Ica membawa pulang Nino saat itu juga, biarlah nanti Ica belikan lagi semua keperluan Nino setelah ini. Ica juga ingin mengajak Nino jalan-jalan ke Mall setelah dia gajian nanti. Matanya tidak berhenti menatap jagoan kecilnya yang sudah tumbuh dan semakin tampan.Nino juga merasa bahagia merasakan kembali kasih sayang ibunya, setelah selama ini hanya bersama ayahnya. Sedangkan Arga pulang dengan lesu, kini tidak ada lagi Nino disisinya. Dia merasa sendirian, sesampainya dirumah Arga hanya memandang kamar Nino.Arga merasa kehilangan, setelah sekian lama kebersamaannya dengan Nino. Tanpa terasa air matanya jatuh, kini dia menjalani hidupnya sendirian. Kania yang datang ingin bertemu dengan Nino hanya terpaku melihat Arga sedang termenung dan menangis.Kania menatap sedih melihat Arga yang terlihat tidak berdaya. Sebelum pergi Arga memintanya untuk mendoakan dirinya agar masih bisa tetap bersama Nino. Namun kini dia melihat Arga sendirian, itu artinya Nino sudah tinggal bersama ibu kand
Boby hanya tersenyum melihat sikap temannya. Keliatannya Mario tertarik dengan adik sepupunya. Meskipun Boby tau kalau Mario baru saja jadian dengan Cristal teman satu kantornya. Tapi ngga apa-apa juga sih namanya juga laki-laki kan sah-sah saja kalau ingin memilih.Boby memang tidak terlalu suka saat Mario mengatakan jika dia suka dengan Cristal, yang Boby tahu tentang Cristal adalah dia tipe perempuan yang egois dan selalu mementingkan diri sendiri. Boby juga pernah kerja bareng dengan Cristal saat masih di bank cabang yang sama.Kini mereka sudah tidak lagi bekerja ditempat yang sama karena Cristal sudah pindah ke pusat dan bertemu dengan Mario. Adapun pertemuannya tadi memang tidak direncanakannya sama sekali. Jika memang Ulfi cocok dengan Mario tentu Boby akan membantunya.Cristal ingin sekali bicara dengan Aldo setelah melihat kemarin di mall bersama perempuan lain. Cristal masih merasa penasaran namun dia juga tidak ingin menjatuhkan harga dirinya. Kini dia sedang berperang mel
Aldo sudah memantapkan hatinya ingin melamar Ica menjadi istrinya. Saat ini dia sedang makan bersama Ica dan Nino disebuah restoran. Aldo juga sudah menyiapkan semua kata-kata dan bunga untuk Ica. Sampai akhirnya tiba juga waktu melamar setelah mereka selesai makan."Ica..ada yang ingin aku katakan padamu. Kali ini aku tidak akan melepaskanmu lagi, maukah kamu menerima lamaranku? " Ica yang tidak mengetahui ada acara lamaran saat ini tentu saja terlonjak kaget."Maksudmu apa Aldo, kenapa kamu jadi melamar aku?" Ica masih shock saat mengetahui Aldo mengajak serius menjalani hubungan dengannya. "Ca, aku tuh dari dulu udah cinta sama kamu. Tapi kamunya ngga tahu atau pura-pura ngga tau hemmm.."Ica hanya terdiam dan tertunduk malu, meskipun dalam hatinya membenarkan rasa itu tapi dia tidak berani mengambil kesimpulan jika dia juga menyukai Aldo. Ica ingin menjawab saat itu dan menerima lamarannya tapi apakah orangtua Aldo akan merestui keinginan anaknya.Aldo seorang pengacara sukses dan
Ternyata semua itu ulah keluarga Aldo, seseorang yang masih ada hubungan keluarga dengannya diminta untuk mengancam Ica agar tidak mendekati Aldo lagi.Keluarga Aldo memang mengetahui tentang Ica dari orang suruhan keluarganya dari pencarian informasi semua kegiatan Aldo. Setelah mendapat ancaman tentu saja Ica segera membawa anaknya pindah ke rumah ibunya dikampung.Ica juga mengajukan pengunduran diri dari tempatnya bekerja. Sharen yang menanyakan keberadaan Ica dikantornya mendapat kabar jika Ica sudah mengundurkan diri tentu saja kaget.Sharen juga menanyakan alasan Ica mengundurkan diri. Ternyata Ica mengatakan akan pulang kampung, kabar ini segera dia sampaikan kepada Aldo. Kini Aldo bersiap-siap menjemput Ica dikampungnya.Dulu Aldo pernah diajak Ica untuk main ke kampung halamannya, tentu saja Aldo masih ingat arah jalannya. Dia akan mencari keberadaan Ica sekalian menjemput dan meminta restu orangtuanya untuk menikahi anaknya.Ayah Aldo menyeringai puas setelah mengetahui Ica
Bima pergi meninggalkan Ica dan tamunya dengan perasaan tidak menentu. Dia penasaran dengan tamu Ica kali ini, rasanya Bima pernah bertemu dengannya tapi kapan dan dimana Bima sudah lupa.Keinginannya untuk menjadikan Ica istrinya ternyata tidak semudah bayangannya. Bima sudah mendekati Ica dan berkali-kali memberikan kode untuknya namun Ica masih belum juga menanggapinya.Bima belum memiliki keberanian untuk bicara langsung dengan Ica. Bahkan Bima juga belum tau alasan kepulangannya bersama Nino. Namun perasaannya mulai khawatir disaat tadi sempat melihat kemesraan mereka.Aldo kini menatap Ica dengan serius, "Ca, aku ingin kita menikah. Aku kesini sekalian ingin meminta kamu pada orangtuamu sekaligus memohon restu kepada mereka." Kata-kata Aldo tentu saja membuat kaget Ica, dia tidak menyangka jika Aldo mendatanginya sekaligus ingin melamarnya.Namun didalam hati Ica kini berkecamuk hebat, dia masih ketakutan karena ada ancaman agar menjauhi Aldo. "Al, aku takut. Jika aku menerima l
Aldo tersenyum menatap Ica yang kini sudah resmi menjadi istrinya, dia bersyukur karena keluarga Ica tidak mempersulitnya. Acara pernikahan berjalan dengan lancar dan khidmat. Semua sanak saudara mendoakan mereka agar langgeng dan bahagia.Ica Bunga Lyana teman masa kecilnya yang dulu dia panggil Bunga dan dipertemukan kembali saat mereka kuliah lalu berpacaran dan akhirnya putus karena Ica dijodohkan orangtuanya. Kisah cintanya yang berliku membuatnya tidak ingin kehilangan lagi orang yang dicintainya.Disudut hati yang terdalam sebenarnya Aldo merasa sedih karena kedua orangtuanya tidak hadir dalam acara yang sakral ini. Namun jika mereka diberitahu bukan tidak mungkin jika acara ini bisa kacau sebelum terlaksana.Ica menatap Aldo yang kini sudah sah menjadi suaminya, ada rasa haru dibarengi bahagia karena cinta pertamanya sudah menjadi miliknya. Namun terlihat kesedihan disana, ada kabut dalam pandangan orang terkasihnya kini.Ica tau kalau Aldo sedang memikirkan keluarganya, dia s
Cristal membuka matanya perlahan, dia menatap nanar orang-orang yang ada disekitarnya. Ada mami dan papinya yang sedang bicara dengan seseorang, sontak air matanya langsung meluncur tak tertahankan, "Kak Oscar..!! Kapan kakak datang? "Oscar terkejut mendengar suara adiknya, seketika itu juga mereka bertiga mendekati Cristal. Oscar menatap adiknya yang semakin kurus dan pucat, dia tidak menyangka jika dampaknya begitu hebat bagi Cristal.Setelah mendengar cerita dari mami dan papinya, Oscar tidak bisa juga menyalahkan Aldo sepenuhnya. Aldo berhak menentukan pilihannya juga. Namun melihat kondisi Cristal seperti ini juga dia tidak bisa hanya berpangku tangan saja."Tadi malam dek, kenapa kamu seperti ini. Jangan sia-siakan hidupmu untuk orang yang tidak peduli padamu. Carilah penggantinya dek! " Cristal hanya terdiam kemudian air matanya meluncur satu persatu. Sambil terisak Cristal menggelengkan kepalanya."Aku tidak bisa kak, aku sudah mencoba menjalin hubungan dengan Mario namun kan
Arga masih mondar-mandir gelisah, setelah dia menangis dipelukan Kania tadi sore. Arga ingin sekali mengajak Kania makan malam diluar, namun Arga tidak siap jika ditolak. Setelah penolakan Intan tempo hari padanya, kini dia tidak mau mengalami hal yang sama dengan Kania."Tok.. Tok..! Assalamualaikuum! " Akhirnya Arga memberanikan diri ke rumah Bi Parni untuk mengajak Kania pergi makan malam. Kania masih kaget dengan kedatangan Arga, dia pikir Arga masih bergelut dengan kesedihannya."Kania, mas mau ngajak kamu makan malam di restoran yang terkenal enak makanannya. Kamu mau ya nemenin mas? " Arga benar-benar memohon kepada Kania untuk menerima ajakannya.Lagi-lagi Kania terpana, selain melihat penampilan Arga yang semakin tampan dengan balutan kemeja biru dongkernya dengan lengan baju digulung keatas membuatnya nampak muda dan segar diusianya yang sekarang ini.Arga memang sudah tidak muda lagi namun usianya yang sudah matang mencerminkan kepribadiannya yang semakin dewasa. Akhirnya K
Kegigihan Irgi mendekati Cristal patut diacungi jempol. Oscar senang melihat adiknya kini mulai merespon kehadiran Irgi. Mendapat sambutan yang cukup baik dari Cristal tentu saja membuat Irgi semakin semangat membuat Cristal jatuh cinta padanya.Akhirnya setelah sekian lama berjuang Irgi mendapatkan apa yang dia inginkan. Cristal menerima cintanya dan mau dijadikan kekasihnya. Bahkan mereka juga akhirnya menjalani hubungan dengan serius.Perjalanan cinta mereka diakhiri dengan pernikahan, rupanya jodoh Cristal akhirnya dengan Irgi. Cristal juga mencoba untuk melepas bayangan masa lalunya. Dia juga tidak akan mengganggu lagi rumah tangga Aldo yang sudah bahagia bersama keluarganya.Sedangkan Arga kini mulai menata hidupnya bersama Lisda meskipun ternyata Lisda mengalami masalah di rahimnya. Bagi Arga tidak menjadi masalah karena dia juga sudah memiliki Nino.Dyara sahabat Arga akhirnya terus hidup bersama Arsya dan Alea putrinya. Dia tidak bisa meninggalkan Alea meskipun tidak mencinta
Ica merasa lega setelah kepergian Cristal, begitu juga dengan Aldo. Sedangkan Cristal pulang dengan wajah ditekuk, dia benar-benar geram karena semua rencananya digagalkan oleh Nino.Cristal tidak menyangka kalau Nino ternyata ada di situ, awalnya Cristal pikir Nino sedang bersama Arga. "Kamu sudah pulang Cristal? " Suara Bariton Oscar terdengar menyapanya. Mata Cristal membelalak melihat Oscar ada di rumah."Sejak kapan kakak ada di sini? " Oscar tersenyum mendengar pertanyaan yang menurutnya aneh dari Cristal. "Bukankah sebentar lagi kamu akan menikah? Tentu saja aku tidak akan melewatkan momen bahagia adikku! "Cristal terhenyak, tubuhnya langsung luruh di kursi. "Aku ngga tau kak, pernikahanku dengan Aldo sepertinya belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat ini. "Kini Oscar yang melotot tidak terima, "Memangnya kenapa lagi si Aldo itu? Bikin ulah lagi ya. Sekarang apa dia mundur lagi membatalkan pernikahan karena alasan perempuan itu lagi? "Cristal mengangguk tegas, "Aku benci d
Cristal benar-benar terkejut dengan perubahan Aldo. Dia masih shock setelah menerima jawaban dari Aldo. Cristal segera menyambar kunci mobilnya, dia tau pasti ada yang tidak beres dengan pekerjaan paranormal yang dia percaya untuk mengganggu ketenangan keluarga Aldo."Loh Cristal, kamu mau kemana sore-sore begini sebentar lagi mau magrib, pamali anak gadis keluar rumah. Apalagi kamu sebentar lagi mau menikah! " Mama Cristal setengah berteriak untuk melarang anaknya pergi.Tapi Cristal tidak menjawabnya, dia terus melangkah mengabaikan permintaan mamanya. Dia langsung masuk ke mobilnya untuk mendatangi paranormal tersebut. Dia tidak mau Aldo lepas darinya untuk yang kedua kalinya.Kali ini dia tidak akan diam saja. Dia ingin kembali membuat Aldo tergila-gila padanya. Namun sesampainya di sana yang terlihat adalah bendera kuning di ujung gang tempat tinggal paranormal itu.Cristal melihat anak paranormal yang pernah dikenalkan padanya sedang sibuk mengeluarkan kursi bersama seorang tet
Ica menatap tajam suaminya, dia ingin mendengar jawaban Aldo. Baginya tiada maaf jika berurusan dengan pengkhianatan. "Maafkan aku sayang, aku tidak akan mengulanginya lagi."Ica tersenyum sinis, "Aku hanya memberikan kesempatan satu kali saja mas. Jika mas tidak memanfaatkan kesempatan itu maka aku yang akan mundur." Kata-kata tegas Ica membuat Aldo tersentak."Sayang, apa maksudmu? Kita sudah memiliki dua anak lalu kamu akan meninggalkan aku? " Ica terkekeh pelan, "Kamu pikir aku tidak berani melakukannya mas, bagiku seorang laki-laki yang sudah berselingkuh dia tidak akan melakukannya hanya sekali, jika dia memiliki kesempatan pasti dia akan melakukannya lagi."Aldo lagi-lagi terhenyak, "Aku sendiri bingung sayang, kenapa aku melakukannya. Padahal aku sangat mencintaimu. " Kini Ica yang curiga dengan kata-kata Aldo. "Apa maksudmu mas? "Aldo kini terlihat bingung, " Aku tidak mencintai Cristal dari dulu. Tapi sekarang aku bingung karena mulai ingin didekatnya terus. Sampai akhirnya
Kania mulai disibukkan dengan acara pernikahan ayahnya dengan ibu Suci. Dia mulai bisa menerima Edy kembali secara perlahan. Meskipun belum bisa sepenuhnya namun Kania berusaha demi Ghania.Tidak disangka Feri juga akhirnya bisa menerima kenyataan kalau Kania sekarang sudah menjadi istri Edy dan kembali bersatu setelah rumah tangga mereka sempat diganggu oleh Arum.Kini Arum dan Pardi harus menjalani hukuman mereka karena perbuatan mereka sendiri. Sedangkan Arga masih mencoba mempertahankan pernikahannya dengan Lisda agar tidak bercerai kembali.Nino hanya bisa mendukung keputusan ayahnya. Dia juga tidak mau ikut campur karena khawatir ayahnya terluka lagi. Meskipun akhirnya Lisda kembali ke rumah namun dia masih curiga dengan hubungan Arga dengan Mona.Hingga suatu saat Lisda bertemu dengan Mona yang sedang menggandeng laki-laki lain di sebuah restoran saat dia sedang makan dengan Nino. Netranya menatap lekat ke arah Mona, hingga Nino curiga dengan pandangan ibu sambungnya.Nino hany
Edy menatap lekat wajah Kania, berkali-kali dia mengutuk dirinya. Bagaimana bisa dia mengkhianati rumah tangganya hanya demi seorang Arum?"Kania, maafkan aku? Maaf kalau selama ini aku menyakitimu dengan menikahi Arum. Maaf karena aku sudah mengabaikanmu dan Ghania. Bolehkah aku memintamu dengan sangat agar kita bisa kembali lagi bersama seperti dulu? "Kania hanya menatap Edy dengan keraguan. "Tidak ada yang perlu dimaafkan, karena semua ini mungkin takdir yang harus kujalani. Meskipun aku tak mau tapi aku harus menerimanya. Aku masih belum bisa memberikan jawaban atas permintaanmu, karena hatiku masih belum sembuh mas! "Edy hanya termangu mendengar jawaban dari Kania. Tutur kata yang disampaikan Kania benar-benar menyentuh hatinya yang terdalam, bahkan dia merasa seperti ditampar oleh kenyataan. Kali ini dia harus menerima keputusan Kania, meskipun hatinya tidak rela.Demi menyatukan kembali keutuhan rumah tangganya, Edy lagi-lagi harus menekan egonya. Dia tidak mau dijauhi oleh K
Kania terlihat melirik sinis ke arah Edy. Sedangkan Edy benar-benar tidak menyangka kalau Arum yang selama ini selalu menunjukkan dirinya lemah dan tidak berdaya ternyata sekejam itu pada Kania.Arum benar-benar tidak bisa lagi berpura-pura selalu menjadi korban Kania. Selama ini Edy percaya kalau dia adalah orang yang selalu teraniaya oleh keluarga Broto. Kini dia melihat sendiri kenyataan di depan matanya."Maafkan aku Kania, maafkan karena selama ini mataku tidak bisa melihat kebenaran." Arum yang tadinya sudah menyangka kalau Edy akan memilihnya dari pada Kania, kini menunggu dengan dada berdebar penuh kecemasan."Hari ini aku sudah mendengar dan melihat permasalahannya. Aku hanya bisa berharap kamu memaafkan kebodohanku selama ini yang mau saja percaya dengan semua yang dikatakan Arum padaku. "Kedua mata Arum kini membola, dia yang awalnya sangat percaya diri kalau Edy akan memilihnya kini mulai kebingungan. Dihadapan Kania dan mertuanya Subroto akhirnya Edy menjatuhkan talak un
Pardi mulai tidak nyaman hidupnya, tatapan sinis menantunya kini dia dapatkan tanpa ampun. "Sebenarnya apa sih yang ada di otak ayah saat itu? Apakah ayah tidak memikirkan reputasi pekerjaanku? " Edy benar-benar geram mengetahui perbuatan ayah Arum yang membuatnya malu di kantor. "Edy, lihat mertuamu? Apa kamu sedang menuai apa yang kamu tanam Ed?" Rio meledeknya saat mereka bertemu kembali di tempat mereka biasa berkumpul. Edy merasa malu dan tidak punya muka untuk bertemu dengan teman-teman satu kantornya juga mereka yang tinggal didekat rumahnya. Pardi hanya terdiam mendengar pertanyaan Edy menantunya. Dia merasa bersalah telah mencoreng nama baik menantunya, bahkan Edy tidak sudi untuk membantunya mengeluarkan dirinya dari penjara. Dan akhirnya berita itu juga sampai ke telinga Arum. Bahkan Arum yang awalnya tidak percaya, kini ayahnya sudah ditemuinya di penjara membuat dia harus menerima kenyataan menyakitkan ini. "Ayah, ternyata ada sisi lain didiri ayah yang tidak pernah
Arga masih bingung menghadapi sikap Lisda yang menurutnya terlalu berlebihan. Apakah ini dikarenakan dia belum juga memiliki momongan setelah menikah dengannya? Mungkin dia khawatir dengan kondisi tubuhnya yang sampai saat ini belum juga ada tanda-tanda ke arah itu.Nino memperhatikan ayahnya yang sedang nonton TV tapi terlihat tidak fokus. Nino sebenarnya tidak mau mengganggu ayahnya, tapi karena rasa penasarannya yang tinggi akhirnya dia memberanikan diri menegur ayahnya."Apa ayah menyesal membiarkan mama Lisda pergi dari rumah?" Terlihat tatapan menyelidik dari Nino kepadanya, membuat dia jadi kikuk. "Ngga, ayah ngga mikirin itu. Memangnya kenapa No?""Nino ngga suka liat mama Lisda merajuk kaya gitu. Padahal kan, seharusnya itu tidak perlu terjadi. Dan semuanya bisa dibicarakan tanpa perlu menggunakan drama seperti tadi. "Arga hanya tersenyum menanggapi kata-kata Nino, dia tidak bisa menjelaskannya untuk saat ini. Dia hanya tidak ingin mengalami kegagalan kembali dalam rumah ta