Share

Diculik

Author: Ummi Salmiah
last update Last Updated: 2023-08-05 23:55:36

Mendengar abang Brayen masuk rumah sakit rasanya hatiku nyeri. Apakah ini karena aku yang memilih bersamanya. Semuanya benar-benar menggangguku. Apa keputusanku salah memilih abang Brayen tanpa restu. Pikiran ini semakin meledak rasanya. Aku bahkan tak berselera makan, hanya memikirkan bagaimana kabar abang Brayen yang sampai saat ini aku pun tak tahu.

Bahkan rindu ini semakin memuncak di hatiku, wajahnya begitu jelas hingga menusuk relung di hatiku. Aku begitu merindukannya apalagi abang Brayen menghilang tanpa jejak, tak ada satu kabar pun yang memberikan semangat untukku. Aku merasa semua orang seperti melupakanku. Terkurung dalam sepi di sini, berteman dengan rindu tanpa keluarga dan kerabat.

“Apa tidak ada kabar operasi dari abang Brayen?” tanyaku. Lagi, mereka hanya membalas dengan gelengan. Semakin hari aku dibuat semakin tidak nyaman di sini. Bagaimana tidak, tak ada satupun dari mereka yang tahu kabar abang Brayen.

“Apa kalian tidak merasa aneh, tuan yang membayar kalian unt
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Shelly ina Pawan
tau rasakan Monica skrg trima karma ya
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
hmm dah tau alurnya spt modelan dokter gunawan ne dokter evan tpi yg ini lbh greget hihihi monica sich gk sabaran bandel dibilangin
goodnovel comment avatar
Maulida
bikin penasaran aja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Istri Dari Desa   Kuharap Itu kamu

    “Maafkan aku dokter Monica, begini caraku agar kamu bisa bersamaku. Selain itu aku sudah dapat restu dari daddymu.” Dokter Evan begitu mudah berkata. Dia terlihat berbeda kali ini.“Apa dokter tidak paham yang namanya jatuh cinta?” tanyaku menegaskan.“Karena aku paham makanya aku mengambilmu dari Brayen. Mungkin dia sudah mati saat ini di meja rumah sakit,” ucap dokter Evan begitu mudahnya. Dia berubah menjadi jahat hanya alasan karena jatuh cinta.“Kamu sudah menerimaku, harusnya kamu tidak lepas dariku, Monica. Aku hanya memintamu menjadi istriku, dan aku akan bahagiakan kamu seutuhnya.” Aku semakn takut melihat dokter Evan begitu aneh kurasa. Wajahnya tida sekalem yang dulu. Dia membelai jilbabku yang sudah kusut karena mereka culik. Cinta membuat siapa saja berubah, aku jadi mengingat dokter Ana yang menculik abang Shaka. Mereka sama-sama mengerikan.“Kamu membuatku hampir gila Monica, begitu mudah bagimu meninggalkanku yang begitu menginginkanmu,” sambungnya lagi. Dia langsun

    Last Updated : 2023-08-06
  • Pesona Istri Dari Desa   Dia punya kekuatan yang besar

    Abang Shaka segera menarikku, dokter Evan langsung mundur. Ada rasa ketakutan dalam dirinya ketika melihat kemarahan abang Shaka terlihat dari tingkahnya yang tidak tenang. “Jadilah laki-laki kstaria, Dok. Jangan paksa orang lain untuk mencintaimu.”“Aku hanya memperjuangkan apa yang sudah kita setujui bersama, daddy Reza juga setuju akan hal ini,” balasnya.Aku terisak dipelukan kak Gendis, dokter Evan dan abang Shaka masih beradu mulut. Abang Shaka juga tidak mau kalah meski dokter Evan selalu menyangkal setiap ucapan abang Shaka.“Aku ragu jika abang Brayen menghilang, ini pasti ulah kalian yang menginginkan abang Brayen pergi,” ucap abang Shaka."Tidak perlu ragu, Bang. Karena pada dasarnya Brayen dan Monica tidak ditakdirkan bersama," jawab dokter Evan tak mau kalah.Kepalaku rasanya pening, aku berharap abang Shaka membawaku lari ke tempat ini. Tempat yang bagiku sangat menyeramkan."Aku akan membawa Monica pergi dari sini." Abang Brayen tak ragu meski wajah dokter Evan terlih

    Last Updated : 2023-08-08
  • Pesona Istri Dari Desa   Introspeksi Diri

    “Lepaskan Monica!” abang Brayen berteriak. Cukup lama kami saling memandang. Kerinduan nampak jelas di matanya. Apalagi aku yang tak bisa menyembunyikan rasa ini. “Aku hanya menjalankan keinginan daddy Reza!”Dokter Evan ikut berteriak.Suasana sangat menegangkan, aku hanya menangis melihat perseteruan mereka. Kembali kak Gendis menarikku agar berada di dekatnya, karena ada abang Brayen yang akan membantu kami. “Harusnya bukan karena siapa pun, dokter Evan!”Aku dibuat bingung, di sisi lain aku tidak ingin daddy berlaku seperti ini. Mengapa aku serapuh ini. Walau bagaimana pun harusnya aku berbakti pada orang tua.“Restu itu segalanya, Bang. Daddy Reza berhak tidak merestui kalian karena Monica adalah anaknya,” sambung dokter Evan.Perang dingin dimulai, yang kutakutkan akhirnya terjadi. Berada ditengah-tengah orang yang memiliki kekuasaan, tentunya itu tidak mudah melawan mereka karena mereka sama-sama kuat dan tentunya ingin menang sendiri.“Atau mungkin kita tidak berhak untuk men

    Last Updated : 2023-08-09
  • Pesona Istri Dari Desa   Rindu Itu Berat

    Brayen duduk termenung, banyak hal yang dipikirkannya. Selain itu, yang membuat hatinya semakin bimbang adalah tak ada keluarga yang menemani. Selama ini hanya Reza dan Nina yang selalu memperhatikan segala keperluannya. Orang tua angkat serasa kandung itu membuat Brayen semakin menyadari bahwa dia pun tidak boleh egois untuk hal ini.“Ada pasien, Dok,”ucap salah satu perawat yang mengingatkan dia. “Baik, saya akan ke sana," balas Brayen.Belakangan ini dia bahkan tak banyak bicara. Sejak tiga hari kejadian Monica yang kembali pulang membuat Brayen semakin menyadari bahwa caranya salah. Seharusnya dia tidak mendahulukan perasaannya. “Dokter Evan masih jadi kepala rumah sakit?” tanya Brayen ke Alden yang biasa menjadi asisten dadakannya. Brayen sudah mengajukan agar dokter Evan diturunkan jabatannya karena memiliki sifat yang tidak baik menjadi pemimpin.“Sudah dipindahkan menjadi dokter biasa, Tuan," jawab Alden.“Bagus, harusnya saya pidanakan dia,” balas Brayen. Dokter Evan menuru

    Last Updated : 2023-08-10
  • Pesona Istri Dari Desa   Pertemuan

    Kadang ... semesta pun ikut berpihak ketika kerinduan semakin menyeruak, seperti irama lagu di hatiku yang terus berdendang, walau hanya sekedar melihat wajahnya yang begitu semakin berseri. Kakiku turut gemetar berada di dekatnya. Nyatanya rindu itu memang berat, apalagi hanya bisa memandangnya. Namun, tak bisa menggapainya. Apakah aku salah merindukan abang angkatku ini? Merindukan tanpa batas waktu ditentukan. Ini sungguh berat bagiku yang sudah jelas tidak bisa bersamanya.“Apa kabarmu, Dik?” tanya abang Brayen. Ya Allah, hanya mendengar suaranya hati ini terasa bergetar.“Baik, Bang,” jawabku. Aku bahkan tak berani hanya sekedar memandang wajahnya.“Kenapa kamu kurus?” tanyanya lagi."Diet?" tanyanya lagi.“Karena merindukan abang, puas?“ balasku polos. Astagfirullah kenapa pula aku jujur begini. Abang Brayen nampak tersenyum mendengar ucapanku yang senonoh ini.“Aku juga,” balasnya tersenyum. Aku hanya menunduk tak berani memandang wajahnya. Kami benar-benar canggung atau just

    Last Updated : 2023-08-11
  • Pesona Istri Dari Desa   Jatuh cinta, berjuta rasanya.

    “Abang?!”“Shaka? Dasar ente bikin kaget aja!” abang Brayen ikut berteriak. “Tadinya daddy yang mau jemput, tetapi daddy kutahan ketika daddy bilang Monica konsultasi di rumah sakit ini. Aku langsung yang minta untuk menjemput Monica. Takutnya kalian dilihat seperti tadi,” jawab abang Shaka enteng. Pipiku sudah tak nisa dikondisikan. Merah merona kurasa.Aku menarik napas lalu mengembuskannya pelan, benar-benar seperti uji nyali saja teriakan abang Shaka, kukira kamii ketahuan. Abang Shaka tak henti tertawa melihat ekspresi kami yang seperti anak muda yang pacaran. “Gangguin ajak, kau.” Abang Brayen terlihat kesal melihat Shaka yang masuk tiba-tiba.“Masih berani juga, ya, kalian. Makanya cari restu daddy dulu, kalau mau bersatu.”"Tenang saja, Daddy pasti merestui," jawab Abang Brayen. "Gak caya aku kalau belum lihat langsung," balas abang Shaka dengan nada dibuat-buat.Aku hanya diam mendengar mereka yang seperti adu jotos, mereka terus salih sahut seperti anak kecil, meski begit

    Last Updated : 2023-08-12
  • Pesona Istri Dari Desa   My Lovely

    Aku langsung merebut ponsel yang dipegang bunda. Mereka saling menatap, rasa penasaran tentunya terlihat dari ekspresi mereka.“Dek, itu siapa?” tanya daddy yang tidak bisa menyembunyikan penasarannya.“Pakai sebut cinta-cinta segala,” jawab bunda terkekeh.“Daddy sama bunda kayak gak pernah muda saja,” ucap abang Shaka membelaku. Bunda dan daddy sepertinya tidak mengenali suara abang Brayen.Aduh, abang Brayen juga tidak mengerti sikon ketika menelpon. Bukannya dia bilang akan menelpon malam hari saja. Untung saja bisa terselamatkan. Kalau tidak bisa lama urusan dengan daddy dan bunda.“Daddy senang, lah, adikmu bisa move on dari abangmu,” ujar Daddy yang membuat aku dan abang Shaka saling pandang.“Ada yang kangen nih, dengan anak angkatnya.” Abang Shaka turut menggoda daddy.“Daddy kalian itu, diam-diam tidak bisa move on dari anak angkatnya.” Bunda ikut meledek juga. Aku tak bisa berkata-kata lagi mendengar mereka. Tidak mungkin juga daddy bisa melupakan anak angkatnya.“Kalian it

    Last Updated : 2023-08-13
  • Pesona Istri Dari Desa   Gara-Gara My Lovely

    Abang Brayen menjadi imam salat magrib malam ini, suaranya bahkan begitu merdu. Setiap bacaan yang dilantunkan begitu fasih, menambah kekhusuyan diantara kami. Sejak dulu aku ering berdo'a agar mendapat laki-laki yang bisa menjadi imam dalam salatku.Setelah salat magrib, Abang Brayen berdo’a begitu khusyuk, aku sampai menitikkan air mata. Do'a yabg dilantunkan tak ada lain selain kebaikan pada keluarga kami. Daddy terlihat begitu menikmati setiap lantunan do'a yang dibaca abang Brayen. Wajarkah jika cinta ini terus tumbuh bermekaran? Kurasa wajar, karena dia begitu memesona."Terima kasih, Nak. Telah kembali ke rumah," ucap daddy memeluk abang Brayen. Aku dan bunda hanya melihat, betapa mereka saling merindukan. "Bund, maafkan Brayen." Sekarang aku yang mundur, tak kuat melihat kemesraan mereka. Ini semakin menguatkan bahea kami memang ditakdorkan hanya sebagai keluarga buka sebagai pasangan.“Ayo kita makan malam,” ajak bunda. “Malam ini bonus bagi bunda dan daddy,”sambung bunda

    Last Updated : 2023-08-14

Latest chapter

  • Pesona Istri Dari Desa   Aku Ingin Kalian Bersatu

    POV ARVIANKali ini Aku merasa ada harapan melihat reaksi bunda yang mulai melirik ayah. Siapa yang tidak bahagia, setelah sekian lama harapan itu nampak di depan mata. Aku sama halnya dengan anak yang lain ingin orang tua yang utuh. Ingin keluarga bahagia yang tiap bangun tidur melihat mereka di depanku. "Kamu kenapa Arvian?" tanya Bani temanku yang biasa mendengar keluh kesahku."Doakan, ya, bunda dan ayahku bersatu lagi.""Bukannya daddy Aksenmu ada?" tanya Bani penasaran. "Mereka sudah lama pisah, Ban.""Semoga orang tuanmu bersatu lagi, Arvian.""Aamiin.""Kalau pun, tidak ada harapan aku harap kamu tetap jadi Arvian yang baik." Bani jauh lebih di atas tingkat dariku, dia sudah SMP. Namun, dia tidak mau dipanggil kakak. Bani adalah anak dari salah satu rekan dokter ayah.Aku bukan anak yang kuat, kadang Aku depresi melihat bagaimana teman-temanku bisa bahagia di usianya yang begitu indah. Main timezone dengan kedua orang tua lengkap, sementara Aku hanya bisa gigit jari melihat

  • Pesona Istri Dari Desa   Dasar Aneh

    Aku tak henti tersenyum hingga tak terasa kami sampai rumah. Benar-benar tidak bisa diprediksi itu orang. Bisa-bisanya dia berubah dalam sekejap. Dasar aneh!"Kamu kenapa, Nak? Wajahmu bersemu merah," ucap bunda. Wajah herannya tidak bisa disembunyikan."Mungkin dari pesan yang dibaca," balas daddy. Bisa-bisanya mereka ikut usil. Astagfirullaah Aku pun sendiri bingung dengan tingkah anehku."Apa, iya, dari Brayen? Bukannya tadi dia sedang berduka," sambung bunda lagi."Kamu kayak tidak tahu aja anak nakal itu, dia akan mengejar sampai dapat," balas daddy."Hooh, kayak abang, sih." Eh, kok mereka sekarang yang berdebat."Sudah sampai, Bund. Ayo kita masuk, Monica sudah lapar, apalagi lihat bunda dan Daddy berdebat makin buat Monica lapar." Mau bagaimana lagi, Daddy sama abang Brayen itu memiliki kemiripan. Itu tidak bisa dipungkiri jika mereka berdua susah ditebak.Aku hanya bisa menggelengkan kepala mengingat tingkah unik abang Brayen yang kurasa aneh. Entah mengapa jiwa usilku ngin

  • Pesona Istri Dari Desa   Kau Tak Akan Terganti

    "Maksudnya?" tanya daddy memperjelas."Dokter Brayen baru saja menangani operasi besar, kemungkinan tidak mengaktifkan ponselnya," jawab dokter yang jaga di depan IGD."Syukurlah ...." Bunda ikut lega karena prasangka dari Arvian tidak benar.Sekarang aku yang panik karena ponselku terus bergetar karena pesan dari abang Brayen. Ya Allah, habis aku setelah ini."Arvian cari ayah dulu, Opa," kata Arvian."Iya, cucu eyang yang panikan," balas bunda. Dari masalah ini kami jadi paham jika Arvian selama ini menyimpan luka yang tidak kami sadari. Dia begitu menyanyangi ayahnya-Abang Brayen."Mon kamu mau kemana?" tanya bunda yang melihatku berbalik arah, sebenarnya mau kabur karena pesan yang kukirim pada abang Brayen pasti akan ditagih."Pulang, Bund.""Oh ....""Ayo kita pulang, biarkan Arvian bersama ayahnya," balas daddy."Abang tidak menemui anak nakalnya." Bunda ternyata iseng juga sama daddy. Melihat daddy salah tingkah membuat aku ikut tertawa juga. Lucu ekspresi daddy."Bunda iseng

  • Pesona Istri Dari Desa   Bikin Panik!

    "Maksudmu diantar Brayen?" tanya bunda dengan penuh senyuman. Kenapa bunda bahagia? Daddy juga tidak terlihat marah. Apa aku tidak salah lihat, sementara Arvian balik dan tidak berucap. Aneh kulihat oang-orang."Iya, Bund. Dia maksa mau antar pulang," balasku jujur."Tapi kamu mau," balas daddy menatapku."Dipaksa, Dad." "Bilang saja kamu bahagia diantar oleh si anak nakal itu," sambung daddy. Kenapa aku bahagia mendengar omelan daddy. Anak nakal itu seperti ungkapan kerinduan."Abang gak marah?" tanya bunda heran. Jangankan bunda, aku pun sangat heran."Kita sudah cukup tua untuk sakit hati, biarkan mereka yang menentukan apa yang terbaik bagi mereka." Ha? Apa aku gak salah dengar daddy Reza mengatakan hal tersebut."Wow, menyala abang Reza," sahut bunda. Ada yang menghangat di hatiku, ini tidak mimpi 'kan? semua seperti mendukung kami bersama."Jangan senyum-senyum sendiri, Mon," sambung daddy.Tu kan, semua isi pikiranku hanyalah khayalan semata. Aku tetap sadar diri agar tidak te

  • Pesona Istri Dari Desa   Jujurlah

    Ternyata abang Brayen tidak mau menyerah, dia mengikutiku dari belakang. Tanpa ragu dia bahkan menarik tanganku ke mobilnya. Aku yang ingin melepas diri, kalah dengan tangannya yang begitu kekar. "Biar nanti mobilnya diantar pak sopir saja," katanya enteng."Apa semua wanita begini menyusahkan," katanya lagi. Dia nampak sebal melihat Nugroho mendekatiku. Wajah cemburunya tidak bisa di sembunyikan."Mau kemana?" tanyaku spontan."Aku antar pulang, Daddy sudah menunggumu sejak tadi.""Maksudnya?" apa benar daddy menungguku. Darimana dia tahu. Bisa saja ini hanya akal-akalanya saja agar bisa mendekatiku."Kenapa heran begitu, bukannya kami berdua sama-sama tukang intip," balasnya sambil terkekeh.Dengan santainya dia menyetir, aku dibuat bingung sendiri dengan tingkahnya. Walau entah mengapa ada yang terasa hangat di hatiku. "Singkirkan pikiranmu bisa mencari laki-laki yang lain selain aku," katanya lagi. Kali ini nada bicaranya lebih intens. Ada ketegangan di wajahnya seperti sangat s

  • Pesona Istri Dari Desa   Beri Aku Kesempatan

    Dia terus menatapku membuatku salah tingkah. Dengan entengnya dia minum kopi yang aku pesan. Benar-benar meresahkan. Aku hanya bisa menunduk, tidak berani menatap wajahnya."Sejak kapan dokter Monica bisa minum kopi?" tanyanya lagi. Aku hanya bisa menunduk, tak kuat hanya sekedar memandangnya. Apa rasa ini tumbuh kembali? Mengingat dia jauh lebih fresh, serta hidupnya kulihat lebih teratur."Kenapa tidak berani memandangku?" tanyanya dengan santai. Cemilan yang bahkan kupesan ikut serta dia makan. Aku terus menarik napas agar bisa mengendalikan diri."Apa kerjaan dokter yang dikatakan hebat ini suka ngintip?" tanyaku. Aku tak mau kalah."Kalau bisa aku akan mengintipmu setiap saat, Sayang." Duh, kenapa dia menatapku seperti itu.Aku bangkit dan beranjak dari tempat duduk, tapi abang Brayen langsung menahanku. Mata kami beradu, dia bahkan menatapku dengan lekat."Mau kemana?" tanyanya."Mau kembali ke rumah sakit, gara-gara kalian hidupku tidak tenang, tidak daddy, anda pun demikian.

  • Pesona Istri Dari Desa   Suka Ngintip?

    "Apa tidak salah dokter mau bekerja sama dengan hospital group, mengingat Perusahaan Adytama salah satu perusahaan terbesar di kota ini.""Tidak masalah, Bu. Yang punya kan daddy saya, sementara saya baru merintis." "Oh, baiklah."Ini bukan sekali dua kali ketika pertemuan mereka terlihat heran, tapi sebenarnya aku sengaja membuka identitasku di depan dokter Ika karena aku melihat dia membuka identitasnya waktu berkenalan. Sebagai pembisnis daddy selalu mengajarkan untuk tidak boleh terlihat lemah. Apalagi seperti orang yang heran dengan kekayaan atau kesuksesan orang lain, meski kita terlihat sederhana, tetapi harus tetap untuk menjaga pembawaan diri agar disegani oleh rival. Ini yang aku pegang, ketika menemukan sosok seperti dokter Ika, maka aku pun tidak boleh menunjukkan kelemahan di hadapan dia."Mari kita mulai, Dok," sambungnya.Setelah panjang lebar kami berkomunikasi akhirnya kami menemukan kesimpulan. Kami juga sepakat membangun kerja sama kedepannya. Fokus dengan tujuan,

  • Pesona Istri Dari Desa   Apa Aku Orang Yang Beruntung?

    Semalaman aku berpikir keras, amarah daddy masih nampak jelas di depanku. Kurasa itu sangat wajar, orang tua mana yang mau melihat anaknya susah untuk kedua kalinya. Aku pun heran bahkan sekian tahun berganti mengapa harus dia? Mengapa dia masih bertahta padahal kesalahannya begitu fatal. Harusnya aku menyadari bahwa dinding diantara kami begitu tinggi dan kokoh, bahkan aku sadar di kehidupan kedua pun tak ada yang merestui hubungan kami. "Monica, bunda boleh masuk?" tanya bunda yang sedang mengetuk pintu kamarku. "Boleh, Bund. Monica tidak menguncinya."Bunda masuk lalu mengajakku bicara, nampak sekali bunda terlihat cemas melihatku. Apakah aku terus yang akan membuat hatinya terluka? Tanpa berbicara pun, bunda paham dengan apa yang aku rasakan. "Apa ucapan daddy mengganggumu?" tanya bunda. "Gak, Bund. Menurutku itu hal wajar sebagai orang tua. Aku pun sebagai orang tua akan bersikap demikian jika membuat hati anakku sakit.""Apa susah bagimu melupakan cinta pertamamu?" tanya b

  • Pesona Istri Dari Desa   Sepertinya Tak ada Harapan

    Ada hangat dalam hati ini yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, setidaknya aku punya harapan bersamanya lagi tanpa merebut dia dari Aksen. Setitik asa mulai terlihat untuk mengulang kembali di masa depan bersamanya. Wajahnya bahkan senyumnya begitu candu bagiku. Aku rasa ini yang dinamakan cinta yang berbalik padaku, wanita yang pernah menjadi adik angkatku itu membuat hidupku berubah drastis. Apa aku serakah dengan perasaan ini? Walau jujur aku bahagia bisa melihatnya lebih dekat tanpa takut dia milik orang lain."Kenapa melamun begitu?" tanya Aksen tiba-tiba sudah ada di rumah sakit.Dia memang laki-laki tak terduga, kadang aku berpikir kenapa ada laki-laki sebaik dia. Meski aku pernah berkelahi dengannya tak sedikit pun dia membalas, dia justru selalu membantuku dalam diam. Hatinya seluas samudera yang kadang membuatku malu sendiri. Walau jujur aku heran dia belum memiliki keturunan bersama Monica."Sejak kapan di Indo?" tanyaku balik."Sudah seminggu ini," balasnya."Kenapa

DMCA.com Protection Status