknya dan mengarah ke pintu ke luar. Dia mel
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Tresna Sumirat Hermiati
lanjuuuuuuuut
goodnovel comment avatar
Dshaku
Thor pengen tau perasaan Dirga sama Aruna itu gmna sih .
goodnovel comment avatar
Nahudi
up nya jangan lama-lama dong kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Presdir Posesif   Makan Malam Romantis

    Udara malam ini terasa dingin di dalam lift apartemen. Namun, entah kenapa rasanya panas sekali untuk Ryuga. Pria itu sampai melonggarkan dasi dan membuka satu kancing atas kemejanya.Tiba-tiba kesiur angin datang dari arah samping. Manik hitam Ryuga mendapati sebuah kipas angin portabel milik Claudia melayang tepat di bawah lehernya.Claudia tersenyum dengan matanya. Wanita itu menggoyangkan pelan kipas portabel berwarna Lilac tersebut sambil mengatakan, “Aku rasa kamu membutuhkan ini, Ryuga.”“Berikan padaku, Claudia,” pinta Ryuga menengadahkan tangan. Sepertinya benda kecil itu lumayan membantu mengurangi rasa gerahnya.Namun, Claudia menolak memberikan. Wanita itu menggelengkan kepala. “Biar aku saja, Ryuga.”Kedua alis Ryuga langsung menukik. Dia tetap menengadahkan tangan. Tapi, Claudia tetap tidak mau memberikan.“Jangan katakan itu saat bersamaku, Claudia,” ucap Ryuga dengan tegas.Claudia memicingkan mata sambil melipat kedua bibirnya ke dalam lantas menggelengkan kepalanya t

    Last Updated : 2024-09-24
  • Pesona Presdir Posesif   Melamar Claudia

    Claudia tidak ingin merusak suasana makan malam romantis yang telah disiapkan Ryuga. Demikian, Claudia berusaha untuk menunda keinginannya untuk memberitahu Ryuga tentang apa yang terjadi tadi siang. “Ryuga,” panggil Claudia selagi tangannya menaruh alat makan di piring. Claudia sudah selesai makan. Pandangannya naik untuk menatap Ryuga yang ternyata juga tengah menatapnya. “Mmm?” sahutnya dengan suara yang dalam. “Mau es krim untuk penutup mulut, Claudia?” tawarnya. Ditawari makanan kesukaannya, Claudia mana mungkin menolak. Dia menganggukkan kepalanya. “Mauuuu.” Bibir cherry-nya merespons dengan sedikit maju ke depan, membuat Claudia tampak terlihat lucu. Ryuga balas terkekeh. “Barusan ada apa memanggilku?” Dia sengaja mengalihkan topik untuk suatu hal. “Besok malam, kamu ada kegiatan, Ryuga?” Claudia sengaja menanyakan ini untuk berjaga-jaga jika kakek dan ayahnya meminta Ryuga datang menemui keduanya. “Apa memikirkan seseorang termasuk kegiatan, Claudia?” Alih-alih langsung

    Last Updated : 2024-09-25
  • Pesona Presdir Posesif   Terluka tapi Bahagia

    Menikah itu menakutkan. Tapi, jika calon pengantin prianya adalah Ryuga Daksa, Claudia tidak akan menolak … lagi. Ini berbeda dari ajakan pertama saat Ryuga mengajaknya menikah hanya karena kesalahannya. Dia mendekati Ryuga dan Aruna yang masih berpelukan. Claudia menggigit bibir bagian bawahnya sebelum menyeletuk pelan, “Ini Mommy nggak ikut dipeluk juga?” Celetukkan Claudia sukses membuat Aruna melepaskan diri dari pelukan Ryuga. Mata besarnya bertukar pandang dengan Ryuga. “Dad …,” panggil Aruna dengan suara lirihnya. Kepala Ryuga mengangguk pelan. Dagu Ryuga mengedik ke samping, menyuruh Aruna untuk menghampiri Claudia. Sudut bibirnya berkedut menahan senyum. Baru ketika Aruna beranjak dari hadapannya, Ryuga menunjukkan gummy smile-nya. Dia terenyuh dengan apa yang Claudia katakan barusan. Pun, Aruna yang kini berhadapan dengan Claudia. Keduanya saling bertukar pandang. Belah bibirnya terbuka, suara Aruna yang serak mengudara, “Aruna boleh panggil Bu Claudia … Mommy?” “Bol

    Last Updated : 2024-09-26
  • Pesona Presdir Posesif   Mimpi Pertanda Buruk?

    Malam sudah semakin larut. Diana dan Riel sudah berpamitan pulang pada Claudia. Tadinya Claudia ingin memberitahu Ryuga. Namun, Riel mencegahnya.Aruna juga sudah ketiduran di sofa. Claudia baru saja menyelimuti gadis itu dengan jas hitam milik Ryuga.‘Kayaknya Aruna kelelahan,’ pikir Claudia. Wanita itu tidak segera beranjak pergi. Wajah Claudia berhenti tepat di depan wajah cantik Aruna yang tampak tenang dalam tidurnya.Claudia mengukir senyum di bibir cherry-nya selagi jari telunjuknya mencolek hidung Aruna. Dan setelah itu, dahi Aruna tampak mengerut samar. Beberapa detik setelahnya, air wajahnya tampak kembali tenang.‘Gemes banget, Aruna.’ Senyum Claudia semakin lebar. Entah kenapa, ada sensasi menyenangkan yang Claudia rasakan. Jadi, dia kembali mencolek hidung Aruna seraya menahan kekehannya.“Mommy,” gumam Aruna dengan mata yang terpejam.Jantung Claudia berdebar seketika. Dia merasa akan terjengkang mendengar suara Aruna. Tapi, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan gadis i

    Last Updated : 2024-09-27
  • Pesona Presdir Posesif   Natasha Blair

    “Clau, ngelamun aja!” Claudia terperanjat begitu ditegur Idellia. Dia menegakkan tubuh dan meringis pelan. Lantas Idellia mengeluarkan minuman dari kresek putih di tangan dan langsung menyodorkan jus alpukat pada Claudia. “Nih, biar nggak melamun terus minum jus alpukat dulu.” “Terima kasih, Idel,” ucap Claudia sambil menerima jus alpukat miliknya. Idellia hanya mengangguk karena dia harus membagikan jus milik rekan-rekan dosen yang lain. “Yang mau ujian mahasiswa … tapi dosen-dosennya juga ikutan stress,” keluh Lilia di sebelah Claudia mengenai kebijakan terbaru. “Minum jus dulu, Li, biar seger,” timpal Praya mendorong jus apel milik Lilia ke arahnya. Para dosen baru saja selesai rapat mengenai penyesuaian ujian pelaksanaan kenaikan semester yang berbasis projek. Ruangan dosen hari ini penuh. Untungnya, Claudia bisa mendapatkan kursi untuk bersebelahan dengan Lilia dan yang lain. “Pokoknya mahasiswa liburan, dosen juga harus liburan!” seru Zoya dengan penuh tekad. Kepalanya mend

    Last Updated : 2024-09-28
  • Pesona Presdir Posesif   Dia Bukan Mommy-ku

    Ketika Claudia mencoba berdiri, dia kehilangan keseimbangan tubuh sehingga membuatnya jatuh ke lantai.Kedua tangan dan lututnya sama-sama menyentuh lantai yang dingin. Claudia merutukki kecerobohannya. “Aish … Clau, tidak bisakah lebih berhati-hati sedikit?!”Untung saja dia masih berada di dalam ruangan tangga darurat sehingga tidak ada yang menyaksikan kebodohannya itu. Seandainya Ryuga melihatnya terjatuh barusan, Claudia yakin pria itu akan bersikap berlebihan.Seakan belum puas, batin Claudia bersuara. ‘Bagaimana mau melindungi Aruna kalau melindungi dirimu saja tidak bisa, Claudia?!’Begitu mendapatkan konfirmasi dari Ryuga jika Natasha Blair dan Asha Blair adalah orang yang sama, Claudia segera ingin menemui Aruna.Mendadak saja ingatannya teringat akan cerita Ryuga semalam. ‘Aku tahu ini terdengar konyol, tapi Aruna sempat diculik Natasha bersamaan saat aku kecelakaan, Claudia.’Suara ringisan ke luar dari mulutnya saat Claudia mencoba bangkit berdiri. Dia tidak mempedulikan

    Last Updated : 2024-09-28
  • Pesona Presdir Posesif   Hari Sial Claudia

    Dibesarkan oleh Ryuga sejak kecil, Aruna memiliki kemiripan sikap yang sama persis dengan Daddy-nya. Gadis itu tumbuh menjadi pribadi yang berani menghadapi sesuatu.Maka, setelah meyakinkan Claudia jika dirinya baik-baik saja, Aruna memutuskan untuk kembali ke kelas. Namun, baru setengah jalan, langkahnya terhenti karena suara seseorang yang sudah lama tidak didengarnya.“Lama tidak bertemu, Aruna Lusa.” Suara itu bersumber dari arah samping tembok tangga yang di pijaknya.Tanpa harus menolehkan wajah untuk melihat siapa sosok tersebut, Aruna melanjutkan langkah untuk kembali ke kelas.Sosok itu hanya bisa mendengus. “Bisa-bisanya Aruna mengabaikan Mommy-nya?!”Sementara Claudia sendiri kembali ke ruangan dosen dengan langkah gontai. Rekan-rekan dosennya masih berada di sana karena jam menunjukkan jam istirahat. “Eh, Clau,” sapa Idellia yang menyadari kedatangannya. Yang lain hanya menoleh tanpa menyapa.Claudia kembali duduk di tempatnya. Dia segera menyeruput jus alpukat miliknya

    Last Updated : 2024-09-29
  • Pesona Presdir Posesif   Menghindari Ryuga

    Entah sebuah kebetulan atau sudah ditakdirkan, saat Ryuga sampai di kelas Aruna, pintu itu terbuka dari dalam. Sosok yang membukakan pintu tersebut terdiam setelah melihat keberadaan Ryuga.Natasha Blair.Untuk beberapa saat, manik hitam Ryuga sama sekali tidak berpaling dari mata besar yang terlihat mirip dengan mata besar milik putrinya, Aruna.Sudut bibir Natasha naik, menyunggingkan senyum. “Wow, aku tidak percaya kamu bisa datang secepat ini … Ryuga.”Mahasiswa yang masih di dalam kelas tampak penasaran melihat ke arah pria tampan yang berdiri di luar pintu bersama dosen tamu mereka. Pun, termasuk Aruna setelah Anjani memaksanya.“Ssst! Lihat deh, Run. Bu Asha lagi ngobrol sama Om-om cakep.”Semula Aruna tidak menghiraukan. Menurut Aruna, tidak ada orang lain setampan Ryuga dan Dirga–yah, setidaknya itu dulu. Jadi, gadis itu tidak tertarik. Dia hendak mengambil ponsel untuk menghubungi Claudia. Namun, gerakan Aruna tertahan oleh Anjani.“Ish!” Merasa gemas dengan ketidakacuhan Ar

    Last Updated : 2024-09-30

Latest chapter

  • Pesona Presdir Posesif   Yang Belum Terungkap

    Seorang Riel Waluyo sangat bisa diandalkan dalam pekerjaan, terutama dalam situasi-situasi darurat. Seperti yang terjadi lima belas menit lalu saat Lilia jatuh pingsan. Tanpa banyak bicara, Riel langsung membawanya untuk segera dilarikan ke rumah sakit terdekat bersama Idellia yang ikut membantu.“Tolong cepat ditangani, Sus!”Sementara Lilia ditangani oleh dokter jaga dan suster yang bertugas, Idellia langsung menatap Riel dan menepuk bahunya.“Aku mau membelikan Idellia air minum. Kamu bisa tunggu di sini temani Lilia ‘kan, Riel?” pinta Idellia penuh harap.Riel memberikan anggukan di kepala tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.“Thanks!” ucap Idellia sambil berlari ke luar dari UGD. Di perjalanan tadi, dia sempat mengecek ponsel untuk melihat keberadaan calon suami Lilia yang sudah diberitahu ketika Idellia masih berada di mobil.[Idellia: Cepat ke RS Permata, El! Lilia pingsan.]Hanya selang beberapa menit dokter melakukan pemeriksaan, dia menolehkan wajah untuk menatap Riel–sat

  • Pesona Presdir Posesif   Kemisteriusan Lilia

    “Aman kok, Clau, aman.”Jawaban Lilia tampak sangat meyakinkan. Bahkan untuk membuat Claudia percaya jika dirinya baik, Lilia mendaratkan satu tangannya di atas punggung tangan Claudia lantas mengusapnya lembut.“Lihat wajah gue … emang nggak kelihatan baik-baik aja, Clau?” Selagi bertanya, air wajah Lilia menunjukkan bahwa dirinya terlihat baik.Itu dia masalahnya. Jika Idellia sangat ekspresif, Lilia adalah kebalikannya. Kedua sepupu itu memiliki sifat yang berbanding terbalik. Jadi, Claudia tidak bisa memastikan. Ditambah Claudia belum terlalu mengenal Lilia lebih jauh lagi. Claudia sendiri tipe manusia yang cukup tertutup dan sulit membuka diri. Pun, dia juga merasa Lilia masuk ke dalam tipe tersebut. Itu sebabnya keduanya cocok berteman.Claudia berdehem, “Oke, aku berusaha percaya semuanya baik.” Hatinya merasa sedih. Dia paling dekat dengan Lilia dibandingkan teman-teman dosennya yang lain.Senyum Lilia mengembang, walau kelihatan agak sedikit canggung. Kepalanya mengangguk pel

  • Pesona Presdir Posesif   Extra Part

    Siang itu, Claudia sudah memiliki janji akan makan siang bersama Lilia. Dan sesuai janji Ryuga, dia tidak akan membiarkan Claudia kehilangan waktu bersama temannya meskipun sudah menikah. Hanya saja, ini tidak sesuai yang dibayangkan Claudia. Pandangannya melirik Ryuga yang melangkah bersamanya ke dalam cafe. Mendadak langkahnya berhenti. Otomatis, di sebelahnya Ryuga juga menghentikkan langkah. “Tidak bisakah kamu meninggalkanku berdua saja dengan Lilia, Ryuga?” Suara Claudia terdengar putus asa. Satu kakinya menghentak kesal. Bukan apa-apa, pertemuan makan siang ini hanya untuk dia dan Lilia. Pasti ada sesuatu, duga Claudia, mengingat Lilia tidak mengikutsertakan teman-temannya yang lain. Sebuah masalah karena Ryuga ‘kan tidak diajak. Belum sempat Ryuga memberikan respons, suara Claudia mengudara lagi. “Ayo berpisah di sini saja, Ryuga.” Ekspresi Ryuga tampak kesulitan. Dia sedikit keberatan harus meninggalkan Claudia seorang diri. Tapi, itu pilihan Claudia. Dengan suara yang en

  • Pesona Presdir Posesif   Selesai

    Claudia seringkali masih kesulitan untuk menolak permintaan Ryuga dalam urusan ranjang. Akan tetapi, sebagian besar alasannya adalah Claudia sendiri juga menikmati aktivitas keduanya. Seperti yang terjadi beberapa saat lalu, Claudia ikut dengan Ryuga ke perusahaan dan menuruti permintaannya. Mengingat itu kembali membuat Claudia tidak tahan untuk menjambak sisi rambutnya. Dia menghela napas. “Aku rasa aku sudah tidak waras!” cibir Claudia sambil menatap dirinya di depan cermin toilet. Pakaiannya sedikit berantakan dengan beberapa kancing atas yang terbuka. Ketika Ryuga menyentuhnya tadi, itu terasa tidak nyaman bagi Claudia. Tidak seperti biasanya. Demikian, dia meminta Ryuga untuk tidak menjangkau bagian dada. Setengah penasaran, Claudia mencoba menyentuh salah satu dadanya sendiri. ‘Kenapa terasa sakit, ya?’ batin Claudia sambil mengernyitkan dahinya samar. Kedua alisnya bertaut. Namun, Claudia tidak ingin memikirkannya lebih lanjut. Cepat-cepat Claudia merapikannya lalu turun

  • Pesona Presdir Posesif   Berbagi Istri

    “Sudah dua bulan ….”Pagi itu tiba-tiba saja Aruna bernyanyi dengan suara yang sumbang. Mata besarnya menatap Ryuga dan Claudia bergantian. Kepalanya miring ke arah kiri. Dia pun menyeletuk, “Kapan Aruna bisa tidur bareng Daddy sama Mommy Clau?”Dua bulan waktu yang cukup bagi Ryuga dan Claudia memiliki waktu berdua. Apalagi beberapa kali Aruna mengungsikan dirinya menginap di mansion agar orang tuanya bisa bebas berpacaran. Bukankah Aruna cukup pengertian?Sekarang, Aruna juga ingin bermanja-manja pada Ryuga dan Claudia. Masa bodoh dengan umur. Toh, Aruna setuju ‘Umur hanyalah angka.’Kemudian gadis itu bertopang dagu menggunakan kedua tangan. Mata besarnya mengerjap beberapa kali seraya memasang wajah yang penuh harap layaknya emoji.Claudia yang melihat itu terkekeh pelan. Dia menaikkan satu tangannya di atas meja makan untuk bertopang dagu. Dia berpikir sejenak, “Mmm, tanya Daddy saja, Aruna,” jawab Claudia sambil melirik Ryuga penuh maksud.“Kalau Mommy sendiri, malam ini juga ay

  • Pesona Presdir Posesif   Penjelasan Sebelum Pergi

    Ada pun, di sisi lain seorang gadis muda juga wajahnya ikut memanas dibalik selimut yang dikenakan. Beberapa detik lalu, dia mendengar suara yang memanggilnya dari luar kamar. “Anjani Ruby.”DEGSuara berat itu lagi-lagi mengudara di dalam kamar hotel yang ditempatinya. Anjani menahan napas dibalik selimut. Itu … jelas-jelas bukan suara Aruna.“Gue tahu lo nggak sakit, lo cuma menghindar dari gue ‘kan?”Mata Anjani memejam erat-erat dengan debar jantung berdebar keras mendengar celetukkan suara berat familier itu di luar kamar. Anjani merasa gamang, haruskah dia menyudahi aksi menghindarinya ini?‘Tapi, aku terlalu malu untuk menunjukkan wajah di hadapan Aland hiyaaaa!’ batin Anjani menjerit. Bahkan sangking malunya, dia tidak sanggup menceritakan hal itu pada Aruna tadi. Sangking malunya, Anjani bahkan memutuskan tidak ikut dalam acara resepsi pesta Ryuga dan Claudia.Gadis itu hanya bisa berguling-guling di atas ranjang tidur sambil memikirkan kejadian di kolam renang yang terus b

  • Pesona Presdir Posesif   Akhir Kesalahpahaman (Riel-Diana-Lilia)

    Malam itu acara resepsi berjalan lancar dan terkendali. Para tamu undangan terus berdatangan dan memberikan ucapan selamat pada kedua pengantin. Kebanyakan tamu-tamu yang hadir didominasi oleh kenalan Rudi dan Aji. Pun, Ryuga sendiri hanya mengundang kolega bisnis yang dia percaya. Kini, Tirta datang beserta istri untuk memberikan ucapan selamat. Sosok Tirta memeluk Ryuga erat-erat. “Selamat sekali lagi, Ryu.” Terdengar nada suara Tirta yang mengatakannya penuh keharuan. Akhirnya setelah sekian lama menduda, teman dekatnya itu pun menikah. Keharuan lain dirasakan Tirta karena menyaksikan sendiri perjalanan kisah cinta Ryuga dan Claudia yang cukup berliku. Ryuga menyunggingkan senyum tipisnya. Dia balas menepuk punggung Tirta. “Mmm, terima kasih, Ta.” Selagi masih berpelukan, Tirta berkesempatan untuk berbisik di telinga Ryuga, “Kamu akan suka hadiah dariku, Ryu. Jangan lupa digunakan sebaik-baiknya dengan Claudia!” Mendengar ucapan Tirta, tampaknya Ryuga tahu apa yang dihadiahkan

  • Pesona Presdir Posesif   Praktek Usai Resepsi

    Beberapa jam kemudian, saat malam menjelang acara resepsi dimulai, Aruna yang baru selesai dirias langsung tergopoh-gopoh melangkah menuju sebuah ruangan yang sudah dipersiapkan menjadi ruang tunggu pengantin.‘Pokoknya harus sempat ketemu Mommy Clau dulu!’ batin Aruna bertekad. Sebab sudah dipastikan nanti malam dia tidak akan bertemu dengan ibu sambungnya.Di sisi lain, Aruna senang karena akhirnya Ryuga dan Claudia menikah sehingga bisa hidup bersama. Di sisi lain, Aruna juga ingin memiliki banyak waktu bersama Claudia lebih lama. Tapi, Aruna lihat-lihat Ryuga sering kedapatan tidak mau berbagi Claudia dengannya.Aruna memasang senyum lemah begitu menemukan Ryuga dan Riel yang tengah mengobrol di depan ruangan pengantin. Tangannya terangkat, melambaikan tangan. “Daddy!” seru Aruna. Mata besarnya memicing, “Mommy Clau mana, Dad?” sambungnya sambil celingukan.Ditodong pertanyaan seperti itu, Ryuga langsung menjawab, “Masih di dalam, Aruna,” tunjuknya sambil mengangkat jari dan menga

  • Pesona Presdir Posesif   Perlu Napas Buatan

    Di sisi lain restoran, terdapat dua kolam renang dalam hotel Azzata. Satu berada di luar dan satu berada di dalam. Kolam renang privat di dalam ruangan terhubung dengan toilet dan ruangan ganti. Meskipun di luar juga terdapat fasilitas yang sama. Tapi, tadi … Anjani pergi ke kamar mandi yang berada dalam untuk menyelesaikan urusan pribadinya. Siapa sangka dia akan menemukan dua sosok pemuda yang sedang berenang berduaan?! Tanpa menyapa, Anjani terburu memasuki salah satu bilik kamar mandi. ‘Ada hal penting yang lebih darurat!’ Begitu Anjani ke luar dari toilet sekitar sepuluh menit kemudian, dia bermaksud menyapa dua sosok pemuda yang dikenalinya itu. Namun, pandangannya hanya bisa menangkap satu sosok pemuda saja yang masih di area kolam renang. ‘Loh, kok cuma Aland aja, sih? Perasaan tadi sama Dirga ‘kan?’ batin Anjani terdiam di depan pintu kamar mandi. Sesaat, dia merasa gamang untuk meneruskan langkah. Jantungnya berdebar lebih cepat mendapati pemuda itu sendirian. Suara bati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status