Home / CEO / Pernikahanku Dengan CEO tampan. / Bab 64 : Tanda Lahir Semanghi Berdaun Lima

Share

Bab 64 : Tanda Lahir Semanghi Berdaun Lima

Author: Tenderwhitesan
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Kita harus mengkonfirmasi ini secepat mungkin," kata Thomas tegas. "Saya tidak ingin berharap terlalu banyak, tapi jika dia benar-benar Celeste, saya ingin dia kembali ke keluarga kami sebelum istri saya mengetahui kondisi Amelia yang sedang terbaring koma."

Detektif itu mengangguk. "Saya akan mengatur pertemuan antara Anda dan Celia. Mungkin akan sulit, tapi saya yakin ini langkah yang harus kita ambil. Harap Anda bersabar menunggu kabar dari saya."

***

“Ozzy kenapa kita seperti menuju kantor Starlight?” Tanya Celia sambil melihat keluar jendela dengan wajah bingung.

“Bukannya Nyonya ingin bertemu dengan Tuan?” Jawab Ozzy sambil menghentikan mobilnya di depan pintu masuk lobby.

Saat hendak bertanya lagi, Celia melihat Abigail turun dari mobil dan berjalan memasuki gedung. Tanpa basa-basi dia segera turun dan mengikutinya. Tapi tiba-tiba seseorang memanggil namanya, dia pun menoleh.

Seorang pria berpenampilan rapi menghampirinya. Wajah pria itu terlihat ramah, meski Celia tidak dapat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 65 : Hari Pertama Menjadi Amelia Montague

    Untuk alasan keamanan, masalah tanda lahir itu tidak ada satu orang pun yang tahu kecuali Thomas dan istrinya Lady Eleanor. Bahkan Detektif John Parker pun tidak mengetahuinya. Hal itu untuk mencegah orang yang salah, datang mengaku sebagai putri mereka yang hilang. Dengan kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki keluarga Montague, siapa yang tidak tergiur untuk menjadi bagian dari keluarga Montague. Thomas menarik Celia kedalam pelukannya, memeluknya dengan sangat erat. Di pelukannya Celia tidak bisa menahan diri lagi dan mulai terisak. Ayah…ternyata dia punya seorang ayah. “Celia, kau tahu? Saat kami memberi tanda itu di tanganmu, kau juga menangis sangat keras seperti sekarang.” Ucap Thomas sedih tapi dengan bibir yang tersenyum saat teringat masa lalu. Celia melonggarkan pelukannya, “Tuan maaf sudah membuat kotor bajumu.” Dia merasa malu karena air mata dan ingusnya membasahi baju Thomas. Thomas membelai rambutnya dengan penuh kasih sayang. “Gadis bodoh. Kau bahkan pernah

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 66 : Bertemu Lady Eleanor

    Di kantornya, Thomas sedang berbicara serius dengan Detektif Parker. Mereka membahas pernikahan Celia dengan Luxian yang seperti bermasalah.“...saya menunggu Celia sendiri yang cerita. Tapi tentu saja jika putra keluarga Davies berani menyakiti Celia, maka saat itu juga Montague dan Davies akan berdiri saling berhadapan…”***Hari itu sehari sebelum acara ulang tahunnya yang ke 24, Celia memasuki rumah besar keluarga Montague untuk pertama kalinya. Dengan gugup Celia mengikuti Thomas menuju halaman belakang yang asri, tempat Lady Eleanor menghabiskan sebagian besar waktunya. Pintu penghubung antar ruang terbuka, dan Celia melihat seorang wanita anggun berambut pirang keemasan yang sedang duduk di bangku ayunan sambil sibuk menyulam. Wajahnya terlihat sangat cantik.Ketika pintu berderit terbuka, Lady Eleanor berbalik, keningnya sedikit berkerut tapi matanya yang biru cerah langsung bersinar ketika melihat Celia. "Amelia, sayang! Kamu sudah pulang!" Serunya dengan penuh kebahagiaan.

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 67 : Amelia The Sleeping Princess

    Hari ulang tahun Amelia tiba, hari yang seharusnya penuh dengan kebahagiaan dan perayaan. Namun, dalam kenyataannya, perayaan ini dibayangi oleh kepura-puraan yang harus dijalani oleh Celia. Dia ingin sekali memberitahu pada dunia jika dia adalah Celeste saudara kembar Amelia yang hilang, namun kini telah kembali. Terutama pada sang bunda.Tapi dia harus bersabar, demi mereka yang dia cintai.Rumah besar keluarga Montague dihiasi dengan sederhana namun elegan, menandakan acara yang intim dan hanya dihadiri oleh kerabat dekat serta saudara.Di ruang tamu yang luas, terdapat sebuah meja panjang dengan dekorasi bunga mawar putih dan biru yang lembut. Sebuah kue ulang tahun bertingkat dihiasi dengan lilin-lilin kecil, menanti untuk ditiup oleh "Amelia." Celia berdiri di sudut ruangan, mengenakan gaun putih lembut yang disediakan oleh Lady Eleanor. Dia merasa canggung, seolah-olah dia adalah tamu di acara yang bukan miliknya.Para tamu mulai berdatangan, satu per satu mengucapkan selamat

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 68 : Menyelamatkan Celia

    Siang itu Celia selesai syuting lebih awal, dia berencana meminta Ozzy untuk mengantarkannya ke tempat Luxian, melanjutkan rencana yang tempo hari sempat tertunda.Tapi begitu melangkah keluar dia mendapat telepon dari ayahnya yang mengajaknya keluar untuk makan siang. Dengan menggunakan ride hailing dia pergi menuju restoran tersebut, tempat Thomas menunggu.Luxian bermaksud menjemput Celia di tempat syuting, melihatnya naik ke sebuah mobil, segera menyuruh Bryan mengikutinya dari belakang.Biasanya restoran itu tidak menerima tamu jika tidak melakukan reservasi terlebih dahulu. Tapi Luxian mendapat pengecualian. Kebetulan ruangan untuknya dan Celia berhadapan. Saat di lorong, Luxian melihat Celia masuk ke salah satu private room. Sebelum pelayan menutup pintu geser, dia mendengar samar suara seorang pria. Sekilas dia melihat Celia tersenyum, sebelum pintu itu tertutup sepenuhnya.Setiap private room di rancang kedap suara, sehingga suara tidak bisa terdengar dari luar.Luxian masuk

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 69 : Celia Yang Agresif dan Suasana Dejavu

    Amy dan Lily, yang masih terkejut dengan apa yang terjadi, merasa lega melihat Luxian dan Bryan. Tanpa berpikir panjang, mereka mengikuti Luxian yang dengan hati-hati menggendong Celia keluar dari club.Begitu mereka keluar, Luxian membawa Celia ke mobilnya yang sudah menunggu di depan club. Bryan segera mengatur semuanya, memastikan mereka aman dari ancaman lebih lanjut.Di dalam mobil, Luxian memegang tangan Celia dengan erat. Dia bisa merasakan denyut nadi Celia yang lemah, dan meski dia jarang menunjukkan emosinya, saat itu dia sangat khawatir."Kita pulang ke penthouse," ucap Luxian tegas kepada Bryan yang langsung menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi. Amy dan Lily yang masih gemetar karena ketakutan pulang dengan taksi, mereka merasa bersyukur karena Celia selamat.Di perjalanan, Luxian tidak pernah melepaskan tangan Celia. "Kamu akan baik-baik saja, sayang. Aku janji," bisiknya, meski dia tahu Celia mungkin tidak bisa mendengarnya.Malam itu menjadi awal dari konflik yang

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 70 : Pria Yang Bersamanya Adalah Luxian?

    “Karena ulahmu sekarang aku hamil! Kau brengsek!”Luxian menangkap kedua tangan Celia yang memukul dadanya dan menguncinya di atas kepala gadis itu. Kemudian dia berkata, “Jika kau masih mengingatku setelah sekian lama, itu artinya kau sangat mencintaiku, iya, kan?” Tanya Luxian, nada suaranya rendah namun mengandung rasa cemburu. Walaupun dia bertekad ikut dalam permainan untuk mengetahui identitas pria itu, tapi tetap saja dia kesal.“Aku sangat membencimu!”Celia menatap orang yang ada di hadapannya, sosok yang diselimuti bayangan gelap. Matanya yang basah dan berkabut, membuatnya seolah kembali ke malam itu di hotel. Tapi di lain sisi suara dan aroma tubuhnya, itu adalah milik Luxian. Bayangan keduanya, Luxian dan sosok asing saling tumpang tindih. Dalam keadaan bingung Celia menjawab, “Aku mencintaimu.”Mendengar itu mood Luxian semakin buruk, bibirnya tersenyum sarkasme. “Kau bilang membencinya karena dia menghancurkan hidupmu, tapi kemudian kau bilang mencintainya? Cepat sekal

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 71 : Kekuatan Keluarga Montague

    Amy berlari sekuat tenaga keluar dari rumah itu, melewati taman belakang yang sudah ditumbuhi rumput liar. Dia hampir terjatuh beberapa kali, namun adrenalin membantunya tetap bergerak. Begitu berada di luar area rumah, Amy langsung mengingat rencana darurat yang telah disepakati sebelumnya. Jika terjadi sesuatu, Amy harus segera menghubungi nomor telepon yang sudah diberikan oleh Celia. Dengan tangan gemetar, Amy mengambil ponselnya dan mencari nomor tersebut. Dia tidak tahu siapa pemilik nomor itu, hanya tahu orang tersebut bisa membantu Celia."Ya?" suara seorang pria di ujung sana terdengar. Itu adalah suara Thomas Montague."Tuan. Saya Amy, Celia… mereka menangkapnya! Tolong, bantu kami!" Amy berkata setengah berbisik berusaha menahan isak tangisnya saat dia berbicara.Thomas sontak berdiri dari kursinya. "Dimana kalian sekarang?" tanya Thomas dengan suara tegas namun tenang.Amy memberikan lokasi mereka, dan Thomas segera menghubungi orang-orangnya untuk bergerak cepat. Dia tid

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 72 : Prosecutor Thomas, Keenan dan Luxian

    Malam itu di jalan raya yang lengang, dua rombongan mobil berkecepatan tinggi melaju ke arah yang berlawanan tapi dengan tujuan yang sama, yaitu menyelamatkan Celia. Angin malam berhembus kencang, seolah-olah tahu bahwa pertemuan tak terduga akan segera terjadi. Di satu sisi jalan, konvoi Keenan Montague membawa Celia yang masih dalam keadaan shock setelah diselamatkan dari cengkeraman Simon. Di sisi lain, rombongan Luxian yang terlambat tiba di tempat Simon, kini sedang dalam perjalanan mencari Celia, berusaha untuk menyelamatkannya dari bahaya yang dia ketahui sedang mengancam.Kedua rombongan ini tiba-tiba berhadapan di sebuah persimpangan jalan yang sepi. Cahaya lampu mobil dari kedua arah saling bertabrakan, menerangi malam yang gelap. Keenan, yang mengemudikan mobil di barisan depan, segera mengenali mobil mewah milik Luxian yang melaju ke arahnya. Dia memperlambat laju mobil dan memberikan isyarat kepada anak buahnya di belakang untuk berhenti.Di sisi lain, Luxian yang bera

Latest chapter

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 135 : Peristirahatan Terakhir Gelang Safir Biru, Di Dasar Laut

    Jantung Celia berdegup semakin kencang, perasaannya tidak menentu.Mereka sampai di sudut jalan yang lebih sepi, tapi pria itu sudah tidak terlihat lagi. Celia berhenti dan menatap sekeliling dengan nafas yang tidak beraturan. "Dia... dia ada di sini tadi," ucapnya.Luxian mendekat, meletakkan tangan lembut di bahu Celia. "Celia, mungkin ini hanya perasaanmu. Kau mungkin melihat seseorang yang mirip, tapi Sergio... dia sudah tidak ada." Suaranya lembut, mencoba menenangkan.“Kau benar, itu mungkin hanya imajinasiku saja, Luxian maaf,” jawab Celia.***Celia melihat berita mengejutkan di ponselnya. Sebuah laporan menayangkan rekaman yang diambil oleh warga di jalan.Di layar, terlihat seorang wanita dengan pakaian lusuh dan rambut acak-acakan, tampak berusaha dipegang oleh beberapa petugas medis dan polisi. Wajah wanita itu tampak penuh dengan kebingungan dan ketakutan, sementara di pelukannya, dia memeluk bantal kecil. Wanita itu berteriak dan meronta, menolak dimasukkan ke dalam mob

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 134 : Pernikahan & Bulan Madu Kedua

    Setelah berhari-hari menunggu dengan penuh harapan, keluarga Lannister akhirnya harus menerima kenyataan yang pahit. Pihak berwenang mengonfirmasi bahwa tidak ada korban selamat dari kecelakaan pesawat yang menewaskan banyak penumpang. Jenazah sebagian besar penumpang tidak ditemukan karena pesawat jatuh di laut lepas, membuat pencarian semakin sulit dan perlahan dihentikan. Keluarga Lannister, yang awalnya begitu berharap akan keajaiban, kini tak punya pilihan selain menyerah.Di tengah duka yang mendalam, orang tua Sergio, duduk bersama Celia di rumah mereka. Mereka tahu bahwa hidup harus terus berjalan. Dalam percakapan yang penuh dengan emosi, mereka akhirnya memutuskan untuk memberikan Celia kebebasan."Celia, sayang," ujar Mrs. Lannister dengan suara lembut. "Kami tahu ini tidak mudah, dan Sergio akan selalu ada di hati kita semua. Tapi... kamu masih muda, dan kami ingin kamu bahagia. Kamu bebas untuk menikah lagi, jika kamu menemukan seseorang yang membuatmu bahagia."Celia me

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 133 : "Papa!" Seru Axel.

    Dan kemudian, tanpa peringatan, Celia mulai menangis terisak. Tangisnya begitu dalam dan penuh dengan kesedihan yang dia tahan selama bertahun-tahun. Bahunya bergetar, nafasnya tersengal-sengal, dan dia merasa seluruh dunia runtuh di sekitarnya. Tanpa berpikir panjang, Celia meraih tubuh Luxian, memeluknya erat seolah-olah dia takut kehilangan lagi. Tangannya yang gemetar melingkari pinggang Luxian, memegang erat seolah-olah dia menemukan satu-satunya pijakan di tengah badai yang menerjang hidupnya."Aku nggak tahu harus bertanya kemana lagi tentang Abigail dan semua yang terjadi." Celia terisak di dadanya, suaranya hampir tak terdengar. "Aku nggak tahu apa yang terjadi padamu. Kau menghilang. Dan sekarang aku pikir kamu sudah pergi selamanya."Luxian, yang merasakan tubuh Celia gemetar dalam pelukannya, dengan lembut membalas pelukan itu. Tangannya yang kuat namun lembut melingkari bahu Celia, menariknya lebih dekat. Dia membelai rambut Celia dengan lembut, memberikan rasa tenang d

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 132 : Permainan Takdir

    Luxius menceritakan apa yang terjadi dan Luxian sangat terkejut. Karena saat kejadian dan berita kecelakaan di umumkan, dia sudah berada di dalam pesawat.“Sebenarnya apa yang terjadi?” Tanya Luxius.Hari itu, Luxian sedang bersiap-siap untuk kembali pulang setelah menjalani perawatan panjang di luar negeri. Kesehatannya berangsur membaik, dan akhirnya dia merasa cukup kuat untuk kembali ke keluarganya di Summerfield. Semua barangnya sudah dikemas, dan tiket penerbangan di tangannya menunjukkan bahwa dia akan pulang pada malam hari itu. Ada perasaan lega yang perlahan mengisi dadanya, karena setelah berbulan-bulan jauh dari rumah, dia akhirnya bisa bertemu dengan orang-orang yang dia cintai. Tapi di tengah persiapannya, sebuah peristiwa kecil mengubah segalanya.Di rumah sakit tempat dia terakhir kali melakukan pemeriksaan, Luxian bertemu dengan seorang pria yang tampak sangat panik. Pria itu duduk di bangku ruang tunggu, tampak gelisah dengan ponsel di tangannya, mengusap wajahnya b

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 131 : Celia Berteriak Memanggil Luxian

    Di ruang tunggu bandara yang penuh dengan keheningan dan kesedihan, Celia hampir tenggelam dalam kelelahan. Tubuhnya terasa begitu berat setelah berjam-jam menunggu kabar yang belum pasti. Matanya yang sembab oleh air mata hampir tertutup, dan dia mulai terjebak di antara keadaan sadar dan tidak. Kepalanya yang bersandar di pundak ibunya perlahan mulai terjatuh, seolah-olah rasa kantuk dan kelelahan telah menguasai dirinya.Namun, di tengah kondisi antara tidur dan terjaga itu, matanya yang setengah terbuka tiba-tiba menangkap sesuatu yang tak terduga. Di pintu kedatangan yang berada agak jauh dari tempat dia duduk, dia melihat sosok yang sangat dikenalnya. Pria itu berjalan dengan tenang, mengenakan pakaian kasual, rambutnya yang hitam agak kusut. Di sebelahnya, ada Bryan, yang juga terlihat familiar untuk Celia.“Luxian...?” Bisik Celia pelan, hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.Matanya tiba-tiba melebar, dan kesadarannya mulai kembali. Dia mengerjapkan mata beberapa k

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 130 : Berita Kecelakaan Pesawat

    "Celia, semuanya sudah siap. Kita akan merayakan kepulangan Sergio dengan penuh suka cita," kata Eleanor, sambil tersenyum hangat di ruang tamu kediaman Montague. Meja makan sudah dihiasi dengan bunga-bunga segar dan hidangan terbaik, sementara semua orang bersemangat menunggu kedatangan Sergio.Di tempat lain, suasana serupa juga menyelimuti kediaman Davies. Mereka menerima kabar dari Luxian bahwa dia juga sedang dalam perjalanan pulang setelah menjalani perawatan di luar negeri selama berbulan-bulan. Keluarga Davies yang telah lama menanti kabar baik ini merasa lega. "Akhirnya, Luxian pulang. Aku tak sabar melihatnya," ujar Paula dengan mata berbinar. Di rumah itu, suasana dipenuhi harapan, dan Luxius tampak tersenyum lega mendengar kabar baik dari kakaknya. Setelah semua drama dan ketegangan, keluarga Davies merasa hari itu akan menjadi awal yang baru bagi mereka.Namun, ketika waktu mendekati siang, suasana yang penuh kebahagiaan itu berubah dalam sekejap.Tiba-tiba, televisi m

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 129 : Axel Bertemu Nenek Davies & Kabar Kepulangan Sergio

    Dengan wajah yang perpaduan sempurna antara Celia dan Luxian, anak itu menjadi simbol dari hubungan masa lalu yang rumit, tapi juga penuh cinta.Sergio sangat mencintai anak itu dan menganggapnya seperti darah dagingnya sendiri.***Suatu hari, di sebuah taman kota yang tenang dan indah, Celia sedang berjalan-jalan dengan putranya. Anak kecil itu tampak riang, berlari-lari kecil di sekitar taman, mengejar burung-burung dan tertawa ceria. Celia mengawasinya dengan senyum hangat di wajahnya, menikmati momen damai bersama anaknya. Hari itu cuaca sangat cerah, dengan sinar matahari yang lembut menyinari taman, membuat suasana semakin nyaman.Sementara Celia duduk di bangku taman, tiba-tiba dia melihat sebuah keluarga yang dikenalnya sedang berjalan di sepanjang trotoar taman. Itu adalah keluarga Davies. Nyonya Paula sepertinya sedang mengajak Nenek Iris jalan-jalan menikmati suasana sore hari.Celia merasa dadanya berdegup sedikit lebih cepat. Dia tidak pernah benar-benar memutuskan kont

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 128 : Hubungan Jarak Jauh

    Beberapa hari sebelum hari pernikahannya, Celia memutuskan untuk mengunjungi Hacienda, rumah keluarga besar keluarga Davies di Ashford.Di sana, ia berharap bisa bertemu dengan Nenek Iris, Celia berpikir, jika ada orang yang bisa memberinya petunjuk tentang keberadaan Luxian atau tentang apa yang sebenarnya terjadi padanya, mungkin itu adalah Nenek Iris.Saat Celia tiba di Hacienda, suasana terasa hening dan damai. Angin sepoi-sepoi meniup lembut dedaunan pohon di halaman, dan langit sore berwarna keemasan memberikan perasaan tenang. Namun, hati Celia tidak tenang. Langkah kakinya sedikit gugup ketika dia mendekati pintu rumah tua itu.Nenek Iris menyambutnya dengan senyuman ramah seperti biasanya, tetapi senyuman itu terasa penuh arti, seolah-olah ada sesuatu yang disimpan di baliknya. "Celia, sayang, apa yang membawamu ke sini?" Tanyanya lembut, suaranya tenang dan menenangkan.Celia, yang awalnya mencoba tersenyum, kini menunjukkan keraguannya. Matanya menatap langsung ke wajah Nen

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 127 : Tes DNA Bayi Abigail

    Di rumah sakit, suasana terasa tegang saat Abigail berbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit, kondisinya kritis akibat pendarahan hebat setelah pengejaran dramatis bersama Simon. Tim medis bergerak cepat, mempersiapkan operasi darurat. Dokter memberitahu bahwa kondisi Abigail dan bayinya sangat kritis. Kemungkinan besar, bayinya sudah meninggal dalam kandungan dan harus segera dikeluarkan, akibat trauma dan stres fisik yang dialaminya.Di kediaman keluarga Davies suasana menjadi sangat tegang. Mereka tampak khawatir dan frustasi dengan semua situasi yang kacau ini. Abigail telah menjadi pusat masalah bagi keluarga mereka. Awalnya mereka berpikir bahwa bayi yang dikandung Abigail adalah anak Luxian, tapi dengan berita bahwa Abigail terlibat dengan Simon, segalanya menjadi tidak jelas. Mereka tidak mau mengambil risiko dan memutuskan untuk meminta dokter melakukan tes DNA pada bayi Abigail. Dengan kekuasaan dan pengaruh yang mereka miliki, keluarga Davies berhasil memaksa pihak ruma

DMCA.com Protection Status