Home / Pernikahan / Pernikahan Tak Sempurna / 71. Sudah lebih baik

Share

71. Sudah lebih baik

Author: MamGemoy
last update Last Updated: 2023-09-29 18:53:39

***

Siang itu, Helmi membawa pulang Sherra ke rumah yang dibeli sendiri. Rumah yang disembunyikan dari Naima keberadaannya. Rumah yang ditempati untuk menyimpan rahasianya setelah bertemu dengan Sherra. Rumah yang dulu dia pikir adalah tempat yang bisa membuatnya bahagia selain dengan Naima. Namun, hari ini dia kembali tanpa sedikit pun kebahagiaan terpancar dari wajahnya.

Sherra turun dari mobil. Dia mengabaikan Helmi yang hanya diam sepanjang jalan. Bahkan saat dia bercerita, Helmi tak menggubrisnya sama sekali. Entah suaminya itu lelah atau ada hal lain yang dia pikirkan. Sherra seperti anak kecil yang marah karena tidak dituruti permintaannya.

Helmi membiarkan istrinya itu. Dia sangat lelah, mendengarkan ocehan Sherra yang kadang tidak terlalu penting untuk didengarkan. Saat Helmi kerepotan membawa barang bawaan yang begitu banyak. Tiba-tiba Sherra berteriak dari dalam rumah.

"Mas! Mas Helmi ...!"

Barang-barang keperluan bayi yang dihadiahkan keluarga Sherra dibiarkan berserakan d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Tak Sempurna    72. Mimpi buruk

    ***Hari ini rasanya sangatlah panjang. Baru tadi pagi, Andita memulai hari yang dengan melelahkan setelah perdebatan. Sore harinya Helmi kembali, dan membuat harinya semakin tak karuan. Di hadapannya sekarang, sang putra dan wanita yang tak ingin dilihat batang hidungnya, berdiri di hadapan Andita."Apa apaan kamu, Helmi!"Andita menyeret Helmi ke ruang tengah. Setelah sebelumnya ia melihat sinis Sherra yang berperut buncit itu di pintu masuk."Ma, izinkan kami tinggal di sini. Rumah di sana gak ada air dan listrik.""Hal konyol apa lagi ini. Mati listrik dan air? Helmi benar-benar sudah kacau," batin Andita setelah melihat perubahan besar pada diri putranya."Mama sudah ingatkan sebelumnya, jangan cari mama kalau jika kamu dalam kesulitan hidup dengan wanita itu!" Andita melirik sekilas ke ruang tamu. Dia melihat Sherra telah duduk di kursi tanpa dipersilahkan. Hal itu membuatnya kesal, "Dasar wanita tidak tau sopan santun," batinnya lagi.Helmi meletakkan tangan di lengan sang mam

    Last Updated : 2023-09-29
  • Pernikahan Tak Sempurna    73. Ketertarikan Helmi

    ***"Kamu mau ke mana, Mas?"Sherra yang hendak ke dapur, melihat Helmi akan keluar dari rumah. Selama dua hari ini mereka tinggal di rumah besar Antarakasa, tidak diizinkan untuk tidur sekamar. Sherra sangat kesal karena hanya bisa berkomunikasi melalui ponsel setiap malamnya.Helmi menoleh ketika melihat istrinya dari tangga. "Sayang, Mas keluar sebentar," ucap Helmi mendekat dan menyentuh bahu Sherra.Di rumah ini mereka selalu diawasi. Tak bisa selalu leluasa untuk mengobrol dan saling menyentuh."Masa kamu ninggalin aku sendiri sih, Mas?" tanya Sherra dengan wajah cemberut.Mulailah, Helmi selalu sering merasa kesal setiap kali Sherra merengek. Dia tak diizinkan pergi jika tidak membawanya sekalian. Bahkan untuk mencari pekerjaan saja, Sherra selalu dibawa.Hari ini Helmi hendak menemui Naima. Dia diberitahu bahwa istrinya tuanya sudah pulang ke rumah. Helmi juga sudah sangat rindu dengan putri kecilnya, hampir satu bulan dia tak melihat Kiran."Kamu gak sendiri, kan? Ada mama da

    Last Updated : 2023-09-29
  • Pernikahan Tak Sempurna    74. Kedatangan suami

    ***Sebuah mobil hitam memasuki pekarangan kediaman Sanjaya. Helmi memarkirkan mobilnya di depan garasi. Seakan tak pernah terjadi apa-apa, dia keluar dari mobil dengan barang-barang bawaannya.Rasanya Helmi sudah tidak sabar untuk melihat putri yang sangat dia rindukan. Tanpa memberi kabar dulu kepada pemilik rumah, dia langsung berdiri di depan pintu dan mengetuknya.Pintu itu terbuka. Seorang wanita paruh baya berdiri di hadapannya. "Selamat siang, Bi." Sapa Helmi pada wanita itu, ART yang telah lebih lima belas tahun bekerja di kediaman keluarga Sanjaya."Den, Helmi?" Bibi itu sedikit terkejut dengan kedatangan Helmi yang tiba-tiba. Sebagai orang yang lumayan dekat dengan keluarga itu, dia tau tentang semua masalah yang terjadi di rumah tempatnya tinggal dan bekerja.Dengan wajah datarnya, Helmi pun menjawab. "Iya, Naima ada di rumah, Bik?" tanyanya kemudian."A–ada, Den. Tapi …." Bibi itu ragu untuk menjawab. Sedikit panik, dia mulai memikirkan apa yang harus dia lakukan saat in

    Last Updated : 2023-09-30
  • Pernikahan Tak Sempurna    75. Kotak

    ***Gadis kecil yang baru saja mendapat mainan dari sang Ayah, melompat kegirangan. Baru ini Kiran dibelikan mainan lagi oleh Helmi setelah cukup lama tidak. Biasanya, Kiran dimanjakan setidaknya satu jenis mainan dalam seminggu. Kadang Gadis kecil itu mendapat mainan yang sangat banyak, hingga tak tau mana yang mau dimainkan."Kiran, Suka?" tanya Helmi pada putri kesayangannya"Suka sekali, Ayah," jawab Kiran dengan tingkah lucu. Melompat kegirangan, sambil memeluk"Kalau gitu, Kiran jagain mainannya. Kalau udah selesai main, di simpan lagi di tempat mainan." Nasehat Helmi kemudian."Oke, Ayah." Kiran membentuk tangannya seperti huruf O.Rinjani melihat pemandangan itu dari ambang pintu. Tak bisa tergambarkan bagaimana raut wajah wanita itu. Antara senang melihat keceriaan sang cucu, atau marah akan kehadiran Helmi di rumahnya.Jani pun menghampiri mereka. "Mbak, bawa Kiran masuk, mandikan dengan benar!" Perintah Rinjani pada pengaduk Kiran yang berdiri tak jauh dari mereka."Baik, N

    Last Updated : 2023-09-30
  • Pernikahan Tak Sempurna    76. Cerai

    ***Bagai disambar petir disiang hari. Helmi membelalak tak percaya dengan apa yang ia dengar. Sedangkan Rinjani berulang kali menghela napas. Naima pun masih dengan sikap dinginnya menatap tajam ke arah sang suami. Ada kekecewaan, kesakitan yang bercampur dengan amarah. Di sudut hatinya yang paling dalam, Naima masih mencintai Helmi. Ia pun tak ingin perceraian ini terjadi. Tetapi, penghianatan yang Helmi lakukan sungguh tidak bisa dimaafkan. Apalagi setelah ancaman dari wanita gila itu, yang dengan sengaja menculik Naima dan membuatnya trauma.Helmi menggelengkan kepalanya. "Apa? gak, gak … Abang gak mau cerai."Harapannya sebelum datang ke rumah mertuanya. Ingin memperbaiki apa yang telah rusak. Sekarang ia dikejutkan dengan permintaan Ima, perceraian yang tak diinginkan.Helmi melangkahkan kakinya maju dan lagi-lagi Naima mundur menghindarinya. "Naima, Sayang Abang mohon jangan bercerai. Abang belum siap kehilangan kamu. Pisah dari kamu dan Kiran." Raut wajah Helmi yang terlihat

    Last Updated : 2023-09-30
  • Pernikahan Tak Sempurna    77. Terapi

    ***Kejadian tadi siang, diceritakan kepada semua anggota keluarga. Termasuk keluarga Helmi. Dengan berat hati Jani harus menyampaikan berita tak menyenangkan itu. Meskipun semua orang bersedih, tetapi mereka tau, ini adalah yang terbaik bagi Naima. Keputusan ini juga Naima sendiri yang mengambilnya, dan mereka harus menerima dengan lapang dada."Maafkan kami, Dit. Hanya bisa menyampaikan kabar ini dari telepon.""Tidak apa-apa, Kak. Aku dan Bang Bara bisa mengerti keadaan di sana. Apakah masih bisa kami bertemu Naima?""Tentu saja, Dita. Kita adalah keluarga. Selamanya akan berhubungan baik.""Terima kasih. Aku tutup dulu."Dengan segala kekecewaan, serta ketidakmampuan mereka untuk berkata-kata lagi. Andita menangis di dekapan sang suami. Ponsel yang tadi menempel di terlingga ia biarkan jatuh ke kasur. Bara yang ikut mendengarkan percakapan dua wanita itu, juga memperlihatkan wajah sedihnya."Sudah, Ma. Kita doakan saja yang terbaik buat Naima. Mungkin ini adalah keputusan yang tep

    Last Updated : 2023-10-01
  • Pernikahan Tak Sempurna    78. Perceraian

    ***"Dokter Alfian?" Sakti yang telah siap untuk mendengarkan. Melihat Alfian hanya diam memandangi dirinya dan Naima."Ah iya …." Alfian dengan cepat mengalihkan pandangannya pada kertas laporan di tangan. Dia tak ingin terlihat gugup, lalu memulai pembicaraan. "Pak, Sakti. Saya telah melakukan pemeriksaan terhadap Nona Naima.""Lalu bagaimana, Dokter?" tanya Sakti kemudian, Alfian mengangkat kepalanya dan tersenyum."Untuk diagnosa saya pada Nona Naima. Tidak perlu terlalu khawatir. Beruntung gejala itu ditangani. Sehingga kita bisa melakukan pengobatan dengan cepat. Saya bisa memprediksi, kurang dari sebulan, Nona Naima bisa sembuh. Namun, orang-orang yang ada disekitarnya harus membantunya," jelas Alfian secara singkat hasil diagnosa."Baiklah, Dokter. Apa yang harus kami lakukan?" tanya Sakti kemudian.Alfian pun melanjutkan penjelasannya. "Pertama, saya akan memberikan resep yang akan membantu pemulihan. Keadaan sekitar yang tenang sangat membantu juga. Hindarkan hal yang akan m

    Last Updated : 2023-10-01
  • Pernikahan Tak Sempurna    79. Kunjungan

    ***Kedua lengan wanita itu berada dalam genggaman tangan kekarnya. Membuat Sherra meringis kesakitan, karena kekuatan Helmi yang berlebihan."Aduhhh, Mas … sakit!" Rintihnya."Katakan lagi, tadi kamu bilang apa?" tanyanya lagi tak sabar. Dia hanya memastikan, bahwa apa yang didengarnya, tak salah."Iya … tapi lepas dulu! Sakit, Mas!" Sherra menggeliat meminta dilepaskan.Helmi pun menurunkan genggaman tangannya. "Katakan!""Pagi tadi, aku dengar dari ART, mama kamu pergi ke kantor pengacara. Katanya mau urus perceraian kamu sama Naima." Sherra menjelaskan. Lalu meringis meraba bekas genggaman tangan Helmi.Mendengar hal itu, Helmi terduduk kembali di sofa. Ancaman yang pernah mamanya katakan waktu itu, benar-benar akan terjadi. Dia tak menyangka, ternyata mamanya serius akan membuatnya menceraikan Naima. Lalu apa yang bisa dia lakukan sekarang?"Pada akhirnya kamu tetap akan bercerai dengan Naima. Sekarang kamu masih mau mengabaikan aku, Mas? Pikirkan anak kita," lirih Sherra dengan

    Last Updated : 2023-10-01

Latest chapter

  • Pernikahan Tak Sempurna    117. Tak ada yang benar-benar sempurna

    *** "Kamu meragukan dirimu sekarang, Fian? Apakah tekadmu hanya akan sampai di sini?" Naima bertanya melengkungkan alisnya. Tatapannya mengharapkan jawaban yang tak ingin ada keraguan. Bukankah hatinya kini bisa terbuka karena kegigihan pria dihadapannya."Tidak, bukan begitu, Ima. Apa aku tidak terlalu jahat jika nantinya memisahkan kebersamaan ayah dan anak? Aku tidak akan mundur, aku sungguh ingin hubungan kita berhasil, dan kamu akan aku jadikan wanita paling bahagia di dunia ini." Alfian tak ingin Naima salah sangka dengan perkataannya.Naima tersenyum simpul menanggapi hal ini. "Dokter Alfian, kamu meragukan keberhasilan hubungan kita karena Helmi?""Aku memikirkan anak-anak, Sayang." Dia mengungkapkan isi hatinya.Naima menghela napasnya sejenak, dia mengerti jalan pikiran kekasihnya saat ini. "Fian, nggak ada yang perlu kamu khawatirkan. Anak-anak tidak akan kekurangan kasih sayang dari ayahnya. Malahan mereka akan sangat beruntung mendapatkan kasih sayang yang melimpah dari s

  • Pernikahan Tak Sempurna    116. Jika dia hadir

    ***Sementara itu di rumah sakit.Bara dan Andita masih berusaha mayakinkan Helmi untuk mendapatkan pengobatan secara intensif. Setelah dokter menyampaikan hasil tes hari ini. Helmi menjadi keras kepala. Dokter mengatakan bahwa Helmi terlalu banyak mengkonsumsi alkohol, ditambah lagi dengan pola makannya yang tidak teratur dan istirahat yang sangat sedikit. Sehingga kini dia mengalamai perlemakan pada hati. Helmi masih harus melakukan beberapa tes lagi setelah ini, untuk mendeteksi apakah ada gejala lain lagi pada hatinya. Perlemakan pada hati akan semakin parah jika tidak mendapatkan penanganan yang benar. Andita juga meminta Helmi untuk tinggal lagi bersamanya. Tinggal sendirian di rumah itu hanya akan memperparah kondisi Helmi. Tidak ada yang memperhatikannya secara intens."Helmi baik-baik saja, Ma. Ayolah ... Helmi hanya mau tinggal sendiri saja." Pria itu memohon lagi. Wanita kesayangannya itu masih memaksanya untuk pindah kembali ke rumah utama."Setelah apa yang terjadi sama

  • Pernikahan Tak Sempurna    115. Hanya demi Naima

    ***Kembali dari rumah sakit Naima langsung bersih-bersih dan merebahkan diri di kasur. Efek lelah karena begadang semalaman, Naima ingin istirahat dengan tenang. Setelah kondisi Helmi dia sampaikan kepada keluarganya, mereka pun ikut lega mendengar hal itu . Sepuluh menit setelah berbaring, ponselnya berbunyi. Benda itu lupa dia bawa kemarin. Tentu banyak panggilan yang masuk.Semalam ketika Mamanya memberitahu bahwa Helmi berada di UGD, mereka semua bergegas ke rumah sakit. Hingga Naima lupa memberitahu Alfian tentang hal ini. Dia merasa bersalah kepada kekasihnya itu.Permukaan kasur dirabanya. Benar saja, ponsel Naima berbunyi karena panggilan masuk dari Alfian."Halo." Terdengar helaan napas dari pria itu. "Akhirnya kamu jawab juga, Sayang."Naima paham kenapa Alfian berkata seperti itu, dia pun langsung menjelaskan. "Fian? Maaf semalam aku di rumah sakit, lupa bawa ponsel. Aku juga minta maaf lupa kasih tau mama untuk ngabarin kamu." "Iya, aku udah tau kok. Semalam waktu aku

  • Pernikahan Tak Sempurna    114. Rumah sakit

    ***Beberapa hari kemudian.Ketika jam makan siang, Rafka--sekretaris Helmi merasa sedikit khawatir, melihat sang bos tampak tidak sehat. Meskipun tau sedang tidak baik-baik saja, Helmi tetap memaksakan dirinya untuk pergi rapat dengan klien. Sore harinya, Andita ditelepon oleh sekretaris Rafka untuk mengabarkan tentang kondisi sang putra. Helmi menolak dibawa ke rumah sakit, sehingga sang sekretaris pun terpaksa mengantar pulang ke rumah. Andita dan Bara pun bergegas ke rumah Helmi untuk memastikan keadaannya.Saat masuk ke dalam rumah, Andita di sambut oleh ART. “Helmi udah pulang kan, Bi?”“Iya, Nyonya, Tuan Helmi udah naik ke kamarnya, baru lima belas menit yang lalu,” jawab sang ART menjelaskan. “Tuan Helmi kelihatannya tidak sehat, Nyonya. Tapi saat saya tanya, katanya nggak apa-apa.”“Iya udah, saya langsung naik aja.”“Baik, Nyonya, Tuan.”Pintu kamar Helmi langsung dibuka. Sang putra terlihat tengah berbaring di tempat tidur. Andita dan Bara langsung menghampiri. Saat mereka

  • Pernikahan Tak Sempurna    113. Menyedihkan

    Hari ini hari pertama Naima dan Alfian sebagai sepasang kekasih. Berita bahagia ini tak ingin disimpan lebih lama, Alfian bermaksud untuk mengatakan secara langsung kepada kedua orang tua Naima. Alfian pun mengantar Naima pulang kerja, sekalian bertemu dengan orangtua kekasihnya itu.Sebenarnya Naima masih mau merahasiakan ini dulu. Tetapi Alfian membujuknya untuk segera mempublikasikan kepada orang terdekat. Alfian ingin segera membagi kebahagiaannya dengan semua, yang pada akhirnya Naima pun menyetujui. Ketika Naima memasuki rumah, semua orang sedang berkumpul di ruangan keluarga. Mama, Papa, serta anak-anaknya ada di sana. Sedangkan Sakti dan Nara masih belum pulang dari bulan madu. Naima merasa sedikit gugup saat harus mengatakannya secara langsung. Begitupun Alfian, dia juga merasa sedikit gugup. "Naima, ada Alfian di sini, kenapa nggak kamu suruh duduk? Malah berdiri dua-duanya?" tanya Rinjani."Ini, Ma, Pa … Alfian mau ngomong sesuatu." Mata Naima beralih pada Kiran dan Arthu

  • Pernikahan Tak Sempurna    112. Alfian

    "Kalau kamu tidak dengar, ya sudah? Bukan aku yang rugi." Naima memanyunkan bibirnya. Mengalihkan pandangannya ke arah lain. Wajahnya telah memerah, sedikit merasa malu dengan ucapannya sendiri."Aku dengar, aku dengar. Kamu nggak usah ulangi. Akhirnya, kamu menyukaiku? Kamu benar-benar menyukaiku?" tanya Alfian penuh semangat, dan menarik Naima hingga berhadapan dengannya. Mereka pun saling pandang, menatap dalam mata masing-masing. Debaran jantung mereka saling berpacu, terbawa suasana hati yang sangat tak bisa dikendalikan. Terukir senyuman bahagia dari wajah mereka. Entah kenapa Naima tiba-tiba mengatakan hal itu. Dia sudah berpikir lama tentang perasaannya. Awalnya Naima tak mau lagi memikirkan kehidupan percintaan. Gagal satu kali sudah cukup, dia tak akan mengulanginya lagi. Namun, seiring berjalannya waktu. Perhatian yang Alfian tunjukkan semakin membuatnya berpikir, kenapa dia tidak mencobanya saja. Perasaan sukanya pada Alfian adalah nyata. Jika Naima menolak, bukannya aka

  • Pernikahan Tak Sempurna    111. Pesta

    ***Tiga bulan kemudian ….Keadaan pun semakin membaik. Setelah semua hari yang buruk, saat bahagia pun akan datang. Tak selamanya manusia akan tenggelam dalam keterpurukan. Satu waktu ada saatnya dia untuk bangkit dan menjalani hari yang baru. Kehidupan akan terus berjalan dan berputar. Ada kalanya seseorang berada di atas, dan ada kalanya berada di bawah. Biarbagaimanapun tidak ada yang akan baik-baik saja tentang sebuah perpisahan, itu adalah perasaan sedihnya. Yang terpenting bagaimana kita memulai dari awal dan kemudian mengakhirinya ditempat yang sama.Naima, telah melewati banyak hal dalam beberapa bulan ini. Beruntung dia sangat kuat dan tegar. Beruntung dia mempunyai keluarga yang sangat menyayangi dirinya. Beruntung dia mempunyai dua buah hati yang menjadi sumber kekuatannya. Dan dia juga sangat beruntung memiliki orang yang sangat mencintainya. Saat ini ….Di kediaman Sanjaya. Sedang berlangsung perhelatan besar. Di depan rumah terpasang tenda tinggi dari pagar hingga ke

  • Pernikahan Tak Sempurna    110. Gilirannya dipenjara

    ***Dini hari itu, setelah Sherra ditemukan di pinggiran sungai, kehebohan tiba-tiba terjadi di rumah sakit. Wanita itu dibawa tanpa identitas, pihak rumah sakit tak tau harus menghubungi keluarganya kemana. Warga yang membawa wanita itu pun tak tau apa-apa. Rumah sakit pun memutuskan untuk melaporkan ke kantor polisi. Karena mereka menduga pasien itu merupakan korban sebuah tindakan kejahatan.Pihak kepolisian segera turun tangan dan mengusut kasus ini. Wanita itu terbaring lemah di ranjang dengan selang infus, oksigen serta alat pendeteksi detak jantung yang menempel di tubuhnya. Hingga pagi harinya, Bawahan Bara datang dan mengatakan bahwa dia adalah orang yang mereka cari. Sehingga berita itu langsung mereka sampaikan ke atasan mereka. Banyak sekali bekas luka di pergelangan tangan Sherra, sekujur tubuhnya juga dipenuhi luka. Hal itu pun menjadi perbincangan para perawat. Meraka sangat prihatin melihat kondisi wanita itu. "Maya … kira-kira kenapa tubuh pasien wanita di kamar itu

  • Pernikahan Tak Sempurna    109. Mati terlalu mudah

    ***Pukul 01.00 dini hari, di area gudang tempat Sherra disekap. Tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras, seperti ada benda menabrak sesuatu yang keras. Sherra yang berada di dalam kamar, terbangun karena terkejut. Entah keributan apa yang terjadi di luar sana. Tiba-tiba ada seseorang yang menerobos masuk. Sherra berteriak, seorang pria dengan pakaian serba hitam berdiri di hadapannya.Pria itu berdiri tanpa melakukan apa pun. Dia terus menatap pada Sherra yang telah ketakutan. Mata wanita itu melihat pada pintu yang terbuka lebar. Dia pun mengambil kesempatan untuk kabur. Namun, ketika dia berada tepat di depan pintu, satu orang pria lain, menyergap dirinya. Mulut Sherra dibekap dengan tangan kekar pria itu. "Ermmm … ermmm …." Sherra terbelalak, meronta minta dilepaskan. Sesaat kemudian, tubuhnya tiba-tiba diangkat, dia terus berteriak dan meronta. Sherra dibawa pergi dari pintu belakang. Menuju ke sebuah mobil yang telah menunggu mereka. Kemudian dia dilemparkan masuk kedalam

DMCA.com Protection Status