Share

Daniel : Sadar Diri

last update Last Updated: 2025-01-14 08:29:47
Jia menghela napas. Dia bingung harus bagaimana.

“Mungkin aku tunda dulu sampai kondisi Papa membaik,” ucap Jia.

Tanpa sadar Daniel tersenyum mendengar ucapan Jia.

Jia melihat senyuman pria itu, membuatnya mengerutkan dahi.

“Ada apa?” tanya Jia.

Daniel baru saja tersadar, dia langsung menggeleng.

“Tidak ada,” jawab Daniel agak canggung.

Jia mengangguk. Dia ingin pergi menyusul Anya, tetapi ternyata gadis kecil itu sudah kembali menghampiri mereka.

“Mama, aku lapar,” ucap Anya.

“Biar mama minta Bibi siapin,” balas Jia lalu hendak pergi ke dapur.

Namun, saat baru saja membalikkan badan. Jia kembali menoleh pada Daniel.

“Kamu sudah makan malam?” tanya Jia.

Daniel terkesiap, lalu segera menggeleng kepala.

“Makan malam di sini sekalian, ya.” Jia menawari dengan ramah.

Belum juga Daniel menjawab, Anya sudah dulu berteriak, “Asyik, makan malam sama Paman lagi.”

Melihat Anya yang sangat senang, tentu saja membuat Daniel tak tega menolak.

“Baiklah.” Daniel mengiyakan.

Anya langsung menggandeng
Aililea (din din)

Oh ya, teman-teman, aku kemarin lupa menyampaikan. Terima kasih buat dukungan kalian, ya. Alina dan Aksa kemarin dapat juara 5 di kontes yang diadakan Goodnovel. Kalian bisa cek postingannya di akun IGHEE resmi Goodnovel. Aku sangat bersyukur dan nggak menyangka, semua hasil ini tak terlepas dari kesetiaan kalian mengikuti kisah Alina dan Aksa. Sayang kalian semua, sehat selalu untuk kalian, ya. Terima kasih sebanyak-banyaknya :)

| 17
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Aililea (din din)
makasih Akak
goodnovel comment avatar
Aililea (din din)
terima kasih Kak
goodnovel comment avatar
eva nindia
daniel kok jdi melempem ginii siiii
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Banyak Aksi, Sedikit Bicara

    Aksa duduk di ranjang. Dia mengecek ponselnya karena mendapat pesan dari Daniel.“Melihat apa? Serius sekali?” tanya Alina yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dia langsung naik ke ranjang dan duduk di samping Aksa.“Dani,” jawab Aksa seraya meletakkan ponsel di nakas, lalu merangkul Alina.“Dani? Ada apa?” tanya Alina selalu saja panik jika membahas tentang adiknya itu.“Kasih kabar, katanya Jia akan menunda keberangkatan ke Milan karena kondisi Pak Alex agak kurang baik,” jawab Aksa menjelaskan.Alina terkesiap. Dia sampai menegakkan tubuh dan terlepas dari rangkulan Aksa.“Lalu bagaimana sekarang kondisi ayah Jia?” tanya Alina.“Daniel bilang kalau ayah Jia hanya sesak napas, tapi tidak sampai diopname,” jawab Aksa.Alina mengangguk-angguk paham, lalu berkata, “Daniel dekat sekali dengan Jia dan keluarganya ya, sampai-sampai tahu kalau Jia batal pergi.”Alina menoleh Aksa setelah mengatakan itu. Dia melihat tatapan Aksa seperti mengisyaratkan sesuatu.“Tunggu ….” Alina baru ters

    Last Updated : 2025-01-14
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Daniel : Ingin Ikut Menjaga

    Jia baru saja mendengarkan penjelasan dokter soal kondisi Anya. Meski di satu sisi Anya memiliki trauma yang sangat mendalam, tetapi ternyata ada sisi tenang yang tersisa karena adanya harapan dalam diri Anya. “Ini bagus. Secara garis besar, Anya tak benar-benar mengalami gangguan dalam mentalnya. Dia kuat, meski mengalami trauma, tapi bisa pulih dengan kehadiran orang-orang yang disukainya,” ujar dokter menjelaskan pada Jia. Anya diminta Jia menunggu di tempat bermain yang ada di luar ruang pemeriksaan, sehingga Jia bisa bicara bebas dengan dokter. “Jadi, tidak ada yang perlu saya khawatirkan?” tanya Jia memastikan. “Mungkin Anya akan terus mengingat dan menyimpan rasa sakitnya sendiri. Itu yang saya baca dari tes tadi. Tapi, dengan perhatian dan kasih sayang orang di sekitar, juga orang yang dia percayai. Saya yakin, Anya akan baik-baik saja,” ujar dokter lagi. Jia bernapas lega. Dia sudah ketakutan jika trauma Anya terbawa sampai dewasa, tetapi mendengar penjelasan dokter, Jia

    Last Updated : 2025-01-14
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sepertinya Batal

    Jia duduk di ruang makan sambil memegang cangkir berisi teh. Dia melamun karena memikirkan apa yang Daniel katakan tadi.‘Apa maksud ucapan Daniel? Kenapa pria itu ingin ikut menjaga Anya?’Jia menggeleng kepala. Dia mencoba menepis pikiran aneh di kepala.“Daniel melakukan itu pasti karena kasihan pada Anya. Apalagi sekarang Anya butuh sosok yang bisa melindungi dan perhatian. Ya, itu benar.”Jia mengiyakan pemikirannya. Dia yakin jika tebakannya pasti benar. Jia menyesap teh, lalu kembali berpikir sampai Anya menghampiri dan duduk di kursi yang berhadapan dengan Jia.“Mama melamun?” tanya Anya karena Jia seperti tak menyadari kedatangannya.Jia terkejut. Dia langsung memandang pada Anya.“Anya mau sesuatu?” tanya Jia segera meletakkan cangkirnya di meja.“Iya,” jawab Anya, “Anya bosan di rumah, apa boleh main ke rumah Arlo?” tanya Anya kemudian.Jia diam sejenak, tetapi setelah memulas senyum.“Mama coba tanya ke Bibi Alina dulu, ya.” Jia mengambil ponsel, lalu mengirim pesan pada A

    Last Updated : 2025-01-14
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Daniel : Calon Istri

    Daniel pergi ke ke rumah Anya karena hari itu libur bekerja. Dia sering datang ke sana semenjak Anya diminta lebih sering dekat dengan orang-orang yang dipercayai.“Paman Daniel.” Anya berlari menghampiri Daniel. Dia selalu senang dan bersemangat tiap bertemu pria itu.“Kamu sedang apa?” tanya Daniel karena tadi melihat Anya berjongkok di dekat tanaman hias.“Sedang lihat kupu-kupu,” jawab Anya.Daniel mengangguk-angguk, lalu berkata, “Anya mau lihat kupu-kupu di taman kota? Di sana kupu-kupunya pasti lebih banyak.”Bola mata Anya berbinar.“Mau, Anya mau.” Anya mengangguk-angguk setuju.“Paman izin Mama dulu.” “Mama diajak juga?” tanya Anya seraya menatap penuh harap pada Daniel.Daniel terkesiap. “Tanya Mama saja dulu, kalau Mama sibuk, jangan dipaksa ikut,” jawab Daniel.Anya mengangguk setuju. Dia berlari masuk untuk mencari Jia.Daniel segera menyusul Anya masuk. Dia melihat Anya menghampiri Jia yang baru saja keluar dari kamar Alex.“Mama, Paman Daniel mau ngajak ke taman. Any

    Last Updated : 2025-01-15
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Nikahi Saja

    Jia sangat terkejut. Dia menatap Daniel dengan ekspresi bingung, tetapi mengingat wanita di depannya ini mantan Daniel, membuat Jia berpikir jika Daniel mengatakan itu untuk menghindari mantannya.Karin sama terkejutnya. Namun, dia terlihat tenang dan berpikir, mungkin Daniel memang sudah move on darinya. Lagi pula, mana mungkin Daniel masih mencintainya setelah apa yang dilakukannya dulu.“Ah, begitu. Aku senang mendengarnya,” ucap Karin mengurai kecanggungan.Daniel menatap datar.“Kalau begitu aku pergi dulu,” ucap Karin, “senang bisa bertemu denganmu,” imbuhnya pada Jia.Jia menatap Karin yang menjauh dari mereka. Bahkan mantan istri Daniel itu tampak menggandeng gadis kecil pergi meninggalkan taman.“Dia mantanmu, kan? Apa kamu mengatakan itu agar mantanmu tidak berpikir kamu masih berharap padanya?” tanya Jia.Daniel diam menatap pada Jia.“Itu anakmu?” tanya Jia memastikan lagi.“Bukan,” jawab Daniel lalu dia memilih menyusul Anya, seperti menghindari pembicaraan dengan Jia.Ji

    Last Updated : 2025-01-15
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Daniel : Calon dan Mantan

    Hari itu Jia pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan rumah. Dia pergi bersama Anya, gadis kecil itu sangat antusias mengambil beberapa barang yang diinginkannya.“Ini boleh ‘kan, Mama?” tanya Anya sambil memperlihatkan bungkus camilan yang diinginkan.“Boleh, tapi jangan banyak-banyak, ya.”Anya mengangguk senang.“Apa Anya akan sekolah lagi?” tanya Anya sambil berjalan mengikuti Jia.“Anya sudah mau sekolah lagi? Mau sekolah di mana?” tanya Jia.Anya berpikir seraya mengetukkan telunjuk di dagu.“Anya mau sekolah di sekolahnya Arlo, boleh tidak?” tanya Anya seraya menatap pada Jia.“Tapi kalau di sana, Anya tidak akan satu kelas. Anya dan Arlo umurnya beda, jadi mungkin kelasnya akan beda,” jawab Jia.“Anya maunya sama Arlo, Mama. Biar Anya ada temennya,” rengek Anya.Jia menatap Anya yang merajuk. Usia keduanya selisih satu tahun, apa boleh satu kelas?“Nanti coba mama tanya ke gurunya, ya? Tapi kalau tidak bisa, Anya jangan marah. Anya bisa tetap main sama Arlo di jam istiraha

    Last Updated : 2025-01-15
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Daniel : Benar-benar Menikah?

    Jia melamun di rumah setelah kembali dari berbelanja. Entah kenapa tiba-tiba saja dia teringat dengan ucapan Karin tentang kondisi Daniel.‘Bagaimanapun kondisinya, tidak dibenarkan istri berselingkuh, kan?’Pikiran itu melintas di benaknya. Jia tahu kalau Karin dan Daniel bercerai karena Karin berselingkuh, tetapi dia tidak tahu soal kondisi kesehatan seksual Daniel.Namun, apa itu penting? Bukankah dari semua kondisi dalam rumah tangga, kesetian dan tanggung jawab suami yang lebih penting.“Paman Daniel.”Saat Jia sedang melamun, dia terkejut mendengar Anya menyebut nama Daniel. Jia menoleh dan melihat pria itu datang.“Halo, Cantik.” Daniel langsung menggendong Anya.Anya tertawa mendengar sebutan Daniel untuknya. Dia bergelayut manja layaknya pria itu adalah ayahnya.“Paman bawa apa itu?” tanya Anya saat melihat paper bag yang dipegang Daniel.“Anya mau lihat?” Anya mengangguk-angguk.Daniel menurunkan Anya dari gendongan, saat itu Jia menghampiri Daniel dan Anya.“Tadi paman lih

    Last Updated : 2025-01-15
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Daniel : Apa Masalahnya?

    “Apa Mama akan menikah dengan Paman Daniel?”Pertanyaan yang keluar dari mulut Anya membuat bola mata Jia membulat sempurna.“Kenapa Anya bertanya seperti itu? Anya dengar dari mana?” Jia mencoba mengelak. Sejujurnya dia pun belum memberikan jawaban atas pertanyaan Daniel sore tadi.“Tadi Anya dengar, Paman Daniel bilang mau menikah, kan?” Anya menatap sang mama yang duduk di tepian ranjang karena sedang menemaninya tidur.Jia gelagapan, entah kenapa dia panik karena pertanyaan soal menikah.“Anya suka kalau Paman Daniel jadi papanya Anya. Apa Mama nggak suka?” tanya Anya seraya menatap Jia.“Apa?” Jia mendadak tak bisa mendengar apa yang dikatakan Anya. Tampak jelas kebingungan di raut wajah wanita itu.“Mama nggak suka sama Paman Daniel?” tanya Anya lagi.“Anya jangan berpikiran atau membahas urusan orang dewasa, ya.” Jia tak sanggup menjawab, sehingga dia lebih memilih mengalihkan pembicaraan.Anya diam menatap sang mama, lalu berkata, “Benar, Mama nggak suka sama Paman Daniel, pad

    Last Updated : 2025-01-16

Latest chapter

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Tanda Terima Kasih

    Akhirnya kisah Alina dan Aksa berakhir. Jika ada kekurangan dalam kisah ini, aku mohon maaf sebesar-besarnya buat pembaca sekalian karena aku hanya manusia biasa yang tak luput dari salah. Next aku bakal rilis buku baru, jadi tunggu karyaku yang lain, ya. Terima kasih banyak atas semua dukungan kalian selama ini. Drop komen sebagai penyemangat buat aku, ya. Kalian yang terbaik.(⁠ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿⁠)

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 5

    Semua berjalan dengan baik. Setiap orang dengan kebaikan kini hidup dengan damai.Ini sudah lima bulan setelah Jia melahirkan. Sore itu semua orang berkumpul di rumah Alina hanya untuk bercengkrama bersama sebagai satu keluarga.Alina memandang putranya dan yang lain bermain. Dia menghela napas pelan, lalu menoleh pada suaminya.“Sepertinya kita bisa membuka sekolah khusus karena punya anak-anak sebanyak ini,” ujar Alina dengan nada candaan.Semua orang langsung menoleh saat mendengar ucapan Alina.“Sepertinya itu ide bagus. Apa mau direalisasikan?” Kaira menanggapi serius ucapan Alina.Alina tertawa, lalu membalas, “Siapa yang mau jadi gurunya? Bisa-bisa tekanan darahnya naik duluan lihat keaktifan mereka. Belum lagi ini.”Alina memandang anak Jia yang ada di stroller.“Sudah benar di sekolahkan, jangan memberi ide membuat sekolah sendiri,” balas Jia.Semua yang di sana tertawa bersama.Alina melihat Aksa yang hanya diam. Dia menggenggam telapak tangan suaminya itu.“Memikirkan apa?”

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 4

    Saat siang hari. Daniel dan Jia menjemput Anya di sekolah.Anya sangat senang melihat Daniel dan Jia menjemputnya secara bersamaan. Anya sampai berlari kecil agar bisa segera menghampiri kedua orang tuanya itu.“Kok Mama dan Papa jemputnya barengan?” tanya Anya.“Ya, biar Anya senang,” jawab Daniel, “Anya senang?” tanyanya kemudian.Anya mengangguk-angguk.Jia dan Daniel saling pandang, lalu mengajak Anya segera masuk mobil.“Tadi Anya dapat nilai seratus waktu ulangan,” ucap Anya menceritakan kegiatannya seharian ini di sekolah.“Benarkah?” Jia menoleh pada Anya dengan senyum semringah. “Sepertinya Anya harus diberi apresiasi, benar tidak?” Jia kini menatap pada Daniel.“Tentu saja,” jawab Daniel, “Anya mau apa?” tanya Daniel seraya memandang pada bayangan Anya melalui pantulan kaca spion tengah.“Anya mau makan es krim,” jawab Anya penuh semangat.Jia dan Daniel mengangguk bersamaan. Mereka pergi ke kedai es krim.Mereka sudah duduk di kedai menikmati es krim yang dipesan. Jia dan D

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 3

    Jia dan Daniel melakukan inseminasi buatan setelah melakukan beberapa prosedur yang dokter jadwalkan.Hari ini, tepat dua minggu setelah inseminasi buatan dilakukan. Jia berada di kamar mandi seraya memegang testpack yang baru saja dicelupkan pada urine. Jia duduk di atas closet dengan perasaan cemas, hingga samar-samar garis merah mulai muncul di testpack.Satu, dua. Akhirnya dua garis merah muncul di alat itu. Jia sampai membungkam mulut karena terkejut dan masih tak percaya. Bahkan bola matanya kini terlihat berkaca-kaca.“Jia, bagaimana?”Jia mendengar suara Daniel di luar kamar mandi. Suaminya itu pasti tidak sabar dan cemas dengan hasilnya. Jia segera keluar dari kamar mandi. Dia melihat Daniel yang terlihat panik.“Bagaimana?” tanya Daniel karena melihat bola mata Jia berkaca-kaca.Jia awalnya memasang ekspresi biasa, tetapi setelahnya tersenyum lebar.“Berhasil, aku hamil.” Jia memperlihatkan testpack pada Daniel.Daniel memandang dua garis di alat itu. Dia benar-benar tak m

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 2

    Keesokan harinya. Daniel dan Jia menemui dokter untuk berkonsultasi. Mereka mendengarkan penjelasan dokter soal inseminasi buatan yang ingin Jia lakukan.“Jika kalian memang yakin untuk melakukan ini. Kita harus melakukan beberapa proses termasuk mengecek kondisi rahim dan kesehatan kalian masing-masing. Akan banyak tes yang harus dilakukan sebelum inseminasi, untuk memastikan prosesnya berjalan dengan lancar,” ujar dokter menjelaskan.Daniel dan Jia sudah mendengarkan tahapan yang harus mereka lakukan. Selain mengecek kondisi rahim, sperma pun harus dites, baru kemudian menentukan waktu ovulasi yang tepat.“Iya, Dok. Kami siap melakukannya,” ucap Jia penuh semangat. Dia berharap cara ini bisa mengobati kekecewaan Daniel.Daniel menatap pada Jia yang sangat antusias. Bukankah sudah seharusnya dia pun harus bersemangat karena yang mereka lakukan demi kebahagiaan mereka juga.“Baiklah. Saya akan menjadwalkan waktu tesnya. Saya sangat berharap kalian bisa mendapatkan apa yang kalian hara

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 1

    Tak terasa waktu cepat berlalu. Usia Elvano sudah menginjak satu tahun. Alina dan Aksa menjaga buah hati mereka dengan sangat baik, termasuk Arlo. Tidak ada satu pun yang mereka bedakan.“Sudah tidur?” tanya Alina ketika melihat Aksa keluar dari kamar Elvano.Aksa menyentuhkan telunjuk di permukaan bibir, memberi isyarat agar Alina tidak bicara atau Elvano akan bangun. Dia menghampiri sang istri, lalu menggandeng tangan Alina dan mengajaknya naik ke lantai atas.Alina menahan senyum. Dia mengikuti langkah Aksa menuju ke kamar.“Akhirnya.” Aksa tiba-tiba menghela napas lega. Dia kemudian memeluk Alina dari belakang.Alina tersenyum sambil mengusap lengan Aksa.“Dulu merawat Arlo sendiri tidak secapek ini, kenapa sekarang capek?” tanya Alina seraya melirik pada Aksa yang bergelayut manja di pundaknya.Aksa menghela napas pelan, lalu mempererat pelukan.“Dulu aku merawat sendiri, harus kuat dan tidak boleh mengeluh. Jadi, karena sekarang ada kamu, aku ingin mengeluhkan semua lelahku pada

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kebahagiaan

    Semua orang datang ke rumah sakit untuk menjenguk Alina.Sasmita dan Nenek Agni begitu antusias menyambut kelahiran anak kedua Alina, setelah sebelumnya mereka harus menyambut dengan tangis, tetapi sekarang semuanya berbalut kebahagiaan.“Di mana bayinya?” tanya Sasmita saat masuk ruang inap Alina.“Itu.” Aksa menunjuk ke baby box yang berada tak jauh dari ranjang Alina.Aksa menemani Alina di ranjang, sedangkan Sasmita dan Nenek Agni langsung menghampiri bayi mungil anggota baru keluarga Radjasa.“Tampannya dia.” Sasmita mengambil bayi Alina dari baby box. “Benar laki-laki, kan?” tanya Sasmita memastikan karena bayi itu tampan meski sedikit terlihat cantik.“Iya, Ma.” Alina yang menjawab.“Kita punya dua cucu laki-laki, ya.” Mirza ikut senang karena setidaknya Aksa memiliki dua putra, bukan satu seperti dirinya.Aksa dan Alina memulas senyum. Aksa tak beranjak dari sisi Alina karena fokusnya sekarang memperhatikan kondisi sang istri.Sasmita menimang bayi tampan itu. Dia memandangi ba

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Melahirkan

    Aksa begitu cemas ketika membawa Alina ke rumah sakit. Bahkan dia tidak melepas genggaman saat Alina dibawa ke IGD. “Istriku mau melahirkan, Sus.” Aksa berdiri di samping ranjang pesakitan seraya menggenggam erat telapak tangan Alina. Suster yang ada di sana langsung mengecek kondisi Alina, lalu beberapa saat kemudian memanggil dokter untuk memeriksa. “Aku baik-baik saja, ini hal wajar,” ucap Alina seraya menahan rasa sakitnya karena kontraksi. Aksa menatap pada Alina. “Tapi tetap saja, kamu kesakitan,” balas Aksa tidak mau tahu. Aksa trauma dengan persalinan Alina yang dulu. Saat itu dia sangat panik dan ketakutan melihat Alina yang akan melahirkan secara prematur, hingga dibuat kehilangan yang benar-benar tak bisa membuatnya melupakan semua kejadian itu. Sekarang Alina kembali merasakan sakit seperti itu. Siapa yang tidak cemas? Alina mencoba memahami kecemasan yang Aksa rasakan. Dia membalas genggaman tangan Aksa. Dia yang kesakitan, tetapi sepertinya suaminya yang ketakut

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Melahirkan?

    Dua bulan berlalu dengan cepat. Usia kandungan Alina sudah masuk sembilan bulan, dia baru saja jalan-jalan pagi bersama Nenek Agni yang memang beberapa hari ini menginap di rumah. “Kapan perkiraan lahirnya?” tanya Nenek Agni saat berjalan bersama Alina menuju rumah. “Harusnya minggu ini, Nek.” Alina berjalan pelan, satu tangannya mengusap perut. “Doakan lahirannya lancar,” ucap Alina kemudian. “Tentu saja, nenek pasti akan selalu mendoakan yang terbaik buatmu dan cicit nenek.” Nenek Agni mengusap lembut perut Alina. Mereka sudah sampai di teras. Alina duduk bersama Nenek Agni untuk beristirahat setelah jalan-jalan pagi. “Lho, kamu tidak ke kantor?” tanya Nenek Agni ketika melihat Aksa keluar dari rumah hanya memakai kaus polos dan celana panjang. “Tidak, aku ambil cuti. Tapi tetap kerja dari rumah,” jawab Aksa lalu duduk di samping Alina. Nenek Agni menatap pada Aksa yang sedang mengusap perut Alina. Dia sangat lega karena akhirnya Aksa bisa merasakan kebahagiaan bersama Alina.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status