Awalnya Anggi marah karena merasa dibohongi oleh Irdam. Namun kejujuran Irdam padanya terlihat saat putranya memeluknya, dia tidak menghindarinya malah menyambutnya.Padahal saat itu bisa saja Irdam mengelak dan tidak memperdulikan anaknya. Namun dia lebih memilih kehilangan dirinya dari pada kehilangan putra kesayangannya.Melihat sikap Irdam tentu saja mendapat nilai plus di mata Anggi. Karena itu Anggi memutuskan akan mencoba menjalani hubungannnya dengan Irdam meskipun dia tahu kalau Irdam sudah memiliki istri.Senyum smirk muncul dibibir Anggi, dia kembali teringat wajah tidak suka dari perempuan yang membawa anak itu. Tadi juga Irdam sempat menceritakan bagaimana pernikahannya dengan Ines terjadi.Ines dulunya memang teman mantan kekasihnya. Irdam saat itu sedang menjalin kasih dengan Maya, namun ternyata Ines juga mendekatinya. Ines sebenarnya sudah lama menyukai Irdam namun tidak pernah mendapat balasan dari Irdam.Saat diadakan pesta perpisahan seorang teman yang akan melanju
Anggi tidak akan melepaskan Irdam, dia harus cepat membalaskan sakit hati kakaknya secepatnya. Astri yang kini sedang terpasung di kampungnya karena dianggap gila oleh warga setempat.Kisah pilu Astri yang terjadi setelah dirinya mengenal Irdam dan memiliki anak darinya. Meskipun anak tersebut akhirnya meninggal di dalam kandungannya.Astri ternyata hanya dijadikan sebagai alat pemuas nafsu Irdam saja. Semuanya begitu menyakitkan bagi Astri, setelah kehormatannya direnggut secara paksa oleh Irdam dan ternyata tidak berhenti sampai disitu saja. Irdam bahkan mengancam akan menyebarkan aib Astri melalui rekaman videonya saat mereka melakukan hubungan intim jika Astri tidak mau mengikuti keinginannya.Astri yang tidak tau harus mengadu kemana karena kedua orangtuanya sudah tiada. Kini Astri bersama Anggi adiknya tinggal bersama nenek dari ibunya. Hidup seadanya dan sederhana, namun tidak disangka Anggi baru mengetahui kehamilan Astri sudah terlambat.Saat Astri jatuh di kamar mandi tanpa
Maya tidak terima karena merasa dipermainkan Irdam, namun dia juga tidak ingin rumah tangganya berantakan. Maya berusaha menghubungi Arkan, kali ini telfonnya dijawab oleh Arkan."Mas, kapan kamu pulang. Masa sudah satu minggu lebih kamu tidak pulang menengok aku dan anak-anak? " Awalnya Arkan berusaha berkelit tidak mau pulang, dia masih menyimpan luka dihatinya karena Maya sudah mengkhianatinya.Namun akhirnya Arkan bersedia pulang sebentar dengan syarat Maya tidak akan menghalanginya menemui Syena lagi. Akhirnya Maya mengijinkannya demi bisa bertemu dengan suaminya. Meskipun rasa marah dan cemburu sudah dari tadi bercokol dihatinya.Arkan memang berniat menemui Maya hanya ingin meminta penjelasan padanya tentang laki-laki yang dia temui waktu itu. Kini Arkan juga sulit mempercayai kata-kata Maya dan mertuanya.Arkan tau kalau ibunya Maya adalah penyuka hal-hal yang berbau gaib. Seperti saat kehilangan suaminya, mamanya Maya mengatakan jika suaminya meninggal karena ada yang menyant
Irdam mulai merasakan keanehan sikap Anggi, semakin hari Anggi semakin membatasi kegiatannya. Awalnya Irdam senang karena merasa diperhatikan, namun lama kelamaan dia mulai curiga.Hingga akhirnya Irdam terlambat menyadarinya. Dia tidak sadar selama ini Anggi sering memberinya makanan dan minuman yang sudah dicampuri obat untuk menurunkan hasratnya untuk bercinta sampai baru disadarinya jika dirinya kini sudah tidak bisa lagi melakukannya.Anggi kini tersenyum saat menyadari Irdam semakin lemah dan tidak bisa lagi beraktifitas menggunakan alat vitalnya untuk melakukan hubungan intim. Irdam mulai ketakutan dan diam-diam dia melakukan pengobatan ke dokter.Tanpa sepengetahuan Anggi karena Irdam malu jika diketahui penyakitnya. Anggi sendiri bersorak dalam hatinya. Usahanya selama ini ternyata tidak sia-sia. Dia membalaskan sakit hati kakaknya tanpa diketahui oleh Irdam.Di sisi lain, Ines semakin khawatir dengan kondisi Irdam yang semakin memprihatinkan. Kini Irdam terlihat lesu dan tid
Irdam akhirnya dirawat oleh Ines dan mamanya. Cukup lama untuk melakukan pemulihan pada Irdam, namun Ines bisa bernafas dengan lega meskipun Irdam banyak kehilangan ingatannya.Hal ini justru membuatnya lebih mudah menciptakan cerita baru yang membuatnya bisa memiliki Irdam sepenuhnya. Hingga akhirnya kesehatan Irdam semakin membaik namun dia tetap sulit mengembalikan memorinya di masa lalu.Sedikit demi sedikit Irdam mulai mengingat istri dan anaknya, namun dia melupakan Anggi dan Maya. Juga perempuan-perempuan yang pernah singgah dihatinya. Ines berusaha keras agar Irdam hanya fokus untuk keluarga kecilnya.Usaha Ines memang patut diacungi jempol. Bahkan kini Irdam benar-benar menjadi suami idaman bagi Ines. Berbeda dengan Maya yang sampai kini masih sendiri setelah bercerai dengan Arkan.Meskipun Maya memiliki uang untuk menyenangkan dirinya namun hatinya tetap kosong karena orang yang dia cintai pergi memlilih wanita lain. Secara kasat mata Maya menunjukkan dirinya baik-baik saja
Kepergian mama menyisakan luka terutama bagi Nadine, kami kini sedang berkabung. Yuna juga hadir bersama keluarganya mengucapkan belasungkawa.Kami tentu saja sangat kehilangan mama, sosok ibu yang sangat bijak dan selalu tulus dalam kebaikan. Banyak kerabat yang ikut menghantarkan mama ke tempat peristirahatannya yang terakhir.Yuna dan keluarganya masih menermani kami, hingga ada yang bertanya tentang keberadaan Darel. Ternyata, kini Yuna sudah menikah lagi secara siri dengan seorang PNS.Namun cerita yang terdengar masih mengharu biru. Yuna sendiri masih menutupi perkawinannya yang sekarang dengan Krisna. Menurut ayahnya yang kini sudah menjalani masa pensiun, Yuna masih menikah secara siri karena masih digantung perkawinan pertamanya oleh Darel.Sebenarnya dari dulu sudah bisa jatuh talak karena Darel meninggalkan Yuna sudah hampir satu tahun setelah Darel menikah lagi dengan remaja yang usianya jauh dengannya.Yuna juga sudah tidak mau mendengar cerita tentang papa anak-anaknya.
Ternyata Dyara mencoba memanfaatkan momen meninggalnya mama, karena selama ini dia bertahan berumah tangga bersama Arsya karena keinginan mamanya. Kini dia merasa kini tidak ada lagi yang menghalanginya.Apalagi kondisi ini didukung dengan situasi yang membuatnya jengkel kembali pada keluarga Arsya. Saat mamanya sedang berada di rumah sakit bukannya simpati yang dia dapatkan dari keluarga suaminya malah membuatnya semakin kesal dengan ulah suami adik iparnya."Mas, aku mau pinjam mobilmu ya? " Ku dengar percakapan mas Arsya dengan adik perempuannya. Dyara mengernyit heran, padahal dia tau kalau Dyara sedang bolak balik menggunakan mobil itu untuk kepentingan ke rumah sakit."Memangnya kamu mau kemana sih, kok pake pinjam mobil segala." Mas Arsya masih menanyakan kepentingan adik perempuannya itu sampai pinjam mobil padanya. "Kita mau ke Bamdung mas, jalan-jalan sekalian mampir ke saudara ipar di sana."Dyara yang mendengar alasan iparnya itu langsung geram. Bukannya ikut berduka mend
Syena sudah mulai melupakan Arkan, meskipun awalnya kesulitan dia harus bisa. Semua keperluan Zahira akhirnya harus diatasinya sendiri, karena Arkan benar-benar lepas dari tanggungjawabnya.Kadang Syena harus pontang-panting dan meminta bantuan dari keluarganya demi kelangsungan hidupnya. Bahkan pekerjaan apapun dia lakukan asal itu halal dan bisa memenuhi kebutuhan mereka berdua.Sedangkan Dyara melanjutkan hidupnya hanya demi Alea, karena sudah tidak ada lagi tujuan akhir hidupnya. Apalagi Farel juga sudah tidak mau dihubungi lewat telfon, mereka berkomunikasi hanya melalui pesan tertulis saja.Beruntungnya Dyara masih memiliki pekerjaan sehingga masih bisa membuatnya terkadang melupakan masalah rumah tangga yang dihadapinya. "Bu Dyara, kita cari makan diluar yuk? "Saat itu istirahat di kantornya lumayan lama sehingga Dyara mengikuti ajakan temannya. Tidak disangka dia bertemu dengan cinta semasa kecilnya, Bastian ditempat mereka sedang makan."Dyara, apa kabar?" Bastian mendekatin