Share

Itu Mustahil

Sarapan kali ini terasa begitu tidak enak di mulutnya, hampar dan membuatnya tidak bisa mengunyah dengan baik.

Dia hanya meminum beberapa kali tegukan minuman yang ada di depannya. Sejak kemarin dia terlihat tidak fokus, akibatnya dia merusak bemper mobil dan itu membuat Indah marah.

“Mas, lihat tasku yang warna coklat LW tidak?” tanya Indah dengan kesal. Dia baru saja keluar dari kamarnya dan menghentikan langkah kaki Damas.

“Tidak tahu,” jawab Damas malas. Dia kembali berjalan lagi, namun langkah kakinya dihentikan oleh Indah dengan cara menarik tangannya.

“Lho, kenapa jawabnya gitu? Aku ini nanya serius. Masa nggak ada di sini!” Indah menghentakkan kakinya beberapa kali, dia ingin menggunakan tas itu karena akan sangat cocok dengan baju krim yang dia gunakan hari ini.

Damas menatapnya dengan dingin. Kepalanya ini sakit seolah dilempari batu dari kemarin. Walaupun Indah telah bilang kalau dia menemukan cara untuk membuat Geva menderita, dia masih merasa tidak senang. Perasaanny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status