Share

Semua Gila

last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-02 06:00:42

“Apa?”

Alina sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan Bima. Bagaimana bisa Bima bicara seperti itu? Dari mana Bima tahu?

“Itu benar?” tanya Bima lagi memastikan.

Alina menarik napas panjang lalu mengembuskannya pelan.

“Sudah cukup, lebih baik kamu berhenti sampai di sini. Tidak usah dan jangan lagi mengurusi urusanku karena kamu tidak berhak atas itu!” Alina bicara dengan nada penegasan.

Alina tidak habis pikir, kenapa Bima sangat suka mencampuri urusannya? Siapa dia sampai sibuk menginterogasi hidupnya?

“Aku hanya peduli padamu,” ucap Bima.

“Peduli? Aku tidak butuh itu,”

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (9)
goodnovel comment avatar
SITI SARAH BINTI MD SIRAJ KPM-Guru
gila apa ko marsha
goodnovel comment avatar
Voni Oktavia93
Alina knp gk ditampar balik si itu Marsha biar kapok
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Dasar Kunti si maraha Siapa yg dari jauh.melihat Alina di tampar ???
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sangat Pasrah

    Aksa baru saja menutup berkas yang ada di meja. Dia menengok pada arloji yang melingkar di pergelangan tangan. Sudah jam pulang, Aksa tidak pernah lagi melewatkan jam pulang setelah dirinya menikah.Saat akan berdiri untuk mengganti pakaiannya. Ponsel Aksa berdering dan nama Bams terpampang di layar.“Ada apa?” tanya Aksa begitu menjawab panggilan itu.“Saya melihat istri Anda diganggu seorang pria lalu tiba-tiba wanita yang sebelumnya mengganggunya datang dan menamparnya.”Bola mata Aksa langsung membulat mendengar ucapan Bams. Lagi? Bagaimana bisa Alina terus dianiaya? Dan, siapa pria yang dimaksud?Jika wanita yang menampar adalah Marsha, berarti pria yang dimaksud adalah Bima. Tanpa Aksa sada

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Seperti Preman Saja

    Alina sangat terkejut mendengar ucapan Aksa. Kenapa suaminya itu sedikit-sedikit mau menyingkirkan orang? Dulu Bima, sekarang Marsha. Apa Aksa ini preman sampai berkata seperti itu dengan mudah?“Tidak usah, aku akan mengatasinya,” ucap Alina yang tak ingin Aksa terlibat dan terkena masalah karenanya.“Mengatasi apa? Mengatasi agar Marsha bisa semakin menganiayamu?” tanya Aksa tak habis pikir karena Alina sangat lemah, baginya.Alina memanyunkan bibir mendengar ucapan Aksa. “Kamu galak sekali?”Aksa menatap datar saat mendengar ucapan Alina.“Aku benar-benar tidak apa-apa. Lagi pula sudah biasa menghadapi Marsha yang begitu. Dulu di kampus lebih parah, dia nangis-nangis mohon bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Balasan Dari Aksa

    Keesokan paginya. Marsha masih tidur pulas karena dia semalam mabuk. Dia masih membalut tubuh, hingga beberapa saat kemudian terdengar suara bel berulang kali yang membuat Marsha terkejut dan kesal.“Siapa yang bertamu sepagi ini, sih?” Marsha kesal sampai mengacak-acak rambutnya sendiri.Marsha memandang ke pintu kamarnya. Dia masih mendengar suara bel, sehingga membuatnya turun dari kasur lantas berjalan menuju pintu depan.Saat melihat dari layar interkom, Marsha terkejut karena yang datang adalah pemilik apartemen itu. Dia bergegas membuka pintu.“Kenapa Anda pagi-pagi sudah datang kemari?” tanya Marsha dengan penampilan masih acak-acakan.“Aku ke sini hanya ingin mengatakan agar kamu pindah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Dituduh Macam-macam

    Alina di butik sedang melayani pembeli yang memilih pakaian. Dia menunggu dengan sabar, lalu beberapa saat kemudian melihat ada wanita berpenampilan mewah tetapi tampak berlebihan masuk butiknya.“Selamat datang,” sapa Alina menyambut wanita itu.Wanita itu memandang Alina, lalu tiba-tiba saja menampar pipi Alina dengan sangat keras.Alina sangat terkejut terkena tampar. Dia menyentuh pipi lalu menatap pada wanita yang baru saja datang itu.“Maaf, ada apa ini, ya?” tanya Alina tetap sopan meski dirinya ditampar.“Jangan bersikap sok baik, ya! Kamu juga jangan macam-macam! Berani-beraninya kamu jadi selingkuhan suamiku! Dasar wanita murahan!” amuk wanita itu begitu murka.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Percaya

    Aksa masih diam di depan pintu kamar. Dia memilih tak masuk karena ingin memberikan ruang untuk Alina agar bisa menangis sepuasnya.Aksa memilih kembali keluar dan menghubungi Bams.“Apa yang tadi terjadi?” tanya Aksa karena baru kali ini Alina menangis.Sebelumnya Alina tidak menangis atau sedih saat dianiaya Marsha, tetapi kenapa sekarang sampai menangis seperti ini?Bams menceritakan semuanya. Dia juga sudah mengecek rekaman Cctv di dalam butik, sehingga bisa menjelaskan apa yang terjadi pada Alina.Aksa diam dengan tatapan dingin.“Selidiki siapa wanita itu lalu laporkan ke polisi karena sudah melakukan penganiayaan!” perintah Aksa.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ketahuan

    Aksa mengemudikan mobil memasuki halaman rumah mewah keluarganya. Dia mendapat panggilan dari Sasmita yang memintanya datang ke rumah, membuat Aksa meninggalkan Alina dan pulang ke rumah keluarganya itu.Saat baru saja masuk rumah. Aksa sudah disambut wajah masam dari sang mama.“Apa maksudnya ini, hah?” tanya Sasmita sambil menunjukkan sebuah video yang ada di ponselnya.Aksa tidak tahu kenapa Sasmita terlihat marah. Dia mengambil ponsel sang mama, lalu melihat video yang dimaksut.Aksa terlihat tenang saat menonton video di salah satu akun sosial media, tetapi dalam hatinya mengumpat karena ada yang berani menyebar video saat Alina dicaci-maki dan dianiaya oleh wanita.“Bagaimana bisa istrimu itu selingkuh? Apa dia tidak tahan punya suami miskin, karena itu dia selingkuh sampai ketahuan dan dilabrak sama istri sah? Ini sangat memalukan!” amuk Sasmita tidak terima.“Mama tidak habis pikir, bagaimana bisa kamu punya istri seperti itu? Dan bagaimana bisa kamu menerima istri yang tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Dimaafkan

    Aksa menyadari kalau kali ini dia tidak akan bisa mengelak dari pertanyaan Nenek Agni apalagi bukti sudah terpampang di depan mata.Aksa memandang pada Nenek Agni yang sudah menanti jawaban darinya.“Ya,” jawab Aksa singkat.Nenek Agni terkejut dan langsung kesal.“Bagaimana bisa kamu melakukan ini? Apa susahnya menerima Alina? Alina kurang apa? Meski tidak setara dengan kita, tapi Alina itu baik.” Nenek Agni bicara sambil menahan nada bicaranya agar tidak meledak dan didengar Alina.Nenek Agni benar-benar geram karena merasa jika Aksa hanya mempermainkan kepercayaannya dan Alina.“Jika kamu mencari yang sempurna, kamu tidak akan pernah mendapatkan itu karena tidak ada orang yang sempurna. Apa baik saja tidak cukup? Bukankah yang terpenting kebaikan hatinya? Kalau mencari yang kaya juga banyak dan gampang tapi kita sudah punya harta, lalu kamu mencari apa dari Alina sampai belum bisa menerimanya?” Nenek Agni benar-benar kecewa sampai membuang muka.Kini Nenek Agni tahu alasan Aksa tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sama-sama Bingung

    “Nenek bisa tidur denganku di kamar, biar Aksa tidur di depan televisi,” ucap Alina sambil tersenyum canggung karena panik. “Lebih baik seperti itu,” balas Aksa membenarkan ucapan Alina, “Nenek bisa masuk angin kalau tidur di luar,” imbuh Aksa agar Nenek Agni tidak kekeh ingin tidur di luar. Nenek Agni langsung menatap tajam pada Aksa. Baru saja tadi membahas soal alasan Aksa tidak mau tidur bersama Alina, lalu sekarang beraninya membantah. Tatapan Nenek Agni pada Aksa seperti meluncurkan kalimat ‘kamu mau membantah nenek lagi?’. Alina sudah sangat cemas. Dia melirik Aksa yang sedang menatap pada Nenek Agni. “Tidak apa-apa nenek tidur di luar. Nenek hanya tidak mau mengganggu kalian saja. Nenek di sini hanya ingin sekali-kali menginap. Pokoknya kamu jangan cemas,” ucap Nenek Agni langsung bersikap manis pada Alina. Alina bingung lalu menatap pada Aksa. Aksa tidak bisa membantah ucapan Nenek Agni, lalu akhirnya mereka menerima saja. Alina dan Aksa tidak ada akhirnya pasrah. Mer

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Melahirkan?

    Dua bulan berlalu dengan cepat. Usia kandungan Alina sudah masuk sembilan bulan, dia baru saja jalan-jalan pagi bersama Nenek Agni yang memang beberapa hari ini menginap di rumah. “Kapan perkiraan lahirnya?” tanya Nenek Agni saat berjalan bersama Alina menuju rumah. “Harusnya minggu ini, Nek.” Alina berjalan pelan, satu tangannya mengusap perut. “Doakan lahirannya lancar,” ucap Alina kemudian. “Tentu saja, nenek pasti akan selalu mendoakan yang terbaik buatmu dan cicit nenek.” Nenek Agni mengusap lembut perut Alina. Mereka sudah sampai di teras. Alina duduk bersama Nenek Agni untuk beristirahat setelah jalan-jalan pagi. “Lho, kamu tidak ke kantor?” tanya Nenek Agni ketika melihat Aksa keluar dari rumah hanya memakai kaus polos dan celana panjang. “Tidak, aku ambil cuti. Tapi tetap kerja dari rumah,” jawab Aksa lalu duduk di samping Alina. Nenek Agni menatap pada Aksa yang sedang mengusap perut Alina. Dia sangat lega karena akhirnya Aksa bisa merasakan kebahagiaan bersama Alina.

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Susah Tidur

    Jia dan Daniel saling pandang, sampai akhirnya Jia tersenyum lalu mengambil cangkir kopi untuk Daniel dan memberikan pada pria itu.“Minumlah,” ucap Jia.Daniel mengangguk. Dia menyesap kopi buatan Jia.Jia menatap pada Daniel yang sedang minum, hingga terbesit pertanyaan yang membuatnya penasaran.“Dan, kita sudah menjadi suami-istri, apa aku boleh bertanya sesuatu?” tanya Jia.Daniel baru saja selesai minum. Dia menatap pada Jia, lalu meletakkan cangkir di meja.“Tanya saja,” jawab Daniel.“Jangan tersinggung, ya. Aku hanya mau tanya tanpa bermaksud apa-apa,” ujar Jia.Daniel mengangguk-angguk.“Apa penyebab kamu mandul?” tanya Jia dengan sangat hati-hati.Daniel terkejut mendengar pertanyaan Jia, tetapi dia sudah berjanji untuk menjawab.“Itu karena sperma yang dihasilkan tidak bagus, bahkan terlalu sedikit,” jawab Daniel dengan senyum getir di wajah.Jia melihat Daniel yang malu, mungkin karena jawaban itu sangat pribadi untuk Daniel. Namun, mereka sudah suami istri, sudah sewajar

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Genk Huru-hara

    Acara pernikahan Jia dan Daniel diadakan sederhana bersama keluarga. “Mama, dedeknya kok belum bisa main baleng? Kan sudah besal ini?” tanya Arlo seraya menunjuk pada anak Kaira.Alina dan Kaira menoleh bersamaan mendengar suara aduan Arlo. Mereka memandang pada anak Kaira yang ada di stroller.“Dek Disya belum bisa kalau lari-lari, terus sekarang Dek Disya ngantuk. Tuh lagi minum susu,” ujar Kaira menjelaskan karena putrinya anteng seraya minum susu dari dot.“Ah, nggak asyik. Padahal Alo mau main sama dedek. Nanti kalau dedeknya Alo kelual, pokoknya halus main, nggak boleh bobok.” Setelah mengatakan itu, Arlo berlari menyusul Anya yang sedang bermain ayunan.Alina dan Kaira sampai terkejut bersamaan, dua wanita itu sampai menggeleng pelan dengan tingkah Arlo.“Lama-lama sifat anak itu seperti ayahnya. Kalau menginginkan sesuatu, harus didapat. Keras kepala dan susah sekali diaturnya,” ucap Kaira.“Nunggu punya pawang,” balas Alina.“Dih, sekecil itu. Kayaknya kamu harus ekstra saba

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Pernikahan Daniel

    Saat malam hari. Arlo berada di kamar bersama Alina dan Aksa. Alina memang selalu berusaha menemani Arlo sebelum tidur, agar putranya tidak merasa kesepian atau terabaikan.“Ini dedeknya?” tanya Arlo saat melihat foto USG yang Alina berikan.“Iya,” jawab Alina.“Kok kecil sekali?” tanya Arlo seraya mengamati foto USG itu.Aksa dan Alina menahan senyum.“Iya, kan masih di dalam perut. Kalau nanti sudah keluar, dedeknya bisa besar kayak Arlo,” jawab Alina menjelaskan.Arlo mengangguk-angguk. Lalu tangan mungilnya menyentuh perut Alina.“Dedek cepat keluar, ya. Biar bisa main sama Alo.” Setelah mengatakan itu, Arlo mencium perut Alina.Alina dan Aksa saling pandang dengan seulas senyum di wajah. Mereka bersyukur karena Arlo menerima kehamilan itu dan tidak iri sama sekali.“Sekarang tidur, ya.” Alina menarik selimut. Dia dan Aksa mau berbaring di samping Arlo.“Alo mau bobok sendili,” ucap Arlo.Alina terkejut, tetapi menjelaskan, “Iya, nanti bobok sendiri. Sekarang biarkan mama dan Papa

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kalau Tega

    Aksa mengantar Alina ke rumah sakit. Dia memang meluangkan waktu menemani Alina memeriksakan kandungan karena tak mau melewatkan momen melihat tumbuh kembang calon bayi mereka.“Janinnya tumbuh sangat baik. Berat dan ukurannya sangat pas dengan usianya, jenis kelaminnya--” Dokter ingin menyebutkan jenis kelamin janin Alina, tetapi langsung dicegah.“Jangan sebutkan, Dok. Biar menjadi kejutan,” potong Alina.“Padahal aku mau tahu, Al.” Aksa sudah semangat menunggu, tetapi Alina malah menolak.“Tidak usah, pokoknya biar kejutan,” kekeh Alina.Aksa melirik pada dokter yang tersenyum.“Baiklah, saya tidak akan menyebutkan jenis kelaminnya,” ujar dokter itu.Aksa menatap kecewa pada Alina, padahal dia sudah sangat antusias.Alina hanya menahan senyum melihat suaminya kecewa.“Ingat ya, Bu Alina. Makan apa pun yang Anda mau, tidak usah memantang apa pun, selama yang dimakan bagus untuk pertumbuhan janin. Mungkin makanan kemasan, beralkohol, dan fast food saja yang saya larang,” ujar dokter p

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Menyayangi Semua

    Aksa mengusap perut Alina yang lumayan besar. Seperti sudah menjadi rutinitasnya setiap malam harus menyentuh perut sang istri sebelum dia beristirahat.“Jam berapa ini? Kamu baru mau tidur?” Alina terbangun karena sentuhan Aksa.Alina sudah tidur lebih dulu karena Aksa berkata ingin menyelesaikan pekerjaan.“Tidurlah lagi, maaf kalau mengganggumu,” ucap Aksa lalu membetulkan selimut untuk menutupi tubuh Alina.Alina merangsek ke pelukan saat Aksa sudah berbaring. Dia memeluk suaminya meski sekarang terhalang perut yang agak besar.“Jangan terlalu capek bekerja, Aksa. Aku tidak mau punya suami dengan tampang tua, mata cekung karena kebanyakan begadang, padahal anak-anaknya masih kecil,” seloroh Alina seraya memejamkan mata.Aksa menahan tawa. Ada saja ucapan istrinya ini yang mampu membuat semua rasa lelah dan beban pikirannya hilang.“Tenang saja, aku akan perawatan melebihimu kalau sampai terlihat tua,” balas Aksa seraya memeluk Alina, tak lupa kecupan hangat juga didaratkan di keni

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Manja dan Dimanja

    Beberapa minggu waktu berjalan dengan cepat. Alina berada di studionya sedang mempersiapkan untuk fitting gaun Jia. Alina sudah memiliki studionya sendiri di tengah kota, dia juga mempekerjakan beberapa karyawan studio juga penjahit untuk membantunya.“Mama.” Arlo datang dan langsung berlari menghampiri Alina.Arlo baru saja pulang sekolah dijemput Jia sekalian.“Daniel belum datang?” tanya Jia.“Belum, dia bilang ada rapat dadakan, jadi mungkin akan terlambat datang,” jawab Alina.Jia mengangguk-angguk paham.“Mau mulai sekarang?” tanya Alina.Jia mengangguk. Dia ikut Alina masuk ke ruang fitting gaun, sedangkan anak-anak bermain di playground yang memang disiapkan di salah satu ruangan di studio itu.“Perutmu sudah kelihatan besar,” kata Jia.Alina melirik ke perutnya, lalu membalas, “Iya, sudah dua puluh minggu juga, kan.”Alina memberikan gaun yang dirancangnya tetapi belum selesai sempurna karena masih butuh pendapat Jia.Jia mengganti bajunya, lalu setelahnya dia berdiri di dep

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Waktu Mengubah Segalanya

    Siang itu Mirza dan Sasmita datang ke kamar inap Nenek Agni setelah menemui dokter. Mereka berkumpul untuk membahas soal kondisi Nenek Agni.“Kami sudah berkonsultasi dengan dokter fisioterapi untuk pemulihan kondisi Mama agar lekas sembuh mengingat ada pergeseran tulang di punggung,” ujar Mirza.“Mama harus sembuh dan sehat seperti sedia kala,” timpal Sasmita.Nenek Agni menatap bergantian pada Aksa dan yang lain, lalu membalas, “Tentu saja aku harus sembuh. Aku masih mau melihat cicit keduaku.”Mirza dan Sasmita terkesiap, mereka secara spontan langsung menatap pada Alina.Alina tersenyum kecil, lalu berkata, “Aku sedang hamil, Ma, Pa.”Sasmita langsung menghampiri Alina, bahkan memeluk wanita itu dengan penuh rasa bahagia.“Selamat, ya. Mama sangat senang mendengarnya,” ucap Sasmita seraya mengusap punggung Alina.“Terima kasih, Ma. Doakan aku sehat sampai melahirkan,” balas Alina.“Tentu, tentu saja.” Sasmita melepas pelukan, senyum kabahagiaan tak bisa disembunyikan dari wajahnya

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Saling Menyayangi

    Aksa masih terjaga setelah meminta Alina untuk istirahat lebih dulu. Dia tidak bisa tenang sampai melihat Nenek Agni bangun. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya Aksa melihat Nenek Agni mulai membuka mata.“Nek.” Aksa berdiri dari duduknya, lalu menunggu Nenek Agni membuka mata dengan sempurna.“Kamu di sini,” ucap Nenek Agni dengan suara lemah.Aksa menggenggam tangan Nenek Agni agar merasakan keberadaannya karena kelopak mata wanita tua itu belum terbuka sempurna.“Iya, aku di sini.”Nenek Agni mengembuskan napas panjang. Dia mencoba menatap pada Aksa, sampai akhirnya melihat wajah sang cucu.“Bagaimana bisa Nenek jatuh?” tanya Aksa mencoba mengajak bicara agar sang nenek bisa sadar sepenuhnya.Aksa melihat Nenek Agni meringis kesakitan saat akan bergerak, membuat Aksa mencegah agar Nenek Agni tidak menggerakkan tubuh lebih dulu.“Mau kupanggilkan dokter?” tanya Aksa.Nenek Agni menggeleng. Wanita tua itu akhirnya hanya terlentang karena punggungnya sakit.“Nenekmu ini sudah sanga

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status