Share

20

Latifa sampai di apartemen Neta lebih dulu. Kebetulan jalanan pagi yang di lalui Latifa di minggu pagi ini tidak sepadat jalanan kota tempat Fadil tinggal.

Ting ... nong ....

Latifa menekan tombol bel unit apartemen Neta.

Ceklek ....

"Cepet banget, Mbak sudah nyampe? Ayuk masuk," sapa Neta.

Gadis itu menarik lengan Latifa antusias untuk masuk ke unit apartemennya.

"Wahh, apartemen kamu nyaman banget, Ta."

Latifa mengikuti langkah Neta menuju ruang tamu yang tersedia di apartemen gadis itu.

Apartemen Neta terbilang cukup luas untuk dirinya yang hanya tinggal sendiri. Terdapat dua kamar, dua kamar mandi yang salah satunya berada di kamar utama, dapur, ruang tamu yang merangkap menjadi ruang keluarga.

"Mbak Neta mau minum apa?" tanya Neta pada Latifa. Ia ingin menjamu Latifa layaknya tamu.

"Kopi boleh," jawab Latifa.

"Wahh ... mba Latifa ternyata doyan ngopi juga, ya," ujar Neta. Ia kemudian mengambil kopi siap minum di almari pendingin unit apartememnya.

"Perlu dihangatkan dulu, mba?" N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status