Share

Dugaan Aruna

“Om Tirta dengar sendiri ‘kan?” ledek Aruna tersenyum puas setelah mendengar jawaban Claudia.

Tirta mengangguk-anggukkan kepalanya. “Iya deh … yang penting Aruna bahagia aja. Bukan begitu ‘kan Mommy Aruna?”

“Eh.”

Mata Claudia membola. Namun, cepat-cepat wanita menyunggingkan senyumnya. “I-iya, kebahagiaan Aruna yang paling utama.”

Bayangkan betapa salah tingkahnya Aruna sekarang. Gadis itu melipat kedua bibirnya ke dalam dengan pipi yang sudah memerah.

Ryuga yang tadinya ingin menyuruh Tirta berhenti juga senang sendiri mendengar jawaban Claudia. Pria itu lebih banyak diam sedari tadi.

“Dengar itu Aruna. Jadi kurang-kurangi nangisnya mulai sekarang,” timpal Tirta selagi mengecek suhu tubuh Aruna melalui termometer pada kening gadis itu.

“Iyaaaaa,” sahut Aruna menghela napas.

“Demamnya nggak begitu tinggi, tapi tetap Om resepin obat yang harus diminum.” Tirta kembali menjadi mode dokter.

“Oke, Om. Makasih banyak.” Aruna menarik kedua sudutnya untuk tersenyum. Meskipun Tirta menyebalkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status