Share

103. Permohonan Bumi

Penulis: Yuli F. Riyadi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-19 20:44:39

Saat ini Bumi berada di ruang kerja pribadi Daniel. Berusaha bersikap tenang meski dadanya terasa bergemuruh. Sudah lima menit berlalu, tapi Daniel belum juga mengeluarkan suara. Entah apa yang menarik di layar laptop pria itu.

"Pi..."

Bumi mengerjap ketika tangan Daniel terangkat. Dia kontan membungkam mulutnya kembali dan menunduk. Tidak berapa lama, pria tua itu membalik layar laptop ke hadapan Bumi.

"Kamu tahu perusahaan ini?" tanya Daniel menunjukkan sebuah salah satu profil perusahaan.

"Tahu, Pi. Itu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan bahan makanan." Bumi agak bingung maksud papinya menunjukkan perusahaan itu. Namun sebuh pemikiran kemudian melintas. "Papi mau mengakuisisi perusahaan itu?"

Daniel mengangguk. "Papi ingin kamu yang melakukannya. Jika berhasil, perusahaan itu akan menjadi milikmu."

Kening Bumi mengernyit. Dia tidak pernah memantau laju saham perusahaan itu. Kalau tidak salah, perusahaan tersebut hanyalah anak cabang sebuah grup besar. Namun Bumi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Bundanya Ichaekaaksay
............ hujan Thor,,pulau kapuk q basah .........
goodnovel comment avatar
Edi Rohali
" ku menangiiis....membayangkan, betapa kejamnya dirimu atas hidupku. " tak bisa berkata
goodnovel comment avatar
Cut Zanah
ya Allah nyesek betul rasa ny tega banget Daniel, meleleh air mataku baca ny... keren thor buat aq sampe kut menangis... .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   104. Wanita Aneh

    "Feli-sya Ta-ma-ra Dermawan?" Gyan mengeja nama yang lumayan familiar dalam dunia bisnis itu. Matanya terbelalak. "Papi kali ini nggak main-main jodohin kamu. Dia putri almarhum Pak Dermawan, kan? Yang punya Mayaka Grup?" Bumi mengangkat bahu tak peduli. Tidak tertarik sama sekali. Bahkan yang membuka amplop cokelat pertama kali Gyan, bukan dirinya. Dari semalam dia sudah pusing sendiri memikirkan cara untuk menolak wanita itu. Atau mungkin memprovokasi agar Felisya-Felisya itu enggan dijodohkan dengannya. Gyan benar. Papi kali ini tidak main-main, bahkan tidak mau mendengar pendapatnya. "Cantik sih, tatapannya juga tajam. Tapi kelihatan sekali kalau dia jutek dan tipe wanita dominan. Denger-denger ibunya menikah lagi sama konglomerat Surabaya. Kalau kamu jadi sama si Felisya ini, makmur sampai beranak pinak kalian."Demi apa pun Bumi tidak tertarik. Sehebat apa pun wanita yang Daniel pilih, itu tidak akan mengubah apa pun. Dia hanya menginginkan Ola. Bumi hanya menggeleng mendengar

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   105. Mengantuk

    "Serius dia sudah punya istri?"Bumi mendorong pelan muka Ara hingga wanita itu duduk dengan benar kembali. "Bukan hanya sudah punya istri. Gyan juga sebentar lagi akan jadi seorang ayah. Istrinya sedang hamil besar." Alis melintang Ara mengeriting, bibirnya mencebik, sementara mukanya sudah seperti orang mau menangis. "Kenapa sih nggak dari dulu-dulu ayah nemuin kamu. Coba kalau dari dulu ketemu, mungkin aku juga bisa lebih awal ketemu Gyan." Bumi hanya menggeleng melihat drama Ara. Baru dua kali bertemu tapi sikap sodara sepupunya itu tampak tidak risih sama sekali berkeluh kesah seperti itu padanya. "Itu artinya dia bukan jodoh kamu. Sesimpel itu." Wanita cantik itu tiba-tiba menggelosor ke atas meja dan mengerang. "Ini semua salah ayah. Kalau dia nggak telat aku pasti bisa menikah sama Gyan." "Di luar sana masih banyak laki-laki yang lebih baik dari Gyan. Nggak perlu seputus asa itu." Bumi menatap heran perempuan itu. Ingin mengusir, tapi tidak tega. "Tapi, dia satu-satuny

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   106. Wanita Angkuh

    Kita tinggalkan scene Ola sejenak ya dan beralih ke scene Bumi dulu. Moga tidak bingung. =======Bumi agak terlambat memenuhi undangan makan malam dari papinya. Dia sudah tidak peduli orang nomor satu di Blue Jagland itu nanti akan memarahinya. Yang pasti malam ini dia tetap datang, meski bukan berarti dia menyetujui perjodohan yang ayah asuhnya itu buat. Diantar oleh salah seorang pegawai restoran, dia mendatangi private table yang keluarganya pesan. Saat Bumi datang semua tampak sudah berkumpul. Total ada lima orang yang sudah duduk di meja itu termasuk mami dan papinya. Daniel yang melihatnya lebih dulu langsung tersenyum lebar. "Putra saya sudah datang," ujarnya. "Maaf, saya datang terlam--" ucapan Bumi terjeda kala netranya menangkap keberadaan seorang lelaki paruh baya yang dia kenal. Dia agak terkejut, begitu pun lelaki itu saat tatapan mereka bertemu. Bumi segera mencerna situasi ini setelah melihat dua orang wanita yang duduk di sisi lelaki itu. Lelaki yang tak lain dan t

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   107. Jawaban yang Sama

    Delotta di tempatnya menghela napas. Punggungnya mundur ke sandaran kursi. Apakah seperti ini wanita yang harus Bumi nikahi? Terlalu angkuh dan sombong. Dia memang tidak menemukan track record yang buruk, tapi sikapnya benar-benar menyebalkan sebagai seorang wanita. Jika Bumi menikahinya, Delotta yakin Bumi hanya akan dikendalikan wanita itu. Dia melirik putranya itu. Menunggu jawaban apa yang akan Bumi berikan pada wanita yang kepercayaan dirinya sampai menyundul langit itu. "Tentu saja, tanpa ditanya pun, Bumi pasti setuju menikahi Feliysa. Iya, kan Bumi?" Hampir-hampir Delotta mendengus mendengar suaminya lebih dulu menimpali. Namun, seolah belum puas, wanita bernama Felisya itu terus menatap Bumi seakan menuntut jawaban dari mulut pria itu langsung. "Maaf, Pak Daniel. Saya hanya ingin mendengar jawaban Bumi langsung. Siapa tahu saja isi hatinya berbeda dengan keinginan Anda."Meskipun angkuh, ternyata Felisya cukup rasional. Bumi menyunggingkan senyum samar. "Thanks, saya cum

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   108. She Loves You So Much

    "Bro!" Bumi yang tengah duduk terpekur di depan ruang tindakan mengangkat wajah ketika seseorang menepuk pundaknya. Dalam perjalanan ke rumah sakit dia sempat menghubungi Gyan, dan pria itu akhirnya sampai tak lama kemudian. "Gimana Ola?" tanya Gyan dengan wajah tanpa ekpresi. Dia bisa melihat bagaimana kacaunya keadaan Bumi sekarang. "Ola masih ada di dalam," sahut Bumi lirih lalu menekan muka dengan telapak tangan dan mendesah kasar. Gyan bergerak duduk di sebelah pria itu. "Ini salahku. Harusnya aku bisa mencegahnya pergi. Tapi kamu tau gimana keras kepalanya gadis itu kalau memiliki keinginan. Apalagi itu ada hubungannya dengan kamu." "Maksudnya?" "Ola baru saja keluar dari kantor saat kami bertemu. Dia sempat nanyain kamu. Aku yang nggak bisa bohong akhirnya ngasih tau dia di mana kamu dan sedang apa kamu. Dia pergi, berniat menyusul kamu."Tidak heran ada beberapa panggilan tak terjawab di ponsel Bumi sebelumnya. Hanya saja, Bumi tidak sadar. Kembali Bumi membuang napas ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   109. Keep Your Language

    Satu minggu berlalu, tapi sampai saat ini Ola belum sadarkan diri. Wanita malang itu harus menjalani perawatan intensif di ICU akibat melambatnya aliran darah menuju organ vital. Cedera di kepala Ola ternyata tidak main-main. Bahkan dokter mengatakan wanita itu dalam kondisi koma. Selama itu pula Bumi tak pernah sedetik pun absen menjaga wanita itu. Dia benar-benar melepas semua pekerjaannya di kantor Blue Jagland demi tetap bersama Ola. Tidak ada yang berubah sedikit pun dari wanita yang saat ini berbaring di ranjang pesakitan dengan beberapa alat medis yang menyambung ke tubuhnya. Ola tetap terlihat cantik dalam kondisi apa pun. Hanya saja dia belum mau membuka mata. "Don't you miss me?" tanya Bumi seraya menyentuh tangan Ola, dan membawanya ke pipinya sendiri. "Aku kangen kamu. Kangen kenakalan kamu, kangen manjanya kamu, kangen omelan kamu, kangen keras kepala kamu. Segalanya yang ada di kamu aku kangen. Katakan apa yang kamu mau, asal kamu bangun sekarang aku pasti akan mengabu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   110. Pi, Aku haus....

    Lorong rumah sakit tampak lengang dan sepi saat Daniel sampai di lantai lima tempat ruang ICU berada. Sudah lebih dari pukul sepuluh malam, tapi pria tua itu berniat mengunjungi putrinya setelah lagi-lagi Delotta histeris dan terus menyalahkannya atas apa yang menimpa Ola. Dia tidak bisa melihat Delotta seperti itu terus. Bukan hanya perempuan itu yang terluka, dirinya pun sama terlukanya. Sejak Ola masuk rumah sakit keadaan rumah benar-benar berbeda, terutama sikap Delotta padanya. Wanita itu memang masih menyiapkan segala keperluannya, tapi interaksinya dengan ibu dari anak-anaknya itu sangat minim, bahkan nyaris tak pernah. Tidak ada lagi minum teh sore berdua di taman belakang. Tidak ada lagi candaan mesra yang seperti biasa istrinya lontarkan. Kebiasaan remeh temeh yang membuat cinta mereka masih tetap rimbun meski waktu menelan usianya, satu per satu menghilang.Genap satu bulan Daniel sefrustrasi ini. Puncaknya malam ini ketika Delotta melempar bingkai foto pernikahannya hing

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   111. Lucky Girl

    Pintu terbuka lebar tepat ketika Bumi sedang menyuapi Ola potongan buah apel. Kedua manusia itu menoleh. Sosok Yara disusul Galen lantas muncul. Yara berjalan cepat dan langsung menghambur ke pelukan Ola hingga Bumi mundur seketika. "Yara?" Ola mengerjap dan sedikit tersentak mendapat dorongan tiba-tiba dari sahabatnya itu. Sejurus kemudian wanita itu kaget karena tiba-tiba Yara menangis histeris seperti anak kecil. "Gue takut banget! Takut lo nggak bangun! Kenapa lo tidur lama banget sih, La?! Lo beneran bikin gue takut! Pokoknya gue nggak mau. Gue nggak mau lo jadi putri tidur lagi!"Ola mengerling ke Bumi dan Galen berganti sambil mengangkat alis. Jarinya secara pelan menunjuk Yara yang masih saja menangis di pelukannya. Dagunya lantas mengedik ke arah Galen. Tatapan matanya seolah bertanya : apa yang terjadi? Namun Galen hanya membalas dengan senyuman kecil. Sejujurnya jika boleh, Galen juga ingin memeluk Ola erat-erat. Namun kondisi dan situasi jelas tidak memungkinkan. Apalag

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24

Bab terbaru

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   136. Dua Kebahagiaan

    Tepuk tangan bersahutan ketika Bumi berhasil memotong pita, tanda dibukanya bengkel baru di Kota Surabaya. Senyum lebar serta ucapan terima kasih dia layangkan. Jabatan tangan bersama pemilik perusahaan otomotif yang bekerjasama dengannya pun terayun erat. Setelah pemotongan pita para tamu yang hadir lantas berkeliling untuk melihat area bengkel. Area bengkel yang luas serta peralatan yang lengkap membuat bengkel ini bisa menampung lebih banyak mobil yang akan diservis. Fasilitas juga ditambah, seperti ruang tunggu yang nyaman juga area play ground. Selain memperkenalkan bengkel baru, mereka juga memperkenalkan tipe mobil keluaran terbaru yang beberapa bulan lalu launching. Banyak promo yang ditawarkan baik dari showroom mau pun bengkel di acara grand opening ini. Ola memilih duduk di sofa lantaran merasa kelelahan. Sejak bangun pagi tadi, sebenarnya dia merasa kurang enak badan. Namun karena ini hari penting bagi Bumi, dia bersikap seolah tidak ada masalah. Sejauh ini dia bisa men

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   135. Terlanjur

    Ola meletakkan satu gelas susu hangat di meja kerja Daniel ketika pria tua itu tengah fokus membaca sebuah dokumen. Daniel mengangkat wajah, dan sontak tersenyum sambil mengucapkan terima kasih. Langkah Ola lantas bergerak ke belakang kursi sang papi dan melihat apa yang yang tengah pria itu baca. "Apa nggak sebaiknya papi istirahat aja?" tanya Ola saat tahu apa yang papinya baca itu sebuah proposal pendirian perusahaan baru milik Bumi. "Papi akan istirahat setelah baca proposal milik suamimu ini. Kenapa kamu nggak tidur?" "Sebenarnya aku sudah tidur. Aku tadi haus jadi kebangun. Terus liat ruang kerja papi lampunya masih nyala." Ola menunduk, lantas mengambil alih proposal itu dari tangan Daniel. "Papi minum susu itu terus pergi tidur." Kepalanya menggeleng ketika mulut Daniel terbuka dan terlihat ingin mengambil kembali proposal tersebut. Ola tidak memberi kesempatan papinya untuk protes. Dia tersenyum menang ketika Daniel tampak menyerah. "Oke, papi akan minum susu buatan my

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   134. Nikmati Prosesnya

    "Ada opening bengkel baru di Surabaya, kamu mau ikut?" Enam bulan belakangan, selain sibuk mengurus tetek bengek pembukaan pabrik, Bumi juga sibuk mengurus pembukaan cabang bengkelnya yang baru di Surabaya. Satu per satu bengkel miliknya didirikan secara berkala di kota-kota besar bergabung dengan sebuah showroom perusahaan mobil yang bekerjasama dengannya. "Kapan?" "Pekan depan. Sekalian berkunjung ke rumah Kakek Gunadi.""Boleh, tapi aku nggak bisa lama. Kamu kan tahu aku masih belum diizinin Mas Gyan buat ambil cuti."Bumi terkekeh kecil lantas menekan kakinya agar ayunan yang dirinya tempati bersama Ola bergoyang. Saat ini keduanya memang tengah bersantai menikmati sore di taman belakang yang berdampingan dengan kolam renang. Biasanya tempat ini dikuasai Daniel dan Delotta jika sore menjelang. Namun kali ini sepasang suami istri itu sedang tidak ada di rumah. "Gyan itu masih pelit banget kalau ngasih cuti. Harus ada alasan yang urgent banget baru bisa dikabulin permohonan cuti

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   133. Istri Rasa Pacar

    "Aku tau akhirnya pasti begini." Kekehan Bumi terdengar lirih saat mendengar kalimat itu. Sekarang ini dirinya masih merebah di atas kasur dengan Ola yang memeluknya seperti guling. Salah satu paha wanita itu menindih perutnya. Sehingga Bumi bisa dengan bebas mengusap paha terbuka itu dengan mudah. "Nggak sabaran," ucap Ola lagi. Dia bergerak menarik kakinya, tapi dengan cepat Bumi menahannya. "Kak!" "Sebentar, kamu mau ke mana sih?" "Sebentar lagi pasti Bibi nyuruh kita turun buat makan malam. Terus kita mau selimutan terus begini?" Ola menyingkir karena dia merasakan milik Bumi sudah kembali menegang. Kalau harus tambah satu permainan lagi, dia akan lebih lama terkurung di kamar. Akibatnya papi pasti ngomel karena mereka tidak ikut makan malam lagi. Lagi? Ya, karena kejadian seperti itu tidak cuma sekali dua kali sejak mereka pulang dari Raja Ampat. Bumi memiliki hobi baru yaitu mengurung Ola di kamar setelah wanita itu pulang kerja. Dengan gemas Bumi mencium pipi Ola. "Ngga

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   132. Yang Belum Move On

    "Memang kalian nggak bosan ke Raja Ampat? Atau suami lo nggak mampu biayain honeymoon? Ola, kalau lo butuh sponsor, bilang dong!" Kalimat itu terlontar dari mulut seorang Galen. Pria itu memasang wajah meremehkan saat Ola bilang baru balik dari Raja Ampat. Terang saja hal itu membuat Ola jengkel dan rasanya ingin menyiram muka sohibnya itu dengan air kobokan. "Bukannya laki gue nggak mampu, ya. Tapi kami emang udah janji mau balik ke sana kalau kami dapat izin nikah. Jadi ini tuh semacam utang yang wajib kami penuhi," ujar Ola dengan nada gemas. Dengan kesal dia menyambar jus jeruknya. Langit Jakarta mulai gelap lantaran mau hujan, tapi dada Ola malah kepanasan. "Poinnya itu, bukan ke mana kita pergi. Tapi dengan siapa kita pergi," timpal Yara. "Meski perginya ke surga, tapi kalau ke sananya sama lo, jelas nggak bakal bikin happy si Ola." "Nah!" Merasa dapat pembelaan, Ola kembali bersemangat. Dia kembali tersenyum puas ketika melihat wajah Galen memberengut. "Asyik enggak kemari

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   131. Perkara Momongan

    Sudah lebih dari tiga hari di Raja Ampat, kegiatan yang Bumi dan Ola lakukan hanya di seputar pantai dan kamar. Tidak peduli pada kegiatan diving atau jelajah alam yang diatur oleh pihak resort. Mereka berdua memilih menghabiskan waktu di sekitar resort. Lebih tepatnya Bumi yang ingin tetap di dalam resort. "Capek, Yang. Kita kan udah pernah. Mending di kamar, kelonan. Sama juga olahraga kan?" sahut Bumi sambil malas-malas di dalam selimut ketika Ola berinisiatif mengajaknya ikut rombongan diving. "Memangnya kamu nggak bosan, Kak?" Sambil menarik pinggang Ola mendekat, pria itu berujar. "Mana mungkin aku bosan kalau bisa peluk kamu gini." Tangannya yang nakal lantas bergerak pelan menggelitiki perut Ola, sampai wanita itu tertawa geli. "Seenggaknya kita harus renang. Aku mau meluncur di dekat dermaga."Mendengar kata renang dan meluncur, sebuah ide terlintas di kepala Bumi. "Kamu mau coba hal baru nggak?" tanya Bumi sambil menahan senyum. "Aku yakin kamu pasti suka." Alis Ola men

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   130. Jarum Besar

    Desahan Ola kembali mengudara ketika puncak dadanya kembali tenggelam di mulut hangat suaminya. Genggamannya pada kain yang mengalasi tempat tidur terlepas ketika hawa panas tubuhnya kembali tinggi. Telapak tangan Bumi yang tidak mau berhenti meraba membuat libidonya naik seketika. Rasa sakit di bawah sana pun mendadak tersamarkan. "Kamu merasa lebih baik?" tanya Bumi sesaat setelah melepas kulumannya. Dengan wajah memerah Ola mengangguk. Sakit tapi juga nikmat. Itu hal yang tidak bisa dia ungkapkan sekarang. "Boleh aku bergerak sekarang?" Bumi merasa perlu izin karena tidak ingin membuat istrinya kesakitan lagi. Dan lagi-lagi pertanyaannya hanya dibalas anggukan. Perlahan dia pun menggerakkan pinggul. Terlihat sangat hati-hati. Namun sepelan apa pun dia bergerak, wajah Ola masih terlihat kesakitan. "Kamu yakin nggak apa-apa?" tanya Bumi sekali lagi untuk memastikan lanjut atau berhenti. Dua tangan Ola terjulur dan menyentuh bahu Bumi. Dia memang masih merasakan nyeri, tapi jug

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   129. Misi

    Ola menggigit bibir melihat Bumi berdiri di bawah siraman air shower dengan kepala menunduk. Setelah membuat pria itu kecewa, Ola terlihat begitu menyesal. Mungkin saat ini Bumi tersiksa karena harus menahan hasrat. Pria itu tidak mengatakan apa pun, tapi Ola tahu Bumi pasti sangat kecewa padanya. Bukankah selama ini dia yang selalu menggoda? Dengan hati-hati dan tanpa menimbulkan suara, Ola menyelinap masuk ke kamar mandi. Berjalan pelan mendekati Bumi, lalu memeluk tubuh pria itu dari belakang, hingga dirinya ikut tersiram air dari shower kamar mandi dengan konsep natural itu. Bumi yang tengah mendinginkan tubuh, agak tersentak ketika sepasang lengan mendekapnya. Dia tahu itu Ola, istrinya. "Maafin aku, Kak," bisik wanita itu kemudian. Bumi menarik napas sebelum melepas pelukan Ola dan memutar badan. "Kenapa kamu nggak istirahat?" tanya pria itu seraya mengusap rambut Ola yang basah. "Kak, aku mau melakukannya sekali lagi." Sejak berdiri di ambang pintu kamar mandi dan melihat

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   128. Percobaan Pertama

    "Se-sebentar?"Dahi Bumi mengernyit ketika Ola menahan dadanya ketika dia hendak mendekat. "Ada apa?" "I-itu, apa bisa masuk?" tanya Ola dengan wajah ragu. Sejujurnya dia masih syok dengan sesuatu yang dilihatnya. Oke, fine. Dia sering iseng ingin menyentuh atau melihat sebelumnya, tapi ketika Ola benar-benar bisa melihat benda itu, dia merasa ngeri sendiri. Apa bisa benda panjang dan besar itu menembus miliknya yang hanya memiliki lubang kecil, sekecil lubang semut? Ya Tuhan! Bumi terkekeh melihat wajah tegang sang istri. Dengan lembut dia menyentuh sisi wajah Ola. "Tentu saja bisa, Sayang. Kenapa nggak bisa? Milik wanita kan elastis. Mungkin awalnya sakit, tapi setelahnya enggak lagi.""Ka-kamu yakin?"Bumi terkekeh. Merasa geli melihat ekspresi Ola saat ini. "Kamu takut? Bukannya kamu yang biasanya suka godain aku biar ini..." Ola terperanjat ketika Bumi menyentak pangkal pahanya hingga benda itu tepat mengenai perutnya. "...bisa masuk ke dalam kamu." Ola meringis dengan alis m

DMCA.com Protection Status