Share

71. Sakitnya anak, hanya Ibu yang tahu

Iva menjawab panggilan dengan pelan, "Halo Mbak Safira, ada apa apa?"

"Va, kamu baik-baik saja kan?"

"Iya, aku baik."

Ahmad mengambil alih ponsel Iva dan menekan tombol speaker.

"Syukurlah jika kamu baik-baik saja, Va. Aku takut jika Ahmad menghajarmu lagi."

Ahmad melotot tajam pada Iva.

"Tidak kok, mbak. Dia sudah tidur."

“Ya sudah kalau begitu. Oh ya Va, mengenai Mas Satria yang tak mau menemui kamu, aku benar-benar minta maaf ya, Va."

Ahmad semakin geram, tangannya mengepal erat. Semua pertanyaan yang ditujukan pada Iva, terjawab sudah. Segera disahut ponsel, dimatikan panggilan dan dibanting keras ke kasur. Untung saja tidak ke lantai.

Iva hanya bisa melihat semuanya dengan mata sembab, air mata sudah kembali menetes dari sudut matanya.

Srekh.

Bugh.

Bugh.

Ahmad kembali melakukan KDRT pada Iva dan parahnya Iva menerima dengan lapang.

Baginya, sudah cukup dia berusaha keluar dari masalah dengan meminta bantuan pada orang lain. Pada kenyataannya dia akan kembali ke rumah kontrakan in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status