Share

113. Kehilangan

Penulis: Henny Djayadi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ageng merasa gelisah. Berulang kali dia mencoba menghubungi Queen, namun semua upayanya sia-sia. Panggilan demi panggilan jatuh ke dalam keheningan yang menghantui. Bayangan akan kepergian Queen membuat Ageng melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, mengejar bayangan yang semakin kabur.

CEO muda itu seolah mengabaikan keselamatan dirinya sendiri, semua pikirannya hanya tertuju pada satu hal, menemukan Queen. Dia merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk, dan satu-satunya cara untuk bangun adalah dengan menemukan Queen.

Sunyi, sepi, suara detak jantungnya seakan bisa terdengar saat Ageng memasuki unit apartemen yang selama ini dia tempati bersama Queen. Seperti yang sudah menjadi firasatnya, Queen benar-benar tidak dia temukan di sana.

Ageng tidak menemukan Queen di kedua kamar yang ada di unit apartemen tersebut. Bahkan tidak ada barang yang dibawa Queen. Hanya ponsel dan laptop yang memang sengaja Ageng bawakan ke rumah sakit atas permintaan Queen.

Hampa, itu yang kini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    114. Mencari Queen

    Kembali Rania harus merasakan kehilangan. Belum sempat dia memperbaiki hubungan dan memeluk putrinya, kini dia harus menerima kenyataan jika putrinya menghilang.“Tolong cari dia?” Rania memohon, suaranya terputus oleh derai air mata yang tak terbendung.“Tentu.” Surya Wijaya dengan penuh tekad dan ketulusan menjawab permintaan Rania. Dia merengkuh tubuh sang istri dalam pelukannya, mencoba memberikan sedikit kekuatan dan dukungan.Melihat Kesehatan Rania yang menurun akhir-akhir ini membuat Surya Wijaya merasa bersalah. Selama ini dia telah memisahkan sang istri dari anak-anak kandungnya yang terlahir dari pernikahan sebelumnya. Rasa cemburu yang berlebih membuat Surya Wijaya tidak ingin jika sampai ada sesuatu yang berhubungan dengan Eddy berada di dekat Rania, termasuk kedua anaknya.Kini hanya tinggal penyesalan, keegoisannya selama ini ternyata membuat sang istri menderita, padahal niatnya menikahi Rania untuk membuatnya bahagia.Yang menjadi permasalahan bagi Surya Wijaya saat i

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    115. Lepaskan Dia!

    “Aku pernah berpikir jika Queen sangat beruntung menikah denganmu. Aku berpikir jika pernikahan kalian adalah akhir dari penderitaan Queen selama ini. tapi ternyata ….” Naya menjeda kalimatnya sambil menggelengkan kepala. “Aku merasa pernikahan kalian menjadi babak awal dari penderitaan lain Queen.”“Setidaknya kami pernah bahagia bersama.”“Queen tidak bahagia bersamamu.”Ageng terdiam mengingat kebersamaannya dengan Queen. Selam ini dia memang terlalu sibuk dengan pekerjaan dan Perusahaan, tetapi dia tidak pernah mengabaikan Queen. Untuk nafkah lahir dan batin, Ageng yakin Queen tidak pernah merasa kekurangan. Lalu apa yang membuat Queen tidak bahagia?“Apa yang bisa diharapkan dari pernikahan dengan perjanjian? Yang sebentar lagi harus kalian akhiri?”Ageng merasa tertampar oleh pertanyaan yang baru saja dilontarkan. Sampai saat ini perjanjian itu masih ada, dan Ageng belum pernah sekali pun membicarakan tentang akhir yang dia inginkan kepada Queen.Queen sering mengingatkan diriny

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    116. Dikepung Masalah

    “Sekarang mama tanya sama kamu, apakah Selama ini Mama pernah ikut campur dalam urusan rumah tanggamu?”Laras menatap putranya dengan tatapan tajam yang menunjukkan rasa kecewa dan amarah yang mendalam di hatinya. Seiring berjalannya waktu, pengertian dan pemakluman yang selama ini Laras berikan berganti rasa kecewa yang semakin besar. Impiannya tentang kehadiran seorang cucu dari putranya telah hancur oleh tindakan Queen yang begitu licik.“Jujur, mama sangat ingin segera punya cucu dari kamu, tapi saat kamu dan Queen memutuskan untuk menunda memiliki momongan pada akhirnya mama sendiri yang nyerah. Mama berusaha memahami pilihan kalian.” Laras mengungkapkan segala unegk-unek yang selama ini dia pendam kepada Ageng.Hal itu membuat Ageng semakin merasara terpojok dan putus asa. Dia tidak ingin kehilangan Queen, tapi selama ini dia telah membuat kecewa sang mama. Sebenarnya saat ini sedang Ageng membutuhkan dukungan dari sang mama, tetapi tampaknya Laras sudah berada pada titik puncak

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    117. Hati yang Semakin Remuk

    Ageng melihat satu per satu foto kebersamaan Queen dengan Surya Wijaya di sebuah rumah sakit. Dia ingin memastikan setiap lembar foto yang dilihatnya bukanlah sebuah karya editan.“Tidak Pa.” Entah apa yang dirasakan oleh Ageng saat ini, tetapi dia masih begitu yakin jika Queen tidaklah bersalah. Istrinya tidak mungkin berselingkuh dengan pria yang lebih layak menjadi ayahnya.Ageng terus memandangi foto-foto di hadapannya, berharap ada petunjuk yang bisa membuatnya menemukan Queen. Atau paling tidak petunjuk untuk meyakinkan dirinya jika istrinya adalah perempuan baik yang sangat layak untuk dipertahankan.“Berapa lama kau pacaran dengan Queen, hingga akhirnya kau memutuskan untuk menikah dengannya?”“Apa maksud Papa bertanya seperti itu?” Ageng mengerutkan dahinya, dia sungguh tidak bisa mengetahui kemana arah pembicaraan sang papa.Selama ini Laras dan Arya Suta tidak pernah bertanya tentang Queen kepada Ageng, yang mereka pikirkan hanyalah kebahagiaan anak-anaknya, selama anaknya

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    118. Terjebak dalam Permainan Sendiri

    “Kau bisa menjelaskan ini?” Ageng langsung menyodorkan bukti transfer dari Bryan ke rekening Queen.Suasana yang semula hangat kini berubah menjadi tegang karena kehadiran Ageng. Seluruh tatap mata tertuju ke arah Bryan, seperti sosok tersangka yang harus segera diadili.“Aku bisa jelaskan semuanya.”Bukan Bryan yang berucap tetapi Cyrus yang mengambil alih layaknya seorang pengacara.“Untuk apa kamu mentransfer uang sebanyak itu pada Queen? Bukankah dia bisa minta langsung padaku? Ada hubungan apa di antara kalian?” cecar Ageng seolah mengabaikan ucapan Cyrus.Tidak ada jawaban, Bryan justru melempar tatap ke arah Cyrus dan Derrian. Bukan untuk meminta bantuan, tetapi lebih kepada meminta persetujuan untuk mengucapkan yang sebenarnya. Bagi Bryan sudah tidak ada alasan lagi untuk menenutupi semua, permainan sudah berakhir.“Biar aku yang menjelaskan.” Sekali lagi Cyrus berusaha untuk mengambil kendali situasi. Dia tidak ingin persahabatan yang sudah lama terjalin harus hancur hanya ka

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    119. Tempat Teraman Queen

    Rahma tidak akan menyerah begitu saja, apa lagi saat ini kesempatan itu terbuka sangat lebar. Kepergian Arum seolah membuka jalan bagi Rahma untuk bisa semakin dekat dengan Danu. Rahma akan melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan Danu.Semua tidak semudah yang Rahma bayangkan. Sejak awal pertemuan, Danu selalu menjaga jarak, hanya putrinya yang bisa mendekatkan dirinya dengan Danu. Namun dengan keberadaan Ardan saat ini, tentu Rahma tidak bisa leluasa mengajak putrinya. Danu sudah memberi peringatan kepada dirinya untuk tidak mengganggu Ardan, atau dia tidak akan pernah mau bertemu dengan putrinya lagi.“Mas bisakan nanti malam menemui Jelita, dia sudah sangat merindukanmu?” Rahma mencoba mencari celah untuk bisa bersama dengan Danu. Janda beranak satu itu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada, selama Arum belum kembali.“Kau lihat sendiri keadaan ibu sekarang, aku tidak mungkin meninggalkannya sendiri.” Bukan sekedar alasan untuk menghindar atau menolak permintaan dari R

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    120. Ujian Datang Lagi

    Sepi dan hampa, itu yang kini dirasakan oleh Ageng setiap kembali ke apartemennya. Tatap matanya memindai seisi apartemen, dia merasa setiap jengkal di sana ada jejak Queen yang tertinggal. Dengan tubuh yang dikuasai oleh rasa lelah, Ageng menjatuhkan tubuhnya di sofa, terbaring dengan tatap mata nanar mengingat setiap kebersamaannya dengan Queen.Tidak bisa dipungkiri jika dia sangat merindukan keberadaan Queen di sana. Kebersamaan selama satu tahun tampaknya telah membuat rasa cinta itu tumbuh subur di hatinya hingga mampu menenggelamkan nama Davianna hingga tidak berbekas lagi.Saat ini, Ageng merasa Queen telah mengobrak-abrik kewarasanannya. Terlalu kejam hukuman dan balas dendam yang dilakukan oleh Queen terhadap dirinya. Kenyataan tentang taruhan yang dilakukan oleh Queen dengan sahabat-sahabatnya, adalah pukulan telak bagi Ageng. Calon pewaris Wardana Group itu merasa semua yang dilakukan oleh Queen selama bersama dirinya hanya demi uang semata.“Kamu di mana Queen?” Entah kep

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    121. Sebuah Nasihat untuk Queen

    “Keadaan mamamu saat ini sedang tidak baik. Beberapa hari yang lalu mamamu mengeluh tentang pernikahan kalian. Punya dua anak yang pernikahannya kacau semua.” Arya Suta terdengar kesal mengungkap keluh kesah istrinya di hadapan Ageng.“Maafkan kami, Pa!”“Hanya maaf saja yang bisa kau ucapkan?” Bukan pertanyaan tetapi sebuah penghakiman untuk Ageng. “Papa tidak tahu dengan apa yang ada di pikiranmu dengan Arum,” sambung Arya Suta sambil menggelengkan kepala mengingat Arum yang langsung meninggalkan anaknya begitu saja setelah mendengar kabar perselingkuhan suaminya tanpa mencoba menyelidiki terlebih dahulu.Dalam setiap diamnya, sebenarnya Ageng sedang mencaci maki dirinya sendiri. Dia terus teringat akan kebodohan yang telah dia lakukan dengan menerima permintaan Davianna untuk melakukan pernikahan sandiwara dengan Queen selama dirinya menjalani pendidikan di luar negeri.Sungguh Ageng tidak pernah menduga sebelumnya, tampang seadanya Queen pada saat pertemuan pertama, bisa berubah m

Bab terbaru

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    419. Bahagia Bersamamu

    Malam itu terasa lebih panjang dari biasanya. Suasana rumah sakit hening, hanya terdengar detak jantung yang dipantau oleh mesin di sebelah ranjang Queen. Ageng duduk di sampingnya, menggenggam tangan istrinya erat.Meskipun ini bukan kali pertama mereka menunggu momen kelahiran, ketegangan tetap terasa menyesakkan dada. Queen berusaha tetap tenang, namun sesekali wajahnya meringis menahan kontraksi yang semakin sering datang."Semua akan baik-baik saja."Dunia rasanya sudah terbalik, saat Queen yang sedang berjuang masih bisa bersikap tenang, bahkan menenangkan sang suami yang sejak tadi terlihat panik.Tatapan mereka bertemu, dan Queen tersenyum kecil, meski tampak jelas di wajahnya bahwa rasa sakit mulai semakin tak tertahankan. Dia mengerti kegelisahan suaminya, namun dia berusaha tegar. Ageng selalu menjadi penopangnya, dan kali ini, Queen ingin terlihat kuat untuknya.Kontraksi datang lebih cepat, napas Queen mulai tersengal. Para dokter dan perawat sudah siap di ruangan, namun

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    418. Tidak Ada Dendam

    Beberapa hari setelah kejadian di kantor, Ageng dan Queen menerima tamu yang tak terduga. Orang tua Davianna datang, wajah mereka penuh kekhawatiran dan penyesalan. Suasana di ruang tamu terasa canggung saat mereka duduk berhadapan dengan Ageng dan Queen. Ibu Davianna, dengan mata berkaca-kaca, membuka pembicaraan."Kami minta maaf atas apa yang terjadi dengan Davianna. Dia ... dia tidak dalam kondisi yang baik," ucap wanita paruh baya itu dengan suara lirih dan bergetar dibarengi isak tangis.Ayah Davianna mengangguk setuju, ekspresinya berat. “Setelah dia pulang dari London, ada banyak masalah yang menimpa dirinya.”Ayah Davianna tidak melanjutkan kalimatnya. Ada rasa malu untuk mengungkap masalah yang sudah sama-sama mereka ketahui. Tetapi dia harus mengungkap semua agar Ageng dan Queen bisa memahami keadaan Davianna saat ini.“Masalah yang terjadi dengan Fajri, masalah yang terjadi denganmu, ditambah serangan netizen akibat postingan Megan, benar-benar menghancurkan hidupnya. Itu

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    417. Hukuman yang Menyiksa

    Ageng merasa kesal dan risih saat Davianna memeluknya erat. Tangan Davianna menempel di punggungnya, tubuhnya seakan-akan tidak mau melepaskan."Mas Fajri! Mengapa kau menolak cintaku? Aku mencintaimu, Mas!" Davianna menangis tersedu-sedu, memanggil nama pria lain, Fajri.Ageng tersentak. Dia mencoba melepaskan dirinya dari pelukan Davianna, tetapi dia tidak ingin melakukan tindak kekerasan yang bisa saja menjadi celah munculnya kasus baru untuk menjatuhkan reputasinya.Rasa jijik dan amarah membuncah di dada Ageng. Dia melirik ke arah pintu, berharap Queen segera membantunya, tetapi yang ia lihat justru adalah ekspresi aneh di wajah istrinya.Queen, yang tadinya mendidih dengan amarah ketika melihat suaminya berpelukan dengan mantan kekasihnya, kini justru merasa kebingungan. Ada sesuatu yang ganjil. Davianna terus memanggil Ageng dengan nama lain, Fajri. Nama itu jelas bukan nama suaminya. Rasa marah yang semula menguasai dirinya kini berubah menjadi rasa penasaran bercampur khawati

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    416. Menagih Janji

    “Davi.” Lirih Ageng menyebut nama mantan kekasihnyaPerempuan itu tak bergerak, hanya menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada kemarahan, ada kesedihan, dan sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang membuat udara di sekitar mereka terasa berat.Tanpa berkata sepatah kata pun, Davianna perlahan melangkah mendekat, dan Ageng berusaha tetap tenang meskipun dia tidak bisa mengabaikan ketegangan yang mendera. Tepat saat dia hendak membuka mulut untuk berbicara, Davianna berhenti tepat di depannya, menatapnya tajam.“Ada yang harus kita bicarakan, Geng,” bisiknya dengan nada dingin, membuat udara di sekeliling mereka terasa beku.Ageng masih terpaku di tempat, Davianna berdiri begitu dekat, terlalu dekat hingga jarak di antara mereka terasa mengikatnya seperti jerat yang tak terlihat. Kenangan tentang Davianna, yang lama terkubur dalam-dalam, tiba-tiba muncul di permukaan. Wajahnya, senyumnya, dan suara tawa yang dulu mengisi hari-harinya kini hadir kembali, membawa serta semua ras

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    415. Sosok dari Masa Lalu

    Keduanya masih bayi, kalau sampai ada yang memukul yang salah ada orang tua dari kedua belah pihak yang lalai menjaga mereka. Itulah yang terjadi pada Danar dan Alma saat bersama.Ardan pun yang pernah berjanji akan menjaga adik-adiknya justru lebih sering terlihat asik bermain sendiri. Apa yang bisa diharapkan dari anak kelas dua sekolah dasar dalam menjaga dua batita.Alma dan Danar, dua batita keluarga Wardana, duduk berseberangan di lantai ruang keluarga yang luas. Suasana yang seharusnya damai sering kali berubah menjadi ajang perebutan mainan, perhatian, dan cinta dari kakek mereka, Arya Suta.Alma, dengan rambutnya yang masih lembut dan ikal, memandang boneka beruang yang sedang dipegang Danar dengan tatapan penuh tekad. Danar, meskipun belum pandai berbicara dengan jelas, bisa merasakan ancaman dari tatapan sepupunya yang sedang mengincar boneka itu.Dalam hitungan detik, Alma sudah menarik boneka tersebut dari tangan Danar, membuat si bocah laki-laki langsung merengut dan ber

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    414. Kisah Seorang Klien

    Ageng duduk di sebuah restoran mewah di pusat kota. Hari itu, dia akan bertemu dengan salah satu klien penting perusahaannya, seorang pengusaha ternama yang selama ini menjadi mitra strategis dalam berbagai proyek. Ageng selalu mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, termasuk pertemuan bisnis seperti ini. Restoran sudah dipilih dengan saksama, meja terbaik sudah dipesan, dan suasana yang tenang menjadi tempat yang sempurna untuk mendiskusikan kerja sama ke depan.Sambil menunggu, Ageng memeriksa ponselnya, melihat pesan dari Queen yang mengabarkan bahwa Alma sedang bermain dengan bonekanya di rumah. Senyum kecil terukir di wajahnya. Namun, sebelum sempat membalas, kliennya datang. Pria itu, yang bernama Sean Mahendra Wismoyojati, tampak santai dalam setelan jas hitam. Di belakangnya, sekretarisnya yang selalu setia, seorang perempuan bernama Bella, mengikuti dengan langkah cepat."Maaf membuat Anda menunggu," sapa Sean sambil mengulurkan tangan."Tidak masalah, Pak Sean," jawab Age

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    413. Ulang Tahun Alma

    Rumah Queen dan Ageng dipenuhi dengan suasana kebahagiaan dan kehangatan, begitu berbeda dari masa-masa sulit yang pernah mereka lewati. Hari ini, semua kesedihan dan kekhawatiran seolah sirna, digantikan oleh keceriaan yang terpancar di setiap sudut ruangan. Ulang tahun pertama baby Alma menjadi momen penting yang ingin mereka rayakan dengan penuh suka cita, bersama orang-orang terdekat.Ruang tamu rumah mereka dihiasi dengan dekorasi cantik bernuansa pastel. Balon-balon berwarna lembut melayang di udara, menggantung dengan anggun di setiap sudut. Kue ulang tahun Alma yang besar, dihiasi dengan hiasan bunga-bunga kecil dan figur berbentuk peri, berdiri megah di tengah ruangan, siap menjadi pusat perhatian. Di atas meja, tertata rapi hidangan-hidangan manis dan camilan ringan untuk tamu-tamu kecil yang akan hadir.Queen, yang mengenakan gaun sederhana namun elegan berwarna krem, tampak begitu bahagia sambil menggendong Alma. Senyum tak pernah lepas dari wajahnya. Sesekali, dia mencium

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    412. Bahagia Bersama

    Ageng duduk di ruang keluarga, memandangi Baby Alma yang terbaring di atas selimut lembut. Gadis kecil itu tampak lincah, mencoba tengkurap dan mengangkat kepalanya yang mungil dengan usaha keras. Setiap kali Alma berhasil menyeimbangkan tubuhnya, wajah Ageng berseri-seri."Lihat, dia semakin kuat," gumam Ageng, bangga. Meskipun tahu Alma belum bisa benar-benar mengerti, Ageng tetap senang berbicara padanya, seperti mengajak berdiskusi soal hal-hal besar dalam hidup.Queen datang dengan secangkir teh, duduk di samping Ageng sambil tersenyum melihat suaminya begitu terpesona pada perkembangan kecil Alma. "Dia sudah semakin besar, ya?" kata Queen sambil menatap putri kecil mereka yang terus bergerak aktif di atas selimut.Ageng mengangguk. "Iya, nggak terasa. Rasanya baru kemarin dia lahir, sekarang sudah bisa tengkurap sendiri. Nggak sabar lihat dia belajar berjalan nanti."Queen tertawa kecil. "Kamu pasti bakal kejar-kejar dia nanti di seluruh rumah. Semangat deh!" candanya sambil men

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    411. Mencintai Orang yang Tepat

    Ageng melangkah menuju rumah dengan langkah yang ringan. Hati dan pikirannya dipenuhi rasa syukur. Seluruh perjuangan, kesulitan, dan pengorbanan yang ia dan sahabat-sahabatnya lewati akhirnya terbayar. Mereka semua telah menemukan cinta, mewujudkan impian-impian mereka, dan kehidupan kini memberikan kebahagiaan yang sejati.Ageng tersenyum kecil saat melihat Queen berdiri di depan pintu dengan senyum yang meneduhkan, menimang Baby Alma yang ceria di pelukannya. Dua perempuan yang sangat berarti dalam hidupnya telah berdiri di hadapannya.“Tuh, daddy sudah pulang,” ucap Queen lembut sambil menggerakkan tangan putrinya, suaranya begitu hangat, membuat hati Ageng terasa damai.Ageng mendekat dan mencium kening Queen dengan lembut. Kemudian, tatapannya beralih ke Baby Alma yang melihatnya dengan mata berbinar yang sangat menggemaskan. Tawa kecil bayi itu terdengar begitu polos, seolah menyambut sang ayah dengan kebahagiaan yang sama.“Bagaimana hari kalian?” tanya Ageng sambil mengelus l

DMCA.com Protection Status