Share

Mulai Posesif

last update Last Updated: 2024-10-19 14:52:28
“Silakan, Non.”

Kaira memberengut. Dia dipaksa ikut oleh dua orang suruhan papanya karena tidak mau pulang. Dia diculik dari perusahaan, lalu dibawa ke rumah.

Kaira keluar dari mobil dengan rasa malas. Dua orang suruhan ayahnya langsung berjaga, takut jika Kaira kabur lagi.

“Menyebalkan!” gerutu Kaira.

Kaira akhirnya masuk rumah. Dia melihat papanya duduk di ruang keluarga sambil menikmati kopi.

“Apa Papa harus menyuruh dua orang itu untuk menculikku?” tanya Kaira sebal. Dia duduk di dekat sang papa sambil melipat kedua tangan di dada.

“Bukan salah papa melakukan itu. Kamu sendiri yang terus kabur,” balas Dimas–ayah Kaira.

Kaira memasang wajah kesal.

“Besok, ikut papa ke pesta rekan bisnis papa!” perintah Dimas.

“Malas,” balas Kaira.

“Kaira!” Dimas bicara dengan nada tinggi.

“Aku tuh benar-benar lagi malas ke pesta, Pa? Papa jangan maksa terus,” ujar Kaira melawan perintah papanya.

Dimas mendengkus kasar.

“Kamu ini juga kenapa, hah? Mendadak pindah rumah dan tinggal di apa
Aililea (din din)

Jangan lupa tinggalkan komentarnya ya, yang mau kasih ulasan dan bintang lima juga boleh banget, kalau ada kekurangan dari buku ini, mohon jangan kasih bintang di bawah 5, bisa diskusikan ke aku , kekurangannya apa ya, silakan kunjungi aku di IGHEE, ketik napenku saja, nanti keluar, terima kasih

| 40
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (12)
goodnovel comment avatar
Julien Maniku
semakin penasaran ceritanya
goodnovel comment avatar
Suparmi Ami
komen terus ceritax muter"
goodnovel comment avatar
Juliana Wogo
nah siapa lagi ygdatang tu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ajang Perjodohan

    Aksa menuruni anak tangga di rumahnya setelah berganti pakaian. Ilham sudah menunggunya di bawah, bahkan beberapa pelayan bersiap di sana untuk berjaga kalau Aksa membutuhkan sesuatu. “Anda sudah siap?” tanya Ilham memastikan. Aksa hanya mengangguk, lalu berjalan melewati para pelayannya. Dia keluar dari rumah menuju mobil yang sudah menunggu di depan, disusul Ilham di belakangnya. Mobil mewah Aksa melaju di jalanan kota menuju tempat pesta yang diadakan di hotel bintang lima. Sesampainya di sana, sudah terlihat banyak mobil-mobil mewah milik para pengusaha besar berdatangan. “Ingat, Pak. Anda jangan minum alkohol, jika diminta bersulang ganti saja dengan jus,” kata Ilham memperingatkan. “Itu tugasmu untuk memastikan aku tidak minum,” balas Aksa. Ilham terhenyak, dia lagi yang kena. Padahal sangat sulit mencegah para rekan bisnis agar tidak mengajak Aksa bersulang. Ucapan Ilham pasti tidak akan dianggap, apalagi dia hanya pegawai biasa. Mereka turun dari mobil. Aksa berjalan ber

    Last Updated : 2024-10-20
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kenapa Mabuk?

    Alina menghela napas kasar menatap siapa yang ada di apartemennya saat ini. Dia benar-benar tidak habis pikir, kenapa punya teman sebandel ini.“Papamu pasti akan marah besar karena kamu kabur,” ucap Alina sambil menatap pada Kaira yang sedang makan camilan.Kaira menatap pada Alina.“Aku sebenarnya lelah. Apalagi pesta ini mau dijadikan Papa sebagai ajang perjodohan, makanya aku kabur ke sini,” balas Kaira.“Kenapa kamu tidak jujur saja kalau sudah punya pilihan?” tanya Alina. Dia hanya merasa kalau Kaira akan merasa lebih baik jika mau jujur.“Ilham tidak kasih kepastian,” jawab Kaira.Alina terkejut.“Memangnya kamu sudah mengungkap perasaan?” tanya Alina penasaran.“Belum sih, tapi aku tanya apa Ilham sudah punya pacar, dia tidak jawab. Lalu setelah bertemu dengannya lagi, sikapnya biasa saja, seperti pertanyaanku sebelumnya tidak mengganggunya,” jawab Kaira menjelaskan, “lagi pula, aku tidak yakin Papa akan setuju, apalagi Ilham tidak punya jabatan dan hanya seorang karyawan bias

    Last Updated : 2024-10-20
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Istri Marah

    Keesokan harinya. Aksa mulai membuka mata dan merasa kepalanya sangat pusing. Dia menekan kepalanya begitu kuat, lalu tiba-tiba terkejut dan langsung duduk. Aksa panik karena sudah ada di apartemen, dia menyentuh pakaiannya masih utuh, hanya jas dan sepatu yang terlepas.Aksa mengumpat, harusnya dia mengganti pakaian sebelum pulang, kenapa sudah di apartemen masih dengan pakaian pesta? Apa Alina akan curiga?Aksa mendadak panik. Dia menoleh ke dapur dan melihat Alina yang sedang menyiapkan sarapan seperti biasa. Aksa mencoba tenang, dia harus memikirkan alasan tepat jika Alina bertanya soal pakaiannya.Aksa berjalan ke dapur untuk mengambil minum sekalian melihat respon Alina. Dia melihat Alina sudah menyadari kedatangannya, tetapi istrinya itu bahkan tidak menyapa atau bertanya.“Semalam siapa yang mengantarku?” tanya Aksa berbasa-basi apalagi Alina seperti menghindari tatapan matanya.“Ilham,” jawab Alina singkat tanpa memandang pada Aksa.Aksa merasa aneh. Apa Alina marah?“Aku sud

    Last Updated : 2024-10-20
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Jangan Memaksa

    Saat sore hari. Aksa baru saja pulang dan kini masih ada di basement apartemen. Dia berpikir sejenak, jika Alina masih bersikap seperti tadi, maka dia harus segera meluruskan masalah yang terjadi.Aksa akhirnya turun dari mobil. Dia masuk lift dan menuju ke lantai delapan tempat unitnya berasa. Saat sampai di apartemen, Aksa melihat Alina sibuk di dapur. Alina benar-benar bersikap aneh dan tak acuh seperti pagi tadi.Alina bahkan tidak menyapa atau tersenyum seperti biasa, hal ini benar-benar membuat Aksa keheranan.Mungkin Alina masih kesal? Lebih baik Aksa membersihkan diri dulu, lalu baru kemudian kembali bertanya pada Alina.Setelah mandi. Aksa mencoba mengajak bicara Alina lagi. “Bisa kita bicara.” Aksa bicara dengan nada tegas.Alina menoleh pelan ke arah Aksa.Aksa mengajak Alina duduk di meja makan, tetapi Alina tidak mau menatap pada Aksa sama sekali.“Aku minta maaf kalau semalam mabuk, sepertinya aku dikerjai orang,” ujar Aksa berpikir jika kesalahannya hanya mabuk.Alina

    Last Updated : 2024-10-20
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mulai Dari Awal

    Semalam. Alina terkejut saat Aksa menyentuh pipinya. Apalagi pria itu menatapnya begitu dalam dan tak teralihkan. Jantung Alina berdegup cepat, tetapi dia berusaha untuk tenang.“Biar aku lepas dasinya, lalu kembalilah tidur,” ucap Alina dengan suara lembut.Namun, siapa sangka Aksa tiba-tiba menekan tengkuk Alina hingga mendekat ke wajahnya lalu dia menyentuhkan bibir mereka.Bola mata Alina membulat lebar, kenapa Aksa tiba-tiba menciumnya. Tak cukup dengan itu, Aksa menarik tubuh Alina hingga jatuh di ranjang sempit itu, lalu terus melumat bibir Alina berulang kali. Keduanya dalam posisi berbaring saling berhadapan.Alina mencoba memberontak, dia mendorong tubuh Aksa tetapi gagal. Dia sangat panik, Alina tiba-tiba saja ketakutan. Saat pagutan bibir mereka sedikit melonggar, Alina buru-buru mendorong dada Aksa, hingga pria itu jatuh ke samping. Alina bangun dengan cepat, dia benar-benar panik lalu lari ke kamar.**“Memaksa apa?” Aksa kembali bertanya karena Alina masih diam.Alina b

    Last Updated : 2024-10-21
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sejak Kapan?

    Alina diam dengan wajah merona. Sesekali dia melirik Aksa yang duduk di sampingnya, Alina merasa sangat canggung dan salah tingkah, apalagi sekarang tangannya sedang digenggam erat oleh suaminya itu.Ini aneh! Apa benar pria yang di sampingnya ini sang suami? Kenapa sangat berbeda dengan Aksa yang dulu. Apa jangan-jangan pantai bisa mengubah kepribadian orang? Nyatanya, Aksa bersikap berbeda setelah pulang dari pantai.Entahlah, kenapa Alina merasa bingung karena apa yang baru saja terjadi semua berlangsung sangat cepat.Alina menoleh pada Aksa. Dia melihat ekspresi datar tidak bisa didefinisikan dari wajah pria itu. Ternyata tetap saja mukanya seperti itu, padahal genggaman tangannya sangat lembut.“Apa kamu yakin mau menerimaku? Aku wanita sederhana yang sama sekali tidak modis?” tanya Alina. Ya, meski dia seorang desainer, tetapi tak serta-merta membuat Alina berpenampilan berlebihan.“Ya,” jawab Aksa singkat.“Ya, apa? Jawabnya pelit sekali?” tanya Alina kesal.Aksa menoleh pada A

    Last Updated : 2024-10-21
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Seranjang

    “Kamu keberatan?” tanya Aksa ketika melihat ekspresi wajah Alina panik.“Ti-tidak,” jawab Alina tergagap.Aksa tak membalas ucapan Alina. Dia pergi ke kamar karena ingin mengganti pakaian.Alina langsung memegangi dada. Apa benar dia harus seranjang dengan Aksa? Ini benar-benar aneh? Alina menangkup kedua pipi, mencoba menyadarkan dirinya jika ini mimpi, tetapi ini nyata dan Alina harus menghadapinya.“Hanya tidur, ingat sebelumnya juga pernah satu ranjang.” Alina berpikir positif.Alina dan Aksa sudah berada di ranjang yang sama. Namun, Alina belum bisa memejamkan mata, dia masih memandang langit-langit kamar sambil memainkan telunjuknya.Alina kembali merasa canggung. Dulu mereka seranjang tetapi belum memiliki perasaan apa-apa, sedangkan sekarang mereka sudah saling menerima status sebagai suami-istri yang entah kenapa membuat Alina sangat gugup atau sebenarnya dia takut?“Kenapa kamu belum tidur?” tanya Aksa.Alina terkejut. Dia menjawab, “Entah.”Aksa menoleh pada Alina dan melih

    Last Updated : 2024-10-21
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Meminta Bantuan

    Ilham baru saja sampai di lantai ruangan Aksa berada. Dia menunggu atasannya itu datang, lalu beberapa saat kemudian Aksa keluar dari lift dan kini berjalan ke arahnya. Ilham merasa ada yang berbeda. Apa di wajah atasannya itu sebuah senyum? Kenapa aura Aksa terlihat berbeda? Ini aneh. “Pagi, Pak,” sapa Ilham saat Aksa sudah sampai di hadapannya. “Pagi.” Ilham tertegun. Apa itu? Aksa membalas sapaannya? Ilham melongo, ini luar biasa, dia sampai menatap tak percaya pada Aksa yang sedang berjalan masuk ruang kerja. Ilham penasaran lalu segera menyusul Aksa. “Apa ada kabar baik, Pak? Sepertinya perasaan Anda hari ini sedang sangat baik?” tanya Ilham nekat karena sangat penasaran. Aksa memasang wajah datar ketika menatap pada Ilham. Ilham menelan ludah melihat ekspresi wajah Aksa berubah. Dia berusaha tersenyum meski sedikit dipaksakan. “Bagaimana kalau aku seharian ini membuat masalah agar kamu lelah?” “Jangan!” Ilham panik. “Saya hanya bertanya dan memuji, Pak. Ya, ikut

    Last Updated : 2024-10-21

Latest chapter

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Daniel : Memberi Hadiah

    “Apa itu penting?”Pertanyaan Daniel membungkam Karin. Dia mengulum bibir dan menggeleng.Daniel sendiri tidak mau bersikap baik, jangan sampai sikap baiknya disalahartikan.Daniel melihat Karin yang diam tertunduk. Dia pun memutuskan untuk pergi daripada terlalu lama berinteraksi dengan Karin.“Tunggu, kamu tidak jadi mencari aksesoris? Aku bisa menunjukkan beberapa barang yang mungkin cocok dengan yang kamu inginkan,” ucap Karin membujuk seraya meremat jari.Daniel diam sejenak, tetapi setelahnya mengangguk. Dia mengikuti Karin menuju display khusus aksesoris anak-anak.“Anak itu biasanya suka apa? Bando, jepit rambut, kalung, atau gelang mungkin?” tanya Karin mencoba mengajak bicara Daniel.Daniel tak menjawab pertanyaan Karin. Dia lebih memilih fokus memperhatikan aksesoris yang terpajang di sana, hingga tatapannya tertuju pada gantungan ponsel yang lucu dan menggemaskan.“Itu lucu,” ucap Karin.Daniel tetap tak bicara pada Karin.Karin diam memperhatikan Daniel yang begitu dingin,

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sama-sama Mau Perhatian

    Siang itu, Aksa masih berada di ruang kerjanya dengan banyaknya tumpukan berkas di meja. Dia sedang membaca beberapa perencanaan bisnis untuk mengembangkan perusahaannya.“Masih sangat sibuk?”Aksa terkejut mendengar suara Alina. Dia langsung menoleh dan melihat istrinya ternyata sudah berada di ruangannya. Aksa tersenyum lebar, karena terlalu fokus bekerja, membuatnya sampai tidak menyadari kalau Alina datang.“Aku tidak mendengar kamu mengetuk pintu,” ucap Aksa langsung berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Alina.“Aku memang tidak mengetuk pintu,” balas Alina.Aksa mengajak Alina duduk. Alina membawa paper bag berisi makan siang seperti yang dijanjikannya pagi tadi.“Arlo tidak rewel tahu kamu akan ke sini dan tidak diajak?” tanya Aksa.“Oh, dia pergi bersama Naya dan Bams. Katanya mau main ke rumah Anya. Nanti aku ke sana setelah dari sini,” jawab Alina seraya mengeluarkan kotak makanan dari dalam paper bag.“Ternyata dia mau lepas darimu karena Anya?” Aksa keheranan.“Iya

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Aksa dan Ilham

    Aksa sudah sampai di perusahaan. Seperti biasa Ilham akan langsung menemani masuk ruangan lalu membacakan jadwal harian Aksa.“Ada yang mau Anda ubah, Pak?” tanya Ilham setelah selesai membacakan laporannya.Aksa tak langsung menjawab. Dia malah menatap Ilham.“Ada apa, Pak?” tanya Ilham panik karena tatapan Aksa. Apa dia membuat kesalahan?Aksa menghela napas pelan, lalu menyandarkan punggung.“Apa kamu benar-benar tidak mau mengubah keputusanmu untuk mengambil alih perusahaan mertuamu? Bukankah ini menguntungkan untuk kariermu?” tanya Aksa sekali lagi setelah berulang kali Ilham berkata akan tetap menjadi sekretarisnya.Aksa hanya tak ingin dianggap menghambat Ilham berkembang. Meski dia juga berat melepas Ilham yang sudah bertahun-tahun ikut dengannya dan menjadi pekerja terbaiknya, tetapi Aksa juga ingin masa depan Ilham semakin baik.Namun, bukannya mendapat jawaban, Ilham malah membalas, “Anda mau memecat saya?”Pertanyaan Ilham tentu saja membuat Aksa sampai menegakkan badan.“

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Bodyguard Kecil

    Hari berikutnya. Alina dan yang lain sarapan seperti biasanya. Rumah itu sekarang begitu ramai dan semakin hangat dengan banyaknya orang yang menempati rumah itu.“Aku lupa bilang,” ucap Daniel di sela sarapan.Semua orang menatap pada pria itu sekarang.“Lupa bilang apa?” tanya Alina penasaran.Daniel menatap ke semua orang lalu membalas, “Waktu itu aku bicara dengan Paman, dia menawariku untuk mengelola perusahaan di sini. Karena Kak Alina akan tinggal di sini, jadi kurasa aku juga akan tetap di sini.”Alina cukup terkejut. Namun, dia juga senang karena adiknya tidak akan jauh darinya.“Itu bagus, aku setuju,” balas Alina.Lagi pula Daniel sekarang pandai mengelola bisnis, perusahaan sang paman pun dipimpin dengan baik.Daniel mengangguk-angguk lega dan senang melihat Alina setuju dengan niatnya.“Kamu akan tinggal di sini? Kalau iya, aku akan meminta orang menyiapkan kebutuhanmu termasuk ruang kerja,” ujar Aksa.“Tidak, aku mau mencari apartemen saja,” balas Daniel.Alina tidak menc

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Gagal

    Malam itu Daniel berkumpul dengan Aksa dan Alina di rumah. Mereka berada di ruang keluarga membahas soal Edwin.“Edwin memang ditangguhkan penahanannya, tapi proses hukum tetap berjalan. Pengacaraku juga sudah mengajukan semua berkas laporan dan bukti untuk menjerat pria itu agar mendapatkan hukuman maksimal. Tidak akan kubiarkan dia mendapat hukuman hanya setahun dua tahun,” ujar Aksa.“Ya, pria itu memang layak mendapat hukuman yang berat. Banyak sekali tindak kejahatan yang dilakukannya,” timpal Alina.“Ini juga bagus untuk mempercepat proses perceraian Jia karena kelakuan buruk Edwin semuanya sudah terekspos,” ujar Aksa lagi.Alina mengangguk-angguk. Dia kemudian menoleh pada Daniel yang sejak tadi tak bersuara.“Kamu sedang memikirkan apa?” tanya Alina.Daniel terkejut. Dia baru menyadari kalau kakak dan kakak iparnya kini sedang menatapnya.“Tidak,” jawab Daniel seraya menggeleng pelan.Alina menaikkan kedua sudut alis.“Apanya yang tidak? Aku perhatikan seharian ini kamu banyak

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Akhirnya Baik-baik Saja

    Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Akhirnya Jia sudah diperbolehkan pulang. “Papamu sudah menunggu di rumah lama kalian, jadi kami akan mengantarmu ke sana,” ucap Daniel.“Iya, terima kasih,” balas Jia.Akhirnya Jia harus kembali ke rumah keluarganya karena dia tidak mau tinggal di apartemen atau rumah milik Edwin yang penuh dengan kenangan pahit.Alina datang menemani Jia keluar dari rumah sakit sekalian membantu Daniel.“Apa sudah semua?” tanya Alina.Daniel mengangguk.Alina mendorong kursi roda yang Jia duduki. Mereka pergi menuju pintu depan lobby rumah sakit karena mobil yang akan membawa mereka sudah menunggu di sana.“Seharusnya kamu tidak perlu repot-repot menjemput,” ucap Jia.“Apanya yang repot? Aku tidak pernah merasa repot,” balas Alina, “kita sudah kenal lama, bahkan dulu kamu membantuku memasarkan desainku, jadi anggap saja kita ini saling melengkapi dan menguntungkan,” imbuh Alina.Mereka sampai di depan lobby. Jia dibantu Alina dan Daniel masuk mobil, lalu

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sosok Anak

    Anya masih berada di rumah sakit bersama Daniel. Dia ingin menemani Jia sebelum dijemput Alina saat sore hari. Anya akan bersama Alina sampai Jia keluar dari rumah sakit.“Mama mau ke mana?” tanya Anya saat melihat Jia bergerak ingin menurunkan kaki.“Ke kamar mandi,” jawab Jia agak kesusahan turun karena tubuhnya yang masih kaku dan tangan masih terpasang selang infus.Anya menoleh pada Daniel yang baru saja menerima telepon.“Paman, Mama mau ke kamar mandi tapi tidak bisa bawa infusnya,” kata Anya.Jia terkejut karena Anya sampai memanggil Daniel. Dia menoleh pada pria itu yang sudah memandangnya.“Aku bisa sendiri, kamu selesaikan saja urusanmu,” kata Jia karena tak enak hati jika terus merepotkan Daniel.Namun, ternyata Daniel tetap mendekat. Dia berjalan menghampiri Jia dan Anya.Jia menatap Anya yang tersenyum lebar. Sungguh dia merasa sangat sungkan karena hampir semua bantuan yang dibutuhkannya, Daniel yang mencukupi.“Kamu bisa jalan?” tanya Daniel memastikan lebih dulu.Jia

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Agak Canggung

    Di rumah sakit. Daniel menyiapkan sarapan untuk Jia yang tadi diberikan oleh perawat.“Kamu bisa makan sendiri?” tanya Daniel memastikan karena Jia terlihat masih lemah.Jia tersenyum kecil, lalu menjawab, “Bisa, kamu tenang saja.”Daniel mengangguk pelan. Dia kembali duduk menunggu Jia sarapan, siapa tahu Jia membutuhkan bantuannya.Jia berusaha makan sendiri meski seluruh tubuhnya terasa sakit karena lebam di sekujur tubuh. Dia memasukkan suapan pertama, lalu tatapannya tertuju pada Daniel. Dia melihat pria itu hanya diam menunggunya makan, membuat Jia merasa sedikit sungkan.“Kamu tidak sarapan?” tanya Jia.Sejak kemarin Daniel terus menunggunya di sana, bahkan tak terlihat sekalipun keluar dari kamar itu, kecuali saat kedatangan orang tua Edwin.“Kak Alina bilang akan datang membawakan sarapan, jadi aku akan menunggunya,” ujar Daniel.Jia mengangguk-angguk pelan. Dia agak canggung karena makan sendiri, sedangkan Daniel hanya duduk mengamatinya.“Makanlah dan minum obatmu. Kamu har

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Izin Cuti

    Alina menemui Anya yang baru saja selesai mandi dibantu pelayan.“Biar aku saja yang membantunya ganti baju, kamu keluarlah,” kata Alina pada pelayan.Pelayan mengangguk lalu keluar dari kamar itu.Alina memulas senyum pada Anya. Dia mendekat lalu duduk di tepian ranjang dan membantu Anya memakai pakaian.“Apa tidurmu nyenyak?” tanya Alina.Semalam Anya dan Arlo tidur satu kamar atas permintaan Arlo, tetapi disediakan dua ranjang terpisah.Anya mengangguk seraya menatap pada Alina yang sedang memakaikan bajunya.“Kata Arlo, semalam kamu mimpi buruk sampai menangis. Apa benar?” tanya Alina memastikan apakah cerita putranya benar atau tidak.Anya terdiam. Dia menunduk tak menjawab pertanyaan Alina.Alina melihat ekspresi sedih di wajah Anya. Dia tidak bertanya lagi, tetapi memilih segera menyelesaikan membantu Anya memakai baju. Setelah itu dia juga menyisir rambut Anya.“Bagaimana kabar Mama?” tanya Anya.“Mama sudah baik. Hari ini kita ke sana untuk menjenguknya, ya.” Alina bicara ser

DMCA.com Protection Status