Share

Balaslah

Beberapa kali dia menghelakan napas, wanita yang duduk di depannya sejak tadi memperhatikannya sambil menggigit sedotan dari gelas minumannya.

Dia sangat paham kenapa wanita berambut panjang di depannya tertekan. Jujur saja, dia juga tertekan. Dia ingin mengatakan segala hal mengenai apa yang terjadi sekarang.

Sampai sekarang tampaknya rahasianya aman, tapi kasihan dengan Wanita ber-blouse biru muda di depannya ini yang sudah mereka bohongi.

“Kau berkelahi lagi dengan Rena, Gev?”akhirnya dia bertanya apa yang sejak tadi mengganggunya.

Geva ,enatap Santi dengan lemah, matanya itu berkedip pelan lalu dia terlihat sekali sedang memikirkan bagaimana caranya dia mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.

“Kepalaku mau pecah, Mbak Santi.” Geva memegang kepalanya, matanya melihat bawah, terlihat kalau ada kerutan yang membuatnya tampak lebih lelah dibandingkan biasanya.

“Kau dikerjain oleh Axton dengan pekerjaan yang banyak?” tanya Santi dengan topik lain.

Semua orang di sini tahu betapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status