Share

Bab 169. Pertemuan Terakhir

"Hei, kenapa minta maaf?" Senyum Ethan berubah menjadi sorot lekat.

Nada tidak menjawab, melainkan membalas sorot mata Ethan dengan tatapan lekat penuh rasa bersalah dan sesal. Lambat laun mata bening itu berkaca-kaca dan mulai mengembun. Ada bendungan air yang menggantung dan akhirnya jatuh juga. Nada menangis.

"Sayang." Ethan segera mendekap dalam pelukan dan berusaha menenangkan dengan kecupan lembut pada pucuk kepala Nada.

"Maafkan aku," lirih Nada dalam tangisnya.

Ethan kembali memberikan kecupan penuh cinta dan pengertian.

"Tidak ada yang harus dimaafkan, Sayang. Kamu tidak bersalah," ucapnya menghibur.

Meski tidak mengatakan apa arti kata maaf yang diucapkan, Ethan telah mengerti dengan sendirinya, dengan melihat dan merasakan kesedihannya. Meski melihat istrinya menangis, namun ada rasa bahagia dalam dirinya. Paling tidak Nada telah menyadari kondisinya selama ini.

Tangis Nada semakin terisak setiap kali mendengar penghiburan suaminya. Selama dia sakit dan bersedih, Ethan sela
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status