Share

Diculik

Mendengar abang Brayen masuk rumah sakit rasanya hatiku nyeri. Apakah ini karena aku yang memilih bersamanya. Semuanya benar-benar menggangguku. Apa keputusanku salah memilih abang Brayen tanpa restu. Pikiran ini semakin meledak rasanya. Aku bahkan tak berselera makan, hanya memikirkan bagaimana kabar abang Brayen yang sampai saat ini aku pun tak tahu.

Bahkan rindu ini semakin memuncak di hatiku, wajahnya begitu jelas hingga menusuk relung di hatiku. Aku begitu merindukannya apalagi abang Brayen menghilang tanpa jejak, tak ada satu kabar pun yang memberikan semangat untukku. Aku merasa semua orang seperti melupakanku. Terkurung dalam sepi di sini, berteman dengan rindu tanpa keluarga dan kerabat.

“Apa tidak ada kabar operasi dari abang Brayen?” tanyaku. Lagi, mereka hanya membalas dengan gelengan. Semakin hari aku dibuat semakin tidak nyaman di sini. Bagaimana tidak, tak ada satupun dari mereka yang tahu kabar abang Brayen.

“Apa kalian tidak merasa aneh, tuan yang membayar kalian unt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
hmm dah tau alurnya spt modelan dokter gunawan ne dokter evan tpi yg ini lbh greget hihihi monica sich gk sabaran bandel dibilangin
goodnovel comment avatar
Maulida
bikin penasaran aja
goodnovel comment avatar
Sahariah Ambo Dali
Thor up lg ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status