“Ayo Jessica, Ayah. Temani Joan meeting dulu sebentar.”Joandra yang sudah berdiri dari duduknya mulai mengatakan niatnya.“Tak apa, kalian pergi saja. Biar Ayah tunggu di sini. Nanti kehadiran Ayah malah hanya mengganggu saja,” tolak tuan Andi.“Tidak sama sekali, Ayah. Ayo.”“Sini Jessica rapikan dulu.”Jessica yang melihat dasi yang digunakan oleh suaminya kurang rapi yang mungkin diakibatkan oleh perkelahiannya tadi, langsung merapikan kerah dan juga dasi Joandra.Joandra kembali tersenyum dan membiarkan Jessica merapikan kemeja serta jas yang sedang dikenakannya.“Apa dadamu tidak sakit akibat pukulan orang gila itu tadi, Sayang?”Jessica yang tadi melihat hal itu langsung teringat saat sedang merapikan dasi yang ikatannya sedikit berantakan itu.“Sedikit.”Tuan Andi yang tadi sudah ikut berdiri mulai berjalan ke arah pintu dengan l
“Beliau adalah Ayah mertua saya, Tuan Besar Andi. Beliau akan menjadi Manager baru penanggung jawab di sini, dan semua pekerjaan Beliau akan dibantu oleh kalian bertiga. Dandy, Herman, dan Tomo. Kalian bertiga yang akan menjadi penanggung jawab setelah mendapatkan ACC dari tuan Andi. Jika ada kesalahan sekecil apa pun itu, maka kalian yang akan bertanggung jawab penuh pada pekerjaan dan tugas bagian kalian masing-masing nantinya,” Joandra menjeda pembicaraannya, ketika melihat wajah kaget ketiga orang yang tadi sudah mendapatkan kecaman itu.“K-kami?” tanya salah satu dari mereka, dengan mata yang terbelalak dan terlihat tak percaya.Semua yang ada di sana sudah tampak mengembangkan senyuman mereka, karena langsung bisa menangkap perkataan tuan presdir mereka dengan bijak. Ya, benar sekali. Siapa yang suka berbuat onar, maka dengan memberikan tugas dan tanggung jawab berat itu secara tak langsung akan mendidik mereka menjadi lebih baik dan bertanggung jawab sepenuhnya pada pekerjaan.
Madam Donna membatin di dalam benaknya, merasa sungguh kesal karena pada kenyataannya saat ini semua pemuda kaya terlihat begitu terpikat dengan Jessica. Putri pungut yang tak seharusnya mendapatkan kesempatan seperti itu, karena kepolosan dan tentunya pendidikannya yang masih di bawah tingkat pendidikan yang sudah diraih oleh putri sulungnya, Claudia.Sementara itu. Claudia yang sejak tadi hanya diam mulai ikut bersuara."Bagaimana nanti jika Tuan Kent tak menepati semua yang sudah Tuan janjikan? Kita tak melakukan perjanjian secara tertulis agar semuanya menjadi lebih jelas?"Claudia melontarkan pertanyaannya ketika dia mulai merasa was-was akibat melihat Kenrick yang tampangnya terlihat tak begitu meyakinkan.Terlebih jika dia tak memiliki pegangan, tentu bisa saja nanti dia akan kembali masuk ke dalam penjara. Dan dia tak ingin itu sampai terjadi.“Tenang. Itu hal gampang dan bisa dibicarakan.”“Katakan apa yang kamu rencanakan
Beberapa pelayan yang sedang melihat hal itu terlihat membesarkan bola mata mereka. Melihat pemilik hotel raksasa tempat mereka bekerja ini sedang mengejar dan merayu istrinya, membuat mereka begitu terkejut sekaligus terpana.Itu memang sebuah penampakan yang sangat langka dan belum pernah mereka lihat selama bekerja di sana!“Ngomong-ngomong Jessica mau ke toilet kan, Honey?”Joandra yang sejak tadi ingin mengatakan sesuatu tapi merasa tak enak hati mulai bertanya santai.Hening. Jessica masih tak ingin menjawab pertanyaan Joandra.“Jawab dong Sayangku?”“Udah tau nanya!” kesal Jessica dengan suara ketusnya.“Oh beneran mau ke toilet ya. Tapi, sejak tadi kita sudah melewatinya Honey.”Joandra menjawab santai sambil terus melangkahkan kakinya.Mendengar itu Jessica langsung menghentikan pergerakannya. Diam berdiri tegak tak lagi berjalan cepat. Memutar tubuhnya menghadap ke arah Joandra, dan menatap suaminya dengan pandangan horornya.“Kenapa baru bilang sekarang?!” t
Leonal kembali berkata menyindir Ricko yang terus saja menghindar, padahal dalam kenyataannya dia melihat jika Ricko masih berharap dengan mantannya tersebut.“Serah Lu ah! Mending makan.”Ricko yang melihat cemilan yang tadi dipesannya sudah dihidangkan ke atas meja mereka, langsung memfokuskan dirinya untuk menyantap pesanannya yang terlihat sangat menggiurkan.“Lu pikir, kalau tuan Presdir itu pernah makan cemilan kayak gini gak sih, Bro?!” tanya Ricko tiba-tiba, entah segaja untuk megalihkan pembicaraan atau memang pikirannya benar-benar sedang memikirkan hal tersebut.“Emang kenapa? Gak ada sangkut pautnya juga makan kentang garing kayak ini sama hidup kita, kan?! Apa lagi tuan Presdir!” jawab Leonal terdengar keki, heran dengan pertanyaan sahabatnya barusan yang terdengar sedikit aneh dipendengarannya.“Bukan. Gua kayaknya gak pernah liat tuan Presdir kita makan yang kayak ginian. Ah, entahlah,” jawab Ricko sendiri akhirnya, dan itu membuat Leonal langsung terpingkal.“Pikiran L
Terdengar lagi suara penuh amarah dan amukan yang dilontarkannya dengan teriakan.“Bukannya itu Febriyana ya?”Joandra yang sedang menyaksikan kejadian itu langsung melontarkan pertanyaanya dan melihat ke arah Ricko.“Iya, Tuan Presdir.”Bukannya Ricko yang menjawab, kali ini Leonal langsung menjawab pertanyaan Joandra karena melihat sahabatnya itu hanya diam.Dari kejauhan sana Febriyana terlihat panik sambil melihat ke sekitar. Mungkin wanita itu merasa sangat malu sedang diteriaki Pelakor seperti itu, sehingga dia langsung melihat adakah orang yang dikenalnya di sana yang sedang melihat kejadian saat ini.Dan ketika pandangannya mengarah dan melihat serombongan orang yang sangat dikenalinya, Febriyana tampak terlonjak. Matanya yang sejak tadi melihat ke sana-sini langsung tercekat tak bergerak lagi.Ricko tampak langsung memalingkan wajahnya.
Joandra sedikit terkesiap. Sepertinya Jessica mengerti apa maksud dan arah perkataannya tadi. Benar apa yang gadis kecilnya itu katakan. Hari-hari yang kemarin begitu penuh dengan kesulitan saja sudah mereka lewati, kenapa sekarang dia sepertinya akan menyerah sebelum berperang?! Memikirkan itu membuat Joandra menjadi malu sendiri.“Kamu ini ... badanmu memang kecil, tapi otakmu encer sekali,” Joandra berkata sambil terkekeh pelan dan mengusap kepala Jessica penuh sayang.Tuan Andi tersenyum melihat kedekatan putri bungsu dan juga menantunya. ‘Putri kecilku ini memang seorang wanita tangguh yang memiliki pengalaman hidup dan pribadi yang luar biasa,’ tuan Andi membatin bangga.“Oh iya, Leonal. Mulai besok tugasmu adalah mengantar jemput tuan besar Andi. Sebagai Manager baru di Pt. Lion Kingbirds, tuan besar Andi akan membutuhkan banyak informasi darimu, dan itu hanya cukup sebatas saja. Jika ada masalah besar, kamu yang akan turun t
“Apalagi sejak kemarin Joandra memang sudah mengurus semuanya. Joandra tak memiliki hubungan apa pun lagi dengan Claudia sebelum Joandra mengurus pernikahan rahasia Joandra dengan Jessica,” tegas Joandra meyakinkan ayah mertuanya.“Oh, baguslah jika memang begitu. Artinya kamu dan Jessica bisa meresmikan hubungan kalian secepatnya.”“Lalu, Ayah yang akan menjadi wali pernikahan kami kan?” tanya Joandra spontan.“Joandra ... apa kamu punya keluarga? Ayah dan ibu mungkin, atau adik kakak kamu?”Tuan Andi langsung menanyakan apa yang menjadi pertanyaannya sejak kemarin dia datang dan tinggal dikediaman mewah menantunya. Selama ini Joandra memang tak pernah menceritakan tentang keluarganya.“Joan punya Ayah dan adik perempuan. Ibu Joan sudah meninggal,” jelas Joandra singkat. Mulai merasa akan ada pertanyaan yang berikutnya.“Kalau begitu, ayo kita bicarakan semuanya dengan Ayahmu