Beranda / Romansa / Pesona Presdir Posesif / Bukan Gila, Tapi Suka

Share

Bukan Gila, Tapi Suka

last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-13 13:56:05

Claudia hanya bertanya, tidak lebih tidak kurang. Tapi, jawaban Ryuga sangat terdengar tidak ramah. Raut wajahnya bahkan terlihat kesal.

“Iya, ibunya Aruna,” jawab Ryuga dengan tegas. Pria itu seperti enggan menyebut ‘mantan istri’.

Jadi Claudia hanya menganggukkan kepala tanda mengerti. Dia tidak berani bertanya macam-macam lagi. Padahal Claudia jadi penasaran sendiri, apa hubungan keduanya berakhir tidak baik?

‘Galak banget deh Ryuga. Kan, aku cuma tanya. Tanyanya pun baik-baik juga?’ pikir Claudia menundukkan wajahnya.

Perhatian Claudia teralihkan karena Aruna memegangi tangan Claudia. Di tengah-tengah itu, bisa-bisanya Aruna sempat melempari Claudia senyum.

Sejurus kemudian, Claudia membalas senyum Aruna.

“Ini berapa lama, Ryuga?” tanya Claudia kembali menolehkan wajahnya menatap Ryuga. Maksud Claudia, menggunakan nebulizernya.

“Lima belas menit atau sampai Aruna merasa cukup, Claudia,” beritahu Ryuga.

Claudia hanya menanggapinya dengan anggukkan kepala. Dia tersentak saat Aruna m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Tresna Sumirat Hermiati
Menunggu kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Suria
cepat2 majlis kawinnya. x perlu bertunang. langsung sj
goodnovel comment avatar
catatanintrovert
makasih kak sudah nunggu~
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Presdir Posesif   Menerima Keduanya

    Saat ini Claudia butuh menyegarkan pikirannya dengan tidak melihat keberadaan Ryuga. Tapi, masalahnya Aruna tak memperbolehkannya keluar bahkan setelah gadis itu selesai diuap.“Kalau aku minta satu hari lagi buat Bu Clau nginep disini, boleh?” tanya Aruna dengan raut wajah yang cemas sambil sekilas melihat ke arah Ryuga sebelum menatap Claudia.“Aruna,” panggil Ryuga pelan menghela napas.Tahu jika Ryuga sudah pasti akan melarangnya membuat perasaan Aruna sedih. Gadis itu berucap dengan suara yang menahan tangis. “Aruna ‘kan cuma tanya. Kalau Bu Claudia nggak mau juga nggak apa-apa kok, Dad.”Claudia mana tega untuk menolak Aruna? Melihat gadis itu sedang dalam tidak kondisi tidak sehat, membuat perasaan Claudia tergugah untuk tetap berada di dekatnya.“Sebentar, Ibu tanya daddy kamu dulu,” balas Claudia mengusap lembut punggung tangan Aruna. Pandangan Claudia beralih menatap Ryuga. “Kalau kamu merasa keberatan, Ryuga–“Siapa yang bilang aku keberatan?” potong Ryuga sembari menaikkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Pesona Presdir Posesif   Dugaan Aruna

    “Om Tirta dengar sendiri ‘kan?” ledek Aruna tersenyum puas setelah mendengar jawaban Claudia.Tirta mengangguk-anggukkan kepalanya. “Iya deh … yang penting Aruna bahagia aja. Bukan begitu ‘kan Mommy Aruna?”“Eh.”Mata Claudia membola. Namun, cepat-cepat wanita menyunggingkan senyumnya. “I-iya, kebahagiaan Aruna yang paling utama.”Bayangkan betapa salah tingkahnya Aruna sekarang. Gadis itu melipat kedua bibirnya ke dalam dengan pipi yang sudah memerah.Ryuga yang tadinya ingin menyuruh Tirta berhenti juga senang sendiri mendengar jawaban Claudia. Pria itu lebih banyak diam sedari tadi.“Dengar itu Aruna. Jadi kurang-kurangi nangisnya mulai sekarang,” timpal Tirta selagi mengecek suhu tubuh Aruna melalui termometer pada kening gadis itu.“Iyaaaaa,” sahut Aruna menghela napas.“Demamnya nggak begitu tinggi, tapi tetap Om resepin obat yang harus diminum.” Tirta kembali menjadi mode dokter.“Oke, Om. Makasih banyak.” Aruna menarik kedua sudutnya untuk tersenyum. Meskipun Tirta menyebalkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Pesona Presdir Posesif   Tengah Malam

    Tengah malam, Claudia terbangun karena tenggorokannya terasa kering. Hati-hati Claudia menyingkirkan tangan Aruna yang tertidur sambil memeluknya. “Tidur aja Aruna tetap terlihat cantik,” gumam Claudia sambil menggeleng tak percaya. Dia menarik selimut sampai batas dada agar Aruna tak kedinginan. Pandangan Claudia naik, kembali menatap wajah Aruna. Penuh kesadaran Claudia membawa tangannya untuk membetulkan beberapa anak rambut Aruna yang menutupi wajah cantiknya. Pun, Claudia memastikan demam Aruna sudah benar-benar turun dibandingkan sebelumnya. Pertanyaan Dokter Tirta melintas begitu saja di kepala Claudia. Memiliki anak seperti Aruna? Claudia dengan senang hati akan menerima Aruna sebagai putrinya. Gadis itu tumbuh dengan perilaku baik. Aruna juga penurut ketika Ryuga menyuruhnya meminum obat tanpa menundanya. Saat Claudia mengompres mata Aruna sebelum tidur, gadis itu mengatakan ingin mentraktir Claudia makan siang dengan memakan cake favoritnya. “Pokoknya Bu Clau harus nyo

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Pesona Presdir Posesif   Tengah Malam Bag.2

    Ternyata maksud dari ucapan Ryuga adalah … deep talk. Pria itu menunjukkan gummy smile-nya ketika mendapati wajah Claudia yang panik.“Kamu memikirkan apa, Claudia?” goda Ryuga menaikkan satu alisnya.Ekspresi yang ditunjukkan Claudia benar-benar menghiburnya. Wanita itu tampak gelisah.“Tidak ada, Ryuga. Mau mengobrol di mana?” tanya Claudia buru-buru membelokkan topik.Alih-alih menjawab, Ryuga malah menyodorkan tangannya. Jika tadi Ryuga asal menarik Claudia, kali ini pria itu tidak melakukannya.“Tanganmu, Claudia,” pinta Ryuga mengedikkan dagu ke arah tangannya.Claudia tidak langsung menurut. Pandangannya turun menatap tangan Ryuga lalu memicingkan mata ke arah pria itu.“Aku tanya. Di mana, Ryuga?”Bukan apa-apa, Claudia jadi merasa was-was. Bagaimana pun, meskipun Ryuga tidak akan macam-macam, tapi Claudia harus bisa menjaga batasan.Suara di kepala Claudia muncul. ‘Batasan apa, Claudia?’ Rasanya Claudia ingin menertawai dirinya sendiri yang tampak konyol.Tadi … hampir saja C

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Pesona Presdir Posesif   Love Language Ryuga

    Claudia tahu arah pembicaraan Ryuga menjurus kemana ditambah tatapan pria itu tertuju pada bibir cherry-nya.‘Jangan bilang Ryuga mau menciumku lagi?!’ batin Claudia menjerit. ‘Apa dia tidak bosan?’ herannya.Memang benar Claudia tidak munafik menikmati apa yang Ryuga lakukan dengan bibir cherry-nya, tapi apa itu tak terlalu berbahaya? Claudia sendiri kewalahan mengatasi detak jantungnya yang siap untuk meledak serta darahnya yang berdesir hebat kala Ryuga menyentuhnya.Itu membuat Claudia tersiksa, namun dengan cara yang ‘berbeda’.Maka, detik Ryuga mulai mendekatkan wajah, memiringkan kepala, dan memejamkan mata, Claudia refleks mengangkat susu kotak strawberry yang sudah dibukanya dan memasukkan sedotan itu ke dalam mulut Ryuga.Seketika itu juga Ryuga membuka mata. Dia sempat menggigit sedotan itu melalui giginya lalu mendengus.“Apa yang kamu lakukan, Claudia?” geram Ryuga dengan suara yang rendah, masih dengan sedotan di dalam mulutnya.Claudia mengerjapkan matanya. Dia takut Ry

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • Pesona Presdir Posesif   Tawaran Untuk Tinggal

    Sesi obrolan semalam berakhir jam tiga pagi karena Claudia tidak dapat menahan kantuknya. Dia dan Ryuga membicarakan banyak hal, namun sepakat untuk tidak membahas soal pertunangan keduanya terlebih dahulu. “Bu Claudia, biar saya saja yang lanjutkan. Pak Ryuga sudah turun ke bawah.” Suara Bu Nani–asisten rumah tangga Ryuga, tahu-tahu sudah ada di belakang Claudia yang sedang sibuk di depan kompor. Meskipun Claudia hanya tidur beberapa jam, dia tetap bangun pagi-pagi sekali. Selain karena tak enak, tubuhnya seperti memiliki alarm tersendiri. Juga, Claudia ingin membuatkan sarapan spesial untuk Ryuga dan Aruna. “Ohh Ryuga sudah bangun, Bu Nan?” tanya Claudia menolehkan kepalanya yang langsung diangguki Bu Nani. “Iya, Bu– “Apa yang kamu lakukan, Claudia?” Suara ketus Ryuga di belakang sana bertanya. Dia keheranan mendapati Claudia sepagi ini sudah ada di dapur dan tunggu, wanita itu memakai celemek yang biasa dipakai asistennya, Bu Nani. “Memasak. Kamu tidak lihat, Ryuga?” Claudia

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • Pesona Presdir Posesif   Stop Playing Victim!

    “Maaf mengganggu, Pak Ryuga. Sarapannya sudah siap.”Pernyataan Bu Nani menyelamatkan Claudia dari pertanyaan Aruna. Dia bukan tidak bisa menjawab, tapi takut jika jawaban yang keluar dari mulutnya malah menyakiti perasaan Aruna.“B-biar saya bantu ya, Bu Nan!” balas Claudia bangkit berdiri dari duduknya.Sudah tabiat Claudia menghindar seperti itu. Ryuga hanya bisa mendengus. Tak menampik, dia sedikit kesal.Apa susahnya memberikannya kepastian?“Aruna, nggak apa-apa ‘kan Ibu bantu dulu Bu Nani? Nanti kita lanjut lagi ngobrolnya,” ucap Claudia meminta izin.Aruna menganggukkan kepala. “Oke, siap, Bu Claudia!” jawab gadis itu merasa tidak keberatan.Setelah Claudia menyusul Bu Nani ke pantry, Aruna duduk di kursi yang ditempati Claudia tadi.Matanya yang besar memicing ke arah Ryuga. “Dad!” panggilnya dengan suara pelan.Refleks Ryuga lebih mencondongkan badannya ke depan agar mendengar suara Aruna. “Ya, kenapa, Na?”“Aruna nggak tahu Daddy deketin Bu Claudia dengan cara apa, tapiiii

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • Pesona Presdir Posesif   Gigit Hati

    Sepertinya Ryuga menyukai aktivitas barunya di pagi hari kali ini, yakni mengantarkan Claudia dan Aruna pergi ke kampus. Meskipun pada kenyataannya dia tidak menyetir dan duduk sisi kanan Claudia.Tiba di parkiran, Ryuga menyuruh Aruna dengan lembut agar turun terlebih dahulu. Gadis itu menatapnya penuh protes. “Daddy mau apa sama Bu Claudia?”Baru Aruna bertanya begitu, dia segera menyadari jika mungkin saja Ryuga sedang berusaha lebih keras melakukan sesuatu untuk membuat Claudia tidak hanya menerima dia dan Ryuga, tapi bersedia untuk menikah dengan Daddy-nya.Sekon berikutnya, Aruna menyahut lagi, “Oke oke, Aruna ngerti.”Sebelum pergi, Aruna mengangkat tangannya dan membentuk lingkaran lumayan besar. Dia menyodorkannya ke arah Ryuga.“Dad, gigit,” pinta Aruna.Claudia refleks lebih memundurkan tubuhnya ke belakang karena dia berada di tengah-tengah keduanya.“He he, sebentar ya, Bu Clau,” kata Aruna menolehkan wajahnya pada Claudia.“Uhm, nggak masalah, Aruna.” Claudia ikut menung

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19

Bab terbaru

  • Pesona Presdir Posesif   Selesai

    Claudia seringkali masih kesulitan untuk menolak permintaan Ryuga dalam urusan ranjang. Akan tetapi, sebagian besar alasannya adalah Claudia sendiri juga menikmati aktivitas keduanya.Seperti yang terjadi beberapa saat lalu, Claudia ikut dengan Ryuga ke perusahaan dan menuruti permintaannya. Mengingat itu kembali membuat Claudia tidak tahan untuk menjambak sisi rambutnya.Dia menghela napas. “Aku rasa aku sudah tidak waras!” cibir Claudia sambil menatap dirinya di depan cermin toilet. Pakaiannya sedikit berantakan dengan beberapa kancing atas yang terbuka. Ketika Ryuga menyentuhnya tadi, itu terasa tidak nyaman bagi Claudia. Tidak seperti biasanya. Demikian, dia meminta Ryuga untuk tidak menjangkau bagian dada. Setengah penasaran, Claudia mencoba menyentuh salah satu dadanya sendiri.‘Kenapa terasa sakit, ya?’ batin Claudia sambil mengernyitkan dahinya samar. Kedua alisnya bertaut. Namun, Claudia tidak ingin memikirkannya lebih lanjut.Cepat-cepat Claudia merapikannya lalu turun ke b

  • Pesona Presdir Posesif   Berbagi Istri

    “Sudah dua bulan ….”Pagi itu tiba-tiba saja Aruna bernyanyi dengan suara yang sumbang. Mata besarnya menatap Ryuga dan Claudia bergantian. Kepalanya miring ke arah kiri. Dia pun menyeletuk, “Kapan Aruna bisa tidur bareng Daddy sama Mommy Clau?”Dua bulan waktu yang cukup bagi Ryuga dan Claudia memiliki waktu berdua. Apalagi beberapa kali Aruna mengungsikan dirinya menginap di mansion agar orang tuanya bisa bebas berpacaran. Bukankah Aruna cukup pengertian?Sekarang, Aruna juga ingin bermanja-manja pada Ryuga dan Claudia. Masa bodoh dengan umur. Toh, Aruna setuju ‘Umur hanyalah angka.’Kemudian gadis itu bertopang dagu menggunakan kedua tangan. Mata besarnya mengerjap beberapa kali seraya memasang wajah yang penuh harap layaknya emoji.Claudia yang melihat itu terkekeh pelan. Dia menaikkan satu tangannya di atas meja makan untuk bertopang dagu. Dia berpikir sejenak, “Mmm, tanya Daddy saja, Aruna,” jawab Claudia sambil melirik Ryuga penuh maksud.“Kalau Mommy sendiri, malam ini juga ay

  • Pesona Presdir Posesif   Penjelasan Sebelum Pergi

    Ada pun, di sisi lain seorang gadis muda juga wajahnya ikut memanas dibalik selimut yang dikenakan. Beberapa detik lalu, dia mendengar suara yang memanggilnya dari luar kamar. “Anjani Ruby.”DEGSuara berat itu lagi-lagi mengudara di dalam kamar hotel yang ditempatinya. Anjani menahan napas dibalik selimut. Itu … jelas-jelas bukan suara Aruna.“Gue tahu lo nggak sakit, lo cuma menghindar dari gue ‘kan?”Mata Anjani memejam erat-erat dengan debar jantung berdebar keras mendengar celetukkan suara berat familier itu di luar kamar. Anjani merasa gamang, haruskah dia menyudahi aksi menghindarinya ini?‘Tapi, aku terlalu malu untuk menunjukkan wajah di hadapan Aland hiyaaaa!’ batin Anjani menjerit. Bahkan sangking malunya, dia tidak sanggup menceritakan hal itu pada Aruna tadi. Sangking malunya, Anjani bahkan memutuskan tidak ikut dalam acara resepsi pesta Ryuga dan Claudia.Gadis itu hanya bisa berguling-guling di atas ranjang tidur sambil memikirkan kejadian di kolam renang yang terus b

  • Pesona Presdir Posesif   Akhir Kesalahpahaman (Riel-Diana-Lilia)

    Malam itu acara resepsi berjalan lancar dan terkendali. Para tamu undangan terus berdatangan dan memberikan ucapan selamat pada kedua pengantin. Kebanyakan tamu-tamu yang hadir didominasi oleh kenalan Rudi dan Aji. Pun, Ryuga sendiri hanya mengundang kolega bisnis yang dia percaya. Kini, Tirta datang beserta istri untuk memberikan ucapan selamat. Sosok Tirta memeluk Ryuga erat-erat. “Selamat sekali lagi, Ryu.” Terdengar nada suara Tirta yang mengatakannya penuh keharuan. Akhirnya setelah sekian lama menduda, teman dekatnya itu pun menikah. Keharuan lain dirasakan Tirta karena menyaksikan sendiri perjalanan kisah cinta Ryuga dan Claudia yang cukup berliku. Ryuga menyunggingkan senyum tipisnya. Dia balas menepuk punggung Tirta. “Mmm, terima kasih, Ta.” Selagi masih berpelukan, Tirta berkesempatan untuk berbisik di telinga Ryuga, “Kamu akan suka hadiah dariku, Ryu. Jangan lupa digunakan sebaik-baiknya dengan Claudia!” Mendengar ucapan Tirta, tampaknya Ryuga tahu apa yang dihadiahkan

  • Pesona Presdir Posesif   Praktek Usai Resepsi

    Beberapa jam kemudian, saat malam menjelang acara resepsi dimulai, Aruna yang baru selesai dirias langsung tergopoh-gopoh melangkah menuju sebuah ruangan yang sudah dipersiapkan menjadi ruang tunggu pengantin.‘Pokoknya harus sempat ketemu Mommy Clau dulu!’ batin Aruna bertekad. Sebab sudah dipastikan nanti malam dia tidak akan bertemu dengan ibu sambungnya.Di sisi lain, Aruna senang karena akhirnya Ryuga dan Claudia menikah sehingga bisa hidup bersama. Di sisi lain, Aruna juga ingin memiliki banyak waktu bersama Claudia lebih lama. Tapi, Aruna lihat-lihat Ryuga sering kedapatan tidak mau berbagi Claudia dengannya.Aruna memasang senyum lemah begitu menemukan Ryuga dan Riel yang tengah mengobrol di depan ruangan pengantin. Tangannya terangkat, melambaikan tangan. “Daddy!” seru Aruna. Mata besarnya memicing, “Mommy Clau mana, Dad?” sambungnya sambil celingukan.Ditodong pertanyaan seperti itu, Ryuga langsung menjawab, “Masih di dalam, Aruna,” tunjuknya sambil mengangkat jari dan menga

  • Pesona Presdir Posesif   Perlu Napas Buatan

    Di sisi lain restoran, terdapat dua kolam renang dalam hotel Azzata. Satu berada di luar dan satu berada di dalam. Kolam renang privat di dalam ruangan terhubung dengan toilet dan ruangan ganti. Meskipun di luar juga terdapat fasilitas yang sama. Tapi, tadi … Anjani pergi ke kamar mandi yang berada dalam untuk menyelesaikan urusan pribadinya. Siapa sangka dia akan menemukan dua sosok pemuda yang sedang berenang berduaan?! Tanpa menyapa, Anjani terburu memasuki salah satu bilik kamar mandi. ‘Ada hal penting yang lebih darurat!’ Begitu Anjani ke luar dari toilet sekitar sepuluh menit kemudian, dia bermaksud menyapa dua sosok pemuda yang dikenalinya itu. Namun, pandangannya hanya bisa menangkap satu sosok pemuda saja yang masih di area kolam renang. ‘Loh, kok cuma Aland aja, sih? Perasaan tadi sama Dirga ‘kan?’ batin Anjani terdiam di depan pintu kamar mandi. Sesaat, dia merasa gamang untuk meneruskan langkah. Jantungnya berdebar lebih cepat mendapati pemuda itu sendirian. Suara bati

  • Pesona Presdir Posesif   Janji Garvi dan Dirga

    Keterdiaman Aruna membuat Larissa paham. Bagaimanapun, perasaan milik Aruna bukan kehendaknya. Bibirnya tersenyum penuh maklum. Dia kembali menepuk-nepuk pelan tangan Aruna dengan lembut.Mata besar Aruna tampak nanar saat beradu tatap dengan Larissa. Air wajahnya juga murung. Demikian, Larissa merasa sedikit bersalah.“Tante tidak bermaksud ikut campur, Aruna. Lagipula yang menjalani hubungan itu kamu dan Dirga. Jadi, keputusan tetap ada di kamu dan Dir–“Mama ngapain sama Aruna?”Sosok yang menjadi topik pembicaraan Larissa dan Aruna tiba-tiba saja muncul menyela ucapan Larissa. Kedatangannya tidak disadari baik Aruna maupun Larissa yang larut dalam pembicaraan. Refleks Aruna menarik tangannya dari Larissa.“Lagi ngomongin kamu nih, Dir,” jawab Larissa dengan santai.Sontak mata Aruna terbelalak. Dia pikir Larissa akan berdalih, tapi malah mengakui terang-terangan?! Mata besar Aruna melirik Dirga sekilas.Pemuda itu menyugar rambut depannya yang basah ke belakang. Dirga memamerkan j

  • Pesona Presdir Posesif   Permintaan Mama Dirga

    Masih di restoran hotel, Aruna dan Anjani baru saja menyelesaikan sarapan keduanya yang terlambat. Pun, susu kotak yang diberikan Emma dihabiskan. Aruna tetap berprinsip jika semua makanan yang diberikan padanya harus dihabiskan sebagai bentuk dari rasa bersyukur. Baru saja keduanya berdiri, tiba-tiba Anjani melihat sosok yang tampak familier baru saja masuk ke dalam restoran hotel. Matanya langsung menatap Aruna lurus-lurus. “Runa, lihat ke belakang deh!” bisik Anjani. Dia menggerakkan ekor matanya. Tidak mungkin langsung menunjuk menggunakan jari tangan. “Itu … Mamanya Dirga bukan, sih?” sambungnya dengan bisikan yang semakin lirih. Tidak ada yang tidak kenal dengan eksistensi orang tua Dirga di dunia entertainment. Terlebih beberapa artis-artis muda yang berada di bawah naungan perusahaan ayah Dirga juga sedang mengenyam pendidikan di Universitas Tunggal Utama. Aruna tidak langsung menoleh. ‘Aku harus gimana, ya?’ pikirnya. Dia menyadari kehadiran orang tua Dirga pada acara pemb

  • Pesona Presdir Posesif   Bukan Konyol, Melainkan Pengertian

    Pemandangan indah hari ini bagi Claudia adalah saat kelopak matanya terbuka, hal yang pertama kali dia temukan adalah sosok Ryuga yang tengah berbaring di sebelahnya. Meskipun pandangannya belum begitu jelas karena baru saja terbangun, tapi tetap tidak mengurangi kadar ketampanan suaminya.Claudia mengerjapkan mata. ‘Aaaaaaaa suami?’ batinnya sambil menarik kedua sudut bibir cherry-nya untuk tersenyum. Menyadari Ryuga sudah menjadi suaminya saja membuat Claudia salah tingkah. Dan saat dia berusaha menyembunyikan wajah, tak sengaja pandangan Claudia jatuh bahkan wajahnya mengenai dada Ryuga. Sesaat, Claudia mematung usai menabraknya.Jantung Claudia mulai berdebar tidak karuan. Tiba-tiba saja muncul keinginan untuk menyentuhnya. Rasa-rasanya semalam Claudia juga sudah menyentuhnya, hanya saja masih sedikit malu-malu. Lantas Claudia menggigit bibir bawah bagian dalamnya.‘Ya ampun, Claudia! Mikir apa, sih, kamu ini!’ rutuknya sambil meringis pelan. Tidak ingin larut oleh pemikiran aneh

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status