Share

BAB 19 Tanpa Kabar

Penulis: Alia Zach
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-16 18:13:07

Pernikahan sepupunya dimajukan dua minggu. Ini yang membuat Amanda dan keluarga ikut kepontang-panting mengejar waktu dan persiapannya.

“Mel, kalau nikah maju, yang enak di kamu dan gak enaknya di kita!” salah satu sepupunya protes.

Meski bukan acara yang mewah tetap saja butuh banyak printilan yang harus disiapkan.

Yang lain hanya ikut mengiyakan. Amanda bahkan ikut lembur beberapa hari ini.

Saat dia sedang ke belakang mengambil bahan untuk dikemas, beberapa saudaranya membicarakan hal yang ganjil menurut mereka.

“Itu suaminya ke mana? Kok masih manten baru, nggak lengket kayak prangko!”

Disambut dengan serbuan berikutnya, “Lah itu si Tante bilang kalau Amanda pulang nggak diantar sama suaminya. Kira-kira apa dia dipulangkan ya?”

“Hush, jangan keras-keras nanti dia denger. Setauku, dia pulang malam-malam. Itu juga pakai taksi. Bapakku bilang pas itu suaranya dia nangis-nangis.” Sepupu bertubuh gendut melanjutkan informasi.

“Berarti… memang tidak mudah ya diterima oleh keluarg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 20 Kebaya Penggoda

    Orang serumah tidak tahu apa yang sejatinya ada di balik pintu. Pernikahan yang hanya bersifat kontrak ini berdampak di luar kuasa Ronald. Amanda adalah sosok pribadi sederhana yang rupanya berhasil mencuri cinta orang serumahnya, terutama Mila dan Omanya. Sejak tadi Ronald hanya memainkan handphone yang ada di tangan kanannya itu. Dipandanginya foto Amanda saat dia mengenakan baju kerja ketika ada acara di kantor. Itu adalah foto yang dia punya karena diberi oleh asisten pribadinya, tepatnya sebelum dia memutuskan untuk mengajak gadis keras kepala itu untuk menikah mendadak. Meski tidak seperti kebanyakan wanita yang pernah dekat dengannya, Amanda tetap saja menarik dengan kelebihan yang dia miliki. Tubuh seksi dan wajah menawan. Itu hal yang tak bisa dia pungkiri sebagai laki-laki. Kamu rindu pada ciumannya, bukan? Bisikan halus itu mulai mengusiknya. Tentu tidak! Ronald masih saja mengelak. Dia akan menyuruh Amanda

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 21 Cinta Lama

    Amanda terkejut dengan pernyataan Ronald, meski dia tak mengerti apa benar yang dikatakan oleh suaminya.“Oops…” Ronald menjatuhkan isi air mineral yang dibawanya dari botol.Baju dan kain yang dikenakan Amanda basah. Dia langsung berdiri dan pergi dari tempat acara.Ronald tersenyum akhrinya bisa mengacaukan acara Amanda di sini. Bagaimana bisa seorang istri menebar pesona pada lelaki asing sementara suaminya tidak ada di situ?Dia berjalan keluar dan bermaksud menyusul Amanda.“Nak Ronald?”Sial. Ibu mertuanya mengenalinya dan menyapa di saat dia akan keluar.“Ibu?”“Lah kapan datangnya, kok ibu tidak tahu?” sapanya lagi ramah. “Sudah ketemu sama Amanda?”“Sudah, Bu. Tadi dia pulang dan menyuruh saya menyusulnya.” Tak lupa Ronald menyalami dan mencium tangan ibu mertuanya.Seluruh mata tertuju pada mereka berdua.Sosok tinggi,

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 22 Telah Menyatu

    “Pak Ronald?”Terang saja ini membuat Amanda merasa tidak enak. Bukannya menjawab sapaan istrinya, Ronald justru terus bermain dengan spatula dan pan-nya.Dari aromanya, Amanda sudah bisa menebak kalau masakan itu akan terasa enak. Tapi, dia tak berani bilang ingin mencicipi.“Pak Ronald tadi tidak ikut ke acara ya? Maaf saya tinggal di rumah karena terlihat pulas tidurnya.” Amanda seperti bicara dengan dinding tembok. Tidak ada jawaban atau sahutan.Yang ditanya justru makin terlihat sibuk dan tak menggubris.“Pak Ronald sedang masak apa ini?” Amanda benar-benar ingin meluapkan emosinya karena demi lelaki ini tadi dia harus buru-buru kembali ke rumah.Dia tak mendapatkan respon sebagaimana yang diharapkan malah diacuhkan. Sia-sia sudah usahanya tadi. Kalau tahu begini, mungkin lebih baik dia lanjut mengobrol saja tadi dengan Mas Dani.Setelah mematikan kompor gasnya, Ronald menyajikan masakan itu di atas piring lalu membawanya ke meja makan.Dia mulai menyantap nasi goreng dengan top

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 23 Memasuki Alam Liar

    Semakin lama sentuhan itu semakin terasa panas. Tubuh Amanda kini sudah benar-benar sedekat itu dengan bosnya.Siapa sangka pertengkaran yang tadinya memanas, kini berubah sehingga mereka bersatu di balik selimut berwarna abu-abu.“Amanda, apa aku boleh?” di saat Amanda sudah menggeliat tidak sadar akan apapun yang terjadi di sekitarnya, bagaimana bisa Ronald masih meminta ijin!Rasanya sesuatu yang ada di dalam dirinya ingin meledak.“Hm, iya Pak. Boleh banget…” itu saja kalimat yang masih dia ingat.Selainnya, dia lupa akibat rasa yang ditawarkan oleh sentuhan Ronald kepadanya.“Pak Ronald, saya… di situ… iya…”“Aku tidak menyangka kamu seberisik ini, Amanda.” Kini ibu jari Ronald menelusuri bibir gadis yang sebentar lagi akan menyerahkan sesuatu yang paling berharga dari dirinya. “Kamu masih rapat sekali ya?”Nafas Amanda semakin terengah-engah. Melihat wanitanya memohon lewat kedua mata indah itu, Ronald segera beraksi.Dia tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Serangan yang ses

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-18
  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 24 Gara-gara Diary Lama

    Siapa yang tidak sakit hati kalau dituduh macam-macam oleh suami sendiri? Meski sampai sekarang Amanda harus ingat kalau Ronald bukanlah suaminya seratus persen.“Pak Ronald, apa maksud Bapak?”“Aku tahu Amanda. Mengapa bagimu sangat sulit bahkan untuk memanggilku ‘sayang’ atau ‘mas’.” Dia mendengus kesal dan melampiaskan kemarahannya. “Itu karena kamu hanya mencintai Dani sialan itu! Benar bukan?”Amanda terkejut.Dari mana datangnya kesimpulan membabi buta seperti ini di saat malam mencekam yang akan hujan?“Itu tidak benar, Pak. Bapak salah sangka.” Amanda dengan mata penuh khawatir menjawab.Akankah Ronald menerima pembelaan ini? Selalu saja Ronald mendahulukan asumsinya daripada sebuah fakta.“Ah, sudahlah. Aku sudah lihat sendiri dengan mata kepalaku. Perjanjian kita, tidak boleh saat masih dalam masa pernikahan kita, salah satu berpacaran dengan orang lain. Apa sebegitu susahnya kamu menjaga dirimu!?”PLAAK!Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Ronald. Tentu saja terasa panas

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19
  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 25 New Day

    Mila yang awalnya terlihat kusut, kini langsung tersenyum kembali.“Yeaaay! Aku diantarkan oleh Papa!” dia melompat-lompat kegirangan sambil memegangi tangan Amanda.Sudah dua tahun ini dia tak pernah bersama Papanya. Mendengar apa yang disampaikan oleh Simon, Mamanya pun ikut senang.“Simon, lihatlah, anakmu terlihat sangat gembira sekarang! Terima kasih, Simon.” Mamanya ikut senang dan mengelus cucunya.Simon tersenyum dan memutar kursi rodanya ke depan. “Ayo kita cepat berangkat. Nanti kamu telat!”Amanda akhirnya mengikuti Simon sambil menggandeng tangan keponakannya. Mama menyaksikan adegan itu layaknya sebuah mimpi.Simon yang setelah kepergian istrinya selalu murung dan mengunci diri di kamar, untuk pertama kalinya dia mau keluar dari sangkar.“Papa, sudah lama tidak ke sekolahku ya?”Mamanya mendengar suara celotehan cucunya namun Papanya masih diam saja. Setelah dibantu o

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19
  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 26 Penampilan Baru

    “Aku akan membuat wanita yang membersamaimu semakin jatuh hati padamu!”Kenapa harus muncul kalimat itu saat dia akan melakukan make over? Tujuan utama Simon melakukan ini adalah demi sebuah perubahan.Dia ingin kembali seperti Simon yang dulu, setidaknya secara fisik jika hatinya masih belum bisa disembuhkan.“Oh really?” itu saja sekarang yang bisa dia katakan.Diamatinya wajahnya yang sudah banyak berubah. Waktu dua tahun telah memakan ketampanan dan kegagahannya. Selain kakinya yang memang terdapat masalah setelah kecelakaan.“Iya, kamu tahu Simon. Kamu adalah pelanggan favoritku sejak dulu. Too bad, dua tahun ini kamu tidak datang ke sini.” seloroh pegawai barbershop itu.“Aku minta maaf. Dua tahun terakhir ini adalah masa-masa paling berat dalam hidupku.” Dengan tatapan sayu, Simon menjelaskan perasaannya.Sejak dulu dia memang sering bercerita atau sekedar ngobrol dengan orang-orang yang mencukur rambutnya di sini. Simon juga terkenal sering memberikan tip yang lumayan untuk pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-20
  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 27 Lelah di Ranjang?

    “Sampai kapan kamu memanggilku dengan sebutan ‘pak’ itu? Apa perlu kamu aku ajari bagaimana panggilan yang lebih tepat keluar dari bibir menawanmu ini?”Saat Ronald mengucapkan itu, Amanda merasa sedikit canggung karena sampai detik ini begitu sulitnya lisannya untuk menyebut panggilan ‘mesra’ dan khusus untuknya.Mau dipanggil ‘Mas Ronald’ kesannya terlalu intim, kalau dipanggil ‘sayang’ kok itu seperti membohongi diri sendiri.“Ya saya akan mencobanya nanti, Pak.” Begitu kalimat yang keluar secara reflek dari dirinya. “Ehm, maksudku…Mas Ronald.”“Aku tidak suka kamu panggil ‘pak’ atau ‘bapak’. Seperti orang sudah tua saja.” Perhatian Ronald kini berubah ke kening Amanda.Dikecupnya dengan mesra lalu tibalah saat untuknya melancarkan gerakan demi gerakan yang akan membuat Amanda tak lagi ingat siapa namanya.“Ahhh…” sebentar saja dia sudah mengeluarkan erangan-erangan yang menjadikan Ronald ikut hanyut dalam aktivitas fisik itu.Tok, tok, tok…Sayangnya, mereka tak bisa melanjutkan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-20

Bab terbaru

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 139 Bitter-truth

    "Mari masuk, Pak!" Dengan susah payah akhirnya Amanda menemukan kunci gerbang dan rumahnya yang terletak di tasnya.Setelah menyalakan lampu yang sejak senja tak ada yang mengurusi, ruangan mungil itu menjadi hangat dan terang benderang."Kamu tidak menawari aku makan sesuatu?" Ronald mengaku merasa sangat lapar.Pantaskah Amanda menawarinya semangkuk mi instant atau ramen? Lantas, bagaimana jika Ronald tidak selera dengan makanan instant semacam ini?"Saya bisa memesankan makanan, Pak." Nadanya sudah disetting seformal mungkin.Amanda sudah yakin kalau dia lebih terdengar seperti sekretaris sungguhan daripada sebagai seorang mantan istri."Oh, begitu? Kenapa kamu tidak memberiku mi atau apapun tadi yang kamu beli dari minimarket itu?""Hmmm, Pak Ronald, rumah ini bukan warteg atau cafe. Jika ingin makan sesuatu, bisa ke restoran di jalan besar sana atau di mana gitu... Fine dining di hotel keluarga Bapak barangkali..." Amanda mengelus dada."Aku ke sini tadi niatnya bukan untuk makan

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 138 Terkejut

    "PAPA?"Gema suara Ronald benar-benar menyita perhatian semua orang.Bahkan beberapa nakes juga ikut berhenti dan melihat betapa pandangan mata Ronald layaknya seekor singa yang siap menerkam binatang buruan!Langkahnya makin dipercepat. Papanya tak lagi punya kesempatan untuk melarikan diri atau sekedar bersembunyi."RONALD?" Papanya benar-benar tak bisa menyembunyikan rasa keterkejutan itu.Nampak sekali kalau dia ingin ditelan bumi saat itu juga. Pegangan tangan yang awalnya erat itu mendadak ia lepaskan."Monica, kamu ke sana dulu." Dia berbisik pada teman wanitanya agar tak ikut dalam forum keluarga.Meski kesal, wanita berambut panjang dan memakai hot pants itu akhrinya menurut."Siapa dia, Pa?" Ronald pura-pura bertanya, padahal dia tau semua seluk beluk perempuan simpanan sang Papa,"Oh, dia anak buah Papa," Jawab sang Papa sambil membenarkan letak jam tangannya.Baru kali ini dia seperti tertangkap basah dan malu setengah mati."Anak buah? Kerja di bagian apa dia?" Ronald ber

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 137 Tak Sengaja

    "Mila, ini susu hangatnya sudah aku buatkan!" Amanda membawa segelas susu hangat yang dia sengaja bawa ke lantai dua.Rupanya, ia terkejut saat kembali ke atas, Ronald sudah pulang ke rumah. Dia tertunduk malu. Tak tahu harus melakukan apa sekarang.Kakinya terhenti. Sementara Ronald mengamati lekuk tubuhnya yang semakin ekstreme. Perutnya terlihat semakin meruncing seolah siap kapanpun untuk melahirkan bayinya."Amanda!" Panggil Ronald lirih.Ia malu selama ini sudah berbuat tidak baik pada wanita itu. Bahkan terang-terangan menuduhnya melakukan selingkuh dan merendahkannya lebih rendah dari wanita pela*ur."Maaf aku harus mengantarkan susu ini ke kamar Mila. Setelah ini, aku akan pergi." Dia buru-buru ke kamar Mila lalu meletakkannya di meja.Rupanya anak itu sudah tertidur karena sepertinya kelelahan setelah menangis dan tantrum dalam waktu yang cukup lama."Amanda?" Saat dia sudah keluar dari kamar Mila dan membawa tasnya, Ronald mencegah wanita itu pergi."Maaf aku harus pulang

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 136 Tantangan Baru

    Ronald merenung di meja kantornya.Seusai meeting, dia tak banyak bicara dengan siapapun. Kalimat sopir pribadinya itu terdengar menggoda dan menantang.Tes DNA?Kenapa ini tak pernah terpikir olehnya setelah tahu kalau Simon bukan ayah dari anak itu?Ah, ini bisa saja hanya hawa nafsunya sendiri yang berbicara. Bagaimana jika ternyata Amanda tak sebaik yang ia duga? Bisa saja kan, selama ini dia berhubungan lebih dari dua laki-laki."Boss?" Anak buahnya yang biasa melakukan investigasi tiba-tiba menelpon. Padahal ini baru jam sepuluh pagi."Iya, bagaimana?" Ronald menekan alisnya dengan telunjuk dan ibu jari.Kepalanya terasa berat memikirkan semuanya seorang diri."Papa Boss sudah terdeteksi menginap lagi di apartemen itu. Apa Boss sudah mencoba menghubungi Monica?"Giliran Ronald sekarang yang ditanya oleh anak buahnya. Celakanya, dia lupa menghubungi Monica karena sudah terlalu larut dalam investigasinya tentang tes DNA itu."Belum. Aku belum sempat." Jawab Ronald asal."Tidak mas

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 135 Sadar Diri

    "Kurang ajar!"Ronald memukulkan kepalan tangannya di atas meja kafe di mana mereka bertiga berbincang."Boss, tenangkan diri dulu. Jangan mencuri perhatian orang!" Anak buahnya mengingatkan."Aku tidak bisa terima saja, Kenapa Mamaku setega itu pada Amanda? Apa hukumannya dikeluarkan dari rumah dan bercerai dariku itu kurang?" Ronald kini mulai sadar, kalau selama ini bisa jadi memang Mamanya lah yang menjadi penjahat bukannya malah Amanda."Kita tidak bisa menyimpulkan secepat ini, Boss. Pasti Mama Anda melakukan ini ada alasan kuat dan tidak serta merta melakukan hanya untuk kesenangan semata!" Anak buahnya yang biasanya beringas, rupanya masih memiliki hati nurani untuk memberikan nasehat pada bosnya."Minum dulu, Boss..." Yang satunya mengingatkan Ronald untuk meminum minuman yang dipesannya tadi.Dengan gegabah, ia menghabiskan satu cangkir kopi itu dalam sekali minum.Lalu mengembalikan cangkir itu di atas tempatnya dengan sembarangan. Rasanya sudah tak ada gunanya lagi dia ber

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 134 Karma?

    "Bagaimana maksud kamu mencari pekerjaan itu?" Simon tentu saja terkejut dengan pernyataan Amanda barusan.Mencari pekerjaan untuk menghidupi anaknya yang akan lahir? Bukankah kehidupan Simon sudah bergelimang harta dan rasanya itu sudah lebih dari cukup untuk memberikan penghidupan yang layak buat mereka."Kurasa itu adalah jalan yang terbaik untuk kita semua. Aku tidak mau selamanya bergantung padamu, Simon. Aku merasa seperti pengemis sekarang. Apa-apa harus menunggu pemberianmu." Amanda meneteskan air matanya.Ini karena setelah beberapa waktu terakhir, dia merasa betapa sulitnya hidup saat memenuhi kebutuhan harus menunggu pemberian pria itu.Ia tak mau diatur-atur terus dan merasa tidak berdaya. Akan jadi apa nanti anaknya."Amanda... Anak itu adalah darah dagingku dan kamu adalah ibunya. Aku tak akan pernah membiarkan kalian hidup dalam kekurangan apapun. Apa kamu tidak lihat, bagaimana yang aku lakukan padamu?" Simon mengelusnya lagi meski Amanda menunjukkan raut muka yang tid

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 133 Sakit Hati

    "Jadi, ini yang kamu lakukan selama ini?" Papa Ronald mendudukkan Monica dan tampak memberikan ancaman.Monica mulai panik. Betapa tidak, dia khawatir kalau-kalau setelah ini akan diputus hubungannya dengan sang pendonor dana terbesar di kehidupannya beberapa tahun ini."Daddy..itu semua salah sangkamu saja. Aku dan dia hanya murni berteman saja. Tidak lebih.." Monica membelai lembut tangan daddy-nya."Apa maksud kamu?"Tentu saja pria itu mulai penasaran dan sedikit membuka diri untuk penjelasan wanita cantik yang sering menghiasi malamnya."Dia itu... penyuka lelaki juga, Daddy.." Mata manja itu mulai menebar jaring. Mencari perhatian sang pria yang hampir saja hilang kepercayaan padanya.Ini berbahaya karena akan membuat pundi-pundi dana yang masuk ke rekeningnya setiap bulan bisa saja terhenti seketika."Hah, rasanya itu mustahil. Kalian terlihat sangat mesra sekali..." Papa Ronald itu menyangkal.Dengan mata kepalanya sendiri ia melihat bahwa Monica tampak bermesraan dengannya di

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 132 Mengulang

    "Papamu tega! Dia sudah keterlaluan... Ini bukan kali pertamanya dia melakukan ini, dia sudah berkali-kali selingkuh..huhhuhuuuuu..."Tangisan Mamanya sudah tak terbendung lagi. Pecah!Anak lelakinya tak kuasa melihat sang Mama menangis."Ma, tenangkan diri dulu. Bisa jadi ini salah sangka dan sebagainya kan?" Ronald berusaha menenangkan dan mengelus rambut Mamanya."Lihat saja sendiri..." Mamanya mengambil kembali handphone dan menyerahkan bukti beberapa video rekaman yang menunjukkan Papanya mengantarkan pemeriksaan ke sebuah dokter kandungan lalu dia pergi meninggalkan wanita itu.Sebelum pamit, terlihat jelas di video itu Papanya memeluk dan mencium kening wanita muda yang diduga selingkuhannya."Apa artinya ini... aku kena karma?" Mamanya terucap sebuah kalimat yang membuat anaknya bingung.Karma?Apa maksudnya..."Ma, jangan berpikiran yang buruk dulu seperti itu. Kita belum tahu kebenarannya.""Kamu ini buta ya Ronald? Jelas-jelas itu Papamu sama wanita lain. Kalau masih belum

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 131 Sama-sama Curiga

    "Siapa yang tahu kalau ternyata Papa bisa telat datang saat meeting, apa Mama tidak membangunkan Papa semalam?" Simon tertawa saat melihat Papanya datang dengan mengendap-endap dari belakang.Salah seorang staff-nya sedang presentasi soal project baru yang mereka tangani. Untung saja ruangan sedikit gelap di bagian belakang karena semua orang sedang fokus pada layar di depan."Hush!"Papanya menyenggol bahu anaknya. Tak lupa ia meletakkan telunjuk di depan bibir agar semakin menekankan perintah."Haha, aku tahu Pa. Semalaman Papa pasti dibuat tidak bisa beranjak dari tempat tidur ya sama Mama? Haha, kalian ini sudah tua tapi masih saja tetap hot!" Tukas Simon.Seandainya saja anaknya tahu dengan siapa semalam dia bergulat di ranjang!"Sudah, berikan aku hand out dari materi presentasi Alessandro itu. Biar aku pelajari!" Papanya mencoba mengalihkan perhatian sang anak."Baca saja punyaku ini, Pa!" Rupanya Ronald sudah ada di meja meeting juga. Tapi sejak tadi sengaja hanya diam.Dia se

DMCA.com Protection Status