Share

Grogi

Aksen langsung mengembalikan posisinya seperti semula, malu karena dipergok Arvian. Senyumnya terus mengembang, sesekali dia melirikku yang merapikan Arvian untuk tidur lagi.

"Daddy ke kamar mandi, dulu, ya," ucap Aksen yang ke kamar mandi.

"Siap, Dad," balas Arvian.

"Tidurlah, Nak. Besok 'kan sekolah," ucapku menenangkan Arvian.

"Iya, Bund. Rasanya menyenangkan ada daddy dan bunda."

"Arvian sedih gak ada bunda?" tanyaku sambil mengelus rambutnya.

"Iya, rasanya lama sekali bunda pulang. Tapi untung daddy setiap hari menelponku."

"Kapan daddy nelpon?" tanyaku.

"Setiap pulang sekolah, sama sebelum tidur malam. Daddy selalu menelpon menanyakan Arvian bagaimana hari ini." Ya Allah sesak sekali rasanya, dia saja begitu peduli dengan anakku.

"Sudah lama Arvian tidak merasakan memiliki daddy seperti cerita teman-teman di sekolah. Ternyata benar Punya daddy itu menyenangkan."

Aku langsung memeluk Arvian. Titik itu jatuh begitu saja.

"Halo, kalian kenapa?" tanya Aksen tiba-tiba di dekat kam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Anisa Ryan
lanjut trs thor.. semangat
goodnovel comment avatar
Ade Riski
seruuu... rajin up nya yh thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status