Share

185. Larangan Adalah Perintah

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-22 13:21:32
Amaya mendorong Kelvin dengan menggunakan kedua tangannya. Sepasang matanya membola menatap prianya itu yang malah tersenyum dengan tanpa dosanya padahal Amaya dilanda kepanikan.

Ia menoleh ke kiri dan ke kanan, memastikan tak ada orang yang melihat apa yang mereka lakukan karena memang saat ini mereka ada di tempat umum.

"Mas Vin apaan sih ah!" tegur Amaya. "Kita di tempat umum loh, jangan main cium-cium begitu dong! Gimana kalau ada yang lihat coba?"

Yang mendapat protes justru menoleh ke kiri dan ke kanan, menirukan saat Amaya melakukannya dengan sedikit panik tadi.

"Oh ya? Siapa?" tanyanya, persis seperti nada bicara Amaya barusan.

Amaya yang kesal memukul dadanya, tangan kecilnya itu diraih oleh Kelvin yang menariknya agar mendekat sebelum ia menjawab dengan "Aku nggak menemukan siapapun di sekitar sini yang lihat aku cium kamu, Amaya," katanya. "Penjual lagi sibuk ngejualin orang, pohon sama tanaman sibuk menikmati hidup mereka yang tenang dan dibelai-belai angin, cuma
Almiftiafay

haaaai 1 bab lagi menyusul yahhh akakku semua đŸ€— baca dulu RAHASIA HATI: TERPERANGKAP MENJADI ISTRI KEDUA CEO DINGIN â˜șđŸȘ„

| 19
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
meowza lee
hahahaha gini nih kalau si 'tuan putri' turun gunung.. beli telur gulung 200 tusuk.. menyala abang telur guluuung ᕙ⁠(⁠⁠°⁠▜⁠°⁠⁠)⁠ᕗ
goodnovel comment avatar
mommy can
yaa alah ngakak ......... sama Amaya gimana coba abisin 200tusuk
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
telur gulung Sultan kok ya amaya. jadi inget si rafael baby T-rex yg doyan jajan telur gulung
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    186. ‘I Love You, May ....’

    Nasib dua ratus tusuk telur gulung itu berakhir dengan dibagikan kepada orang-orang yang siang itu ada di Ruang Terbuka Hijau tempat di mana Amaya dan Kelvin berhenti. Tapi tentu saja tidak habis semuanya, orang-orang hanya mengambil seperlunya—tiga hingga lima tusuk saja. Sehingga makanan itu mereka putuskan agar berpindah tangan dan berhenti di rumah orang tua Kelvin serta di rumah Gafi. Arsen yang paling senang saat mendapatkan jajan itu dari keduanya. Amaya juga masih memakannya setelah mereka sampai di rumah. Bersama dengan Kelvin, mereka duduk di ruang makan, mendesis pedas oleh sambal buatan Bi Mara—yang juga diminta Amaya untuk membantu menghabiskan telur gulungnya. 'Kapok deh, nggak bakal jajan tanpa tanya harga dulu,' batin Amaya seraya keluar dari kamarnya. Ia mengusap perutnya yang rasanya terlalu kenyang, terisi telur gulung. Ia merapikan rambutnya dan mencangklong tas miliknya. Ada agenda yang harus ia lakukan di luar. Ia bersama dengan Alin dan Naira a

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    187. Spek Suami Fiksi

    Ini bukan karena Kelvin ingin menunjukkan pada semua rekan dosennya semanis apa hubungan mereka jika di rumah—hal yang jelas tidak bisa dijumpai oleh mereka selama di kampus karena mereka lebih sering menjaga jarak sekali pun semua orang tahu hubungan seperti apa yang mereka miliki. Memang seperti inilah sikap Kelvin pada Amaya. Ia selalu mengatakan ‘I love you’ setiap Amaya pergi atau berpamitan ke rumah teman-temannya. Kelvin selalu mengatakan ‘Hati-hati di jalan’ yang disertai dengan kecupan di keningnya. Sebenarnya di bibir juga, tapi sepertinya ia lebih memilih untuk mengurungkan itu hari ini. Semua yang ia lakukan itu adalah hal yang terbiasa diterima oleh Amaya. Namun, siang menuju sore ini rasanya lain, lebih mendebarkan dan membuat Amaya kikuk. Alasannya jelas, karena ada yang melihat. “I-I love you more, and more, and more,” jawab Amaya akhirnya. Ia melambaikan tangannya pada Kelvin sebelum berlari pergi dari hadapannya. Kelvin nyaris merengkuh pinggangnya sekali lag

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    188. Dua Miliar Tunai!

    Amaya tak bisa bergerak, tangannya dikekang. Dua pria mencengkeram pergelangan tangannya di kiri dan kanannya. Erat, seolah memastikan agar ia tak kabur. Ia dipaksa duduk di dekat pos security yang ada di gerbang komplek, di mana di sana tak ada penjaganya. Alin pernah mengatakan padanya bahwa si Bapak yang bertugas menjaga komplek itu sedang sakit dan belum ada yang menggantikannya. Kebetulan yang sangat tidak mengenakkan. "Lihat kamu yang baru aja niat kabur, harusnya kamu udah ingat siapa Hakim Rasyid, 'kan?" tanya si botak—yang Amaya yakini adalah ketua persekutuan preman yang mengelilinginya ini. Amaya tak menjawab, ia mendengus saat si pria bertato naga di lehernya itu menyambung kalimat si botak dengan mengatakan, "Hubungi Abangmu yang kaya raya itu!" titahnya. "Minta ke dua uang dua miliar kalau mau kamu selamat!" ancamnya penuh penekanan. "Jadi kalian disuruh sama Hakim Rasyid?" tanya Amaya memastikan. Menjaga nada bicaranya agar tak terdengar gemetar meski sebenarnya ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    189. Kelvin Indra Melawan Delapan Preman

    “HAJAR DIA!” seru si pria bertato naga. Kalimat itu timbul sebagai sebuah provokasi. Mereka secara bersamaan pergi dari sekitar Amaya duduk untuk menyerang Kelvin yang akhirnya begitu saja menjatuhkan helm yang tadi ditentengnya. Amaya melihat Kelvin yang dengan sigap melepas jaket kulit yang ia kenakan, seolah abai pada Helm mahal miliknya itu menggelinding entah ke mana. Dengan kedua matanya, Amaya melihat Kelvin menumbangkan dua orang sekaligus dengan hanya mengunakan jaket kulit yang ia gunakan sebagai senjata itu. Pisau lipat yang dibawa oleh si pria bertato naga tak berfungsi. Alih-alih berhasil melukai, pisau itu terlempar meninggalkan si pemiliknya akibat pukulan cerdik Kelvin. Dua pria bertato naga jatuh setelah Kelvin menendang perutnya, ia terhuyung keras hingga jatuh ke dalam got. Kelvin memutar tubuhnya saat melihat dua orang yang mendekat kepadanya. Mereka maju dengan mengepalkan kedua tangan mereka, bersiap dalam posisi kuda-kuda, menghalau seandainya Kelvi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    190. Di Bawah Kendali Kelvin Indra

    "Kok celananya basah?" tanya Amaya yang seketika menghancurkan ketegangan yang semula terbangun di antara mereka. "O-Om itu pipis di celana, Mas Vin," lanjutnya. Jari telunjuknya mengarah pada si botak ketua geng preman yang terkapar di jalan saat Kelvin baru saja bangun dari sana dan berdiri di samping Amaya. "Takut dia," kata Kelvin. "Dia takut mati dan namanya disiarkan besok pagi. Innalilahi wa innailaihi rojiun, telah meninggal dunia—" "Jangan!" pinta si botak memohon. "Aku masih mau hidup." Si botak perlahan bangun, menutupi bagian depan pangkal pahanya yang secara tak terduga basah. Situasi yang pasti sangat memalukan baginya padahal sebelumnya ia bersikap sok jagoan. Kelvin satu langkah mendekat, hal yang ia lakukan itu membuat si botak malah mundur ke belakang apalagi saat Kelvin membuka suaranya dengan mengatakan, "Sampaikan ini pada Hakim Rasyid," ucapnya. "Suruh dia sembunyi yang benar karena setelah ini aku akan membuatnya dikepung banyak orang. Kalau dia sampai terta

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    191. Sentuhan Panas

    Amaya menahan napas saat Kelvin menjatuhkan bibir merahnya itu di bibirnya. Tak hanya sebatas kecupan, tapi sebuah gigitan yang pelan-pelan menjadi pagutan yang manis. Amaya tak diberi kesempatan untuk memproses apa yang dilakukan oleh Kelvin saat prianya itu berpindah ke bahunya yang terbuka. Gigitannya sedikit perih di sana, menggerus kulit putihnya. Sensasi tambahan yang membuat Amaya berdebar kencang. Jantungnya bertalu-talu saat ia membalas pelukan Kelvin hingga pria itu melepasnya. Tak ada yang bicara selain Kelvin yang memposisikan dirinya lebih dulu dengan nyaman sehingga ia duduk berhadapan dengan Amaya di dalam bathtub. Menimbulkan gelombang yang membuat sebagian airnya tumpah, busa dan wanginya bath foam yang tadi dibubuhkan oleh Amaya berhamburan di lantai. "A-apa Mas Vin tadi belum mandi?" tanya Amaya saat merasakan kaki mereka yang bersentuhan di dasar bathtub. "Udah," jawab Kelvin. "Kenapa? Aku nggak boleh ikut? Kalau nggak boleh aku keluar sekarang." "B-boleh

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    192. Diamnya Kelvin Adalah Berlian

    "Ah—" Amaya sebisa mungkin menahan diri untuk tidak mendesahkan suara erotika. Tapi rasanya sangat sulit ... ia terjebak di dalam rasa nikmat yang besar di sini. Detik demi detik memerangkapnya, bukan hanya dirinya yang suka, tapi Kelvin pun juga. Air di dalam bathtub itu benar terkoyak, berhamburan, busanya yang wangi tak lagi terlihat meski aromanya melekat di tubuh mereka berdua. Perubahan suhunya kentara dari hangat menjadi dingin, yang berbanding terbalik dengan dua manusia yang tengah memadu kasih di dalamnya yang justru terbakar api cinta. Semuanya usai saat Amaya menjatuhkan kepalanya di bahu bidang Kelvin. Mereka menata napas sejenak sebelum menuntaskan mandi yang sesungguhnya dan pergi ke ranjang dengan pakaian yang hangat. Di sana, Amaya masih sempat membaca pesan dari Alin, kepalanya berada di pangkuan Kelvin yang menyelesaikan satu bab bacaan di bukunya. "Alin tanya apa tadi aku yang dikepung sama preman," kata Amaya, menengadahkan wajahnya pada Kelvin yang kemudi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    193. Rencana Selama Liburan

    Di meja kantin kampus, para mahasiswa semakin banyak yang berjalan meninggalkan tempat itu. Tapi tidak dengan Amaya dan teman-temannya yang masih ada di sana, menikmati waktu-waktu kebersamaan mereka sebelum libur panjang akhir semester dimulai. Amaya baru saja menceritakan tentang apa yang terjadi selepas ia pergi dari rumah Alin semalam. Tentang preman suruhan ayahnya Rama yang disingkirkan oleh Kelvin seorang diri. Menuai decak kagum, dan Randy mulai mengidekan bahwa ia akan masuk ke UKM taekwondo setelah ini. "Tapi nanti kamu mau ke mana pas liburan, May?" tanya Alin yang duduk di sebelahnya. "Pergi sama Pak Kelvin ke luar kota nggak?" Sekarang ... rasanya mereka sudah tak perlu sungkan menyebut tentang Amaya yang menjalin hubungan dengan Kelvin. Bukankah Amaya sudah pernah mengatakan sebelumnya bahwa itu telah menjadi rahasia umum? "B-belum ada rencana sih," jawab Amaya yang tentu saja berbohong karena ia tahu Kelvin telah mengagendakan untuk kepergian mereka dalam rangka 'bu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26

Bab terbaru

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    248. Tidak ... Bukan Sepenuhnya Salahmu

    'A-apa dia bilang?' ulang Amaya dalam hati. 'Buat kasih kejutan ulang tahunku?'Minggu depan?Benarkah ia berulang tahun Minggu depan?Amaya tak ingat."Aku pergi itu perginya ke vila punya Kak Gafi yang jauh di sana itu," kata Kelvin. "Aku mulai bikin dekorasinya sendiri, pas bilang cari inspirasi itu buat desain yang sekiranya akan kamu suka yang bisa aku bikin sendiri biar lebih berkesan karena ada effort-nya. Tapi malah dicurigain selingkuh sama Ondel-ondel."Kelvin mendorong napasnya dengan tak percaya. Sedang Amaya mengedipkan matanya beberapa kali untuk sepenuhnya mencerna kalimat prianya itu.Ia bersedekap, memandang Amaya dan berujar, "Jadi gagal 'kan sekarang surprise-nya? Coba jangan marah dulu ... kenapa sih curiga aku selingkuh sama dia?""Ya ...." Pupil mata Amaya bergoyang gugup, mencari alasan.Tapi bukankah ia tak perlu beralasan? Apa yang dilakukan oleh Kelvin lah yang membuatnya berpikiran buruk!"Ya karena sikap Mas Vin itu nggak seperti biasanya," terangnya. "Mas

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    247. Tidak Seperti Itu, Sayangku ....

    Kebekuan mengungkung mereka untuk lebih dari enam puluh detik berlalu. Mereka berdiri berhadapan dengan manik yang saling mengunci dengan dua keadaan yang berbeda. Kelvin dengan teduh sementara Amaya dengan sepasang matanya yang basah. Di bawah lampu ruang makan malam itu, bibir mereka saling mengatup. Meraba kira-kira siapa yang akan bicara lebih dulu setelah ini. Keheningan itu akhirnya hancur saat Kelvin lebih dulu mengalah untuk memperdengarkan suaranya. "Maksudnya ... kamu nuduh aku selingkuh?" tanya Kelvin yang segera dibenarkan oleh Amaya. "Iya," jawabnya. "Kenapa?" "Karena kamu kelihatan banget kalau lagi menyembunyikan sesuatu. Sikapmu tuh udah aneh sejak beberapa hari terakhir, semakin aneh dari semalam karena kamu pulang dengan nggak pakai bajumu yang sebelumnya," tutur Amaya. "Mau nyembunyiin apa? Ada bekas lipstik wanita lain? Atau biar nggak ketahuan kalau kamu baru ketempelan sama makhluk halus yang bau parfumnya wangi sampai jarak satu kilometer?" Cecarannya s

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    246. Karena Sebuah Ketidakjujuran

    "Nggak mau!" tolak Amaya dengan lantang seraya menepis tangan Kelvin yang mencengkeram pergelangan tangannya. Gerakan itu membuat tangannya pergi menjauhi Kelvin yang sepertinya lebih memilih untuk mengalah daripada menyakiti Amaya. "Aku bisa pulang sendiri!" katanya seraya melirik pada ketiga temannya yang berdiri di sebelah kirinya. Melalui sudut matanya itu, Amaya tahu bahwa mereka bertigalah yang pasti mengatakan keberadaan mereka. Kelvin pasti bertanya pada salah satu—atau bahkan mereka semua—apakah Amaya tengah bersama dengan mereka sehingga Kelvin bisa menjemputnya di sini. Amaya tak menyalahkan Alin, Naira dan Randy, mereka pasti menjawab jujur bahwa sedang ada di mall untuk menonton film. Memangnya siapa yang berani berbohong pada dosen mereka? Lagi pula ... mereka juga tak tahu bahwa kepergian mereka ke sini itu karena Amaya kesal setengah mati pada Kelvin. Amaya memandang Kelvin yang kedua bahunya jatuh saat ia menggertakkan rahang kecilnya untuk menahan tangis Ia

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    245. Jawab Jujur Atau Kita Tak Usah Bicara Lagi!

    Amaya bergeming untuk beberapa saat. Jika Alin tak memanggilnya dan menunjukkan soal yang tak ia mengerti dan meminta Amaya untuk mengajarinya, Amaya akan terus terbengong sepanjang sisa hari. Tak ada yang menyenangkan dari hari ini. Bahkan kehadiran Randy yang biasanya membuat Amaya tertawa tanpa henti hanya bisa membuatnya menunjukkan senyum tipis, setipis kesabarannya yang segera ingin bertemu dengan Kelvin dan menanyakan ke mana perginya ia kemarin. Amaya tak ingin menyimpan kegelisahan itu seorang diri, memendamnya dan menjadikannya beban. Menanyakan secara langsung pada orang yang terlibat adalah pilihan yang paling tepat. Hanya ada dua pertemuan yang harus ia hadiri hari ini, itu pun terasa sangat lama. Saat menuju jam makan siang yang biasanya ia sambut dengan hati yang bahagia, siang hari ini Amaya benar-benar kehilangan nafsu makan. Jam makan siang yang biasanya ia sambut dengan suka cita karena artinya ia akan memiliki kesempatan untuk bertemu Kelvin berubah menjadi r

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    244. Ada Hal Yang Dia Rahasiakan

    Pagi itu, Amaya duduk terdiam di dalam perpustakaan sembari menunggu kedatangan Alin yang mengajaknya untuk bertemu di sini. Ia menghela dalam napas saat matanya membaca apa yang ditunjukkan oleh layar laptopnya yang menyala itu. Hasil pencarian yang menunjukkan ‘Ciri-ciri suami yang berselingkuh’ dan apa yang dibacanya itu membuat dadanya terasa sesak. Poin pertama, ‘Lebih waspada terhadap ponsel miliknya.’ Poin ke satu saja sudah membuat Amaya menggertakkan rahang kecilnya hingga terasa sakit. Sialnya ... Kelvin seperti itu! Belakangan, ia lebih sering sibuk dengan ponselnya daripada bicara dengan Amaya sebelum tidur. Semalam pun juga begitu! Saat Amaya bertanya, ‘Mas Vin lagi apa?’ prianya itu mengatakan, ‘Sedang mencari inspirasi.’ Entah inspirasi apa maksudnya. Atau jangan-jangan ... itu hanya sebagai alasan agar ia terus dapat berkomunikasi dengan seseorang yang tak Amaya ketahui siapa itu? Bagaimana jika itu adalah Calista? Satu-satunya nama yang terus mengganggunya

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    243. Menghilang Dari Chat Room

    Amaya mendengar dari Kelvin bahwa seperginya mereka dari rumah sakit itu, Calista masih belum usai beraksi dengan melakukan hal yang membuatnya sampai harus dikeluarkan dari chat room para dosen. Saat Amaya bertanya pada Kelvin seperti, ‘Memangnya apa yang dia bilang?’ Kelvin tak menjawab banyak selain, ‘Apa lagi, Sayang? Tentu saja dia bilang kalau aku nggak bertanggung jawab dan lain sebagainya. Yang penting sekarang dia udah nggak bisa kirim-kirim pesan begitu lagi buat cari sensasi.’ Amaya percaya saja dengan yang dikatakan oleh prianya itu. Lagi pula, Amaya juga sudah tak melihat Calista itu di kampus. Terakhir kali ia melihat saat wanita itu datang dengan mengenakan topi hitam dan menutupi wajahnya dengan menggunakan masker. Alin mengatakan ia menuju ke ruang dekan fakultasnya dan tak terlihat lagi setelah itu. Tak terlihat memamerkan belahan dadanya ke sana ke mari, tak terlihat di kantin kampus atau berkeliaran di sekitar Amaya. Keberadaannya menghilang dalam sesaat. ‘Ba

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    242. (Bukan) Keinginan Terlarang

    Amaya mengayunkan kakinya menjauh dari samping brankar Calista pada akhirnya. Tangan kecilnya digandeng dan digenggam oleh Kelvin, mereka dengan gegas keluar melewati pintu ruangan itu agar bisa mengambil napas bebas Berada di dekat Calista memang membuat kepala rasanya ingin meleduk. "Yang barusan itu bagus banget, Sayang," puji Kelvin, sekilas mengayunkan tangan mereka dengan terus berjalan menuju ke parkiran. "Pria yang haram dimiliki, that was amazing. Aku nggak pernah ada kepikiran buat bilang begitu loh." "Tapi 'kan sebenernya aky nyontek kalimat Mas Vin?" balas Amaya. "Nyontek kalimatku?" ulangnya dengan alis berkerut. "Iya." "Aku pernah bilang begitu emangnya?" tanya Kelvin memperjelas. "Bukan soal pria yang haram dimiliki, tapi soal banyak tokoh wanita yang berusaha membuat martabat kaum kita terangkat itu," jawabnya. "Kapan aku bilang begitu?" "Mas Vin nggak ingat? Itu loh pas aku mau masuk kampus lagi, dan aku pakai baju yang kamu bilang warna-warni tapi aku mala

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    241. Pria Yang Haram Dimiliki

    "Nggak, Calista!" jawab Kelvin dengan tegas, tangannya yang direngkuh dan seolah menjadi sandera wanita itu dengan cepat ia tarik. Kelvin tak peduli suaranya yang sedikit meninggi itu dapat didengar oleh orang lain yang ada di sana. Amaya hanya berdiri di dekatnya, menatap Calista dengan mata yang berair berusaha meredam amarah. "Aku udah bilang kalau kamu bisa hubungin keluarga kamu, 'kan?" tanya Kelvin dengan nada suara yang sama. "Lagian nggak ada yang serius sama lukamu ini! Kakimu nggak kenapa-kenapa." "Tapi 'kan tetep cedera?" bantahnya. "Apa salahnya ngantar orang yang udah kamu tabrak sih? Itu nggak akan—" "Bu Calista kenapa ngotot banget kalau suamiku nabrak Anda sih?" sela Amaya. "Kita udah sama-sama lihat loh kalau nggak ada yang serius dari kejadian pagi ini. Maunya Bu Calista tuh apa? Kelvin harus nemenin Anda seharian akibat bikin luka gores yang keponakan saya aja kalau dapet luka begitu masih ngajakin papanya panjat tebing? C'mon ...." Amaya sangat geram denganny

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    240. Ahh, Sakit ....

    "Ahh—sakit—" rintih Calista seraya mengusap kakinya. "Sakit banget ...." Amaya bergeming di tempatnya saat wanita itu mengaduh kesakitan. Amaya tak ingin memiliki pikiran buruk terhadapnya, tetapi rintihannya barusan seperti dibuat agar semua orang yang mendengarnya. Beberapa orang memang datang, melihat dan memastikan sendiri apa yang terjadi pada Calista. Lebih dari satu orang yang menyebut bahwa tadi Kelvin berhenti tepat sebelum terjadi apapun. "Kayaknya tadi Mbak-nya nggak kena mobilnya deh?" tanya Bapak-bapak pemilik bengkel yang ada di sebelah kiri jalan. "Ya lagian udah tahu ada mobil lewat ngapain main nyebrang aja sih?" tegur yang lainnya. Kelvin si pria dewasa yang tenang dan hati-hati dalam bertindak mencoba menenangkan mereka yang justru lebih memihak pada si pemilik mobil alih-alih pada wanita yang bersimpuh tak berdaya di tengah jalan itu. Beberapa mengenalinya sebagai dosen dari Universitas di dekat situ, karena ada mahasiswa yang juga ada di Tempat Kejadian Perka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status