Irdam mulai merasakan keanehan sikap Anggi, semakin hari Anggi semakin membatasi kegiatannya. Awalnya Irdam senang karena merasa diperhatikan, namun lama kelamaan dia mulai curiga.Hingga akhirnya Irdam terlambat menyadarinya. Dia tidak sadar selama ini Anggi sering memberinya makanan dan minuman yang sudah dicampuri obat untuk menurunkan hasratnya untuk bercinta sampai baru disadarinya jika dirinya kini sudah tidak bisa lagi melakukannya.Anggi kini tersenyum saat menyadari Irdam semakin lemah dan tidak bisa lagi beraktifitas menggunakan alat vitalnya untuk melakukan hubungan intim. Irdam mulai ketakutan dan diam-diam dia melakukan pengobatan ke dokter.Tanpa sepengetahuan Anggi karena Irdam malu jika diketahui penyakitnya. Anggi sendiri bersorak dalam hatinya. Usahanya selama ini ternyata tidak sia-sia. Dia membalaskan sakit hati kakaknya tanpa diketahui oleh Irdam.Di sisi lain, Ines semakin khawatir dengan kondisi Irdam yang semakin memprihatinkan. Kini Irdam terlihat lesu dan tid
Irdam akhirnya dirawat oleh Ines dan mamanya. Cukup lama untuk melakukan pemulihan pada Irdam, namun Ines bisa bernafas dengan lega meskipun Irdam banyak kehilangan ingatannya.Hal ini justru membuatnya lebih mudah menciptakan cerita baru yang membuatnya bisa memiliki Irdam sepenuhnya. Hingga akhirnya kesehatan Irdam semakin membaik namun dia tetap sulit mengembalikan memorinya di masa lalu.Sedikit demi sedikit Irdam mulai mengingat istri dan anaknya, namun dia melupakan Anggi dan Maya. Juga perempuan-perempuan yang pernah singgah dihatinya. Ines berusaha keras agar Irdam hanya fokus untuk keluarga kecilnya.Usaha Ines memang patut diacungi jempol. Bahkan kini Irdam benar-benar menjadi suami idaman bagi Ines. Berbeda dengan Maya yang sampai kini masih sendiri setelah bercerai dengan Arkan.Meskipun Maya memiliki uang untuk menyenangkan dirinya namun hatinya tetap kosong karena orang yang dia cintai pergi memlilih wanita lain. Secara kasat mata Maya menunjukkan dirinya baik-baik saja
Kepergian mama menyisakan luka terutama bagi Nadine, kami kini sedang berkabung. Yuna juga hadir bersama keluarganya mengucapkan belasungkawa.Kami tentu saja sangat kehilangan mama, sosok ibu yang sangat bijak dan selalu tulus dalam kebaikan. Banyak kerabat yang ikut menghantarkan mama ke tempat peristirahatannya yang terakhir.Yuna dan keluarganya masih menermani kami, hingga ada yang bertanya tentang keberadaan Darel. Ternyata, kini Yuna sudah menikah lagi secara siri dengan seorang PNS.Namun cerita yang terdengar masih mengharu biru. Yuna sendiri masih menutupi perkawinannya yang sekarang dengan Krisna. Menurut ayahnya yang kini sudah menjalani masa pensiun, Yuna masih menikah secara siri karena masih digantung perkawinan pertamanya oleh Darel.Sebenarnya dari dulu sudah bisa jatuh talak karena Darel meninggalkan Yuna sudah hampir satu tahun setelah Darel menikah lagi dengan remaja yang usianya jauh dengannya.Yuna juga sudah tidak mau mendengar cerita tentang papa anak-anaknya.
Ternyata Dyara mencoba memanfaatkan momen meninggalnya mama, karena selama ini dia bertahan berumah tangga bersama Arsya karena keinginan mamanya. Kini dia merasa kini tidak ada lagi yang menghalanginya.Apalagi kondisi ini didukung dengan situasi yang membuatnya jengkel kembali pada keluarga Arsya. Saat mamanya sedang berada di rumah sakit bukannya simpati yang dia dapatkan dari keluarga suaminya malah membuatnya semakin kesal dengan ulah suami adik iparnya."Mas, aku mau pinjam mobilmu ya? " Ku dengar percakapan mas Arsya dengan adik perempuannya. Dyara mengernyit heran, padahal dia tau kalau Dyara sedang bolak balik menggunakan mobil itu untuk kepentingan ke rumah sakit."Memangnya kamu mau kemana sih, kok pake pinjam mobil segala." Mas Arsya masih menanyakan kepentingan adik perempuannya itu sampai pinjam mobil padanya. "Kita mau ke Bamdung mas, jalan-jalan sekalian mampir ke saudara ipar di sana."Dyara yang mendengar alasan iparnya itu langsung geram. Bukannya ikut berduka mend
Syena sudah mulai melupakan Arkan, meskipun awalnya kesulitan dia harus bisa. Semua keperluan Zahira akhirnya harus diatasinya sendiri, karena Arkan benar-benar lepas dari tanggungjawabnya.Kadang Syena harus pontang-panting dan meminta bantuan dari keluarganya demi kelangsungan hidupnya. Bahkan pekerjaan apapun dia lakukan asal itu halal dan bisa memenuhi kebutuhan mereka berdua.Sedangkan Dyara melanjutkan hidupnya hanya demi Alea, karena sudah tidak ada lagi tujuan akhir hidupnya. Apalagi Farel juga sudah tidak mau dihubungi lewat telfon, mereka berkomunikasi hanya melalui pesan tertulis saja.Beruntungnya Dyara masih memiliki pekerjaan sehingga masih bisa membuatnya terkadang melupakan masalah rumah tangga yang dihadapinya. "Bu Dyara, kita cari makan diluar yuk? "Saat itu istirahat di kantornya lumayan lama sehingga Dyara mengikuti ajakan temannya. Tidak disangka dia bertemu dengan cinta semasa kecilnya, Bastian ditempat mereka sedang makan."Dyara, apa kabar?" Bastian mendekatin
Bastian menarik nafasnya panjang, dia cukup lelah dengan kecemburuan istri keduanya Niar, baru saja mereka bertengkar karena Niar menemukan percakapannya dengan Dyara.Bastian memang lupa menghapusnya, ada foto Dyara yang dia screen shoot untuk disimpan seperti biasanya di album tersembunyi. Kadang saat sendiri diam-diam menatap foto Dyara sambil mengusap foto itu lembut."Aku sayang kamu Dyara, dari dulu sampai sekarang. Meskipun kamu sudah menikah tapi aku tau dari sorot matamu saat kita bertemu, kamu juga masih menyimpan rasa padaku."Bastian kembali tersenyum dan mengecup foto diponselnya. Sambil memejamkan matanya kilas balik peristiwa yang dialaminya dulu, kini berputar kembali.Dyara adalah cinta pertama baginya, dia senang bisa mengenal Dyara. Meskipun dia cantik dan pintar, Dyara tidak sombong. Dyara memang terkesan pendiam dibandingkan dengan teman-teman yang lainnya.Mereka tidak satu sekolah, Dyara sekolah di Negeri sedangkan Bastian di sekolah Swasta. Perkenalan mereka me
Dyara tidak perduli jika Bastian tidak menghubunginya, dia hanya berharap dan mendoakan Bastian sehat-sehat saja. "Neng, sekarang Aa sedang berobat pakai akupuntur. Jantung Aa lagi ngga beres nih! "Saat itu Dyara sempat terkejut karena pemberitahuan Bastian tentang penyakitnya. "Sejak kapan Aa sakit jantung? "Bastian tersenyum getir, "Sudah lama, tapi baru belakangan ini sering terasa neng." Dyara bingung harus merespon apa, "Neng, mau ke sini ngga nemenin Aa berobat? "Lagi-lagi Dyara tersentak, "Eh, aduh maaf ya A. Bukannya ngga mau nemenin tapi nanti gimana dengan istri Aa? "Kini Bastian yang baru menyadari kalau dia tidak bisa memaksa Dyara untuk menemaninya. "Maaf, Aa suka lupa kalau sudah punya istri lagi."Dyara terkekeh, "Masih merasa jadi duda ya A ?" Kini Bastian yang malu karena melupakan istrinya. "Memangnya sudah berapa lama Aa menikah dengan istri yang sekarang? "" Berapa tahun ya, mungkin 12 tahun." Dengan wajah tanpa dosa Bastian terkekeh geli. Dyara tentu saja ter
Setelah pertemuannya dengan Andy beberapa waktu yang lalu. Ternyata Andy malah semakin sering menghubungi Dyara. Disaat istrinya sedang bekerja Andy sering mencuri waktu untuk menelfon bahkan video call dengan Dyara.Lama-kelamaan Dyara merasa risih, dia malas meladeni keinginan Andy. Sampai akhirnya Andy menghentikan kebiasaannya menghubungi Dyara karena kata-kata Dyara yang menyinggung perasaannya.Dyara sendiri tidak menyadari jika ucapannya membuat Andy tersinggung dan marah. Tapi hal ini justru membuat Dyara merasa lega karena terhindar dari bayang-bayang Andy yang selalu mengikutinya.Dyara memang pernah mengatakan kalau Andy bukanlah orang yang bisa menepati janji karena sering membohonginya. Ternyata ucapannya mengena dihati Andy, dia merasa tercubit karena dulu juga dia pernah meninggalkan Dyara tanpa sebab dan berbohong dengan sikapnya untuk menutupi kesalahannya.Kini Dyara sudah tenang karena Andy sudah jarang mengirimkan pesan lagi padanya. Bagi Dyara itu menguntungkan di