Share

Pemikiran Masing-masing

last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-30 10:27:33

Aksa memandang pada Alina yang sedang berjalan menuju lift. Dia menyadari jika Alina terlihat lesu, tetapi kenapa? Apa karena dahinya luka?

Aksa melihat di layar ponsel nama Karissa terpampang di sana, tetapi dia tidak menjawab panggilan itu dan memilih menolaknya. Lalu Aksa malah menghubungi seseorang.

“Ya.” Suara pria terdengar dari seberang panggilan.

Aksa langsung bicara begitu mendengar suara orang kepercayaannya itu.

“Retas keamanan Cctv di butik Alia, aku ingin tahu apa yang terjadi di butik itu hari ini. Aku kirimkan alamatnya!”

“Baik.”

Setelah mendengar balasan dari seberang panggilan, Aksa lalu mengakhiri panggilan dan mengirimkan alamat butik milik Alina berada. Aksa tahu kalau di butik Alina terpasang Cctv.

Aksa turun dari mobil lalu masuk lift menuju ke lantai unit apartemennya berada. Saat baru saja masuk, Aksa melihat Alina yang duduk di ruang makan sedang mengobati dahinya. Sepertinya Alina tidak menyembunyikan lagi memar di dahi karena Aksa sudah melihatnya.

Aksa tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Tety Vivo
Lagian Aska aneh, mmg siapa yg tau kalau Alina milik Aska, orang pernikahan nya saja disembunyikan gak ada yg tau, okelah masih tahap penjajakan, tapi alurnya lambat banget Thor, cerita bab nya per hari situasi mereka...
goodnovel comment avatar
Yuyun Indriawati
alina cemburu nih ye..
goodnovel comment avatar
Voni Oktavia93
hempaskan Marsha,aska
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Di PHP

    Alina belum tidur. Dia masih duduk diam di atas ranjang sambil memeluk bantal. Suasana hatinya begitu buruk, tetapi dia tidak tahu apa yang membuatnya begitu tak senang.“Buat apa aku kesal? Bukankah kalau Aksa mau berhubungan dengan siapa pun, bukan hakku marah? Hak dia juga mau dekat dengan siapa? Tapi kenapa aku harus sebal?”Alina menggelembungkan kedua pipi. Dia kesal pada dirinya sendiri, kenapa dia harus merasa tidak nyaman? Padahal dia sadar jika tak bisa melarang atau mengatur masalah pribadi Aksa? Ada apa dengan pemikirannya?Alina masih bingung dengan pikirannya sendiri, sampai beberapa saat kemudian terdengar suara ketukan pintu. Alina memandang ke pintu, lalu kembali terdengar suara ketukan yang membuat Alina akhirnya membuka pintu. Dia melihat Aksa berdiri di hadapannya dengan wajah datar yang membuat mood Alina semakin memburuk.“Kamu mau mengambil sesuatu?” tanya Alina dengan wajah muram.“Tidak,” jawab Aksa.Dahi Alina berkerut. Kalau tidak mau ambil sesuatu, lalu ken

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Akibat Membuat Masalah

    Siang hari berikutnya. Aksa duduk di ruang kerjanya sambil menatap ke layar ponsel. Dia sedang mengawasi rekaman kamera Cctv di butik Alina.Aksa hanya ingin memastikan tidak ada masalah lagi. Dia sekarang sedang melihat Alina yang duduk di kursi sambil menggoreskan pensil di kertas.Aksa malah seperti penguntit sekarang, dia mengawasi istrinya tanpa sepengetahuan Alia? Bagaimana jadinya kalau Alina tahu? Aksa tidak peduli, karena dia hanya ingin memastikan Alina aman. Tetapi kenapa? Kenapa Aksa peduli? Aksa mendadak aneh dengan pemikirannya sendiri.Saat Aksa masih fokus ke ponsel. Ilham masuk ruangan tanpa mengetuk pintu, asisten pribadi Aksa itu berjalan dengan ekspresi wajah panik.“Ada apa?” tanya Aksa keheranan.“Ada masalah,” jawab Ilham ketika sudah berdiri di depan meja Aksa.Ekspresi wajah Aksa langsung berubah serius.“Masalah apa?” tanya Aksa.“Saya baru saja mendapat info kalau cabang RDJ Group dibilang menjiplak proposal perusahaan lain,” ucap Ilham dengan wajah panik.Ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Diminta Menjauh

    Marsha benar-benar frustasi. Kenapa dia sangat susah sekali mendapat pekerjaan. Dia keluar dari perusahaan itu dengan wajah kesal, lalu berhenti melangkah dan diam sejenak. Marsha memikirkan sesuatu. Dia akhirnya pergi dari perusahaan itu menuju ke perusahaan lain untuk meminta bantuan agar mendapat pekerjaan.Marsha menemui salah satu petinggi sebuah perusahaan yang dikenalnya.“Untuk apa kamu ke sini? Apa kamu sudah gila menemuiku di sini?” tanya pria yang ternyata manager sebuah perusahaan yang tampak takut hingga menoleh ke kanan dan kiri.“Saya butuh pekerjaan,” jawab Marsha penuh harap.Pria itu mengerutkan alis mendengar jawaban Marsha. “Lalu?”“Ya, saya mau minta tolong Anda memberi saya pekerjaan di sini. Saya yakin Anda bisa melakukannya,” ucap Marsha penuh percaya diri.“Kamu gila? Kamu menemuiku karena ingin meminta pekerjaan? Kamu sepertinya tidak waras!” Marsha terkejut malah dikatai seperti itu.“Memangnya saya salah? Saya hanya butuh pekerjaan, masa Anda tidak bisa b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Semua Gila

    “Apa?”Alina sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan Bima. Bagaimana bisa Bima bicara seperti itu? Dari mana Bima tahu?“Itu benar?” tanya Bima lagi memastikan.Alina menarik napas panjang lalu mengembuskannya pelan.“Sudah cukup, lebih baik kamu berhenti sampai di sini. Tidak usah dan jangan lagi mengurusi urusanku karena kamu tidak berhak atas itu!” Alina bicara dengan nada penegasan.Alina tidak habis pikir, kenapa Bima sangat suka mencampuri urusannya? Siapa dia sampai sibuk menginterogasi hidupnya?“Aku hanya peduli padamu,” ucap Bima.“Peduli? Aku tidak butuh itu,”

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sangat Pasrah

    Aksa baru saja menutup berkas yang ada di meja. Dia menengok pada arloji yang melingkar di pergelangan tangan. Sudah jam pulang, Aksa tidak pernah lagi melewatkan jam pulang setelah dirinya menikah.Saat akan berdiri untuk mengganti pakaiannya. Ponsel Aksa berdering dan nama Bams terpampang di layar.“Ada apa?” tanya Aksa begitu menjawab panggilan itu.“Saya melihat istri Anda diganggu seorang pria lalu tiba-tiba wanita yang sebelumnya mengganggunya datang dan menamparnya.”Bola mata Aksa langsung membulat mendengar ucapan Bams. Lagi? Bagaimana bisa Alina terus dianiaya? Dan, siapa pria yang dimaksud?Jika wanita yang menampar adalah Marsha, berarti pria yang dimaksud adalah Bima. Tanpa Aksa sada

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Seperti Preman Saja

    Alina sangat terkejut mendengar ucapan Aksa. Kenapa suaminya itu sedikit-sedikit mau menyingkirkan orang? Dulu Bima, sekarang Marsha. Apa Aksa ini preman sampai berkata seperti itu dengan mudah?“Tidak usah, aku akan mengatasinya,” ucap Alina yang tak ingin Aksa terlibat dan terkena masalah karenanya.“Mengatasi apa? Mengatasi agar Marsha bisa semakin menganiayamu?” tanya Aksa tak habis pikir karena Alina sangat lemah, baginya.Alina memanyunkan bibir mendengar ucapan Aksa. “Kamu galak sekali?”Aksa menatap datar saat mendengar ucapan Alina.“Aku benar-benar tidak apa-apa. Lagi pula sudah biasa menghadapi Marsha yang begitu. Dulu di kampus lebih parah, dia nangis-nangis mohon bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Balasan Dari Aksa

    Keesokan paginya. Marsha masih tidur pulas karena dia semalam mabuk. Dia masih membalut tubuh, hingga beberapa saat kemudian terdengar suara bel berulang kali yang membuat Marsha terkejut dan kesal.“Siapa yang bertamu sepagi ini, sih?” Marsha kesal sampai mengacak-acak rambutnya sendiri.Marsha memandang ke pintu kamarnya. Dia masih mendengar suara bel, sehingga membuatnya turun dari kasur lantas berjalan menuju pintu depan.Saat melihat dari layar interkom, Marsha terkejut karena yang datang adalah pemilik apartemen itu. Dia bergegas membuka pintu.“Kenapa Anda pagi-pagi sudah datang kemari?” tanya Marsha dengan penampilan masih acak-acakan.“Aku ke sini hanya ingin mengatakan agar kamu pindah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Dituduh Macam-macam

    Alina di butik sedang melayani pembeli yang memilih pakaian. Dia menunggu dengan sabar, lalu beberapa saat kemudian melihat ada wanita berpenampilan mewah tetapi tampak berlebihan masuk butiknya.“Selamat datang,” sapa Alina menyambut wanita itu.Wanita itu memandang Alina, lalu tiba-tiba saja menampar pipi Alina dengan sangat keras.Alina sangat terkejut terkena tampar. Dia menyentuh pipi lalu menatap pada wanita yang baru saja datang itu.“Maaf, ada apa ini, ya?” tanya Alina tetap sopan meski dirinya ditampar.“Jangan bersikap sok baik, ya! Kamu juga jangan macam-macam! Berani-beraninya kamu jadi selingkuhan suamiku! Dasar wanita murahan!” amuk wanita itu begitu murka.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Izin Cuti

    Alina menemui Anya yang baru saja selesai mandi dibantu pelayan.“Biar aku saja yang membantunya ganti baju, kamu keluarlah,” kata Alina pada pelayan.Pelayan mengangguk lalu keluar dari kamar itu.Alina memulas senyum pada Anya. Dia mendekat lalu duduk di tepian ranjang dan membantu Anya memakai pakaian.“Apa tidurmu nyenyak?” tanya Alina.Semalam Anya dan Arlo tidur satu kamar atas permintaan Arlo, tetapi disediakan dua ranjang terpisah.Anya mengangguk seraya menatap pada Alina yang sedang memakaikan bajunya.“Kata Arlo, semalam kamu mimpi buruk sampai menangis. Apa benar?” tanya Alina memastikan apakah cerita putranya benar atau tidak.Anya terdiam. Dia menunduk tak menjawab pertanyaan Alina.Alina melihat ekspresi sedih di wajah Anya. Dia tidak bertanya lagi, tetapi memilih segera menyelesaikan membantu Anya memakai baju. Setelah itu dia juga menyisir rambut Anya.“Bagaimana kabar Mama?” tanya Anya.“Mama sudah baik. Hari ini kita ke sana untuk menjenguknya, ya.” Alina bicara ser

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Saingan Anak Sendiri

    Jia menatap Daniel yang sedang merapikan ranjang khusus penunggu. Dia merasa tak enak hati karena sudah merepotkan pria itu.“Kamu bisa tidur di tempat kakakmu. Aku tidak apa-apa tidur di sini sendiri, lagi pula ada perawat yang bisa aku panggil jika butuh sesuatu,” ujar Jia karena tak ingin terus menerus merepotkan Daniel.Daniel menoleh ke arah Jia, lalu dia duduk di tepian ranjang khusus penunggu seraya menatap pada Jia.“Aku sudah berjanji pada Anya untuk menjagamu, jadi aku akan tetap di sini,” ujar Daniel.Jia berbaring seraya menatap pada Daniel.“Kak Alina bilang kalau besok akan membawa Anya ke sini, jadi sekarang istirahatlah. Kamu harus terlihat baik-baik saja agar Anya tidak sedih,” ujar Daniel.Jia hanya mengangguk. Dia tidak memaksa jika memang Daniel tetap mau tinggal, meski sebenarnya Jia canggung berada di satu ruangan berdua dengan pria, terlebih dia dan Daniel tidak ada hubungan apa pun.“Selamat malam,” ucap Daniel lalu naik ke atas ranjang. Dia membaringkan tubuhn

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Permintaan Maaf Mertua

    Di rumah sakit. Daniel masih menemani Jia yang terbaring lemah. Dokter mengatakan jika tidak ada kerusakan fatal di organ dalam, sehingga Jia hanya butuh perawatan biasa sampai kondisinya benar-benar pulih.“Kamu membutuhkan sesuatu?” tanya Daniel.Jia menggeleng.Daniel sabar menemani Jia karena kondisi Jia yang masih lemas. Terdengar suara ketukan pintu kamar. Daniel menoleh dan melihat pintu kamar terbuka. Kedua orang tua Edwin ternyata datang untuk melihat kondisi Jia.Daniel segera berdiri lalu sedikit membungkuk ke arah mertua Jia, sedangkan Jia masih terbaring lemah dan hanya bisa menatap dua orang itu.“Saya keluar dulu,” ucap Daniel agar Jia dan kedua orang tua Edwin bisa bicara.Kedua orang tua Edwin mengangguk. Mereka tak menyangka jika Daniel sangat sopan, padahal sebelumnya mereka sudah menuduh jika Daniel selingkuhan Jia.“Bagaimana kondisimu?” tanya ibu Edwin setelah Daniel keluar dari ruangan itu.“Tidak baik,” jawab Jia lirih.Kedua orang tua itu saling pandang, lal

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Pakai Guna-guna?

    Bams menatap Naya yang hanya diam. Dia tersenyum getir, Bams yakin kalau Naya akan mundur setelah mendengar ceritanya. Inilah alasan kenapa Bams tidak pernah mau dekat dengan wanita, dia takut jika ditolak karena masa lalu dan asal usulnya yang buruk.“Sudah tahu aku hasil anak apa, hidup dan besar di mana, lalu bagaimana kejamnya aku, kan? Jika mau mundur, mundur saja.” Bams tersenyum getir lalu memalingkan muka dari Naya.Naya melihat tatapan kecewa dari mata Bams. Ya, meski dia syok, tetapi bukan berarti dia akan langsung menilai Bams buruk juga. Mungkin Naya hanya butuh memikirkan dengan matang, mempertimbangkan dengan pemikiran dingin, lalu melihat kebaikan Bams yang sekarang. Bukankah begitu?“Tidak apa, aku terima.” Bams mengusap kedua pahanya, lalu berdiri untuk kembali ke kamar. Lagi pula, untuk apa menunggu, dia sudah tahu jawabannya.Naya terkejut Bams mau pergi. Dia langsung menahan pergelangan tangan Bams.“Dih, kenapa main pergi saja?” tanya Naya seraya menatap pada Bams

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Masa Lalu Bams

    Sembilan tahun lalu. “Dasar jalang sialan. Kamu bilang mau memberiku perawan, ternyata mana?” Seorang pria berbadan besar menampar wanita paruh baya hingga tersungkur di lantai. “Ta-tapi dia bilang kalau belum pernah melakukannya.” Wanita itu mencoba menjelaskan, tetapi tamparan kembali dilayangkan secara bertubi-tubi. “Sialan! Kamu hanya mencoba menipuku! Kembalikan uangku!” perintah pria itu seraya menjambak rambut wanita paruh baya itu. Saat itu, Bams yang berumur dua puluhan tahun, melihat wanita tadi dianiaya. Dia melempar barang belanjaan yang dibawanya, lantas menghampiri untuk menolong wanita yang tak lain ibunya. “Berhenti memukuli ibuku!” teriak Bams seraya menghalau tangan pria tadi memukul sang ibu. Pria itu geram karena ada yang menahannya. Dia menghempaskan tubuh Bams hingga tersungkur di lantai. “Tidak usah ikut campur, kecuali kamu mau mengganti uangku. Atau, kamu mau jadi gigolo lalu uangnya untuk mengganti uang yang sudah wanita ini ambil!” Pria itu tersenyum

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Yakin atau Tidak

    Naya menuang segelas air putih, lalu menyodorkannya ke Bams.“Minum obatmu, lalu istirahat. Tidak usah memikirkan hal lainnya, lagi pula penjahatnya sudah ditangkap,” ucap Naya masih menyodorkan segelas air putih dan obat yang harus diminum Bams.Bams tak segera mengambil gelas dan obat itu. Dia malah terus memandangi wajah Naya seraya tersenyum kecil.“Apa? Kenapa menatapku seperti itu? Ini obatnya. Naya mendekatkan gelas dan obat itu agar Bams segera menerimanya.“Nay, kamu serius menyukaiku?” tanya Bams masih seperti mimpi.Naya menghela napas Bams kembali membahas itu.“Tidak, aku berkata seperti itu agar kamu cepat sembuh saja,” elak Naya.Ekspresi wajah Bams berubah. Dia mengambil obat dan segelas air putih dari tangan Naya, lantas meminum obat itu dalam sekali tenggak.Naya menahan senyum melihat Bams kesal. Pria matang ini sangat lucu ketika sedang kesal.“Aku menyukaimu, tapi jika kamu juga benar-benar menyukaiku,” ucap Naya setelah Bams selesai minum.Bams diam menatap pada

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Menerima Hukuman

    Daniel baru saja mengakhiri panggilan saat melihat Jia menggerakkan kelopak mata.“Kamu bisa mendengarku?” tanya Daniel sedikit membungkuk seraya memperhatikan kelopak mata Jia yang hendak terbuka.Daniel memperhatikan Jia yang mengangguk-angguk. Dia lega karena Jia merespon ucapannya.Daniel sabar menunggu sampai Jia benar-benar sadar karena tahu jika pengaruh obat bius pasti tidak cepat hilang.Setelah cukup lama menunggu, akhirnya Jia membuka mata dengan sempurna. Daniel masih duduk sambil terus memperhatikan Jia.“Mau kupanggilkan dokter?” tanya Daniel.Daniel melihat Jia menggeleng pelan.“Di mana Anya dan Papa?” tanya Jia dengan suara lemah. Perlahan dia menoleh pada Daniel.“Mereka aman. Sekarang berada di apartemen pamanku,” jawab Daniel agar Jia lega.Jia bernapas lega.Daniel menatap Jia, dalam kondisi seperti ini pun Jia masih memikirkan orang lain.“Bagaimana dengan Edwin?” tanya Jia. Dia cemas dan takut jika Edwin masih berkeliaran lalu membahayakan ayah dan putrinya.“Ka

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Suka atau Suka?

    Daniel dan yang lain mengikuti Jia yang dipindah ke ruang inap. Demi mengamankan Jia, Aksa meminta bantuan dari perusahaan pengawalan untuk menjaga kamar Jia.“Paman bilang kalau Pak Alex dan Anya untuk sementara dibawa ke apartemennya,” kata Daniel setelah membaca pesan dari Restu.“Anya pasti sangat syok melihat semua kejadian ini,” ujar Alina.“Untungnya dia bisa kabur saat mau ditangkap, jadi aku juga tahu kalau Jia diculik suami bajingannya itu.” Daniel begitu emosi saat ingat Edwin yang berusaha mencekik Jia padahal kondisinya begitu lemas.“Kami akan melihat kondisi Anya, kamu tidak apa-apa ditinggal sendiri, kan?” tanya Alina.“Di luar sudah ada pengawalan, jadi kamu tidak perlau khawatir,” imbuh Aksa.Daniel mengangguk-angguk. Dia lalu menatap Jia yang tidak sadarkan diri karena pengaruh obat bius.Alina dan Aksa saling pandang. Mereka merasa ada sesuatu dari sikap Daniel.Di luar. Bams menolak untuk rawat inap, sehingga hanya mendapat obat jalan dan diminta kontrol satu mingg

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Saran Atasan Dingin

    Daniel ada di rumah sakit menunggu Jia mendapat perawatan dari dokter. Dia mondar-mandir di depan ruang perawatan, tidak berani masuk karena takut mengganggu pengobatan. “Dani.” Daniel menoleh saat ada yang memanggil. Dia melihat sang kakak dan kakak iparnya datang. “Kak.” Alina terlihat begitu cemas. Dia langsung mengecek tubuh sang adik. “Kamu baik-baik saja, kan?” tanya Alina. “Aku baik-baik saja, Kak.” Daniel malah tersenyum melihat Alina mencemaskan dirinya. “Aku sedang mencemaskanmu, kenapa kamu malah senyum-senyum?” Alina gemas sampai memukul lengan adiknya itu. Daniel hanya tersenyum seraya mengusap lengan yang terkena timpuk. “Bagaimana kondisi Jia?” tanya Aksa. Daniel langsung mode serius ketika mendengar pertanyaan Aksa. “Dokter masih memeriksanya. Sepertinya cukup parah mengingat mobil yang membawanya terbalik di jalanan,” jawab Daniel. Alina sangat syok. Dia sampai menutup mulut. Aksa mengangguk, mereka akhirnya menunggu sampai dokter keluar dari ruang pemerik

DMCA.com Protection Status