Share

Tidak Berdebat

last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-29 09:54:27

“Boleh aku yang menentukan makan di mana?” tanya Alina ketika baru saja masuk mobil.

Alina menoleh Aksa. Suaminya itu hanya diam menatap. Aksa tidak menjawab, akhirnya Alina menganggap jika suaminya setuju dia yang memilih tempat makan.

“Aku tidak mau makan di restoran, boros. Jadi aku mau makan di tempat biasa saja,” ucap Alina bahkan tak peduli mau Aksa setuju atau tidak.

Aksa ingin membantah, tetapi ingat jika dibantah Alina pasti akan curiga kalau Aksa kukuh ingin makan di tempat mewah. Akhirnya Aksa ikut saja kemauan Alina.

Aksa tak banyak bicara. Dia hanya melajukan mobil menuju jalanan yang diarahkan Alina. Lalu saat sampai di tempat yang dimaksud Alina, Aksa hanya diam melihat warung tenda di pinggir jalan.

“Ayo turun!” ajak Alina sambil melepas sabuk pengaman.

Aksa turun dari mobil bersama Alina, lalu memperhatikan tempat makan itu.

“Apa kamu yakin mau makan di sini? Apa tempat ini terjamin kebersihannya? Lihat saja, mencuci peralatan makan di ember bukan di air mengalir?” ta
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Tety Vivo
Ada ya pemikiran sempit seperti Marsha,ciri" manusia Toxic kayak Marsha ini, susah liat orang senang, senang liat orang susah,.Aiss..Selingkuh sama pacar sahabat sendiri,tapi ya gitu
goodnovel comment avatar
Voni Oktavia93
hadeee Marsha lagi
goodnovel comment avatar
Wida
situ waras kah Marsha??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Tidak Sadar Diri

    Hari berikutnya. Karissa pergi ke rumah Aksa setelah beberapa hari ini sibuk dengan pekerjaannya. Dia sengaja datang ke rumah Aksa saat masih pagi karena siang nanti masih ada pemotretan.Karissa sudah sampai di depan gerbang, lalu ada satpam yang menghampirinya.“Mau ketemu Pak Aksa, Non?” tanya satpam yang sudah hafal dengan Karissa.“Iya,” jawab Karissa, “dia belum ke kantor, kan?” tanya Karissa balik.“Sebenarnya Tuan sudah lama tidak pulang ke rumah ini,” jawab satpam.Dahi Karissa berkerut halus mendengar jawaban satpam. Apa maksudnya tidak pulang?“Apa dia bilang tinggal di mana?” tanya Karissa lagi.Satpam menggeleng menjawab pertanyaan Karissa.Karissa berpikir jika Aksa mungkin tinggal bersama kedua orang tuanya. Dia akhirnya memutuskan pergi ke rumah orang tua Aksa.Saat sampai di rumah orang tua Aksa, Karissa bertemu dengan Sasmita yang sedang merawat tanaman yang ada di depan teras.“Karissa.” Sasmita tampak begitu senang melihat kedatangan Karissa. “Bibi.” Senyum Kariss

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Tak Nyaman Di Hati

    Saat sore hari. Aksa bersiap pulang lebih awal dari biasanya.Ilham masih ada di ruangan Aksa. Dia melihat atasannya itu baru saja mengganti baju, tetapi kali ini tidak tanya apakah Aksa mau pulang atau tidak karena takut salah bicara.Seharian ini Aksa sudah bersikap seperti biasa, jadi Ilham berusaha sebisa mungkin tidak membuat Aksa kesal lagi atau harinya terasa mencekam seperti kemarin.“Laporan tadi kirim ke alamat emailku, biar aku cek di rumah,” ucap Aksa sambil merapikan kemejanya.“Baik, Pak.” Ilham mengiakan tanpa berkomentar.Aksa memandang Ilham yang tumben tidak cerewet seperti biasa.“Kalau semua sudah dirapikan, kamu bisa pulang,” ucap Aksa lagi lalu pergi meninggalkan ruangan.Ilham lega, sangat bersyukur hari ini bisa dilewati dengan aman dan terkendali.Aksa pergi ke basement, lalu mengemudikan mobil meninggalkan perusahaan. Dia pulang melewati jalan tempat butik Alina berada, lalu melihat Alina yang juga kebetulan sedang mengunci pintu butik. Aksa menekan klakson a

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Pemikiran Masing-masing

    Aksa memandang pada Alina yang sedang berjalan menuju lift. Dia menyadari jika Alina terlihat lesu, tetapi kenapa? Apa karena dahinya luka?Aksa melihat di layar ponsel nama Karissa terpampang di sana, tetapi dia tidak menjawab panggilan itu dan memilih menolaknya. Lalu Aksa malah menghubungi seseorang.“Ya.” Suara pria terdengar dari seberang panggilan.Aksa langsung bicara begitu mendengar suara orang kepercayaannya itu. “Retas keamanan Cctv di butik Alia, aku ingin tahu apa yang terjadi di butik itu hari ini. Aku kirimkan alamatnya!”“Baik.”Setelah mendengar balasan dari seberang panggilan, Aksa lalu mengakhiri panggilan dan mengirimkan alamat butik milik Alina berada. Aksa tahu kalau di butik Alina terpasang Cctv.Aksa turun dari mobil lalu masuk lift menuju ke lantai unit apartemennya berada. Saat baru saja masuk, Aksa melihat Alina yang duduk di ruang makan sedang mengobati dahinya. Sepertinya Alina tidak menyembunyikan lagi memar di dahi karena Aksa sudah melihatnya.Aksa tak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Di PHP

    Alina belum tidur. Dia masih duduk diam di atas ranjang sambil memeluk bantal. Suasana hatinya begitu buruk, tetapi dia tidak tahu apa yang membuatnya begitu tak senang.“Buat apa aku kesal? Bukankah kalau Aksa mau berhubungan dengan siapa pun, bukan hakku marah? Hak dia juga mau dekat dengan siapa? Tapi kenapa aku harus sebal?”Alina menggelembungkan kedua pipi. Dia kesal pada dirinya sendiri, kenapa dia harus merasa tidak nyaman? Padahal dia sadar jika tak bisa melarang atau mengatur masalah pribadi Aksa? Ada apa dengan pemikirannya?Alina masih bingung dengan pikirannya sendiri, sampai beberapa saat kemudian terdengar suara ketukan pintu. Alina memandang ke pintu, lalu kembali terdengar suara ketukan yang membuat Alina akhirnya membuka pintu. Dia melihat Aksa berdiri di hadapannya dengan wajah datar yang membuat mood Alina semakin memburuk.“Kamu mau mengambil sesuatu?” tanya Alina dengan wajah muram.“Tidak,” jawab Aksa.Dahi Alina berkerut. Kalau tidak mau ambil sesuatu, lalu ken

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Akibat Membuat Masalah

    Siang hari berikutnya. Aksa duduk di ruang kerjanya sambil menatap ke layar ponsel. Dia sedang mengawasi rekaman kamera Cctv di butik Alina.Aksa hanya ingin memastikan tidak ada masalah lagi. Dia sekarang sedang melihat Alina yang duduk di kursi sambil menggoreskan pensil di kertas.Aksa malah seperti penguntit sekarang, dia mengawasi istrinya tanpa sepengetahuan Alia? Bagaimana jadinya kalau Alina tahu? Aksa tidak peduli, karena dia hanya ingin memastikan Alina aman. Tetapi kenapa? Kenapa Aksa peduli? Aksa mendadak aneh dengan pemikirannya sendiri.Saat Aksa masih fokus ke ponsel. Ilham masuk ruangan tanpa mengetuk pintu, asisten pribadi Aksa itu berjalan dengan ekspresi wajah panik.“Ada apa?” tanya Aksa keheranan.“Ada masalah,” jawab Ilham ketika sudah berdiri di depan meja Aksa.Ekspresi wajah Aksa langsung berubah serius.“Masalah apa?” tanya Aksa.“Saya baru saja mendapat info kalau cabang RDJ Group dibilang menjiplak proposal perusahaan lain,” ucap Ilham dengan wajah panik.Ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Diminta Menjauh

    Marsha benar-benar frustasi. Kenapa dia sangat susah sekali mendapat pekerjaan. Dia keluar dari perusahaan itu dengan wajah kesal, lalu berhenti melangkah dan diam sejenak. Marsha memikirkan sesuatu. Dia akhirnya pergi dari perusahaan itu menuju ke perusahaan lain untuk meminta bantuan agar mendapat pekerjaan.Marsha menemui salah satu petinggi sebuah perusahaan yang dikenalnya.“Untuk apa kamu ke sini? Apa kamu sudah gila menemuiku di sini?” tanya pria yang ternyata manager sebuah perusahaan yang tampak takut hingga menoleh ke kanan dan kiri.“Saya butuh pekerjaan,” jawab Marsha penuh harap.Pria itu mengerutkan alis mendengar jawaban Marsha. “Lalu?”“Ya, saya mau minta tolong Anda memberi saya pekerjaan di sini. Saya yakin Anda bisa melakukannya,” ucap Marsha penuh percaya diri.“Kamu gila? Kamu menemuiku karena ingin meminta pekerjaan? Kamu sepertinya tidak waras!” Marsha terkejut malah dikatai seperti itu.“Memangnya saya salah? Saya hanya butuh pekerjaan, masa Anda tidak bisa b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Semua Gila

    “Apa?”Alina sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan Bima. Bagaimana bisa Bima bicara seperti itu? Dari mana Bima tahu?“Itu benar?” tanya Bima lagi memastikan.Alina menarik napas panjang lalu mengembuskannya pelan.“Sudah cukup, lebih baik kamu berhenti sampai di sini. Tidak usah dan jangan lagi mengurusi urusanku karena kamu tidak berhak atas itu!” Alina bicara dengan nada penegasan.Alina tidak habis pikir, kenapa Bima sangat suka mencampuri urusannya? Siapa dia sampai sibuk menginterogasi hidupnya?“Aku hanya peduli padamu,” ucap Bima.“Peduli? Aku tidak butuh itu,”

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sangat Pasrah

    Aksa baru saja menutup berkas yang ada di meja. Dia menengok pada arloji yang melingkar di pergelangan tangan. Sudah jam pulang, Aksa tidak pernah lagi melewatkan jam pulang setelah dirinya menikah.Saat akan berdiri untuk mengganti pakaiannya. Ponsel Aksa berdering dan nama Bams terpampang di layar.“Ada apa?” tanya Aksa begitu menjawab panggilan itu.“Saya melihat istri Anda diganggu seorang pria lalu tiba-tiba wanita yang sebelumnya mengganggunya datang dan menamparnya.”Bola mata Aksa langsung membulat mendengar ucapan Bams. Lagi? Bagaimana bisa Alina terus dianiaya? Dan, siapa pria yang dimaksud?Jika wanita yang menampar adalah Marsha, berarti pria yang dimaksud adalah Bima. Tanpa Aksa sada

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Tanda Terima Kasih

    Akhirnya kisah Alina dan Aksa berakhir. Jika ada kekurangan dalam kisah ini, aku mohon maaf sebesar-besarnya buat pembaca sekalian karena aku hanya manusia biasa yang tak luput dari salah. Next aku bakal rilis buku baru, jadi tunggu karyaku yang lain, ya. Terima kasih banyak atas semua dukungan kalian selama ini. Drop komen sebagai penyemangat buat aku, ya. Kalian yang terbaik.(⁠ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿⁠)

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 5

    Semua berjalan dengan baik. Setiap orang dengan kebaikan kini hidup dengan damai.Ini sudah lima bulan setelah Jia melahirkan. Sore itu semua orang berkumpul di rumah Alina hanya untuk bercengkrama bersama sebagai satu keluarga.Alina memandang putranya dan yang lain bermain. Dia menghela napas pelan, lalu menoleh pada suaminya.“Sepertinya kita bisa membuka sekolah khusus karena punya anak-anak sebanyak ini,” ujar Alina dengan nada candaan.Semua orang langsung menoleh saat mendengar ucapan Alina.“Sepertinya itu ide bagus. Apa mau direalisasikan?” Kaira menanggapi serius ucapan Alina.Alina tertawa, lalu membalas, “Siapa yang mau jadi gurunya? Bisa-bisa tekanan darahnya naik duluan lihat keaktifan mereka. Belum lagi ini.”Alina memandang anak Jia yang ada di stroller.“Sudah benar di sekolahkan, jangan memberi ide membuat sekolah sendiri,” balas Jia.Semua yang di sana tertawa bersama.Alina melihat Aksa yang hanya diam. Dia menggenggam telapak tangan suaminya itu.“Memikirkan apa?”

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 4

    Saat siang hari. Daniel dan Jia menjemput Anya di sekolah.Anya sangat senang melihat Daniel dan Jia menjemputnya secara bersamaan. Anya sampai berlari kecil agar bisa segera menghampiri kedua orang tuanya itu.“Kok Mama dan Papa jemputnya barengan?” tanya Anya.“Ya, biar Anya senang,” jawab Daniel, “Anya senang?” tanyanya kemudian.Anya mengangguk-angguk.Jia dan Daniel saling pandang, lalu mengajak Anya segera masuk mobil.“Tadi Anya dapat nilai seratus waktu ulangan,” ucap Anya menceritakan kegiatannya seharian ini di sekolah.“Benarkah?” Jia menoleh pada Anya dengan senyum semringah. “Sepertinya Anya harus diberi apresiasi, benar tidak?” Jia kini menatap pada Daniel.“Tentu saja,” jawab Daniel, “Anya mau apa?” tanya Daniel seraya memandang pada bayangan Anya melalui pantulan kaca spion tengah.“Anya mau makan es krim,” jawab Anya penuh semangat.Jia dan Daniel mengangguk bersamaan. Mereka pergi ke kedai es krim.Mereka sudah duduk di kedai menikmati es krim yang dipesan. Jia dan D

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 3

    Jia dan Daniel melakukan inseminasi buatan setelah melakukan beberapa prosedur yang dokter jadwalkan.Hari ini, tepat dua minggu setelah inseminasi buatan dilakukan. Jia berada di kamar mandi seraya memegang testpack yang baru saja dicelupkan pada urine. Jia duduk di atas closet dengan perasaan cemas, hingga samar-samar garis merah mulai muncul di testpack.Satu, dua. Akhirnya dua garis merah muncul di alat itu. Jia sampai membungkam mulut karena terkejut dan masih tak percaya. Bahkan bola matanya kini terlihat berkaca-kaca.“Jia, bagaimana?”Jia mendengar suara Daniel di luar kamar mandi. Suaminya itu pasti tidak sabar dan cemas dengan hasilnya. Jia segera keluar dari kamar mandi. Dia melihat Daniel yang terlihat panik.“Bagaimana?” tanya Daniel karena melihat bola mata Jia berkaca-kaca.Jia awalnya memasang ekspresi biasa, tetapi setelahnya tersenyum lebar.“Berhasil, aku hamil.” Jia memperlihatkan testpack pada Daniel.Daniel memandang dua garis di alat itu. Dia benar-benar tak m

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 2

    Keesokan harinya. Daniel dan Jia menemui dokter untuk berkonsultasi. Mereka mendengarkan penjelasan dokter soal inseminasi buatan yang ingin Jia lakukan.“Jika kalian memang yakin untuk melakukan ini. Kita harus melakukan beberapa proses termasuk mengecek kondisi rahim dan kesehatan kalian masing-masing. Akan banyak tes yang harus dilakukan sebelum inseminasi, untuk memastikan prosesnya berjalan dengan lancar,” ujar dokter menjelaskan.Daniel dan Jia sudah mendengarkan tahapan yang harus mereka lakukan. Selain mengecek kondisi rahim, sperma pun harus dites, baru kemudian menentukan waktu ovulasi yang tepat.“Iya, Dok. Kami siap melakukannya,” ucap Jia penuh semangat. Dia berharap cara ini bisa mengobati kekecewaan Daniel.Daniel menatap pada Jia yang sangat antusias. Bukankah sudah seharusnya dia pun harus bersemangat karena yang mereka lakukan demi kebahagiaan mereka juga.“Baiklah. Saya akan menjadwalkan waktu tesnya. Saya sangat berharap kalian bisa mendapatkan apa yang kalian hara

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 1

    Tak terasa waktu cepat berlalu. Usia Elvano sudah menginjak satu tahun. Alina dan Aksa menjaga buah hati mereka dengan sangat baik, termasuk Arlo. Tidak ada satu pun yang mereka bedakan.“Sudah tidur?” tanya Alina ketika melihat Aksa keluar dari kamar Elvano.Aksa menyentuhkan telunjuk di permukaan bibir, memberi isyarat agar Alina tidak bicara atau Elvano akan bangun. Dia menghampiri sang istri, lalu menggandeng tangan Alina dan mengajaknya naik ke lantai atas.Alina menahan senyum. Dia mengikuti langkah Aksa menuju ke kamar.“Akhirnya.” Aksa tiba-tiba menghela napas lega. Dia kemudian memeluk Alina dari belakang.Alina tersenyum sambil mengusap lengan Aksa.“Dulu merawat Arlo sendiri tidak secapek ini, kenapa sekarang capek?” tanya Alina seraya melirik pada Aksa yang bergelayut manja di pundaknya.Aksa menghela napas pelan, lalu mempererat pelukan.“Dulu aku merawat sendiri, harus kuat dan tidak boleh mengeluh. Jadi, karena sekarang ada kamu, aku ingin mengeluhkan semua lelahku pada

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kebahagiaan

    Semua orang datang ke rumah sakit untuk menjenguk Alina.Sasmita dan Nenek Agni begitu antusias menyambut kelahiran anak kedua Alina, setelah sebelumnya mereka harus menyambut dengan tangis, tetapi sekarang semuanya berbalut kebahagiaan.“Di mana bayinya?” tanya Sasmita saat masuk ruang inap Alina.“Itu.” Aksa menunjuk ke baby box yang berada tak jauh dari ranjang Alina.Aksa menemani Alina di ranjang, sedangkan Sasmita dan Nenek Agni langsung menghampiri bayi mungil anggota baru keluarga Radjasa.“Tampannya dia.” Sasmita mengambil bayi Alina dari baby box. “Benar laki-laki, kan?” tanya Sasmita memastikan karena bayi itu tampan meski sedikit terlihat cantik.“Iya, Ma.” Alina yang menjawab.“Kita punya dua cucu laki-laki, ya.” Mirza ikut senang karena setidaknya Aksa memiliki dua putra, bukan satu seperti dirinya.Aksa dan Alina memulas senyum. Aksa tak beranjak dari sisi Alina karena fokusnya sekarang memperhatikan kondisi sang istri.Sasmita menimang bayi tampan itu. Dia memandangi ba

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Melahirkan

    Aksa begitu cemas ketika membawa Alina ke rumah sakit. Bahkan dia tidak melepas genggaman saat Alina dibawa ke IGD. “Istriku mau melahirkan, Sus.” Aksa berdiri di samping ranjang pesakitan seraya menggenggam erat telapak tangan Alina. Suster yang ada di sana langsung mengecek kondisi Alina, lalu beberapa saat kemudian memanggil dokter untuk memeriksa. “Aku baik-baik saja, ini hal wajar,” ucap Alina seraya menahan rasa sakitnya karena kontraksi. Aksa menatap pada Alina. “Tapi tetap saja, kamu kesakitan,” balas Aksa tidak mau tahu. Aksa trauma dengan persalinan Alina yang dulu. Saat itu dia sangat panik dan ketakutan melihat Alina yang akan melahirkan secara prematur, hingga dibuat kehilangan yang benar-benar tak bisa membuatnya melupakan semua kejadian itu. Sekarang Alina kembali merasakan sakit seperti itu. Siapa yang tidak cemas? Alina mencoba memahami kecemasan yang Aksa rasakan. Dia membalas genggaman tangan Aksa. Dia yang kesakitan, tetapi sepertinya suaminya yang ketakut

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Melahirkan?

    Dua bulan berlalu dengan cepat. Usia kandungan Alina sudah masuk sembilan bulan, dia baru saja jalan-jalan pagi bersama Nenek Agni yang memang beberapa hari ini menginap di rumah. “Kapan perkiraan lahirnya?” tanya Nenek Agni saat berjalan bersama Alina menuju rumah. “Harusnya minggu ini, Nek.” Alina berjalan pelan, satu tangannya mengusap perut. “Doakan lahirannya lancar,” ucap Alina kemudian. “Tentu saja, nenek pasti akan selalu mendoakan yang terbaik buatmu dan cicit nenek.” Nenek Agni mengusap lembut perut Alina. Mereka sudah sampai di teras. Alina duduk bersama Nenek Agni untuk beristirahat setelah jalan-jalan pagi. “Lho, kamu tidak ke kantor?” tanya Nenek Agni ketika melihat Aksa keluar dari rumah hanya memakai kaus polos dan celana panjang. “Tidak, aku ambil cuti. Tapi tetap kerja dari rumah,” jawab Aksa lalu duduk di samping Alina. Nenek Agni menatap pada Aksa yang sedang mengusap perut Alina. Dia sangat lega karena akhirnya Aksa bisa merasakan kebahagiaan bersama Alina.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status