Mata Damon terlihat mengerjap perlahan, setelah beberapa hari dia tidak sadarkan diri. Kini dia mulai melihat ruangan dan dirinya yang sedang terbaring ditempat tidurnya.Damon masih berpikir apa yang sedang terjadi padanya, tiba-tiba dia melihat dua orang perempuan yang tertidur di sofa. Matanya menyipit, akhirnya dia tersenyum melihat Misya istrinya yang baru saja dinikahinya.Seorang lagi perempuan remaja itu adalah Shafira putri cantiknya. Terdengar tarikan nafas lega dari Damon, akhirnya mereka bisa bersama juga.Rasa sakit pada tubuhnya kini mulai terasa. Damon merintih tanpa sadar hingga membuat Misya tetsentak. "Mas Damon! Kamu sudah sadar mas, sebentar saya panggilkan dokter! "Misya segera menekan bel panggilan darurat diatas nakas di kamar inap suaminya. Dokter dan perawat segera tiba dan memeriksa Damon, mereka menarik nafas lega karena kondisi Damon baik-baik saja.Karena tidak sadarkan diri cukup lama maka fisiknya juga masih lemah. Kini tinggal pemulihan saja menurut do
Setelah melihat kebersamaan Damon dengan Misya saat itu juga keinginan Arga langsung sirna. Dia segera pulang dan tidak lagi memikirkan Misya, namun saat ini setelah melihat kejadian langsung pernikahan Damon dan Misya hati Arga merasa tercubit.Ada sedikit rasa sakit dihatinya, orang yang dulu pernah dia cintai dan sampai saat ini belum bisa diraih hatinya. Tapi memang Misya dari dulu tidak pernah meliriknya sedikitpun.Arga mendapat undangan dari Misya, tadinya Arga tidak berniat datang namun setelah ditimbang-timbang lagi akhirnya Arga memutuskan untuk menghadiri pernikahan orang yang pernah dia cintai.Arga juga melihat kekacauan yang terjadi di acara pernikahan Misya. Bahkan Arga juga turut membantu Misya mengangkat pengantin prianya saat bersimbah darah, dan kejadian itu tidak terduga sama sekali.Miris memang disaat seharusnya acara pernikahan itu berlangsung penuh kebahagiaan ini malah sebaliknya. Jerit histeris para tamu yang ketakutan melihat seorang perempuan yang secara sa
Arga kembali dari toko Intan dengan langkah lesu, tidak sengaja dia melihat Kania sedang kedatangan seorang tamu laki-laki yang menurutnya mungkin teman dari kampungnya. Arga melirik gaya laki-laki yang sedang asyik bicara dengan Kania.Tatapan laki-laki itu menyiratkan keinginan untuk dekat dengan Kania. Namun Arga tidak menghentikan langkahnya, dia langsung masuk ke rumahnya tanpa menyapa mereka.Kania yang saat itu melihat Arga habis belanja di toko Intan masih terlihat berharap bisa memperbaiki hubungannya dengan Arga. Meskipun dia sudah memaafkan Feri namun hatinya masih terpaut dengan Arga.Karena Kania gengsi untuk merendahkan dirinya lagi di depan Arga, maka sikap Kaniapun dibuat manja saat bicara dengan Feri. Dahi Feri langsung berkerut saat melihat sikap Kania berubah, tanpa disadarinya Feri melihat pandangan Kania saat itu.Ternyata Kania menatap kedatangan laki-laki yang kini masuk ke rumahnya. Rupanya dia tetangga Kania, namun saat melihat binar bahagia dimata Kania tentu
Kania mulai kebingungan, disatu sisi dia sudah memaafkan Feri tapi disisi lain dia tidak mau menjadi bulan-bulanan laki-laki mesum seperti Feri. Dia harus lepas dari Feri secepatnya, jika tidak Feri akan terus memanfaatkannya.Setelah Feri mengantarkannya pulang, Kania bergegas mengepak baju-bajunya ke koper. Dia tidak mau Feri menemukan kembali tempat tinggalnya, tanpa berpamitan pada bi Parni dia segera pergi.Bi Parni memang saat itu sedang keluar katanya ada yang mau dibeli. Namun Kania tidak ingin memberitahu siapapun kepergiannya. Kania berhasil menghubungi temannya yang tinggal tidak jauh dari tempat tinggalnya.Kania yakin jika Feri pasti tidak akan bisa menemukannya. Dia tau Feri pasti akan berusaha mencarinya kemanapun dia pergi. Bi Parni yang baru tiba mendapati rumahnya kosong dengan pintu tidak terkunci.Saat itu bi Parni hanya mengira Kania sedang membeli sesuatu sebentar diluar. Namun ternyata hingga maghrib tiba Kania belum juga pulang. Bi Parni mulai gelisah, ponsel
Darel menghadiri pernikahan Misya dengan Damon. Darel pernah mengenal Damon karena mereka sama-sama pengusaha. Dia diundang oleh Damon, bahkan peristiwa berdarah saat pernikahan merekapun Darel melihatnya karena dia tercatat sebagai tamu undangan saat itu.Dia sudah melepas Misya dengan ikhlas karena Misya memang tidak tulus mencintainya. Darel masih bersama Yuna, setelah memiliki tiga anak ternyata Darel masih memiliki keinginan untuk menikah lagi.Setelah kembali pada Yuna, Darel tetap tidak bisa menerima kekurangan Yuna. Dimatanya Yuna bukanlah istri idamannya, dibandingkan dengan yang lain Yuna terhitung bukan istri yang berkelas.Banyak sekali kekurangan Yuna menurut Darel, apalagi Yuna tidak bisa membuatnya bertahan disisinya. Darel memang bukan laki-laki yang pandai bersyukur. Kini dia juga mendekati lagi seorang gadis yang menurutnya lebih menggairahkan dibanding dengan Yuna.Yuna tidak bisa mengurus penampilannya, tanpa dia sadari kini semakin menumpuk lemaknya. Kian lama tub
Kania menatap undangan pernikahan Feri dan Arum yang baru saja dia terima. Kabar yang dia dengar Arum kini sedang berbadan dua sehingga Feri harus menikahinya.Terdengar tarikan nafas yang panjang dari Kania, ternyata saudara tirinya kini berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya selama ini. Feri memang sudah diincarnya sejak pacaran dengan Kania.Kenyataan ini membuat Kania bingung, dia harus merasa senang atau sedih. Tapi yang jelas kini dia tidak perlu lagi menghindari Feri, kalaupun Feri memaksa dia harus menolaknya dengan tegas.Ayah Kania meminta Kania untuk pulang menghadiri pernikahan mereka. Tentu saja Kania menolaknya mentah-mentah, lagi pula itu memang keinginan Arum dan ibu tirinya agar dia merasa sakit hati melihat pernikahan mereka yang akan digelar dengan mewah menurut berita yang Kania dengar.Kania tentu saja malas, dia hanya mengatakan pada ayahnya kalau dia akan mengusahakan datang dengan catatan tidak janji. Apalagi untuk melihat kebahagiaan mereka. Biarlah dia d
Arum sudah tidak sabar menanti hari pernikahannya, dia tidak peduli Kania mau datang atau tidak. Yang penting acaranya yang sudah dibuat semewah mungkin berjalan dengan lancar sesuai dengan harapannya.Ibu kandung Arum menatap bangga anaknya yang bisa menggantikan posisi Kania dihati Feri. Arum melakukan tugasnya dengan baik sesuai keinginannya. "Rum, nanti kalau sudah menikah harus tetap menjaga penampilanmu agar Feri tidak pergi ninggalin kamu! "Arum mengangguk sambil tersenyum, dia tau ibunya bukan hanya menginginkan Feri jadi menantunya saja, tetapi juga kekayaan ayah Feri yang tidak akan habis tujuh turunan.Keinginan ibu Arum bukannya tanpa alasan. Selama ini sebelum menikah dengan ayahnya Kania, dia mengalami penderitaan cukup lama karena masalah kekurangan ekonomi bersama suami pertamanya.Arum sebenarnya bukan anak kandung ayahnya Kania. Namun ibunya berupaya untuk mendapatkan pengakuan dari ayahnya Kania. Jadi Arum sebenarnya memang tidak ada hubungan darah sama sekali deng
Subroto mengernyitkan keningnya melihat Vani malah balik bertanya padanya. "Hari ini Arum menikah dengan Feri, dan pestanya sedang berlangsung." Mata Vani langsung membola mendengar Arum sedang menikah. "Lalu, kenapa mas Broto ada disini. Bukankah seharusnya mas Broto mendampingi Arum? " Subroto akhirnya menceritakan jika dia seharusnya menemui investor yang akan mengadakan kerjasama dengannya hari ini. Mirna yang membujuknya agar menemui investor tersebut. Tiba-tiba tawa Vani langsung menggema ketika ternyata Broto suami temannya yang lugu itu masih belum menyadari kalau dia sudah ditipu Mirna istrinya. "Mas Broto.. Mas Broto, kamu itu polos atau bodoh sih! Maaf loh ya, aku ngomong gini karena kamu memang kebangetan polosnya! " Subroto masih menatap bingung ke arah Vani, "Maksud kamu apa Vani? Aku jadi bingung? " Vani masih tertawa meskipun tidak sekeras tadi. Sambil menatap iba pada suami Mirna, "Maaf ya mas, terus kalau mas Broto ke sini siapa yang menjadi walinya Arum? "