Beranda / Rumah Tangga / Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa / Bab 107 Antara Benar dan Tidak

Share

Bab 107 Antara Benar dan Tidak

Penulis: XENA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-24 10:23:43

Seperti biasa, Serena tidak pernah mau kalah atau pun mengalah dari siapa pun. Dia tetap saja pada keyakinannya bahwa dirinya positif hamil. Bahkan suaminya sendiri sebagai seorang dokter yang dikenal hebat, telah menjelaskan padanya. Akan tetapi, semuanya percuma. Serena tetap berkeyakinan bahwa dirinya sedang hamil saat ini.

Suasana ruangan Dokter Kenzo menjadi hening sejak Dokter Ludwig berpamitan keluar dari tempat itu. Kenzo sengaja memberikan waktu untuk sang istri menenangkan dirinya, setelah beberapa kali tidak bisa dibujuk olehnya. Istri pertamanya semakin marah padanya.

"Harusnya kamu membelaku! Bukan membela dokter abal-abal dan orang-orang bodoh di laboratorium rumah sakit ini!" bentak Serena dengan kekesalannya yang menjadi-jadi.

"Suami macam apa yang diam saja melihat istrinya dipermalukan?!" sambungnya dengan menatap sinis pada suaminya.

"Jangan-jangan kamu tidak suka dengan kehamilanku ini," imbuhnya dengan ketus menyudutkan sang suami yang masih ditatap sinis olehnya.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 108 Keguguran

    Teriakan Serena yang sangat keras membuat semua pelayan yang mendengarnya berlari menghampirinya. Mereka terkejut melihat sang nyonya terbaring di lantai kamar mandi sambil meringis kesakitan. Tidak jauh dari telapak kakinya, terdapat sebuah sabun yang tergeletak bersama dengan sandal sang nyonya."Nyonya!" seru beberapa pelayan yang baru tiba di kamar mandi tersebut."Cepat tolong aku!" perintah Serena dengan tegas, sembari mengulurkan tangannya.Seketika mereka semua memindahkan tubuh sang nyonya keluar dari dalam kamar mandi tersebut hingga ke dalam kamar utama. "Sabun siapa yang telah membuatku terpleset?!" tanya sang nyonya dengan meninggikan suaranya, dan menatap tajam satu per satu para pelayan yang telah membantu memindahkan tubuhnya. Semua pelayan yang ada di sana hanya menunduk, tidak berani menjawab. Terlebih lagi sang nyonya sedang dalam suasana hati yang membuat mereka ketakutan."Jawab!" bentak Serena hingga membuat mereka semua terhenyak, dan reflek memegang dada masi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 109 Tuduhan

    "Aku bosan," gumam Luna setelah bangun dari posisi tidurnya.Ranjang super empuk dengan desain mewah di dalam kamar super mewah yang berfasilitas sangat lengkap, membuat Luna merasa sangat istimewa. Sayangnya, dia merasa sangat bosan dalam kamar tersebut. Pasalnya, dia hanya layaknya orang bermalas-malasan dalam kamar mewah itu. Kegiatan Luna sebagai istri kedua dari Kenzo Matteo hanya tidur, makan, bermain ponsel, dan menonton televisi. Semua hal dilayani oleh kepala pelayan yang dipercaya oleh Kenzo untuk menjaga istri keduanya. "Apa dia akan marah, jika mengetahui aku keluar dari kamar ini?" tanyanya pada diri sendiri, ketika mengingat amanat sang suami yang menyuruhnya untuk tetap berada di dalam kamar tersebut. Dia pun menghubungi suaminya untuk meminta ijin keluar dari kamarnya. Akan tetapi, panggilan telponnya itu tidak dijawab oleh sang suami, sehingga Luna mengulangi panggilan telpon tersebut."Sudah sepuluh kali, tapi tidak ada jawaban darinya. Apa dia sekarang sedang sib

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 110 Berjanjilah Padaku

    "Apa maksudmu, Ken?" tanya Serena sembari mengernyitkan dahinya, dan menatap serius pada suaminya.Kenzo menatap satu per satu dari ketiga wanita yang sedang menatap penasaran padanya untuk menunggu jawaban darinya. "Seharusnya aku tidak memakai kamar mandi yang ada di lantai bawah, sehingga Serena bisa memakainya," ucap Kenzo disertai helaan nafasnya."Jadi, yang ada di dalam kamar mandi tadi adalah kamu, Ken?" tanya Serena sambil memicingkan matanya.Pria beristri dua tersebut menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan sang istri yang ditujukan padanya. "Seandainya aku tidak mual ketika kamu menyebutkan nama makanan tadi, pasti aku tidak menggunakan kamar mandi itu. Dan pastinya kamu tidak akan terpeleset," ucapnya sambil menatap sang istri pertama dengan tulus.Kenzo dalam suasana hati yang mirip seperti Luna. Dia mengalami emosi yang sana seperti ibu hamil lainnya, sehingga mudah sekali merasa bersedih dan menyalahkan diri sendiri. Melihat hal itu, wanita tua yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 111 Lebih Dari Satu

    Demi bisa menyelesaikan masalahnya satu per satu, Kenzo pun berjanji untuk mengabulkan permintaan istri pertamanya. Serena pun mau menuruti keinginan sang suami untuk memeriksakan kembali kandungannya ke rumah sakit. "Maaf, Dokter Kenzo, Nyonya Serena. Tidak ada keguguran, karena memang dari awal anda tidak hamil. Anda hanya sedang mengalami periode menstruasi seperti biasanya," tutur Dokter Ludwig setelah memeriksa beberapa kali.Serena menatap tajam pada sang dokter, seolah dia sedang mengancamnya. "Sayang, aku tidak mau diperiksa oleh dia! Dokter ini tidak kompeten!" ujar Serena sembari mengarahkan telunjuknya pada Dokter Ludwig."Serena, tolonglah. Dengarkan saja hasil pemeriksaan dari Dokter Ludwig. Meskipun kita berganti dokter seratus atau seribu kali pun hasilnya akan tetap sama," tutur Kenzo dengan tatapan memohon pada sang istri. "Jadi, kamu lebih membela dia, Ken?" tanya Serena seolah tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Kenzo menghela nafasnya. Dia menatap sang i

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 112 Kembar

    Dokter Kenzo menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan dari Dokter Ludwig."Iya, dok. Saya melihatnya," ucapnya sembari terpana pada layar alat USG."Apa? Apa yang kamu lihat, Suamiku?" tanya Luna penasaran.Dokter Ludwig tersenyum melihat betapa antusiasnya wanita yang menjadi cinta pertamanya. Akan tetapi, hatinya terluka mengingat janin tersebut bukanlah miliknya, melainkan milik pria lain yang menjadikan Luna sebagai istri keduanya.'Shit! Kenapa harus Dokter Kenzo?!' batinnya mengumpat kesal."Suamiku!" ujar Luna sembari menarik-narik lengan suaminya. Panggilan Luna pada Dokter Kenzo semakin membuat kesal Dokter Ludwig. Pasalnya, panggilan sayang Luna pada suaminya semakin mempertegas status Dokter Kenzo yang sudah sah menjadi suaminya."Anak kita, Sayang," tukas Dokter Kenzo disertai senyuman bahagianya."Ada apa dengan anak kita? Apa ada yang terjadi?" tanya Luna kembali dengan penasaran.Dokter Kenzo tersenyum lebar. Sang dokter tidak bisa mengatakan betapa bahagianya saa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 113 Sebuah Berita

    Serena marah melihat semua postingan suaminya. Bahkan banyak istri dari kolega Kenzo mengucapkan selamat padanya. Mereka semua mengira jika Serena lah yang sedang hamil kembar saat ini.Prang!"Bangsat!""Kurang ajar semuanya!""Mereka semua mengejekku!""Mereka menertawakan ku!" "Brengsek kalian semua!"Umpatan-umpatan kasar yang diteriakkan oleh Serena membuat semua orang di dalam rumah tersebut ketakutan. Tidak ada yang berani mendekatinya. Semua barang yang ada di sekitarnya menjadi pelampiasan kemarahannya.Beberapa barang antik dan pajangan yang berada di sekitar sang nyonya, hancur berantakan berkeping-keping. Semuanya merupakan barang yang bernilai tinggi, dan hanya bisa di dapatkan dari luar negeri. Pasalnya, barang-barang tersebut merupakan hasil kerajinan tangan dari seniman terkenal yang hanya ada satu di dunia. "Apa yang harus kita lakukan? Pasti Tuan Kenzo marah melihat semua barang kesayangannya hancur seperti ini. Jangan-jangan kita semua nanti dipecat gara-gara ini,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 114 Surprise!

    Suasana di kediaman Kenzo Matteo sangat sibuk. Semua pelayan disibukkan dengan persiapan pesta perayaan kehamilan kembar istri kedua si pemilik rumah tersebut. Begitu pula dengan suasana di dalam kitchen Metro Grand Hotel saat ini. Suasana kitchen layaknya situasi pada saat berperang. Bersamaan dengan adanya event di hotel tersebut, mereka diharuskan memasak untuk acara pesta di rumah Kenzo, seorang Matteo yang akan menjadi penguasa kerajaan bisnis keluarga Matteo, menggantikan Ron Matteo. Mereka tidak bisa menolak perintah sang penguasa. Ron Matteo sendiri yang memerintahkan pada eksekutif chef hotel tersebut untuk membuat hidangan spesial dalam pesta perayaan di rumah cucu kesayangannya. Semua itu sebagai ucapan selamat dan rasa syukurnya atas kehamilan cucu menantu keduanya yang akan memberikan keturunan kembar bagi keluarga Matteo. Setelah melampiaskan kemarahannya pada semua benda di ruang tengah, Serena merasa lemas dan tidak bertenaga. Tanpa menunggu lama, dia pun berjalan me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 115 Jadikan Mereka Anakku

    "Tuan Kenzo datang!" seru seorang pria yang memakai pakaian serba hitam sambil berlari dari arah gerbang utama menuju taman.Berita itu diteruskan oleh seorang pria yang memakai pakaian sama dengan pria sebelumnya. Dia berlari mengelilingi area pesta untuk meneriakkan berita kedatangan si pemilik rumah tersebut."Cepat bersiap-siap! Tuan Kenzo sudah datang!" "Bersiap-siap?" celetuk Serena sambil mengernyitkan dahinya, menatap heran pada semua orang yang sedang tergesa-gesa menyambut kedatangan sang tuan pemilik rumah tersebut. Para pelayan berlalu lalang di sekitarnya tanpa menyapa dirinya. Mereka semua mengabaikannya, seolah tidak terlihat oleh penglihatan. Serena meraih salah satu tangan pelayan yang sedang berjalan di depannya, dan menariknya. "Apa yang sedang terjadi?" tanyanya dengan tatapan mengintimidasi. Sontak saja pelayan tersebut beringsut ketakutan. Dia menundukkan kepala dan menggigit bibir bawahnya, sembari memikirkan jawaban yang akan diberikan pada sang nyonya. "

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02

Bab terbaru

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 168 Menyingkir dan Disingkirkan

    "Tidak!" seru Serena dengan tatapan yang mengisyaratkan betapa marahnya dia saat ini pada suaminya. Kenzo menatap heran pada istri pertamanya. Dia bingung bagaimana caranya menenangkan sang istri yang terus menolak untuk mendengarkannya. Dengan perlahan kakinya melangkah untuk menghampiri sang istri, berusaha untuk menenangkannya. "Tidak, Ken! Aku tidak mau mendengar mu!" serunya seraya meletakkan telapak tangannya ke arah sang suami untuk menghentikannya. Sontak saja Kenzo berhenti melangkah. Dia menatap serius pada istri pertamanya."Ada apa, Serena? Kenapa kamu seperti ini? Aku hanya ingin mengajakmu pulang."Seketika Serena dan Kania terperangah. Kedua wanita tersebut bergelut dengan pikirannya masing-masing. "Apa hukuman kami sudah selesai?" tanya Kania penasaran. "Tidak. Hukuman tetaplah hukuman, tidak ada toleransi bagi Kakek," jawab Kenzo tanpa berpikir terlebih dahulu. Dia hanya mengatakan yang sebenarnya pada mereka.Kedua wanita angkuh itu saling memandang, seolah berk

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 167 Cerai

    "Maafkan Papa, Carla."Tiba-tiba saja terdengar suara pria yang membuat Carla terhenyak dari lamunannya. Wanita muda itu menoleh ke arah sumber suara yang sangat diyakininya milik Damian, papa tirinya. "Papa," ucapnya lemah sambil memaksakan senyumnya. Damian tersenyum menanggapinya. Pria paruh baya tersebut duduk di samping putri tirinya, dan menatap ke arah yang sama dengannya. "Papa tidak mengira jika kamu sudah mengetahuinya," tukas Damian sembari menatap lurus ke depan."Maafkan Carla, Pa. Bukan maksud Carla untuk menutupi atau berada di pihak Mama. Carla hanya butuh waktu untuk membuktikan kecurigaan Carla selama ini pada Mama," tutur putri tiri Damian dengan penuh penyesalan. Pria paruh baya yang berkarisma itu menoleh ke arah sampingnya, di mana putri tirinya sedang duduk bersamanya. "Kenapa kamu meminta maaf pada Papa? Kamu sama sekali tidak bersalah, Carla. Semua ini terjadi karena Papa. Jadi, jangan menyalahkan atau membenci mamamu."Senyuman Damian yang tulus membuat

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 166 Mari Berpisah

    Tubuh Kania lemas seketika. Tak pernah sedikit pun dia mengira, jika sang suami mengetahui perselingkuhannya. "Bagaimana bisa itu terjadi?" gumamnya sembari duduk lemas di lantai, dan bersandar pada dinding. "Kenapa, Ma? Apa Mama tidak mengira jika Papa Damian akan mengetahuinya?" tanya Carla dengan sinis. Wanita muda itu menyeringai melihat sang mama lemas tidak berdaya, seolah telah kehilangan semangat hidupnya. Kania menatap kesal pada putri tunggalnya. Bagaimana tidak, Carla yang notabenenya adalah putri kandungnya, malah memihak papa tirinya. "Hilangkan pikiran jelek Mama tentangku. Carla tidak memihak siapa pun, Ma. Carla hanya berada di pihak yang benar. Jika memang Mama sudah tidak mencintai Papa Damian, lebih baik katakan baik-baik padanya, dan mintalah untuk berpisah secara baik-baik pula. Carla ingin hubungan baik kita tetap baik dengan keluarga Matteo," tutur Carla yang mencoba menebak isi hati sang mama ketika melihat tatapan kesalnya. "Sok tahu sekali kamu, Carla! K

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 165 Kebahagiaan dan Kesengsaraan

    Luna terkesiap mendengar pertanyaan dari sang ibu yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Dia tidak menyangka jika ibunya mengetahui tentang buah hatinya bersama dengan Kenzo yang masih dalam kandungannya."I-ibu," ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Lidahnya kelu, tidak bisa mengeluarkan kata-kata untuk meneruskan apa yang ingin dikatakannya pada sang ibu.Tangan wanita paruh baya itu bergerak perlahan untuk mengusap air mata putrinya. Dia tersenyum tipis, dan menatap dalam pada kedua mata putri kesayangannya. Sang ibu melihat ada kesedihan yang teramat mendalam pada mata indah tersebut. "Maafkan Ibu, Luna," ucapnya dengan susah payah. "Tidak. Tidak, Bu. Ibu tidak salah," sahut Luna dengan cepat, sembari menggelengkan kepalanya. Tanpa sadar air matanya pun kembali menetes di pipinya. Suasana haru itu berlangsung beberapa saat. Ibu dan anak tersebut saling melepaskan kerinduannya. Luna pun menceritakan semua yang terjadi padanya selama sang ibu berada di rumah sakit. Han

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 164 Bangun Dari Alam Bawah Sadar

    Kenzo dapat melihat kekhawatiran sang istri yang mengarah pada kecemburuan. Pria beristri dua itu tersenyum, dan mendekati sang istri, seraya memperlihatkan layar ponselnya. "Dari rumah sakit, Sayang. Sebentar ya, aku akan menjawab panggilan ini dulu. Siapa tahu panggilan ini sangat penting, dan mungkin saja mereka sedang membutuhkanku," ucapnya dengan lembut, sembari tersenyum pada sang istri. Luna menganggukkan kepalanya. Dia mengijinkan suaminya untuk menjawab panggilan tersebut. Hanya saja, wanita yang sedang hamil itu tidak bisa mengalihkan pandangannya dari sang suami. Bahkan dia memasang baik-baik indera pendengarnya untuk bisa mendengarkan percakapan suaminya dengan si penelpon. "Apa?!" ujarnya terperanjat kaget, sembari beranjak dari duduknya. Sontak saja Luna terhenyak, dan berusaha untuk mencari tahu dengan mendekati suaminya. "Lalu, bagaimana keadaannya sekarang? Apa ada yang tidak beres?" tanyanya dengan cemas pada seseorang di seberang sana. Kenzo bernafas lega. Ad

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 163 Nasib Sial

    Setelah berkali-kali tersedak, Serena masih saja mengalami kesialan. Madam Anna mengharuskannya untuk mencuci peralatan makan yang telah dipakainya. "Sialan! Apa mereka kira aku pembantu?!" umpatnya sambil berjalan menuju dapur. Omelannya turut menyertai sepanjang perjalanannya menuju dapur yang terletak di ujung paling belakang rumah tersebut. Karena sibuknya merangkai umpatan, Serena tidak memperhatikan sekelilingnya. Keadaan lorong dan sekitarnya yang sangat sepi pun tidak disadarinya. Wanita angkuh itu berjalan dengan sangat percaya diri dengan membawa piring yang di atasnya terdapat sendok, garpu, dan juga gelas bekas dipakainya. Bahkan ketika masuk ke dalam dapur yang sunyi itu pun Serena masih saja mengomel tanpa henti. Piring beserta pelengkapnya itu diletakkan dengan keras pada sink pencuci piring, hingga mengeluarkan bunyi yang membuatnya kaget."Apa piringnya pecah?" gumamnya sembari melihat keadaan piring tersebut. Seketika dia tersenyum melihat kondisi piring tersebut

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 162 Ungkapan Hati

    Selama perjalanan, Luna memperlihatkan wajah kesalnya. Di dalam mobil pun dia duduk menjauh dari suaminya. Melihat hal itu, Kenzo tidak tahan. Apalagi dijauhi oleh istri kesayangannya, ibu dari anak-anaknya. Kenzo meraih pinggang sang istri, dan menariknya hingga berdempetan dengannya. Luna terkesiap. Dengan reflek dia menoleh ke arah sang suami. Kedua mata mereka pun saling bertemu."Sayang, jangan kesal seperti ini. Aku sangat tersiksa," ucap Kenzo sembari mengiba dengan tatapan matanya.Hati Luna benar-benar tidak tega melihatnya. Rasa cintanya pada sang suami begitu besar, sehingga mengalahkan rasa kesalnya pada pria yang berstatus sebagai suaminya. "Aku mohon," sambungnya dengan penuh harap.Hati Luna bergetar. Egonya mengatakan untuk tetap bersikap kesal, dan mengacuhkan suaminya. Akan tetapi, dia tidak bisa membohongi hatinya. Cinta seorang wanita yang telah mengandung buah hati dari pria tersebut, membuatnya luluh. Tanpa sadar dia pun menganggukkan kepalanya.Seketika senyum

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 161 Permintaan Istri

    Kenzo menghempaskan tangan istri pertamanya, dan menghampiri istri keduanya. Pria beristri dua tersebut memeluk erat istri keduanya, dan menatap tajam pada istri pertamanya. "Luna akan tetap bersamaku. Di mana pun dia berada, aku akan selalu ada di sampingnya," ucapnya dengan tegas. Serena terperangah melihatnya. Kini, dia bagaikan seorang istri yang terbuang. Parahnya lagi posisinya telah digantikan oleh madunya. Semua orang menatapnya seolah sedang menertawakannya. "Baguslah. Ayo kita pulang sekarang. Badanku sudah sangat lelah," ujar Kania sembari memijit tengkuk lehernya. "Tetap di tempat! Semua sudah diputuskan. Hukuman kalian bertiga harus tetap dilakukan hingga selesai. Jika kalian tidak melakukan hukuman dengan baik, maka akan ditambah satu hari lagi untuk setiap kesalahan," tutur Ron Matteo dengan tegas. "Tapi, Pa--" "Diam!" bentak Ron Matteo menyahuti sang menantu yang ingin memprotesnya. Seketika Kania bersembunyi di belakang tubuh suaminya. Tangannya mence

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 160 Hukuman

    "Ayo turun!" bentak seorang polisi yang membukakan pintu mobil untuk mereka. Kania, Serena, dan Carla turun bergantian dari dalam mobil. Kaki mereka terasa berat, sehingga enggan melangkah. "Kenapa masih berdiri di sini?!" tanya polisi tersebut dengan tegas.Ketiga wanita itu saling mendekat, merasa takut akan wajah garang polisi yang menggertak mereka. "Cepat jalan!" bentak polisi tersebut dengan mempertegas wajah garangnya. Sontak saja mereka bertiga saling mendorong untuk berjalan terlebih dahulu. Tidak hanya itu saja, bahkan suara mereka layaknya lebah yang mendengung untuk saling memerintah."Sepertinya peluru ini tidak akan meleset, meskipun dari jarak jauh," ujar sang polisi dengan meninggikan suaranya. Seketika badan mereka menegang. Saat itu juga ketiga wanita tersebut berjalan cepat, seolah sedang berlomba menuju bangunan yang berjarak tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Para polisi terkekeh melihat tingkah ketiga wanita yang akan dihukum oleh keluarga Matteo, kelua

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status