Share

Bab 71

Sera tidak bisa berkata apa pun. Yang dikatakan Anggoro selalu mengejutkan. Kadang lelaki itu bersikap sangat manis dan romantis. Tapi, terkadang bersikap sangat menyebalkan dan masih menganggap dia seorang budak, yang melakukan perjanjian dengannya.

"Tuan, aku masih--," ucapnya terhenti ketika tiba-tiba lengendara kuda itu menghentikan kereta.

"Pak Bupati, saya mohon maaf. Saya ini mau mengantar sampai di depan rumah Simbah. Tapi ternyata ... saya tidak berani. Maaf, saya lupa kalau saya sudah berjanji tidak akan pernah membawa kereta yang penuh sayuran melintas. Karena sayuran yang jatuh bisa mengotori jalanan di sekitar rumah Simbah. Saya nanti bisa terkena marah seperti dulu dan bisa dipecat."

"Saya tidak akan pernah melupakan jasamu. Saya akan memberikan imbalan. Tunggu saja." Anggoro menerima jabatan lelaki muda itu, kemudian menuruni kereta kuda dan membantu Sera melakukannya.

Tanpa berbicara apa pun, Anggoro menarik Sera hingga akhirnya dia masuk ke halaman belakang rumahnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status