Share

120. Kehamilan Maya

Syena kini kembali lagi masuk kamar dan menidurkan Zahira. "Bobo dulu ya pinter, biar besok bisa main sama Papa!" Zahira mengangguk senang, dia segera mengambil guling kesayangannya dan naik ke tempat tidur.

Syena menatap pilu putri cantiknya, "Maafkan mama nak, papamu memang bukan milik kita saja. Tapi ada orang lain yang juga memilikinya."

Terdengar hembusan nafas Syena yang kini harus menanggung beban karena harus mau berbagi suami dengan madunya. Meskipun di sini posisinya yang salah, namun Syena tetap bertekad akan mencoba berusaha untuk menjadikan Arkan suaminya saja.

Ternyata Maya benar-benar sakit, bahkan kini terlihat selang infusnya sudah menempel ditubuhnya. Wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya lemah tak bertenaga. Sudah beberapa hari ini Maya kesulitan untuk makan, karena perutnya menolak hingga akhirnya dia tumbang juga karena tidak ada asupan makanan ditubuhnya.

"Maya, gimana kondisi kamu sekarang nak? " Mama Maya menatap anaknya tak berkedip, dia takut sakitnya Maya ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status