Beranda / Romansa / Pesona Istri Sementara Tuan Muda / 119. Tempat Teraman Queen

Share

119. Tempat Teraman Queen

Penulis: Henny Djayadi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Rahma tidak akan menyerah begitu saja, apa lagi saat ini kesempatan itu terbuka sangat lebar. Kepergian Arum seolah membuka jalan bagi Rahma untuk bisa semakin dekat dengan Danu. Rahma akan melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan Danu.

Semua tidak semudah yang Rahma bayangkan. Sejak awal pertemuan, Danu selalu menjaga jarak, hanya putrinya yang bisa mendekatkan dirinya dengan Danu. Namun dengan keberadaan Ardan saat ini, tentu Rahma tidak bisa leluasa mengajak putrinya. Danu sudah memberi peringatan kepada dirinya untuk tidak mengganggu Ardan, atau dia tidak akan pernah mau bertemu dengan putrinya lagi.

“Mas bisakan nanti malam menemui Jelita, dia sudah sangat merindukanmu?” Rahma mencoba mencari celah untuk bisa bersama dengan Danu. Janda beranak satu itu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada, selama Arum belum kembali.

“Kau lihat sendiri keadaan ibu sekarang, aku tidak mungkin meninggalkannya sendiri.” Bukan sekedar alasan untuk menghindar atau menolak permintaan dari R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    120. Ujian Datang Lagi

    Sepi dan hampa, itu yang kini dirasakan oleh Ageng setiap kembali ke apartemennya. Tatap matanya memindai seisi apartemen, dia merasa setiap jengkal di sana ada jejak Queen yang tertinggal. Dengan tubuh yang dikuasai oleh rasa lelah, Ageng menjatuhkan tubuhnya di sofa, terbaring dengan tatap mata nanar mengingat setiap kebersamaannya dengan Queen.Tidak bisa dipungkiri jika dia sangat merindukan keberadaan Queen di sana. Kebersamaan selama satu tahun tampaknya telah membuat rasa cinta itu tumbuh subur di hatinya hingga mampu menenggelamkan nama Davianna hingga tidak berbekas lagi.Saat ini, Ageng merasa Queen telah mengobrak-abrik kewarasanannya. Terlalu kejam hukuman dan balas dendam yang dilakukan oleh Queen terhadap dirinya. Kenyataan tentang taruhan yang dilakukan oleh Queen dengan sahabat-sahabatnya, adalah pukulan telak bagi Ageng. Calon pewaris Wardana Group itu merasa semua yang dilakukan oleh Queen selama bersama dirinya hanya demi uang semata.“Kamu di mana Queen?” Entah kep

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    121. Sebuah Nasihat untuk Queen

    “Keadaan mamamu saat ini sedang tidak baik. Beberapa hari yang lalu mamamu mengeluh tentang pernikahan kalian. Punya dua anak yang pernikahannya kacau semua.” Arya Suta terdengar kesal mengungkap keluh kesah istrinya di hadapan Ageng.“Maafkan kami, Pa!”“Hanya maaf saja yang bisa kau ucapkan?” Bukan pertanyaan tetapi sebuah penghakiman untuk Ageng. “Papa tidak tahu dengan apa yang ada di pikiranmu dengan Arum,” sambung Arya Suta sambil menggelengkan kepala mengingat Arum yang langsung meninggalkan anaknya begitu saja setelah mendengar kabar perselingkuhan suaminya tanpa mencoba menyelidiki terlebih dahulu.Dalam setiap diamnya, sebenarnya Ageng sedang mencaci maki dirinya sendiri. Dia terus teringat akan kebodohan yang telah dia lakukan dengan menerima permintaan Davianna untuk melakukan pernikahan sandiwara dengan Queen selama dirinya menjalani pendidikan di luar negeri.Sungguh Ageng tidak pernah menduga sebelumnya, tampang seadanya Queen pada saat pertemuan pertama, bisa berubah m

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    122. Jodoh Lain untuk Queen

    “Seandainya nenek mengenal suamimu ….” Kartika menjeda kalimatnya menatap wajah Queen. “Mungkin nenek akan bisa memberi penilaian terhadap dirinya.”“Maaf, karena waktu itu semua terjadi begitu cepat, sehingga tidak sempat mengenalkan Ageng kepada Nenek.”“Jika bertemu dengan Ageng, nenek ingin menanyakan alasan dia menghajarmu.” Tanpa sadar Kartika meneteskan air mata saat mengusap pipi Queen yang masih terlihat bekas membiru, meskipun sudah mulai samar. “Nenek sempat berpikir, dia melakukan hal sekejam ini karena dia sangat kecewa padamu. Saat dia sangat berharap memiliki anak darimu, justru kau mencurangi dia.”Queen hanya diam, tidak tahu mau memberi tanggapan yang bagaimana. Sang nenek yang sebenarnya sangat anti dengan perceraian, masih berharap jika dia dan Ageng masih bisa bersama lagi. Bahkan, seandainya saat itu Queen datang dalam tanpa adanya bekas luka, Kartika pasti tidak akan menerima kedatangan, wanita sepuh itu pasti menyuruh Queen untuk menyelesaikan masalahnya terleb

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    123. Kabar Bahagia

    “Apa enaknya kerja seperti kamu itu?” Ucapan Kartika terdengar merendahkan pekerjaan Queen. “Kerja nggak ada batasan waktunya, apa tidak capek?”Queen hanya tersenyum menanggapi ocehan sang nenek yang memang tidak mengetahui dunia kerja paruh waktu.“Enaknya bisa dikerjain di mana saja, Nek. Termasuk di rumah. Bisa jadi alternatif pekerjaan bagi ibu rumah tangga sambil momong anak.”“Buat apa bisa dikerjakan di rumah? Lihat mau kerja nenek jadi ikutan engap. Boro-boro bisa momong anak, buat istirahat saja kamu sudah tidak ada waktu. Untuk sekarang kamu belum punya anak, kalau sudah nenek yakin anak kamu pasti terlantar.”“Cari jobnya kan bisa di atur sesuai dengan kemampuan kita, Nek. Kalau sudah punya anak, tentu tidak sebanyak ini ambil jobnya.”“Ap aini cara kamu untuk melupakan masalah dalam pernikahanmu?” tanya Kartika dengan tatap mata yang sendu tertuju ke mata Queen.Mendengar sang nenek kembali menyinggung tentang pernikahan membuat Queen menghentikan pekerjaan untuk sementar

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    124. Kehamilan dan Harapan

    Semua belum pasti, tetapi kabar kehamilan Arum tak ayal menimbulkan rasa iri di hati Ageng. Sudah cukup lama calon penerus Wardana Group itu mengharapkan kehamilan Queen. Setelah sekian lama menunggu, yang didapat oleh Ageng justru sebuah kekecewaan saat dia mengetahui jika istrinya selama ini menggunakan IUD untuk mencegah kehamilan.Kini, di dalam ruang kerjanya Ageng duduk sendiri meratapi nasib. Ada kalanya Ageng berharap jika Queen hanya berbohong tentang penggunaan IUD di rahimnya, lalu dia akan mendengar kabar gembira seperti apa yang akan didengar oleh Danu nanti.“Apakah ini karma untukku?” tanya Ageng kepada dirinya sendiri, terdengar penuh kesedihan dan rasa sesal yang mendalam.Amarah dan rasa putusa asa yang mengusai Ageng membuatnya menggebrak meja dengan kedua tanganya hingga menimbulkan suara dentuman yang cukup keras. Ya, penyesalan itu memang akan di akhir, seperti apa yang dirasakan oleh Ageng. Seandainya dia tidak mempermainkan pernikahan, tentu hidupnya tidak akan

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    125. Hutang

    “Saya akan menyusul Arum ke London, Pa. Dalam keadaan seperti ini, saya rasa Arum membutuhkan saya di sampingnya.”Kabar bahagia tentang Arum tidak serta merta membuat Danu girang, ada banyak hal yang harus dia pikirkan saat ini. Beban yang harus Danu pikul justru terasa semakin berat. Untuk menjemput Arum di London, tentu Danu harus meninggalkan sang ibu yang sedang dalam keadaan sakit.“Lalu bagaimana dengan Ardan, apa kau akan mengajaknya turut serta ke London nanti?”Pertanyaan yang dilontarkan Laras menambah beban pikiran Danu. Ada hal yang masih mengganjal di benak Danu, meskipun saat ini Arum sedang hamil, belum tentu istrinya tersebut dengan mudah bersedia kembali kepada dirinya. Danu tidak ingin melibatkan Ardan dalam masalah rumit kedua orang tuanya, dia tidak ingin putranya tersebut menyaksikan pertengkaran yang mungkin saja terjadi karena Arum belum bisa memaafkan dirinya.“Ardan bisa kau titipkan di sini.” Arya Suta mencoba memberi solusi. “Kalau untuk ibumu, kau bisa men

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    126. Viralkan!

    “Secara pasti saya tidak tahu di mana Queen berada, tapi … mungkin kau bisa mencoba untuk mencari di rumah neneknya,” ucap Eddy dengan suara yang bergetar karena rasa takut yang melingkupi dirinya.“Nenek?” tanya singkat Ageng yang merasa baru tahu jika Queen masih memiliki seorang nenek.Ancaman dari Ageng tampaknya berhasil menekan mental Eddy, hingga membuatnya mengungkapkan sesuatu yang sebernya masih berupa dugaan saja. Tetapi Eddy hampir yakin jika Queen akan mendatangi Kartika saat ini sebagai tempat pelarian.Selama ini Queen memang sudah hidup mandiri, tetapi untuk menghadapi masalah yang sangat berat dan rumit dengan Ageng, tampaknya Queen membutuhkan sosok lain untuk mendampingi dan melindunginya. Satu-satunya anggota keluarga yang masih bisa Queen andalkan hanyalahEddy sadar jika dirinya adalah sosok ayah yang tidak bisa diandalkan oleh anak-anaknya. Menghadapi Ageng seorang diri saja Eddy sudah tidak bisa berkutik, bagaimana dia akan melindungi putrinya tersebut.“Ya, Qu

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    127. Ceraikan Queen!

    “Netizen maha benar, jadi kau bisa menggunakan kekuatan mereka untuk menekan suamimu.” Ari Nugraha memberi arahan kepada Queen. Selam aini cara-cara melibatkan simpati public selalu berhasil untuk memberi tekanan kepada pihak yang memiliki uang, kekuasaan dan juga jabatan.“Kau bisa membuat satu postingan di media sosial disertai beberapa foto sebagai bukti, ini berfungsi sebagai pancingan agar public tergerak hatinya. Masalah perselingkuhan dan KDRT itu sangat sensitive, Queen. Aku yakin hal ini bisa menjadi senjata yang ampuh untuk menghadapi suamimu dan keluarganya,” sambung Ari Nugraha memaparkan rencananya sebagai pengacara yang ditunjuk oleh Queen.Queen mendengus kasar lalu mengalihkan pandangannya. Menggunakan bantuan netizen sama saja menghancurkan reputasi perusahaan dan juga keluarga Wardana. Ini rasanya sangat berlebihan bagi Queen. Masalah yang dia hadapi saat ini hanya dengan Ageng sehingga dia tidak ingin melibatkan pihak lain yang tidak bersalah.Selama ini Queen meras

Bab terbaru

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    419. Bahagia Bersamamu

    Malam itu terasa lebih panjang dari biasanya. Suasana rumah sakit hening, hanya terdengar detak jantung yang dipantau oleh mesin di sebelah ranjang Queen. Ageng duduk di sampingnya, menggenggam tangan istrinya erat.Meskipun ini bukan kali pertama mereka menunggu momen kelahiran, ketegangan tetap terasa menyesakkan dada. Queen berusaha tetap tenang, namun sesekali wajahnya meringis menahan kontraksi yang semakin sering datang."Semua akan baik-baik saja."Dunia rasanya sudah terbalik, saat Queen yang sedang berjuang masih bisa bersikap tenang, bahkan menenangkan sang suami yang sejak tadi terlihat panik.Tatapan mereka bertemu, dan Queen tersenyum kecil, meski tampak jelas di wajahnya bahwa rasa sakit mulai semakin tak tertahankan. Dia mengerti kegelisahan suaminya, namun dia berusaha tegar. Ageng selalu menjadi penopangnya, dan kali ini, Queen ingin terlihat kuat untuknya.Kontraksi datang lebih cepat, napas Queen mulai tersengal. Para dokter dan perawat sudah siap di ruangan, namun

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    418. Tidak Ada Dendam

    Beberapa hari setelah kejadian di kantor, Ageng dan Queen menerima tamu yang tak terduga. Orang tua Davianna datang, wajah mereka penuh kekhawatiran dan penyesalan. Suasana di ruang tamu terasa canggung saat mereka duduk berhadapan dengan Ageng dan Queen. Ibu Davianna, dengan mata berkaca-kaca, membuka pembicaraan."Kami minta maaf atas apa yang terjadi dengan Davianna. Dia ... dia tidak dalam kondisi yang baik," ucap wanita paruh baya itu dengan suara lirih dan bergetar dibarengi isak tangis.Ayah Davianna mengangguk setuju, ekspresinya berat. “Setelah dia pulang dari London, ada banyak masalah yang menimpa dirinya.”Ayah Davianna tidak melanjutkan kalimatnya. Ada rasa malu untuk mengungkap masalah yang sudah sama-sama mereka ketahui. Tetapi dia harus mengungkap semua agar Ageng dan Queen bisa memahami keadaan Davianna saat ini.“Masalah yang terjadi dengan Fajri, masalah yang terjadi denganmu, ditambah serangan netizen akibat postingan Megan, benar-benar menghancurkan hidupnya. Itu

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    417. Hukuman yang Menyiksa

    Ageng merasa kesal dan risih saat Davianna memeluknya erat. Tangan Davianna menempel di punggungnya, tubuhnya seakan-akan tidak mau melepaskan."Mas Fajri! Mengapa kau menolak cintaku? Aku mencintaimu, Mas!" Davianna menangis tersedu-sedu, memanggil nama pria lain, Fajri.Ageng tersentak. Dia mencoba melepaskan dirinya dari pelukan Davianna, tetapi dia tidak ingin melakukan tindak kekerasan yang bisa saja menjadi celah munculnya kasus baru untuk menjatuhkan reputasinya.Rasa jijik dan amarah membuncah di dada Ageng. Dia melirik ke arah pintu, berharap Queen segera membantunya, tetapi yang ia lihat justru adalah ekspresi aneh di wajah istrinya.Queen, yang tadinya mendidih dengan amarah ketika melihat suaminya berpelukan dengan mantan kekasihnya, kini justru merasa kebingungan. Ada sesuatu yang ganjil. Davianna terus memanggil Ageng dengan nama lain, Fajri. Nama itu jelas bukan nama suaminya. Rasa marah yang semula menguasai dirinya kini berubah menjadi rasa penasaran bercampur khawati

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    416. Menagih Janji

    “Davi.” Lirih Ageng menyebut nama mantan kekasihnyaPerempuan itu tak bergerak, hanya menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada kemarahan, ada kesedihan, dan sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang membuat udara di sekitar mereka terasa berat.Tanpa berkata sepatah kata pun, Davianna perlahan melangkah mendekat, dan Ageng berusaha tetap tenang meskipun dia tidak bisa mengabaikan ketegangan yang mendera. Tepat saat dia hendak membuka mulut untuk berbicara, Davianna berhenti tepat di depannya, menatapnya tajam.“Ada yang harus kita bicarakan, Geng,” bisiknya dengan nada dingin, membuat udara di sekeliling mereka terasa beku.Ageng masih terpaku di tempat, Davianna berdiri begitu dekat, terlalu dekat hingga jarak di antara mereka terasa mengikatnya seperti jerat yang tak terlihat. Kenangan tentang Davianna, yang lama terkubur dalam-dalam, tiba-tiba muncul di permukaan. Wajahnya, senyumnya, dan suara tawa yang dulu mengisi hari-harinya kini hadir kembali, membawa serta semua ras

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    415. Sosok dari Masa Lalu

    Keduanya masih bayi, kalau sampai ada yang memukul yang salah ada orang tua dari kedua belah pihak yang lalai menjaga mereka. Itulah yang terjadi pada Danar dan Alma saat bersama.Ardan pun yang pernah berjanji akan menjaga adik-adiknya justru lebih sering terlihat asik bermain sendiri. Apa yang bisa diharapkan dari anak kelas dua sekolah dasar dalam menjaga dua batita.Alma dan Danar, dua batita keluarga Wardana, duduk berseberangan di lantai ruang keluarga yang luas. Suasana yang seharusnya damai sering kali berubah menjadi ajang perebutan mainan, perhatian, dan cinta dari kakek mereka, Arya Suta.Alma, dengan rambutnya yang masih lembut dan ikal, memandang boneka beruang yang sedang dipegang Danar dengan tatapan penuh tekad. Danar, meskipun belum pandai berbicara dengan jelas, bisa merasakan ancaman dari tatapan sepupunya yang sedang mengincar boneka itu.Dalam hitungan detik, Alma sudah menarik boneka tersebut dari tangan Danar, membuat si bocah laki-laki langsung merengut dan ber

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    414. Kisah Seorang Klien

    Ageng duduk di sebuah restoran mewah di pusat kota. Hari itu, dia akan bertemu dengan salah satu klien penting perusahaannya, seorang pengusaha ternama yang selama ini menjadi mitra strategis dalam berbagai proyek. Ageng selalu mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, termasuk pertemuan bisnis seperti ini. Restoran sudah dipilih dengan saksama, meja terbaik sudah dipesan, dan suasana yang tenang menjadi tempat yang sempurna untuk mendiskusikan kerja sama ke depan.Sambil menunggu, Ageng memeriksa ponselnya, melihat pesan dari Queen yang mengabarkan bahwa Alma sedang bermain dengan bonekanya di rumah. Senyum kecil terukir di wajahnya. Namun, sebelum sempat membalas, kliennya datang. Pria itu, yang bernama Sean Mahendra Wismoyojati, tampak santai dalam setelan jas hitam. Di belakangnya, sekretarisnya yang selalu setia, seorang perempuan bernama Bella, mengikuti dengan langkah cepat."Maaf membuat Anda menunggu," sapa Sean sambil mengulurkan tangan."Tidak masalah, Pak Sean," jawab Age

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    413. Ulang Tahun Alma

    Rumah Queen dan Ageng dipenuhi dengan suasana kebahagiaan dan kehangatan, begitu berbeda dari masa-masa sulit yang pernah mereka lewati. Hari ini, semua kesedihan dan kekhawatiran seolah sirna, digantikan oleh keceriaan yang terpancar di setiap sudut ruangan. Ulang tahun pertama baby Alma menjadi momen penting yang ingin mereka rayakan dengan penuh suka cita, bersama orang-orang terdekat.Ruang tamu rumah mereka dihiasi dengan dekorasi cantik bernuansa pastel. Balon-balon berwarna lembut melayang di udara, menggantung dengan anggun di setiap sudut. Kue ulang tahun Alma yang besar, dihiasi dengan hiasan bunga-bunga kecil dan figur berbentuk peri, berdiri megah di tengah ruangan, siap menjadi pusat perhatian. Di atas meja, tertata rapi hidangan-hidangan manis dan camilan ringan untuk tamu-tamu kecil yang akan hadir.Queen, yang mengenakan gaun sederhana namun elegan berwarna krem, tampak begitu bahagia sambil menggendong Alma. Senyum tak pernah lepas dari wajahnya. Sesekali, dia mencium

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    412. Bahagia Bersama

    Ageng duduk di ruang keluarga, memandangi Baby Alma yang terbaring di atas selimut lembut. Gadis kecil itu tampak lincah, mencoba tengkurap dan mengangkat kepalanya yang mungil dengan usaha keras. Setiap kali Alma berhasil menyeimbangkan tubuhnya, wajah Ageng berseri-seri."Lihat, dia semakin kuat," gumam Ageng, bangga. Meskipun tahu Alma belum bisa benar-benar mengerti, Ageng tetap senang berbicara padanya, seperti mengajak berdiskusi soal hal-hal besar dalam hidup.Queen datang dengan secangkir teh, duduk di samping Ageng sambil tersenyum melihat suaminya begitu terpesona pada perkembangan kecil Alma. "Dia sudah semakin besar, ya?" kata Queen sambil menatap putri kecil mereka yang terus bergerak aktif di atas selimut.Ageng mengangguk. "Iya, nggak terasa. Rasanya baru kemarin dia lahir, sekarang sudah bisa tengkurap sendiri. Nggak sabar lihat dia belajar berjalan nanti."Queen tertawa kecil. "Kamu pasti bakal kejar-kejar dia nanti di seluruh rumah. Semangat deh!" candanya sambil men

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    411. Mencintai Orang yang Tepat

    Ageng melangkah menuju rumah dengan langkah yang ringan. Hati dan pikirannya dipenuhi rasa syukur. Seluruh perjuangan, kesulitan, dan pengorbanan yang ia dan sahabat-sahabatnya lewati akhirnya terbayar. Mereka semua telah menemukan cinta, mewujudkan impian-impian mereka, dan kehidupan kini memberikan kebahagiaan yang sejati.Ageng tersenyum kecil saat melihat Queen berdiri di depan pintu dengan senyum yang meneduhkan, menimang Baby Alma yang ceria di pelukannya. Dua perempuan yang sangat berarti dalam hidupnya telah berdiri di hadapannya.“Tuh, daddy sudah pulang,” ucap Queen lembut sambil menggerakkan tangan putrinya, suaranya begitu hangat, membuat hati Ageng terasa damai.Ageng mendekat dan mencium kening Queen dengan lembut. Kemudian, tatapannya beralih ke Baby Alma yang melihatnya dengan mata berbinar yang sangat menggemaskan. Tawa kecil bayi itu terdengar begitu polos, seolah menyambut sang ayah dengan kebahagiaan yang sama.“Bagaimana hari kalian?” tanya Ageng sambil mengelus l

DMCA.com Protection Status