Share

Natasha Blair

last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-28 15:01:36
“Clau, ngelamun aja!”

Claudia terperanjat begitu ditegur Idellia. Dia menegakkan tubuh dan meringis pelan. Lantas Idellia mengeluarkan minuman dari kresek putih di tangan dan langsung menyodorkan jus alpukat pada Claudia. “Nih, biar nggak melamun terus minum jus alpukat dulu.”

“Terima kasih, Idel,” ucap Claudia sambil menerima jus alpukat miliknya. Idellia hanya mengangguk karena dia harus membagikan jus milik rekan-rekan dosen yang lain.

“Yang mau ujian mahasiswa … tapi dosen-dosennya juga ikutan stress,” keluh Lilia di sebelah Claudia mengenai kebijakan terbaru.

“Minum jus dulu, Li, biar seger,” timpal Praya mendorong jus apel milik Lilia ke arahnya.

Para dosen baru saja selesai rapat mengenai penyesuaian ujian pelaksanaan kenaikan semester yang berbasis projek. Ruangan dosen hari ini penuh. Untungnya, Claudia bisa mendapatkan kursi untuk bersebelahan dengan Lilia dan yang lain.

“Pokoknya mahasiswa liburan, dosen juga harus liburan!” seru Zoya dengan penuh tekad. Kepalanya mend
catatanintrovert

Bye Claire Lee, Hi Natasha Blaire *kaburrrr

| 61
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Fauziah Alimi
masalalu dan konflik baru lagi nihhhh, kira2 balakan lebih kejam gak yaa dari Claire Lee ...
goodnovel comment avatar
nrsyhnf cookies
Makin seru ni deh!! Aku sekali ikutan rasa sesak napas dan debarannya Clau (⁠T⁠T⁠)
goodnovel comment avatar
Tresna Sumirat Hermiati
ada kuntilanak yang lain ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Presdir Posesif   Dia Bukan Mommy-ku

    Ketika Claudia mencoba berdiri, dia kehilangan keseimbangan tubuh sehingga membuatnya jatuh ke lantai.Kedua tangan dan lututnya sama-sama menyentuh lantai yang dingin. Claudia merutukki kecerobohannya. “Aish … Clau, tidak bisakah lebih berhati-hati sedikit?!”Untung saja dia masih berada di dalam ruangan tangga darurat sehingga tidak ada yang menyaksikan kebodohannya itu. Seandainya Ryuga melihatnya terjatuh barusan, Claudia yakin pria itu akan bersikap berlebihan.Seakan belum puas, batin Claudia bersuara. ‘Bagaimana mau melindungi Aruna kalau melindungi dirimu saja tidak bisa, Claudia?!’Begitu mendapatkan konfirmasi dari Ryuga jika Natasha Blair dan Asha Blair adalah orang yang sama, Claudia segera ingin menemui Aruna.Mendadak saja ingatannya teringat akan cerita Ryuga semalam. ‘Aku tahu ini terdengar konyol, tapi Aruna sempat diculik Natasha bersamaan saat aku kecelakaan, Claudia.’Suara ringisan ke luar dari mulutnya saat Claudia mencoba bangkit berdiri. Dia tidak mempedulikan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Pesona Presdir Posesif   Hari Sial Claudia

    Dibesarkan oleh Ryuga sejak kecil, Aruna memiliki kemiripan sikap yang sama persis dengan Daddy-nya. Gadis itu tumbuh menjadi pribadi yang berani menghadapi sesuatu.Maka, setelah meyakinkan Claudia jika dirinya baik-baik saja, Aruna memutuskan untuk kembali ke kelas. Namun, baru setengah jalan, langkahnya terhenti karena suara seseorang yang sudah lama tidak didengarnya.“Lama tidak bertemu, Aruna Lusa.” Suara itu bersumber dari arah samping tembok tangga yang di pijaknya.Tanpa harus menolehkan wajah untuk melihat siapa sosok tersebut, Aruna melanjutkan langkah untuk kembali ke kelas.Sosok itu hanya bisa mendengus. “Bisa-bisanya Aruna mengabaikan Mommy-nya?!”Sementara Claudia sendiri kembali ke ruangan dosen dengan langkah gontai. Rekan-rekan dosennya masih berada di sana karena jam menunjukkan jam istirahat. “Eh, Clau,” sapa Idellia yang menyadari kedatangannya. Yang lain hanya menoleh tanpa menyapa.Claudia kembali duduk di tempatnya. Dia segera menyeruput jus alpukat miliknya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Pesona Presdir Posesif   Menghindari Ryuga

    Entah sebuah kebetulan atau sudah ditakdirkan, saat Ryuga sampai di kelas Aruna, pintu itu terbuka dari dalam. Sosok yang membukakan pintu tersebut terdiam setelah melihat keberadaan Ryuga.Natasha Blair.Untuk beberapa saat, manik hitam Ryuga sama sekali tidak berpaling dari mata besar yang terlihat mirip dengan mata besar milik putrinya, Aruna.Sudut bibir Natasha naik, menyunggingkan senyum. “Wow, aku tidak percaya kamu bisa datang secepat ini … Ryuga.”Mahasiswa yang masih di dalam kelas tampak penasaran melihat ke arah pria tampan yang berdiri di luar pintu bersama dosen tamu mereka. Pun, termasuk Aruna setelah Anjani memaksanya.“Ssst! Lihat deh, Run. Bu Asha lagi ngobrol sama Om-om cakep.”Semula Aruna tidak menghiraukan. Menurut Aruna, tidak ada orang lain setampan Ryuga dan Dirga–yah, setidaknya itu dulu. Jadi, gadis itu tidak tertarik. Dia hendak mengambil ponsel untuk menghubungi Claudia. Namun, gerakan Aruna tertahan oleh Anjani.“Ish!” Merasa gemas dengan ketidakacuhan Ar

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Pesona Presdir Posesif   Menemui Calon Eyang

    Awalnya Ryuga tidak percaya dengan balasan pesan dari Claudia yang dibacakan oleh Aruna. Apa Ryuga tidak salah mendengar Claudia menyuruhnya untuk pulang tanpa bertemu terlebih dahulu?“Kalau Daddy nggak percaya, coba lihat saja pesannya,” ucap Aruna menyodorkan ponsel ke hadapan wajah Ryuga. Dia paling kesal kalau sudah mendapati kedua alis Ryuga menukik seperti itu.Rasa-rasanya Aruna ingin menyetrikanya supaya lurus setiap saat.Manik hitam Ryuga menatap ponsel Aruna dengan serius. Baru beberapa detik, layar tampilan ponsel itu berubah menampilkan nama ‘Om Yel Yel’ yang menelepon Aruna.Melihat itu, kedua alis Ryuga hampir menyatu. “Ada apa Riel meneleponmu?”Tanpa persetujuan Aruna, Ryuga mengambil alih ponsel putrinya dan langsung mengangkatnya. Aruna hanya bisa terdiam, menunggu dengan sabar.“Ini aku, Riel,” ucap Ryuga mengawali pembicaraan setelah menaruh ponsel milik Aruna di telinga kanannya. “Ada keperluan apa menelepon Aruna?”Suaranya terdengar ketus. Aruna menebak jika R

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Pesona Presdir Posesif   Mendapat Restu

    Ya, statusku duda dengan satu anak,” aku Ryuga seraya menarik bahu Aruna agar lebih mendekat padanya. Dia sama sekali tidak mengalihkan manik hitamnya dari Aji.Jawaban Ryuga membuat Aji meresponsnya dengan menggelengkan kepalanya kecil. Dia berpikir keras memikirkan bagaimana bisa Claudia memiliki hubungan dengan pria kaya, duda, dan sudah memiliki satu orang anak?Tidak adakah pria lajang yang menarik perhatiannya? Aji menaruh curiga … apa jangan-jangan Claudia sudah diguna-guna?Pandangan Aruna menatap takut-takut ke arah Aji. Pria itu tampak galak dan tatapannya sangat tidak ramah.“H-halo, Granddy …,” sapa Aruna sambil melirik Aji kemudian Bahtiar. “Halo … Eyang.” Gadis itu meneguk ludahnya dalam-dalam. “Aku Aruna Lusa Daksa.” Di akhir ucapannya, Aruna membubuhkan senyum manisnya.Situasinya canggung dan menegangkan luar biasa karena baik Aji maupun Bahtiar sama sekali tidak meresponsnya. Aji cukup dibuat tercengang dengan panggilan nama yang terucap dari bibir Aruna.Mendadak sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Pesona Presdir Posesif   Aruna-nya Kita

    Beberapa jam berlalu, tiba waktunya bagi Claudia untuk pulang setelah beres mengajar di kelas malam. Dia tidak lupa jika malam ini dirinya harus menemui Aji dan Bahtiar. Seperti biasa, mobil Ryuga sudah terparkir layaknya kereta kuda yang siap menjemput pasangannya ke acara pesta. Hufft~ Claudia mencoba mengatur napasnya dari jarak satu meter dengan mobil Ryuga. Wanita itu mempercepat langkahnya namun penuh kehati-hatian setelah Ryuga turun dari mobil untuk membukakan pintu. ‘Hanya menjemputku saja Ryuga serapi itu?’ batin Claudia tidak habis pikir. Ryuga tampak mengenakan jas untuk menutupi kaus putih yang dipakainya. Dan Claudia baru menyadari di detik ke sekian kala tangan Ryuga menyembunyikan sesuatu dibalik punggungnya. “Sudah lama, Ryuga?” tanya Claudia begitu tiba di hadapan pria itu. Kepala Ryuga menggeleng sebagai respons. Tangan kanan dibalik punggungnya bergerak perlahan ke depan, menampilkan sebuket bunga Peony berwarna putih yang sangat cantik. “Maaf atas sikapku ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Pesona Presdir Posesif   Permintaan Aneh Ryuga: Cemburui Aku

    Merasa gemas dengan pertanyaan Claudia, Ryuga mendaratkan kecupan di bibir cherry wanita itu. Dan Claudia tidak sempat untuk menghindar. Untungnya Ryuga hanya sekadar mengecup, tidak lebih dari itu.Ada senyuman lembut di bibir tipis Ryuga kala menjauhkan wajah dari bibir cherry Claudia.Ryuga berucap, “Jelas kamu, Claudia Mada. Kenapa mempertanyakan itu, mmm?” Sorotan manik hitam pria itu menatap dalam ke arah Claudia.Sekali lagi Claudia kembali merasakan jika dia benar-benar dicintai melalui cara Ryuga menatapnya. Ryuga tidak bohong dengan ucapan jika pria itulah yang paling menyukai Claudia.Mendadak saja Claudia tersenyum dengan memiringkan kepalanya. Pipinya memanas, cepat-cepat Claudia menutupi wajahnya. Gawat! Degup jantungnya bekerja lebih cepat lagi.Tindakan Claudia itu membuat Ryuga keheranan. “Cemburu dengan Natasha, Claudia?” Dia menarik satu tangan Claudia yang menutupi wajah cantiknya.Hanya itu yang terlintas di dalam kepala Ryuga. Dan pertanyaan Ryuga itu seketika me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Pesona Presdir Posesif   Tamu Tidak Diundang

    Tidak lama, selang Claudia dan Ryuga menyudahi pembicaraan, mobil hitam itu masuk ke dalam Paviliun yang dari luar terlihat menyeramkan.Setidaknya itu dalam pandangan Claudia. Pepohonan tinggi dan rimbun tampak memberikan kesan horror. Tapi, setelah dipikirkan bukankah akan lebih menyeramkan apa yang akan terjadi di dalam nanti?Netra mata Claudia tampak menyipit, dahinya mengernyit memperlihatkan raut wajah cantiknya yang gelisah.“Kalau takut, jangan dilihat, Claudia,” ucap Ryuga yang ternyata masih memperhatikan Claudia dari samping.Claudia segera mengalihkan pandangan dari jendela mobil. Dia meringis saat bertemu pandang dengan Ryuga.“Kenapa memilih bertemu di sini, Ryuga?” tanya Claudia tidak mengerti. Maksud Claudia, dari semua tempat yang ada, kenapa harus Paviliun dengan suasana seperti ini?“Ayahmu yang meminta,” jawab Ryuga seadanya. Dia mendengus mengingat dirinya tidak bisa menolak tempat yang sudah disewa oleh Aji.Ryuga takut jika restunya akan dicabut kalau-kalau Ryu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04

Bab terbaru

  • Pesona Presdir Posesif   Janji Garvi dan Dirga

    Keterdiaman Aruna membuat Larissa paham. Bagaimanapun, perasaan milik Aruna bukan kehendaknya. Bibirnya tersenyum penuh maklum. Dia kembali menepuk-nepuk pelan tangan Aruna dengan lembut.Mata besar Aruna tampak nanar saat beradu tatap dengan Larissa. Air wajahnya juga murung. Demikian, Larissa merasa sedikit bersalah.“Tante tidak bermaksud ikut campur, Aruna. Lagipula yang menjalani hubungan itu kamu dan Dirga. Jadi, keputusan tetap ada di kamu dan Dir–“Mama ngapain sama Aruna?”Sosok yang menjadi topik pembicaraan Larissa dan Aruna tiba-tiba saja muncul menyela ucapan Larissa. Kedatangannya tidak disadari baik Aruna maupun Larissa yang larut dalam pembicaraan. Refleks Aruna menarik tangannya dari Larissa.“Lagi ngomongin kamu nih, Dir,” jawab Larissa dengan santai.Sontak mata Aruna terbelalak. Dia pikir Larissa akan berdalih, tapi malah mengakui terang-terangan?! Mata besar Aruna melirik Dirga sekilas.Pemuda itu menyugar rambut depannya yang basah ke belakang. Dirga memamerkan j

  • Pesona Presdir Posesif   Permintaan Mama Dirga

    Masih di restoran hotel, Aruna dan Anjani baru saja menyelesaikan sarapan keduanya yang terlambat. Pun, susu kotak yang diberikan Emma dihabiskan. Aruna tetap berprinsip jika semua makanan yang diberikan padanya harus dihabiskan sebagai bentuk dari rasa bersyukur. Baru saja keduanya berdiri, tiba-tiba Anjani melihat sosok yang tampak familier baru saja masuk ke dalam restoran hotel. Matanya langsung menatap Aruna lurus-lurus. “Runa, lihat ke belakang deh!” bisik Anjani. Dia menggerakkan ekor matanya. Tidak mungkin langsung menunjuk menggunakan jari tangan. “Itu … Mamanya Dirga bukan, sih?” sambungnya dengan bisikan yang semakin lirih. Tidak ada yang tidak kenal dengan eksistensi orang tua Dirga di dunia entertainment. Terlebih beberapa artis-artis muda yang berada di bawah naungan perusahaan ayah Dirga juga sedang mengenyam pendidikan di Universitas Tunggal Utama. Aruna tidak langsung menoleh. ‘Aku harus gimana, ya?’ pikirnya. Dia menyadari kehadiran orang tua Dirga pada acara pemb

  • Pesona Presdir Posesif   Bukan Konyol, Melainkan Pengertian

    Pemandangan indah hari ini bagi Claudia adalah saat kelopak matanya terbuka, hal yang pertama kali dia temukan adalah sosok Ryuga yang tengah berbaring di sebelahnya. Meskipun pandangannya belum begitu jelas karena baru saja terbangun, tapi tetap tidak mengurangi kadar ketampanan suaminya.Claudia mengerjapkan mata. ‘Aaaaaaaa suami?’ batinnya sambil menarik kedua sudut bibir cherry-nya untuk tersenyum. Menyadari Ryuga sudah menjadi suaminya saja membuat Claudia salah tingkah. Dan saat dia berusaha menyembunyikan wajah, tak sengaja pandangan Claudia jatuh bahkan wajahnya mengenai dada Ryuga. Sesaat, Claudia mematung usai menabraknya.Jantung Claudia mulai berdebar tidak karuan. Tiba-tiba saja muncul keinginan untuk menyentuhnya. Rasa-rasanya semalam Claudia juga sudah menyentuhnya, hanya saja masih sedikit malu-malu. Lantas Claudia menggigit bibir bawah bagian dalamnya.‘Ya ampun, Claudia! Mikir apa, sih, kamu ini!’ rutuknya sambil meringis pelan. Tidak ingin larut oleh pemikiran aneh

  • Pesona Presdir Posesif   Bangun Kesiangan Part 1

    Keesokan harinya, baik Aruna maupun Anjani sama-sama bangun terlambat. Jika alarm Aruna tidak menjerit-jerit, kedua gadis itu tidak akan turun ke restoran hotel untuk sarapan. “Kok lengang, ya?” gumam Aruna saat pandangannya mengedar ke dalam restoran hotel. Di sebelahnya, Anjani bisa mendengar gumaman Aruna. “Kayaknya udah pada selesai sarapan deh, Run.” Ada pun karena jam kedatangan Aruna dan Anjani berada di jam akhir orang-orang selesai bersarapan, jadi hanya menyisakan beberapa anggota keluarga yang tinggal. Mata besar Aruna tidak menemukan dua sosok favoritnya pagi itu. “Pagi, Grammie,” sapa Aruna begitu langkah kakinya berhenti di hadapan Emma yang kini tengah duduk sendirian sambil memakan buah. Anjani ikut menyapa Emma seraya sedikit membungkukkan tubuh. “Pagi, Grammie.” Mendapati kehadiran dua gadis cantik di hadapannya, Emma memasang senyum cerahnya dan membalas ucapan selamat pagi tersebut sebelum menyahut lebih lanjut, “Ya ampun, dua anak gadis baru turun untuk sara

  • Pesona Presdir Posesif   Mewakili Garvi

    Pras menarik jari miliknya dari bibir Aruna usai menutup pintu kamar hotel yang ditempati Aland dan Dirga. Sementara Aruna termangu menatap wajah pemuda tampan yang baru dua kali ditemuinya.Mata besarnya mengedip lambat, memastikan. ‘Ini beneran Pras? Ya ampun!’Sejujurnya di satu sisi Aruna merasa senang, akhirnya dia memiliki momen untuk bertemu Pras! Mata besarnya berbinar seolah baru saja menemukan sebuah harta karun.“Urungkan niatmu jika ingin menemui Dirga sekarang,” celetuk Pras menatap Aruna lekat-lekat. Dia menambahkan, “Setidaknya, tunggu sampai besok, Aruna.”Ini sudah lebih dari larut malam. Pras tidak bermaksud apa pun, hanya mengatakan untuk kebaikan saja.“Kamu sama Dirga berantem, Pras?”Mengabaikan perkataan Pras, Aruna langsung menodong pemuda itu dengan pertanyaan yang membuat Pras langsung membuang wajah ke samping kiri. Tangannya mengusap sudut bibir yang tampak terluka.Dahi Pras mengerut samar. Terdengar ringisan keluar dari bibirnya. Dugaan Aruna tidak melese

  • Pesona Presdir Posesif   Balikan?! Yes or No?

    “Sosok yang ada di ruangan itu siapa, Runa? Terus maksudnya Kakakmu, Kak Garvi … koma?” Anjani benar-benar sudah dibuat penasaran. Tapi, mendadak Aruna menghentikkan cerita di tengah-tengah. Pandangan gadis itu tampak mengawang seolah tengah mengingat-ingat kejadian pada hari tersebut. Anjani mengembuskan napas berat. Dia tidak bisa digantungkan. Air wajahnya menunjukkan bentuk protes. “Aku nggak bisa tidur kalau kamu belum kasih tahu– “Iya, Kak Garvi koma, Jani,” sela Aruna dengan suara yang lirih. Aruna mengangkat satu tangannya ke arah langit-langit kamar lantas melipat dua jarinya. “Dirga bilang, hampir jalan tiga tahunan lebih … mungkin aja ini tahun keempat?” Aruna tidak begitu yakin. Lantas Aruna menghadapkan tubuhnya ke arah Anjani dan menatapnya lekat-lekat. “Kamu tahu apa penyebabnya, Jani?” Jika tadi Anjani sangat penasaran, kini mendadak Anjani takut mendengarnya setelah melihat air wajah Aruna yang tampak sendu. “A–apa?” Sudut bibir Aruna menyunggingkan senyum yang

  • Pesona Presdir Posesif   Sedikit Tentang Flashback

    Alih-alih langsung tertidur usai terakhir kali seperti apa yang Claudia katakan, baik Claudia maupun Ryuga masih memiliki energi untuk saling mengobrol sambil berpelukan satu sama lain. Claudia bisa merasakan debar jantung Ryuga begitu tangannya tidak sengaja menyentuh bagian dada. Ketika akan menariknya, Ryuga menahan lengan kecil istrinya agar tetap di sana. “Aku ingin membuat satu pengakuan, Claudia.” Suara beratnya terasa di ubun-ubun Claudia. Penasaran akan hal itu, Claudia mendongakkan kepala agar bisa menatap wajah tampan suaminya. “Pengakuan apa, Ryuga?” Bibir tipis Ryuga mengulas senyum. Dia mendaratkan kecupan di puncak kepala Claudia sebelum mengatakan, “Aku mencintaimu, Claudia.” Pengakuan Ryuga mengundang senyum di bibir cherry Claudia. Dia menatap lamat-lamat manik hitam Ryuga. “Apa yang membuatmu mencintaiku, Ryuga?” Claudia menambahkan, “Jika mengingat aku pernah menyewa gigolo, tidakkah seharusnya kamu berpikir dua kali untuk menaruh perasaan padaku, Ryuga?” Fakt

  • Pesona Presdir Posesif   Please, Daddy Ryuga

    Ryuga tidak bercanda saat mengatakan akan membuat Claudia mendesahkan namanya sepanjang malam. Sekarang, bahkan sudah lewat dari jam setengah satu dini hari. Dan Ryuga masih belum ingin menyudahi aktivitas favoritnya dengan Claudia. Pria itu masih berada di atas, menatap wajah cantik Claudia lamat-lamat sambil terus menggerakkan bagian pinggangnya ke bawah. Penyatuan itu nyaris membuat Ryuga bergerak secara kasar jika tidak teringat bahwa ini pertama kalinya Claudia bercinta. “Ahh … Ryu~” Beberapa kali Claudia mencoba meredam suara desahan miliknya yang terdengar erotis dengan cara menutup mulut menggunakan punggung tangannya. Akan tetapi, setiap kali Claudia melakukan itu, Ryuga akan menepis tangan Claudia dan menautkan jari lentik itu dengan jari besarnya di atas bantal. Sementara itu, satu tangan Ryuga yang lain sibuk memegangi Claudia yang tersampir di bahu kirinya. Kepala Ryuga sedikit tertunduk untuk bisa mengecup bahkan memberikan belaian halus dari lidahnya pada bawah lutut

  • Pesona Presdir Posesif   Aktivitas Favorit Ryuga

    “A–aku butuh ke kamar mandi lebih dulu.”Mata Claudia tampak meringis. Gelagatnya juga tampak gelisah. Melihat gerak-gerik tersebut, Ryuga menafsirkan jika memang Claudia butuh pergi ke kamar mandi untuk menyelesaikan urusannya.Maka, pria itu menganggukkan kepala. “Yasudah. Kamu yang pertama pakai kamar mandinya, Claudia.” Kebetulan ada yang harus Ryuga lakukan selagi menunggu gilirannya mandi.“O–oke, Ryuga. Terima kasih,” ucap Claudia sambil berniat untuk pergi. Namun, Ryuga menahan pergelangan tangan wanita itu. Dia menyeletuk tepat di belakang telinga Claudia, “Kamu akan pergi ke kamar mandi dengan gaun pengantinmu … Claudia?”Dibisiki dengan suara rendah Ryuga kembali membuat Claudia merasa geli. Pandangan Claudia menoleh ke samping, ke arah cermin besar yang menampilkan sosok dirinya dan Ryuga di belakang tubuhnya.“Ah … ya, kancingnya,” lirih Claudia menatap kancing-kancing kecil terletak di belakang gaun pengantinnya. Dia tidak sampai untuk membuka kancing-kancing tersebut.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status