Ternyata Diva adalah mantan Reza, namun dia masih berharap mendapat kembali perhatian dari Reza. Misya tersenyum smirk, kini dia memiliki rencana agar Reza mau kembali padanya. Sayang sekali jika Reza dia lepas begitu saja, ada baiknya juga Reza merasakan sakit lebih dulu sebelum meninggalkannya. Misya akan menggunakan tangan Diva untuk memperlancar rencananya. Mereka sudah bertukar nomor telfon karena Diva mengharapkan bantuan dari Misya. Tentu saja Misya menyetujuinya kalau perlu Reza harus dipermalukan lebih dulu agar ceritanya lebih menarik. Akhirnya mereka sepakat untuk bertemu lagi dilain waktu. *** Reza sudah kembali ke kantornya, hari ini banyak sekali masalah yang harus diselesaikannya. Sedangkan Intan sudah diantarkan pulang ke rumahnya. Intan membawa makanan dan keperluan untuk toko kecil sembakonya. Anak-anak menyambut kedatangan Intan dengan senang, mereka berebut mengambil kantong belanjaan Intan. "Wah, ibu beli ini buat kita yaaa!! " Dito berteriak senang ketika
Reza sudah tidak lagi memikirkan Diva, dia ingin sekali pergi dari kenangan lamanya. Mungkin ini merupakan kesalahan karena pernah menjalin hubungan dengannya.Kini Reza sudah tiba dirumah Intan, dia sendiri tidak mengerti langkahnya malah membawanya kesini. Dilihatnya Intan sedang sibuk melayani pembeli ditoko sembakonya.Reza bersyukur karena dia bisa membuat Intan kembali tersenyum. Meskipun hanya sebatas fasilitas kecil darinya namun berdampak besar bagi hidupnya.Intan yang merasa ada yang memperhatikannya akhirnya menoleh, degghh...hatinya langsung berdebar saat bertemu mata dengan Reza.Intan hanya bisa tersenyum sambil menenangkan hatinya. Intan melambaikan tangannya kepada Reza agar segera mendekat. Sedangkan Reza masih saja terpaku ditempatnya.Akhirnya Intan menemui Reza setelah menyelesaikan pekerjaannya. "Hai.. Masuk Za, ngapain bengong disitu !" Sapaan Intan tentu saja mengagetkannya.Reza tersenyum kemudian melangkahkan kakinya mendekati Intan. Matanya berputar melihat
Rasya juga tertegun melihat bosnya, rasanya seperti de javu. Sepertinya Rasya pernah mengalami kejadian ini dan bertemu dengan bosnya, tapi dimana?Reza yang masih terpesona dengan Rasya juga pernah merasakan pesona ini dulu namun Reza sudah lupa kapan itu kejadiannya.Rasya menundukkan pandangannya, jika berlama-lama rasanya dia tidak akan kuat menahan debaran didadanya. Rasya masih sibuk menetralkan debaran dijantungnya.Rasya juga tidak mau terlihat konyol didepan CEO gantengnya. Rasya harus bisa menjaga sikap. Namun Reza masih saja terpaku dengan pesona Rasya, "Kamu yang melamar untuk menjadi sekretarisku? "Akhirnya keluar juga kata-kata dari bibirnya setelah terdiam cukup lama. "Iya pak, saya Rasya Andita yang akan menggantikan sekretaris bapak yang lama menurut HRD kemarin. "Reza mengangguk senang, sesaat kemudian dia mengingat jika Rasya pernah bertemu dengannya dipesawat menuju Banjarmasin."Apa kamu ingat pernah bertemu denganku? Reza masih penasaran, karena saat itu dia me
Hendrik masih menatap kosong laptopnya, setelah Rasya resign dari perusahaannya kini rasanya kantor semakin sepi. Tidak bisa dipungkiri oleh Hendrik jika saat ini dia sedang merindukan Rasya.Sekretarisnya ini memang cekatan dan cantik, selain enak dipandang Rasya juga enak diajak bicara. Hendrik sering sekali curhat pada Rasya masalah rumah tangganya, termasuk hubungan suami istrinya yang juga bermasalah.Meskipun bergelimang harta, Hendrik sering mendapat tekanan baik dari istrinya Ranti maupun keluarganya. Perkawinan mereka sebenarnya sangat ditentang oleh keluarga Ranti.Keluarga Ranti sebenarnya sudah menjodohkan putrinya dengan anak pengusaha juga yang lebih baik segalanya dari Hendrik secara fisik maupun materi.Namun rupanya perjodohan itu ditolak oleh Ranti karena sudah menjalin hubungan dengan Hendrik cukup lama. Ranti memang bukan tipe wanita yang gila harta, dia hanya ingin memiliki pasangan yang menyayangi dan mencintainya setulus hati.Kriteria laki-laki idaman itu pilih
Hendrik mengambil ponselnya dan akan menghubungi Rasya. Namun saat akan menelfon ternyata istrinya Ranti sedang menghubunginya. "Ya hallo sayang, ada apa? " Jawaban dingin yang diterima Ranti membuatnya bertanya-tanya."Kamu sehat mas, kenapa nada bicaramu sepertinya tidak suka aku hubungi ya!" Tebakan Ranti memang tepat. Hendrik memang sedang malas bicara dengan Ranti, yang dia inginkan saat ini bicara dengan Rasya kalau perlu mengajaknya pergi makan diluar sekalian.Ranti hanya berdehem, "Mas, aku hanya ingin menanyakan bagaimana kinerja Viola sekretaris barumu." Hendrik hanya menjawab sekenanya saja, kemudian menutup telfonnya dengan alasan kesibukan pekerjaannya.Setelah menutup telfon istrinya, kemudian Hendrik menghubungi Rasya. Hendrik ingin mengetahui kabar Rasya sekarang, apakah dia kerasan ditempat barunya.Hendrik memang merindukan Rasya, saat terdengar jawaban Rasya ditelfonpun Hendrik banyak tersenyum. Hendrik bahagia karena ternyata Reza memperlakukan mantan sekretarisny
Kini Vasco harus menerima ganjaran atas perbuatannya kepada Rasya selama ini. Rasya dan keluarganya menarik nafas lega karena Vasco akhirnya ditangkap juga.Hukuman Vasco tidak ringan apalagi terlibat dalam pengedaran barang haram tersebut. Kedua orangtua Vasco sudah datang dan memohon kepada Rasya dan keluarganya agar membebaskan Vasco dari berbagai tuduhan yang dialamatkan kepadanya.Vasco kini hanya bisa meratapi nasibnya didalam penjara. Dia juga tidak bisa mengelak saat melihat bukti-bukti yang diajukan Rasya kepada Polisi. Selain bukti visumnya ke dokter, Rasya juga memiliki rekaman ancaman dari Vasco saat dirinya dianiaya.Tangis haru Rasya dan ucapan terima kasih kepada Reza membuat Reza semakin tumbuh rasa sayangnya kepada Rasya. Reza ingin sekali melindungi Rasya selamanya dari semua kejahatan yang dilakukan Vasco selama ini.Dari cerita Rasya kemarin ternyata Rasya masih beruntung karena bisa menjaga kesuciannya selama menjadi tunangan Vasco. Kini Rasya bisa menjalani hidup
Darel terkesiap setelah menyadari kata-kata terakhir Intan dulu, pandangan matanya menatap tajam manik netra milik Intan. Darel baru menyadari jika kini bukan lagi berhadapan dengan Intan yang dulu, cupu dan pemalu.Bahkan Darel pernah mengatakannya bodoh karena tidak minum obat anti hamil saat berhubungan intim dengannya. Darel kini melihat perbedaan yang sangat jauh dari penampilan Intan.Kini terlihat jika Intan sudah pandai bersolek dan mengurus dirinya. Darel langsung teringat gadis kecil yang tadi bersama Intan. "Dini..siapa anak itu? " Darel tergagap saat ingat dengan Dini, sedangkan Intan enggan mengatakan kebenarannya kepada Darel.Dalam hatinya Intan khawatir jika suatu saat nanti Darel akan mengambil Dini darinya. Wajah Dini memang jiplakan Darel versi perempuannya, sehingga seharusnya Intan tidak bisa menipu orang lain perihal putrinya apalagi kepada Darel ayah biologisnya.Mereka hanya saling bertatapan sekian lama hingga akhirnya sama-sama menghela nafas panjangnya. "Kat
Setelah pembicaraannya selesai dan mendapat titik temu dengan Intan, akhirnya Darel berinisiatif untuk mengantarkan Intan dan anak-anaknya pulang ke rumah. Namun Darel juga sempat mengajak mereka untuk makan siang bersama dulu direstoran cepat saji kesukaan anak-anak.Darel menatap bahagia melihat anak-anaknya dan Intan makan dengan lahap. Mereka benar-benar kelaparan setelah beratifitas di sekolah. Intan benar-benar telaten menghadapi ulah Dio dan Dini saat sempat merengek karena kesulitan untuk menyantap makanan mereka.Darel menatap kagum melihat Intan sangat cekatan menghadapi mereka. Darel mulai mengingat bagaimana Intan yang dulu dia kenal, Intan yang kalem dan tidak banyak tingkah. Intan yang diam-diam juga menyukainya, namun Darel tidak tahu jika saat itu juga Intan sudah lebih dulu menyukai Reza.Setelah mengantarkan Intan dan anak-anaknya pulang, dalam perjalanan Darel kembali mengulang memorinya bersama Intan. Semakin lama Intan semakin menarik dimatanya. Meskipun diawal pe
Kegigihan Irgi mendekati Cristal patut diacungi jempol. Oscar senang melihat adiknya kini mulai merespon kehadiran Irgi. Mendapat sambutan yang cukup baik dari Cristal tentu saja membuat Irgi semakin semangat membuat Cristal jatuh cinta padanya.Akhirnya setelah sekian lama berjuang Irgi mendapatkan apa yang dia inginkan. Cristal menerima cintanya dan mau dijadikan kekasihnya. Bahkan mereka juga akhirnya menjalani hubungan dengan serius.Perjalanan cinta mereka diakhiri dengan pernikahan, rupanya jodoh Cristal akhirnya dengan Irgi. Cristal juga mencoba untuk melepas bayangan masa lalunya. Dia juga tidak akan mengganggu lagi rumah tangga Aldo yang sudah bahagia bersama keluarganya.Sedangkan Arga kini mulai menata hidupnya bersama Lisda meskipun ternyata Lisda mengalami masalah di rahimnya. Bagi Arga tidak menjadi masalah karena dia juga sudah memiliki Nino.Dyara sahabat Arga akhirnya terus hidup bersama Arsya dan Alea putrinya. Dia tidak bisa meninggalkan Alea meskipun tidak mencinta
Ica merasa lega setelah kepergian Cristal, begitu juga dengan Aldo. Sedangkan Cristal pulang dengan wajah ditekuk, dia benar-benar geram karena semua rencananya digagalkan oleh Nino.Cristal tidak menyangka kalau Nino ternyata ada di situ, awalnya Cristal pikir Nino sedang bersama Arga. "Kamu sudah pulang Cristal? " Suara Bariton Oscar terdengar menyapanya. Mata Cristal membelalak melihat Oscar ada di rumah."Sejak kapan kakak ada di sini? " Oscar tersenyum mendengar pertanyaan yang menurutnya aneh dari Cristal. "Bukankah sebentar lagi kamu akan menikah? Tentu saja aku tidak akan melewatkan momen bahagia adikku! "Cristal terhenyak, tubuhnya langsung luruh di kursi. "Aku ngga tau kak, pernikahanku dengan Aldo sepertinya belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat ini. "Kini Oscar yang melotot tidak terima, "Memangnya kenapa lagi si Aldo itu? Bikin ulah lagi ya. Sekarang apa dia mundur lagi membatalkan pernikahan karena alasan perempuan itu lagi? "Cristal mengangguk tegas, "Aku benci d
Cristal benar-benar terkejut dengan perubahan Aldo. Dia masih shock setelah menerima jawaban dari Aldo. Cristal segera menyambar kunci mobilnya, dia tau pasti ada yang tidak beres dengan pekerjaan paranormal yang dia percaya untuk mengganggu ketenangan keluarga Aldo."Loh Cristal, kamu mau kemana sore-sore begini sebentar lagi mau magrib, pamali anak gadis keluar rumah. Apalagi kamu sebentar lagi mau menikah! " Mama Cristal setengah berteriak untuk melarang anaknya pergi.Tapi Cristal tidak menjawabnya, dia terus melangkah mengabaikan permintaan mamanya. Dia langsung masuk ke mobilnya untuk mendatangi paranormal tersebut. Dia tidak mau Aldo lepas darinya untuk yang kedua kalinya.Kali ini dia tidak akan diam saja. Dia ingin kembali membuat Aldo tergila-gila padanya. Namun sesampainya di sana yang terlihat adalah bendera kuning di ujung gang tempat tinggal paranormal itu.Cristal melihat anak paranormal yang pernah dikenalkan padanya sedang sibuk mengeluarkan kursi bersama seorang tet
Ica menatap tajam suaminya, dia ingin mendengar jawaban Aldo. Baginya tiada maaf jika berurusan dengan pengkhianatan. "Maafkan aku sayang, aku tidak akan mengulanginya lagi."Ica tersenyum sinis, "Aku hanya memberikan kesempatan satu kali saja mas. Jika mas tidak memanfaatkan kesempatan itu maka aku yang akan mundur." Kata-kata tegas Ica membuat Aldo tersentak."Sayang, apa maksudmu? Kita sudah memiliki dua anak lalu kamu akan meninggalkan aku? " Ica terkekeh pelan, "Kamu pikir aku tidak berani melakukannya mas, bagiku seorang laki-laki yang sudah berselingkuh dia tidak akan melakukannya hanya sekali, jika dia memiliki kesempatan pasti dia akan melakukannya lagi."Aldo lagi-lagi terhenyak, "Aku sendiri bingung sayang, kenapa aku melakukannya. Padahal aku sangat mencintaimu. " Kini Ica yang curiga dengan kata-kata Aldo. "Apa maksudmu mas? "Aldo kini terlihat bingung, " Aku tidak mencintai Cristal dari dulu. Tapi sekarang aku bingung karena mulai ingin didekatnya terus. Sampai akhirnya
Kania mulai disibukkan dengan acara pernikahan ayahnya dengan ibu Suci. Dia mulai bisa menerima Edy kembali secara perlahan. Meskipun belum bisa sepenuhnya namun Kania berusaha demi Ghania.Tidak disangka Feri juga akhirnya bisa menerima kenyataan kalau Kania sekarang sudah menjadi istri Edy dan kembali bersatu setelah rumah tangga mereka sempat diganggu oleh Arum.Kini Arum dan Pardi harus menjalani hukuman mereka karena perbuatan mereka sendiri. Sedangkan Arga masih mencoba mempertahankan pernikahannya dengan Lisda agar tidak bercerai kembali.Nino hanya bisa mendukung keputusan ayahnya. Dia juga tidak mau ikut campur karena khawatir ayahnya terluka lagi. Meskipun akhirnya Lisda kembali ke rumah namun dia masih curiga dengan hubungan Arga dengan Mona.Hingga suatu saat Lisda bertemu dengan Mona yang sedang menggandeng laki-laki lain di sebuah restoran saat dia sedang makan dengan Nino. Netranya menatap lekat ke arah Mona, hingga Nino curiga dengan pandangan ibu sambungnya.Nino hany
Edy menatap lekat wajah Kania, berkali-kali dia mengutuk dirinya. Bagaimana bisa dia mengkhianati rumah tangganya hanya demi seorang Arum?"Kania, maafkan aku? Maaf kalau selama ini aku menyakitimu dengan menikahi Arum. Maaf karena aku sudah mengabaikanmu dan Ghania. Bolehkah aku memintamu dengan sangat agar kita bisa kembali lagi bersama seperti dulu? "Kania hanya menatap Edy dengan keraguan. "Tidak ada yang perlu dimaafkan, karena semua ini mungkin takdir yang harus kujalani. Meskipun aku tak mau tapi aku harus menerimanya. Aku masih belum bisa memberikan jawaban atas permintaanmu, karena hatiku masih belum sembuh mas! "Edy hanya termangu mendengar jawaban dari Kania. Tutur kata yang disampaikan Kania benar-benar menyentuh hatinya yang terdalam, bahkan dia merasa seperti ditampar oleh kenyataan. Kali ini dia harus menerima keputusan Kania, meskipun hatinya tidak rela.Demi menyatukan kembali keutuhan rumah tangganya, Edy lagi-lagi harus menekan egonya. Dia tidak mau dijauhi oleh K
Kania terlihat melirik sinis ke arah Edy. Sedangkan Edy benar-benar tidak menyangka kalau Arum yang selama ini selalu menunjukkan dirinya lemah dan tidak berdaya ternyata sekejam itu pada Kania.Arum benar-benar tidak bisa lagi berpura-pura selalu menjadi korban Kania. Selama ini Edy percaya kalau dia adalah orang yang selalu teraniaya oleh keluarga Broto. Kini dia melihat sendiri kenyataan di depan matanya."Maafkan aku Kania, maafkan karena selama ini mataku tidak bisa melihat kebenaran." Arum yang tadinya sudah menyangka kalau Edy akan memilihnya dari pada Kania, kini menunggu dengan dada berdebar penuh kecemasan."Hari ini aku sudah mendengar dan melihat permasalahannya. Aku hanya bisa berharap kamu memaafkan kebodohanku selama ini yang mau saja percaya dengan semua yang dikatakan Arum padaku. "Kedua mata Arum kini membola, dia yang awalnya sangat percaya diri kalau Edy akan memilihnya kini mulai kebingungan. Dihadapan Kania dan mertuanya Subroto akhirnya Edy menjatuhkan talak un
Pardi mulai tidak nyaman hidupnya, tatapan sinis menantunya kini dia dapatkan tanpa ampun. "Sebenarnya apa sih yang ada di otak ayah saat itu? Apakah ayah tidak memikirkan reputasi pekerjaanku? " Edy benar-benar geram mengetahui perbuatan ayah Arum yang membuatnya malu di kantor. "Edy, lihat mertuamu? Apa kamu sedang menuai apa yang kamu tanam Ed?" Rio meledeknya saat mereka bertemu kembali di tempat mereka biasa berkumpul. Edy merasa malu dan tidak punya muka untuk bertemu dengan teman-teman satu kantornya juga mereka yang tinggal didekat rumahnya. Pardi hanya terdiam mendengar pertanyaan Edy menantunya. Dia merasa bersalah telah mencoreng nama baik menantunya, bahkan Edy tidak sudi untuk membantunya mengeluarkan dirinya dari penjara. Dan akhirnya berita itu juga sampai ke telinga Arum. Bahkan Arum yang awalnya tidak percaya, kini ayahnya sudah ditemuinya di penjara membuat dia harus menerima kenyataan menyakitkan ini. "Ayah, ternyata ada sisi lain didiri ayah yang tidak pernah
Arga masih bingung menghadapi sikap Lisda yang menurutnya terlalu berlebihan. Apakah ini dikarenakan dia belum juga memiliki momongan setelah menikah dengannya? Mungkin dia khawatir dengan kondisi tubuhnya yang sampai saat ini belum juga ada tanda-tanda ke arah itu.Nino memperhatikan ayahnya yang sedang nonton TV tapi terlihat tidak fokus. Nino sebenarnya tidak mau mengganggu ayahnya, tapi karena rasa penasarannya yang tinggi akhirnya dia memberanikan diri menegur ayahnya."Apa ayah menyesal membiarkan mama Lisda pergi dari rumah?" Terlihat tatapan menyelidik dari Nino kepadanya, membuat dia jadi kikuk. "Ngga, ayah ngga mikirin itu. Memangnya kenapa No?""Nino ngga suka liat mama Lisda merajuk kaya gitu. Padahal kan, seharusnya itu tidak perlu terjadi. Dan semuanya bisa dibicarakan tanpa perlu menggunakan drama seperti tadi. "Arga hanya tersenyum menanggapi kata-kata Nino, dia tidak bisa menjelaskannya untuk saat ini. Dia hanya tidak ingin mengalami kegagalan kembali dalam rumah ta