Beranda / Romansa / Pesona Presdir Posesif / Beri Aku Sesuatu yang Manis

Share

Beri Aku Sesuatu yang Manis

last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-18 17:01:22

“Apa maksudmu, Ryuga?”

Claudia mengangkat satu alisnya mendengar pertanyaan pria itu.

“Lupakan saja,” sahut Ryuga yang tidak ingin membahasnya lebih lanjut.

Sejenak Claudia mengatur napasnya agar jauh lebih tenang. Claudia menyadari jika Ryuga kesal padanya. Pria itu sangat menghargai waktu sementara Claudia terlihat menyepelekannya.

Selang sepuluh detik berikutnya, Claudia menolehkan kepala untuk melihat Ryuga yang menatap lurus ke depan.

“Aku ingin minta maaf. Bisakah kamu melihatku, Ryuga?” pinta Claudia dengan lembut.

Tanpa banyak bicara, Ryuga menolehkan wajahnya. Tangan pria itu melipat di dada. Manik hitam milik Ryuga menyorotnya tajam.

Maksud Claudia, tidak bisakah Ryuga menatapnya biasa saja? Tatapan itu malah membuatnya gugup.

“Jadi, kamu mau minta maaf atau bagaimana, Claudia?” Ryuga menaikkan satu alisnya, menunggu dengan kesal.

Claudia menganggukkan kepalanya kuat-kuat. “J-jadi.”

Meneguk ludahnya dalam-dalam, Claudia membuka suaranya lagi. “Maaf jika kamu merasa demikian
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Tresna Sumirat Hermiati
ryuga takut terbawa nafsu
goodnovel comment avatar
Iza Soares
aduh..aduh.. ikutan baper.........
goodnovel comment avatar
Binti Suciati
Claudia polos banget sih sering ga pa peka kalau Ryuga ngomong,tp justru itu yg bikin makin gemes sama Claudia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Presdir Posesif   Jeruk Kesukaan Ryuga

    Sentuhan fisik di antara Ryuga dan Claudia terjadi lagi. Namun, itu tak melanggar syarat terakhir yang ada pada kontrak pertunangan keduanya. Claudia berusaha melepaskan tangannya yang masih dalam genggaman tangan Ryuga. Sebelum memanggil Ryuga, Claudia meneguk ludahnya dalam-dalam. “R-Ryuga.” Dia memberanikan diri menaikkan pandangan untuk melihat pria itu yang kini menunjukkan senyum menyeringainya. “Mmm?” Ryuga menaikkan satu alisnya. Manik hitamnya balas menatap Claudia dengan sorotan yang lembut. Wajah wanita itu akhir-akhir ini menjadi penyebab isi pikiran Ryuga kacau. Entah apa yang sudah Claudia lakukan padanya. Ditatap seintens itu oleh Ryuga membuat wajah Claudia memanas. Pipinya bersemu kemerahan. Apalagi mengingat apa yang baru saja dilakukan keduanya. “Tidak bisakah kamu berhenti menatapku, Ryuga!?” Sekuat tenaga, Claudia menarik paksa tangannya agar terlepas dari Ryuga. Siapa yang tidak salah tingkah jika pria tampan menatapnya seperti itu!? “Hanya jika kamu mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • Pesona Presdir Posesif   Ingin Berduaan

    Aruna boleh menganggapku sebagai Mommy-nya. Aku sama sekali tidak keberatan kok, Ryuga.”Setelah membeku beberapa saat, akhirnya Claudia menjawabnya dengan enteng.“Aku juga senang jika memiliki putri seceria Aruna. Gadis itu punya aura positif dan dia menularkan itu pada orang di sekitarnya … termasuk aku,” ucap Claudia menambahkan. Dia benar-benar jujur tentang Aruna.Tiba-tiba saja Ryuga melepaskan rangkulannya di pundak Claudia. Pria itu menghadapkan tubuhnya agar bisa melihat Claudia dengan jelas.Ekspresi Ryuga tampak kesulitan. Mau tak mau Claudia ikut menghadapkan tubuhnya ke arah Ryuga.“Aruna menginginkan kamu sebagai Mommy-nya,” ulang Ryuga dengan tegas. Dia kembali melanjutkan, “Itu artinya, untuk menjadi Mommy Aruna, kamu harus menikah denganku, Claudia.”Mendengar pernyataan Ryuga membuat Claudia tak habis pikir. Ryuga terdengar seolah memaksanya.‘Pria ini sedang melamarku atau bagaimana?’“Jangan konyol, Ryuga,” komentar Claudia memutar tubuhnya ke posisi semula. Tanga

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • Pesona Presdir Posesif   Ketiduran

    “Tidak sabar untuk apa, Ryuga?”Claudia melirik Ryuga dengan tatapan protes. Satu alisnya naik dan dia berusaha menjauhkan tubuhnya dari Ryuga.Sosok Ryuga kembali menegakkan tubuh. Dia mengedikkan bahunya santai, “Melukisku, ‘kan?”Senyum menyeringainya, “Atau ada hal lain yang harus kita lakukan berdua malam ini, Claudia?”Langkah Ryuga mendekat. Dia mengambil keranjang yang ada dibalik tubuh kaku wanita itu.Demi mendengar hal tersebut, Claudia ingin sekali menimpuk wajah tampan Ryuga menggunakan buah jeruk kesukaannya.‘Kenapa aku berpikir ke arah hal yang nggak-nggak?!’ jerit Claudia dalam hatinya.Pertanyaan Ryuga mengundang pikiran Claudia berpikir kompleks.“Tidak ada, hanya melukis. Setelah itu aku akan langsung pulang,” jawab Claudia cepat.Berduaan dengan Ryuga apalagi di dalam apartemen, bisa saja mengundang kekhilafan. Di mobil saja Claudia kecolongan.Tapi, itu bukan kecolongan. Claudia sendiri tidak menolak apa yang Ryuga lakukan padanya. Jadi, apa namanya? Khilaf.“Ay

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Pesona Presdir Posesif   Sampai Kapan Sembunyi-Sembunyi Begini?

    Sepasang ayah dan anak itu saling menatap satu sama lain. Mata bulat Aruna memicing. Detik berikutnya gadis itu tampak melempar senyum menggoda ke arah Ryuga. “Cie yang sudah mulai posesif! Aruna akhirnya bebas dari keposesifan Daddy! Hip hip horeeee!” Aruna bersorak pelan sambil berputar-putar tidak jelas. Ryuga menyugar rambutnya ke belakang lalu berkacak pinggang. Sementara manik hitamnya menatap tingkah putrinya itu dengan jengah, “Siapa bilang kamu bebas? Kunci mobil kamu, Daddy tahan dua minggu, Aruna.” Sontak hal itu membuat senyum Aruna luntur dan menghentikan tingkahnya. Mata bulatnya terbelalak. “Maksudnya … Dad? Kan, Aruna nggak nyetir sendiri. Yang bawa pergi sama bawa pulang Dirga kok,” ucap Aruna memprotes. Dia tak terima kalau sampai Ryuga menahan kunci mobilnya. Umur Aruna sudah dewasa. Dia juga sudah memiliki SIM. Tapi, Ryuga masih tidak memberikan Aruna pergi sendiri membawa mobil. Sulit dipercaya. “Pembicaraan selesai, Aruna.” Perkataan Ryuga tak dapat didebat

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Pesona Presdir Posesif   Buket Foto

    Claudia terang-terangan menunjukkan ekspresi frustasinya setelah mendengar Ryuga memberikan tugas baru selaku partner tunangan kontraknya.‘Kamu pikir gampang berbicara dengan ayahku, Ryuga?! Meskipun pertunangan ini hanya sandiwara, bisakah untuk tidak melibatkan ayahku?!’ Claudia menyerukan itu dalam hatinya. Mana berani wanita itu mengomeli Ryuga.“Kamu keberatan, Claudia?” tanya Ryuga mengedikkan dagunya. Manik hitam Ryuga terasa menusuk mata Claudia.Jadi cepat-cepat wanita itu mengalihkan pandangannya.“Nggak, Ryuga,” geleng Claudia. Padahal jika punya pilihan, Claudia ingin menolaknya.“Cuman …,” jeda Claudia kembali menatap pria di hadapannya. Ryuga tampak setia menatap wajahnya.Ditatap oleh Ryuga yang sudah bersih dan wangi membuat Claudia teringat jika dia sama sekali belum mencuci muka juga menggosok gigi. Wanita itu seketika menutupi wajahnya menggunakan kedua tangan.“B-bisakah kita lanjutkan nanti? A-aku perlu ke kamar mandi,” beritahu Claudia menahan malu.“Mmm, oke,”

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Pesona Presdir Posesif   Reaksi Ryuga

    “Tante Diana?!” Pagi itu Aruna hendak menuju dapur, seperti biasa untuk mengambil susu kotak strawberry favoritnya. Namun, perhatiannya teralihkan karena sosok wanita yang berstatus sebagai sekretaris Daddy-nya tengah ada di sana. “Pagi, Aruna!” sapa Diana di tengah kegiatannya mengoleskan selai pada roti di meja dapur kediaman gadis itu. “Pagi, Tan … ada tugas apa dari Daddy sepagi ini?” tanya Aruna mendekat ke arah Diana. Ini bukan pertama kali Aruna mendapati Diana ada di kediamannya dan kehadiran Diana sudah pasti karena Ryuga membutuhkan wanita tersebut. Mendengar pertanyaan Aruna, seketika Diana mengembuskan napas beratnya. “Kamu bakal marah sama Tante kalau Tante bilang Daddy kamu sekarang kayaknya lagi fall in love banget?” Diana mulai mengeluarkan pendapatnya. Dia masih mengoles selai strawberry pada roti yang ada di tangannya. “Ya nggak dong, Tante Diana,” geleng Aruna. Dia menatap wanita itu dengan wajah penasaran, “Tante juga ngerasa kalau Daddy lagi fall in love sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Pesona Presdir Posesif   Claudia Mulai Peka

    Sesaat setelah Diana menceritakan itu, Aruna jadi ikut merasa tergelitik sebab Ryuga pasti mendengar soal mengedit wajah itu dari dirinya. Hanya saja Aruna tak menyangka Ryuga akan mengucapkan hal tersebut di depan sekretarisnya.Melihat wajah Aruna yang senyum-senyum sendiri membuat Diana memicing mata. “Ah … Pak Ryuga pasti tahu dari kamu, ya?”Aruna mengangkat alisnya, “Ya pasti dari aku, Tan. Dari siapa lagi?”“Terus gimana lagi, Tante?” Gadis itu menopang dagu dan menaruhnya di tangan yang kanan. Bola matanya kembali menyala untuk menyimak kembali cerita Diana.“Tante nggak setuju dong, Aruna. Jadi, Tante memberikan saran lain sebagai gantinya dan karena itulah sepagi ini Tante ada di sini,” jelas Diana lagi.Kalau tahu akan begini, Diana tak akan keceplosan untuk memberikan saran lain.“Saran kayak gimana, Tante Diana?” Aruna semakin dibuat penasaran. Rasanya menggemaskan saja melihat tingkah Daddy-nya yang tak seperti biasa.Menarik napas lalu mengembuskan napasnya perlahan, Di

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Pesona Presdir Posesif   Biar Aku yang Mengantar

    “Bu Claudia … sakit?”Pertanyaan Aruna membuat Claudia menyadari satu hal: dia bersikap tidak profesional. Wanita itu segera menghentikan lamunannya dan fokus dengan keadaan di sekitar.Diam-diam Claudia melirik Ryuga yang terdiam seperti patung.“Tidak, Aruna. Ibu cuma kepikiran aja soal voli buat besok,” alibi Claudia. Tapi, dia tidak sepenuhnya berbohong.Besok adalah perlombaan voli jadwal prodi jurusan Seni. Claudia sedikit tegang karena merasa dirinya harus banyak berlatih. Namun, waktunya terlalu minim. Sekarang, dia pagi-pagi berangkat hanya untuk berlatih lagi.“Ah … gitu. Bu Claudia pasti bisa kok. Aku besok bakal nonton Ibu! Semangat pokoknya!” seru Aruna sambil mendekap erat-erat tangan kiri Claudia.Dan seperti apa yang Claudia katakan, energi bahagia Aruna sangat menular sehingga membuat perasaan cemas Claudia terkikis.Kini, Claudia melirik Ryuga.“Kamu mau datang dan menontonku, Ryuga?” Itu bukan pertanyaan iseng. Claudia menanyakannya dengan serius.“Lihat nanti saja,

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24

Bab terbaru

  • Pesona Presdir Posesif   Perdebatan Kecil

    “Daddy!” Sebuah protesan dilayangkan Aruna tepat saat dia diinterograsi Ryuga di ruang tamu bersama Pras. Ya, suara lain itu milik Ryuga. Bukan milik hantu penunggu rumah ataupun kucing jadi-jadian. “Semua yang Daddy tuduhkan pada Kak Pras salah besar,” ucapnya dengan tegas. Aruna sudah menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Namun, ekspresi Ryuga menunjukkan jika dirinya tidak percaya. Kedua alis Ryuga berkedut samar. “Oh, kamu membelanya, Aruna?” Mata besar Aruna memicing menatap ke arah Daddy-nya. Besok-besok, Aruna harus memberikan saran pada Aji untuk memasang CCTV di dalam rumah agar kejadian seperti ini bisa terekam oleh bukti. “Bukan begitu, Daddy …,” geleng Aruna dengan suara yang putus asa. Aruna frustasi. Mencoba menghilangkan ketakutannya, dia berucap, “Mommy mana? Cuma Mommy yang bisa bersikap netral dan tidak kekanakan seperti Daddy.” Aruna tidak peduli lagi jika kemarahan Ryuga bertambah dua kali lipat. Saat Ryuga mengeluarkan tanduk tak kasat mata di kepalanya, Arun

  • Pesona Presdir Posesif   Beruang Kembar

    Selang beberapa menit di kamar mandi, Aruna baru ke luar dengan wajah yang sudah tampak lebih segar. ‘Nggak perlu panik, Na. Itu cuma Kak Pras ‘kan? Bukan Kak Sam aktor terkenal?’ batinnya mencoba menenangkan diri. Tidak dipungkiri jika debar itu hadir dalam dadanya saat melihat Pras bersama Aland tadi. Wajahnya dibiarkan setengah basah. Tidak ada poni yang menghiasi dahi Aruna. Rambutnya terurai, sedikit berantakan. Namun, justru itu daya pikat alaminya. Mata besar Aruna celingukan melihat ke arah ruang tamu yang sudah tidak ada siapa-siapa. “Ke mana perginya beruang kembar itu?” Satu alis Aruna naik, keheranan. Yang Aruna maksud dengan beruang kembar itu Pras dan Aland. Rasa-rasanya julukan beruang kembar sudah cocok untuk keduanya. Detik setelah gumaman itu mengudara, knop pintu dibuka dari luar. Satu sosok beruang yang Aruna cari muncul. Dia melangkah masuk dan mengambil asbak kecil yang ada di atas meja. Belum sempat Aruna bertanya, suara berat pemuda di hadapannya lebih du

  • Pesona Presdir Posesif   Dua Suasana Pagi yang Berbeda

    Ternyata Ryuga benar. Dia sama sekali tidak salah mendengar. “Mas Ryuga?” ulang Ryuga lalu menusukkan ujung lidahnya di salah satu pipi. Dia mengurungkan niat–sebenarnya Ryuga hanya sekadar menggoda Claudia. Mendapati Ryuga yang merangkak mendekatinya, Claudia buru-buru meraih selimut dengan susah payah untuk menutupi tubuhnya yang polos. Setengah dari wajahnya sudah hampir tertutupi selimut, hanya saja Ryuga berhasil menariknya turun sebatas leher. “Ulangi, Claudia,” pintanya dengan suara yang rendah. Claudia menaikkan pandangan, menatap Ryuga, sebab tangan suaminya itu mengangkat dagunya. Seluruh wajah Claudia memanas. Bibir cherry-nya perlahan disentuh Ryuga dengan cara yang sensual. “Baiklah, jika memang Nyonya Daksa ini tidak mau bicara, aku menganggapmu tidak ingin melanjutkan– “Ja-hat!” Mendengar Claudia merutuk, sudut bibir Ryuga tertarik ke atas. Demi apapun, Claudia tampak menggemaskan. Apalagi Claudia yang menghindari kontak mata dengan manik hitamnya. “A–aku masih b

  • Pesona Presdir Posesif   Kunjungan Kesekian Ryuga (Vit.C)

    Warning: Mature content! Bagi yg kurang nyaman untuk baca, bisa skip bab ini okayyyy. Thank u … di atas ranjang.Namun, bukan berarti kehadiran calon anaknya yang sebentar lagi akan lahir tidak diinginkan oleh Ryuga. Dia sudah sangat menantikannya.“Lebih turun sedikit lagi, Claudia,” pinta Ryuga berbisik pelan di telinga istrinya itu dengan suaranya yang dalam. Tangannya membelai sisi pinggang atas Claudia yang terasa lembut.Pada kehamilan Claudia yang sudah menginjak tujuh bulan, Claudia tampak lebih berisi di beberapa bagian tubuh, salah satunya di bagian dada. Tangan Ryuga sudah bergeser pada bagian itu. Menekan lalu menggoda cherry di dada Claudia menggunakan dua jarinya.Satu lenguhan pelan mengudara. “Engh~”Dia

  • Pesona Presdir Posesif   Menginginkan Vitamin

    Mas RyugaMungkin sudah ratusan kali–oke, bagi Claudia itu berlebihan, rasanya sudah puluhan kali dia merapalkannya baik dalam hati maupun isi pikirannya. Bibirnya terlalu kelu untuk memanggil Ryuga demikian.Lidahnya terlalu kaku. Sisi dalam diri Claudia berbisik, ‘Semua akan terbiasa. Jadi, dicoba dulu, Clauuuu!’“Ryuga dan Aland belum pulang, Clau?”Celetukkan itu membuat Claudia mengerjapkan mata lantas menatap Sang Ayah yang sudah tampil rapi di hadapannya. “Ha? O–oh, belum, Yah. Sepertinya sebentar lagi,” jawab Claudia menduga-duga.Dia mengalihkan pandangannya ke arah jam dinding yang kini menunjukkan baru pukul tujuh pagi. Sekitar satu setengah jam lalu, Aji mengatakan jika Ryuga dan Aland ke luar untuk lari pagi.Baru Claudia ketahui setelah menikah jika Ryuga akan pergi berolahraga minimal satu kali dalam seminggu. Claudia menolehkan wajahnya lagi ke arah Aji. “Ayah sudah harus pergi sekarang?”Aji menganggukkan kepalanya. “Rasanya ada yang kurang kalau belum Ayah pastikan s

  • Pesona Presdir Posesif   Mas Ryuga?

    Pras mengantarkan Aruna pulang sesuai jam yang sudah ditetapkan Aji. Tidak ada keanehan. Sepanjang makan malam pun, Aruna bahkan tak segan memamerkan manik-manik yang dibelikan Pras di Pasar Sabtu. Namun, sekitar hampir jam setengah sembilan malam, gadis itu mulai terbatuk-batuk dan kesulitan bernapas. Asma Aruna … kambuh. Dan di saat-saat seperti itu, kekhawatiran Ryuga datang dua kali lipat. Pria itu cekatan memastikan kebutuhan Aruna terpenuhi. Claudia tidak diperbolehkan membantu, hanya menemani Aruna yang berbaring di ranjang tidur. Lagi-lagi Claudia dibuat terpesona. Dia beberapa kali kedapatan menggigit bibir bawahnya, menginginkan sesuatu dari suaminya itu. Akan tetapi, dengan cepat Claudia menepis jauh-jauh pemikirannya. ‘Ish, mikir apa, sih, kamu, Clau?!’ “Mom, tidur dengan Aruna, ya, malam ini?” pinta gadis itu sambil memeluk lengan Claudia. Hal itu membuat fokus Claudia teralihkan. Dia tidak langsung mengiakan. Malah melemparkan pandangan pada Ryuga yang ternyata sudah

  • Pesona Presdir Posesif   Jalan-Jalan Sore

    Ryuga menjeda ucapannya, dia belum sepenuhnya selesai. “Coba saja kalau kamu berani, Al.”Suaranya yang terdengar tegas dengan manik hitam yang menyorot tajam membuat Aland perlahan menarik kembali kepalanya ke dalam dan menutup pintu rapat-rapat setelah memberikan cengiran khasnya.‘Ya mana berani kalau sama Om Ryuga.’ Aland berani menghadapi masalah lain di luar sana, tapi jika menyangkut kakak iparnya, Aland rasanya sudah menyerah duluan.Pemuda itu meneguk ludahnya dalam-dalam. “Om Ryuga kapan nggak kelihatan seremnya, sih, Mbak?” keluhnya sambil berjalan mendekati Claudia. Jari telunjuk Aland mengambang, menunjuk ke arah perut besar kakak perempuannya. “Curiga … anaknya bakal mirip Om Ryuga banget kalau sudah dewasa.”Claudia mengelus perutnya dengan sayang. Bibir cherry-nya tersenyum mendengar Ryuga dalam keadaan marah pun masih peduli padanya. “Kok mesti dicurigai segala, Al? Wajar kalau mirip Ryuga, ‘kan memang Daddy-nya.”Mendaratkan bokongnya kembali di ranjang tidur, Aland

  • Pesona Presdir Posesif   Singkat, Padat, Oke

    “Ryuga Ryuga.”Tidak ingin membuat suaminya itu cemburu dan berakhir salah paham, Claudia mengangkat kedua tangannya dan menyentuh pipi Ryuga agar mendongak supaya bertukar pandangan dengannya.Sepasang manik hitam Ryuga yang menyorotnya tajam cukup berhasil membuat Claudia terintimidasi. Claudia meneguk ludahnya dalam-dalam. Dia membatin, ‘Satu-satunya yang tahu soal Dokter Valky hanya Ayah …. Apa saja yang Ayah katakan pada Ryuga?’Claudia yakin sekali dengan soal yang satu itu. Kecil kemungkinan jika Aland yang memberitahu soal Dokter Valky.“Tolong dengarkan penjelasanku dulu, ya?” pinta Claudia dengan suara yang lembut. Karena jika dilihat dari ekspresi Ryuga yang tampak kesulitan, sepertinya akan sulit mengajaknya untuk bicara.Ryuga menggelengkan kepala. Dia sudah mendengarnya dari Aji. Kira-kira begini, “Ayah baru ingat jika dulu sebelum Claudia pergi ke kota untuk melamar sebagai dosen, Dokter Valky sempat ditugaskan di Desa ini.”Mendengar informasi itu, Ryuga menyimaknya de

  • Pesona Presdir Posesif   Cemburunya Ryuga

    Valky …Berulang kali Ryuga memikirkan nama itu saat membersihkan dirinya di kamar mandi. Seingatnya, Aruna tidak memiliki teman pria dengan nama yang disebutkan tadi.Kalau begitu, kemungkinan besar Claudia mungkin saja mengenalnya? Dilanda penasaran, cepat-cepat Ryuga menyelesaikan kegiatan mandinya itu.Saat Ryuga membuka pintu kamar mandi, manik hitamnya tak sengaja menangkap kehadiran Aji yang hendak menuju dapur rumahnya. “Baru selesai mandi, Ryu?”Ryuga hanya menjawabnya dengan gumaman. Namun, langkah kakinya mengikuti Aji menuju dapur. Hubungan keduanya sebagai menantu dan mertua tidak bisa dibilang buruk. Meskipun tidak bisa dibilang akrab, keduanya masih bisa mengobrol dalam beberapa hal, termasuk mengenai festival yang akan diselenggarakan di Desa tempat Claudia tinggal.Alasan itulah yang menyebabkan Ryuga ada di desa kediaman istrinya–Claudia.“Semuanya sudah selesai, Yah?” Selaku sponsor yang mendanai besar acara festival tersebut, Ryuga memastikan. Beberapa saat yang la

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status