Share

Bantu Aku

Pipinya ditampar, rasa sakitnya terasa begitu perih. Dia tidak menduga akan mendapatkan perlakuan seperti ini di tempat umum.

Tidak, dia seharusnya memahaminya dan tidak terkejut. Kalau wanita di depannya ini tentu saja bisa melakukan sesuatu yang kejam seperti ini. Dia adalah wanita lancang yang tidak memiliki hati.

“Memang tidak tahu malu kau!” Geva sontak saja teriak sambil memegang pipinya.

“Kaulah yang tidak tahu. Bisa-bisanya berada di sini, berkeliaran dengan perut yang mengandung anak yang mungkin adalah anak haram itu.” Indah memandang rendah Geva sambil tertawa mengejek. Menyakitkan dan membuat tubuh Geva bergetar dengan hebat.

Terutama ketika Geva melihat Damas yang mengikuti Indah tertawa kecil atas ucapan yang sangat tidak menyenangkan hatinya.

“Dasar kalian berdua sungguh manusia hina. Kalian sama sekali tidak pantas ada dunia ini. Sangat memalukan! Bisa-bisanya orang tidak tahu malu seperti kalian malah seolah-olah orang paling suci.” Geva menarik napasnya sejenak.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status