Share

191. Sentuhan Panas

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-25 13:04:05
Amaya menahan napas saat Kelvin menjatuhkan bibir merahnya itu di bibirnya. Tak hanya sebatas kecupan, tapi sebuah gigitan yang pelan-pelan menjadi pagutan yang manis.

Amaya tak diberi kesempatan untuk memproses apa yang dilakukan oleh Kelvin saat prianya itu berpindah ke bahunya yang terbuka.

Gigitannya sedikit perih di sana, menggerus kulit putihnya.

Sensasi tambahan yang membuat Amaya berdebar kencang.

Jantungnya bertalu-talu saat ia membalas pelukan Kelvin hingga pria itu melepasnya.

Tak ada yang bicara selain Kelvin yang memposisikan dirinya lebih dulu dengan nyaman sehingga ia duduk berhadapan dengan Amaya di dalam bathtub.

Menimbulkan gelombang yang membuat sebagian airnya tumpah, busa dan wanginya bath foam yang tadi dibubuhkan oleh Amaya berhamburan di lantai.

"A-apa Mas Vin tadi belum mandi?" tanya Amaya saat merasakan kaki mereka yang bersentuhan di dasar bathtub.

"Udah," jawab Kelvin. "Kenapa? Aku nggak boleh ikut? Kalau nggak boleh aku keluar sekarang."

"B-boleh
Almiftiafay

yang 1 bab lagi menyusul yahhh 😹 baca dulu RAHASIA HATI: TERPERANGKAP MENJADI ISTRI KEDUA CEO DINGIN ☺️ terima kasih ʕ⁠´⁠•⁠ᴥ⁠•⁠`⁠ʔ

| 20
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Aya Melodi Agrifina
wey diluar lagi dingin ini,disini malah hot meletup² hahahha
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
berendam bukan nya dingin tapi malah bikin panassss
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Woalah makin panas panas bukan suhu tapi nganu,....wkwkkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    192. Diamnya Kelvin Adalah Berlian

    "Ah—" Amaya sebisa mungkin menahan diri untuk tidak mendesahkan suara erotika. Tapi rasanya sangat sulit ... ia terjebak di dalam rasa nikmat yang besar di sini. Detik demi detik memerangkapnya, bukan hanya dirinya yang suka, tapi Kelvin pun juga. Air di dalam bathtub itu benar terkoyak, berhamburan, busanya yang wangi tak lagi terlihat meski aromanya melekat di tubuh mereka berdua. Perubahan suhunya kentara dari hangat menjadi dingin, yang berbanding terbalik dengan dua manusia yang tengah memadu kasih di dalamnya yang justru terbakar api cinta. Semuanya usai saat Amaya menjatuhkan kepalanya di bahu bidang Kelvin. Mereka menata napas sejenak sebelum menuntaskan mandi yang sesungguhnya dan pergi ke ranjang dengan pakaian yang hangat. Di sana, Amaya masih sempat membaca pesan dari Alin, kepalanya berada di pangkuan Kelvin yang menyelesaikan satu bab bacaan di bukunya. "Alin tanya apa tadi aku yang dikepung sama preman," kata Amaya, menengadahkan wajahnya pada Kelvin yang kemudi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    193. Rencana Selama Liburan

    Di meja kantin kampus, para mahasiswa semakin banyak yang berjalan meninggalkan tempat itu. Tapi tidak dengan Amaya dan teman-temannya yang masih ada di sana, menikmati waktu-waktu kebersamaan mereka sebelum libur panjang akhir semester dimulai. Amaya baru saja menceritakan tentang apa yang terjadi selepas ia pergi dari rumah Alin semalam. Tentang preman suruhan ayahnya Rama yang disingkirkan oleh Kelvin seorang diri. Menuai decak kagum, dan Randy mulai mengidekan bahwa ia akan masuk ke UKM taekwondo setelah ini. "Tapi nanti kamu mau ke mana pas liburan, May?" tanya Alin yang duduk di sebelahnya. "Pergi sama Pak Kelvin ke luar kota nggak?" Sekarang ... rasanya mereka sudah tak perlu sungkan menyebut tentang Amaya yang menjalin hubungan dengan Kelvin. Bukankah Amaya sudah pernah mengatakan sebelumnya bahwa itu telah menjadi rahasia umum? "B-belum ada rencana sih," jawab Amaya yang tentu saja berbohong karena ia tahu Kelvin telah mengagendakan untuk kepergian mereka dalam rangka 'bu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    194. Pekerjaan, Mengerjakanmu

    "Kalau Pak Kelvin mau, saya tunggu nanti hari Sabtu," kata Ziel sekali lagi. "Nggak baik loh Pak kalau nolak ajakan orang lain tuh, apalagi itu bukan ajakan yang buruk, olahraga loh itu." Kelvin menghela dalam napasnya, ia selangkah maju dengan seulas tawa lirihnya. Salah satu tangannya terarah ke depan saat ia menyentuh kerah jas almamater yang dikenakan oleh Ziel seraya menjawab, "Terima kasih sudah diajak, saya menghargai kamu. Tapi ... saya tuh udah tuntas main begituannya, Jaziel Armando," katanya. "Hal-hal menyenangkan yang kamu lakuin sekarang, saya udah tuntas dulu waktu saya masih muda. Motocross, hiking sampai hampir hilang di gunung, jadi presiden mahasiswa, mimpin demo, semuanya udah saya lakuin. Sekarang udah waktunya hidup tenang, misalnya ... menghabiskan waktu liburan dengan istri." Ziel seketika mendengus mendengar itu. Tatapan mereka bersirobok cukup lama sebelum Kelvin sedikit menunduk dan berujar, "Apa niatmu mengajak saya balapan?" tanyanya. "Biar saya ngajak Am

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    195. First Day

    Kanada, Kelvin mengatakan bahwa negara ini adalah tujuan nanti ia akan mengejar gelar PhD jika Amaya sudah selesai kuliah. Dan sebagai sebuah 'percobaan', pria itu mengajak Amaya ke sini dalam jangka waktu yang terbilang panjang selama libur akhir semester. Amaya pikir ... prianya itu pasti sudah menyiapkan ini dari lama. Sebagaimana yang Amaya tahu, Kelvin selalu bertindak hati-hati, dan terarah. Mengingat bagaimana ia selalu melakukan sesuatu dengan diam-diam tanpa sepengetahuan Amaya, bukankah mungkin saja kepergian mereka ini sudah jauh hari direncanakannya? Mereka tiba setelah penerbangan dari Jakarta di sebuah rumah yang disebutkan oleh Kelvin adalah milik pamannya, adik lelaki dari Rajendra yang memang tinggal di Kanada. "Akhirnya Kelvin ke sini," sambut wanita berambut sebahu saat Kelvin dan Amaya keluar dari taksi yang mengantar mereka mereka dari bandara. "Akhirnya Tante bisa lihat istrinya Kelvin juga," lanjutnya seraya merentangkan tangannya untuk memeluk Amaya. "Asta

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    196. Manis Dan Narsis

    Sebelum kepergian mereka ke Kanada, Gafi mengatakan bahwa ia akan menyusulnya nanti. Mungkin berselang tiga atau lima hari setelahnya karena Serena harus lebih dulu menyelesaikan jadwal yang sudah terlanjur ia sepakati. Tenang ... soal pinggangnya yang sakit tempo hari sekarang sudah baikan. Ia tak lagi berjalan terbungkuk-bungkuk seperti nenek moyang penyu saat Amaya dan Kelvin berpamitan padanya sebelum berangkat kala itu. Gafi sebenarnya juga mengajak Riana dan Rajendra, tapi ayahnya Kelvin itu menolak. Dengan jujur dan gamblang menyebut bahwa ia kurang suka dengan cuaca di Kanada sekarang. Musim dingin, ia mengatakan pasti akan membutuhkan berdus-dus kotak Tōlak Angin jika ia ikut anak-anak muda itu pergi ke sana nanti. Maka, hanya Gafi, Serena dan bocah kecil bernama Arsen yang berisik itu yang ikut. Tentu .. itu dengan peringatan dari Amaya agar Gafi tak perlu membawa kolor Patrick-nya yang sudah berlubang selebar piring makan itu. Amaya baru saja membuka matanya, merapat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    197. Kasih Tak Sampai

    Calista sedang berada di rumah Kaluna saat gadis itu diminta oleh ibunya membawakan kue ke sana.Kebetulannya, Arsha sedang ada di sana juga. Mereka yang duduk berdampingan itu menyambut kedatangannya dengan melambaikan tangan, mempersilahkan Calista masuk dan duduk di ruang tamu.“Kalian nggak pergi liburan?” tanya Calista setelah kue yang ia bawa diterima oleh seorang pembantu rumah tangga.“Besok sih rencananya,” jawab Kaluna terlebih dahulu. “Mau ikut kamu?”“Hm ....” Gadis itu memiringkan kepalanya sekilas ke kiri penuh dengan keraguan. “Kalau aku ikut bakalan jadi obat nyamuk kalian dong.”“Kita nggak cuma pergi berdua kok,” jawab Arsha lebih dulu. “Sama keluarga juga. Masih belum nikah mana boleh berdua-duaan begitu?”Calista mengangguk, mengerti akan maksudnya.“Kamu nggak ngajak temenmu itu, Kak Sha?”“Temen?” ulang Arsha yang disambut anggukan oleh Calista. “Temen yang mana—aah ... Kelvin maksudnya?”Calista mengangguk membenarkannya, “Iya, Kelvin.”“Dia ada kegiatan sendiri

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    198. Hilang Di Quebec

    Amaya merapatkan padding yang ia kenakan sekeluarnya ia dari ruang ganti Ski Mont Blanc Quebec, tempat di mana ia menghabiskan hari pertama bulan madunya bersama dengan Kelvin selama di Kanada. Jarak tempuh dari rumah Liana dan Danuarta yang mereka tempati menuju ke tempat ini hanya sekitar dua puluh menit dengan menggunakan mobil. Mereka tiba setelah lewat pukul satu siang dan menghabiskan waktu hingga hampir gelap. Amaya tadinya ragu jika Kelvin bisa tahu jalan untuk tiba di tempat ini. Tetapi ... bukankah tak perlu ada yang ia khawatirkan jika itu bersama dengan Kelvin? Prianya itu mengatakan sudah pernah ke tempat ini sebelumnya bersama dengan sepupunya—Devin anak dari Om dan tantenya itu—sehingga perjalanan terkendali tanpa hambatan. Amaya tak pandai berolahraga, ia hanya mengikuti instruksi Kelvin bagaimana caranya berdiri di atas dua papan ski yang diikat di kakinya. Awalnya memang sulit, tapi setelah beberapa kali percobaan—lengkap dengan kesabaran suaminya yang sebesar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    199. Tak Ditemukan

    Saat Kelvin kembali dari kamar mandi dan hendak masuk ke dalam mobil tempat di mana Amaya menunggunya di sana, ia dibuat terkejut karena istri kecilnya itu tidak berada di sana. "Di mana dia?" tanyanya bingung. Pandangannya mengedar, sepasang matanya tertuju ke dalam kafe. Berpikir barangkali Amaya tengah berada di sana, kembali untuk membeli cokelat hangat agar bisa dibawa pulang. Kelvin mengayunkan kakinya untuk kembali ke kafe itu, tapi sejauh matanya memandang, Amaya tidak ia temukan. Merasa ada sesuatu yang tidak beres, ia kembali ke dalam mobil. Niat hati ingin menghubungi Amaya, tapi rasanya itu akan sia-sia karena ia malah menjumpai dua ponsel milik mereka ada di dalam sana. Kelvin merasa ini seperti deja vu, perasaannya tak tenang seperti saat ia kehilangan kontak dengan Amaya sebelum ia menemukannya tak sadarkan diri di dalam kamar mandi kampus tempo hari. Kecemasan itu membuatnya berpikir bahwa kali ini situasinya sama. Ia tak menemukan Amaya sebab ia pingsan di sua

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29

Bab terbaru

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    216. Ajakan Perselingkuhan Misalkan

    Tak ada yang salah dengan yang dikatakan oleh Amaya. Dulu Kelvin mendengar istrinya itu sempat menyebutnya 'bapak-bapak' karena memang dirinya adalah bapak-bapak—yang jika dibandingkan dengan Amaya umur mereka memang terpaut jauh. Sekarang, saat istrinya itu menyebut bahwa Calista adalah 'bude-bude', Kelvin tak bisa menyalahkannya. Usia Calista pasti hampir sama dengan Kelvin, jika Kelvin saja dipanggil oleh Amaya dengan 'bapak-bapak' bukankah Calista juga benar jika dijuluki 'ibu-ibu'—ibu gede, yang diserap dalam bahasa Indonesia menjadi 'bude'? "Aku jadi nggak sabar mau ketemu sama dia," kata Amaya yang kemudian membuat Kelvin terjaga dari kediaman sesaatnya. "Kamu mau ketemu sama dia, Sayang?" tanya Kelvin memperjelas. "Mau ketemu dalam artian mau lihat apa yang akan dia lakuin," jawab Amaya. "Kalau dia sangat lantang dengan terus deketin Mas Vin padahal udah diblokir segala macam, bukannya ada kemungkinan dia juga masih akan cari cara buat deket sama kamu juga di dunia nyata?

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    215. Pagi Dengan Muffin Manis

    Saat Amaya berjalan meninggalkan kamar pada pagi hari ini, ia bisa menghidu bau wangi sesuatu yang dipanggang. Sepertinya itu roti manis. Siapa yang membuatnya? Apa ada Riana di rumah ini? Atau Liana, tantenya dari rumah sebelah datang dan membuat kue di sini? Kue manis apa yang sudah dipanggang sepagi ini? Banyak pertanyaan yang ada di dalam kepalanya hingga ia tiba di ruang makan dan melihat seorang pria yang berjalan dari arah dapur. Kedua tangan pria itu tengah mengenakan sarung tangan tebal yang biasa digunakan saat mengambil loyang panas dari dalam oven. Senyumnya tampak manis seperti wangi kue di loyang yang ia bawa mendekat pada Amaya. Kelvin. Lesung pipinya menyambut Amaya saat ia menyapa lebih dulu dirinya yang terpaku di samping meja makan. "Selamat pagi," ucapnya kemudian meletakkan piring ke atas meja. Ia melepas sarung tangan tebal itu, mengikis jarak dan menundukkan kepala untuk mencium bibir Amaya. "Selamat pagi," balasnya. "A-apa itu?" Amaya menunjuk mel

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    214. Kali Ke Dua Dalam Semalam

    Setelah pulang larut malam dari Winterfest, Amaya menatap Kelvin yang tengah berada di samping kirinya. Sebelah lengan kekar prianya itu tengah melingkar merangkulnya. Mereka berbaring di atas ranjang dan mengatur napas setelah menghabiskan hampir satu jam yang panas. Setelah hampir membeku di Wonderland, bukankah mereka membutuhkan sesuatu untuk membuat tubuh mereka kembali hangat? "Kenapa?" tanya Kelvin dengan lembut, menunduk membalas tatapan Amaya setelah nyawanya terkumpul secara sempurna. "Nggak apa-apa," jawab Amaya. "Cuma lihatin Mas Vin aja, soalnya juga sama nggak ngomong dari tadi, 'kan?" "Nggak ngomong karena masih ngumpulin nyawa, Sayang," ucapnya dengan seulas senyum. "Kamu nggak tahu mungkin rasa enaknya pas—" Kelvin berhenti bicara, ia berdeham sebelum melanjutkan dengan, "Kamu tahu sendiri lah, aku nggak perlu jelasin, 'kan apa maksudnya? Apalagi sama istri yang cantik dan seksi kayak kamu." Kelvin menunduk, dari gerakannya yang memindai mata Amaya dan jatuh

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    213. Berharap Cinta Yang Sama

    [@kelvinindra__ 'My snow angel, the most beautiful princess in Wonderland. This place suits my baby so well.'] Kalimat manis itu dapat dibaca oleh Calista saat ia memandang layar ponselnya yang tengah menyala. Postingan itu diunggah oleh Kelvin dengan hanya menampilkan potret belakang seseorang, atau lebih tepatnya seorang perempuan berambut panjang dengan long coat warna putih. Dari foto yang diunggahnya, Calista bisa memprediksi bahwa itu diambil Kelvin dengan berdiri di belakang si perempuan, lalu memotret diam-diam saat kembang api meledak di udara. Dari belakang saja Calista pikir perempuan di foto itu sudah terlihat sangat cantik, ditambah dengan pemandangan bangunan berbentuk kastil dan salju tipis yang turun di sekitarnya ... bukankah bisa dipastikan Kelvin sedang jatuh cinta? "Ini Amaya, 'kan?" tanya Calista seorang diri. Ia yang tengah berada di dalam kamarnya duduk dengan sedikit gusar, menelan ludah saat hatinya terasa sakit dengan hanya membayangkan Kelvin sedang ber

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    212. Berbagi Sel Otak Yang Sama

    Kelvin dengan segera mengikuti ke mana Amaya berlari. Seperti yang baru saja ia katakan, rupanya benar bahwa Arsen juga ada di sana. Ia bersama dengan Riana yang membelikannya balon, tapi pilihannya bukan yang panda. Melainkan yang bergambar kucing. "Kalian mau ke mana?" tanya Kelvin yang berlari mengikuti bocah kecil bernama Arsen yang sudah menarik Amaya entah akan ke mana itu. "Astaga ...." Jika sudah begini artinya Kelvin yang akan dibuat kewalahan. Hilang sudah momen manis yang tadi mereka bangun setelah Amaya berbagi sel otak yang sama dengan Arsen. Pemandangan di mana Kelvin mengejar Amaya itu dapat disaksikan oleh Gafi yang duduk di bangku, di bawah lampu taman yang cantik di Wonderland. Ia duduk bersama dengan Rajendra yang mengeluh sepertinya ia nanti akan kerokan setelah kembali ke hotel. Selagi Serena bersama dengan Riana, mengikuti Arsen dan Amaya, ia lebih memilih duduk di sini. Selain karena ada penghangat di dekatnya, alasan lain adalah karena ada kanopi berbe

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    211. Cool Husband For Hyperactive Wife

    Amaya membeku di tempat ia berdiri. Pupil matanya bergerak gugup memandang Kelvin yang masih menunjukkan senyumnya. Salah satu alis lebat prianya itu terangkat, menunggu jawaban Amaya atas ‘Maukah kamu berdansa denganku, My Princess’ yang ia katakan. Sepertinya bukan hanya Kelvin yang menunggu Amaya. Beberapa pengunjung—yang sebagian besar—memilih untuk berhenti dan melihat apa yang mereka lakukan. Jawaban apa yang akan diberikan oleh Amaya atas ajakan itu. Tapi ... Amaya tak bisa berdansa. Dansa yang ia lakukan itu hanya dalam khayalan saja, saat ia menonton drama atau drama musical. ‘Nanti aku akan kasih tahu Kelvin,’ batinnya. Ia tak mungkin membuat Kelvin selamanya menunggu sehingga ia menyambut uluran tangan itu. Tepuk tangan terdengar riuh di sekitarnya saat Amaya melakukan itu. Kelvin merengkuh pinggangnya dan membawanya untuk bergerak. Amaya hanya mengimbangi sebisanya, ia melirik orang-orang yang ada di sekitarnya yang kembali berdansa sehingga ia menggunakan k

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    210. Cinta Tumbuh Manis Di Winterfest

    Winterfest, Kelvin setuju untuk datang ke sini setelah Amaya memberi tahunya bahwa ibunya—Riana—meminta mereka untuk bergabung. Tiketnya tak terlalu mahal untuk bisa melihat pemandangan menakjubkan di dalam sana. Hanya sekitar tiga puluh dolar—sekitar empat ratus ribu—yang memuaskan atas apa yang mereka berikan. Saat Amaya bertanya mengapa dulu Kelvin menolak ajakan ibunya untuk datang, jawabannya adalah ... ‘Mau ngapain di sana kalau nggak sama pasangan? Emangnya aku harus lihat orang pacaran? Yang ada malah aku yang jadi tontonan orang karena dianggap aneh, ‘kan?’ ‘Aneh kenapa?’ tanya Amaya memperjelas—saat percakapan semalam terjadi. ‘Di tengah-tengah orang pacaran aku malah datang sendirian, apa nggak dianggap amoeba aku ini?’ ‘Kok amoeba? Kenapa?’ ‘Ya karena hidup bebas dan mandiri.’ Amaya tak bisa membendung tawanya mendengar itu. Kelvin tetaplah menjadi Kelvin yang memiliki banyak kosa kata hanya untuk menghibur Amaya. Percakapan itu mereka lakukan setelah malam yang pa

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    209. A Baby?

    Benar-benar merinding sekujur badan mendengar apa yang dikatakan oleh Kelvin dari belakangnya. ‘Kelvin dan Amaya junior dia bilang?’ ulang Amaya dalam hati. Kedua tangannya yang tadinya sudah ada di sekat kaca yang mengembun di hadapannya dengan gegas ia tarik. Ia menoleh ke belakang, bukan hanya kepalanya saja melainkan juga tubuhnya. Pada Kelvin yang kedua sudut bibirnya menunjukkan lengkung senyuman, manis dengan bonus lesung pipi seperti biasa. Menunggu Amaya memberinya jawaban. “T-tapi ....” Amaya menelan ludahnya, pupilnya bergerak ragu menatap Kelvin yang menunduk agar suara Amaya bisa sampai di indera pendengarnya. “Tapi mana bisa?” tanyanya. “A-aku 'kan minum obat?” “Aku cuma bercanda, Sayang,” kata Kelvin. Tangannya mengarah ke depan, menyentuh dagu Amaya yang sepasang matanya tampak berbinar, cahaya lampu kamar mandi yang terang itu membias di dalam irisnya yang bening. “Aku cuma godain kamu yang barusan itu,” lanjut Kelvin memperjelasnya. “T-tunggu—“ Kelvin menatap A

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    208. Rasa Berdebar Aneh

    Amaya bilang akan memikirkan itu. Dan memang resepsi itu bukan ide yang buruk. Hanya saja ... apakah itu bisa diterima oleh orang lain semisal mereka secara terang-terangan meresmikan hubungan? Mereka sepertinya juga perlu memberitahu ini pada keluarga dulu .... Menjelang petang ini, Amaya yang hendak mandi lebih dulu memilih untuk menjawab panggilan dari Riana. Ibu mertuanya itu bisa saja khawatir sejak ia dan Kelvin tak terlihat baik selama di rumah Liana dan Danuarta tadi. "Kamu baik-baik aja sama Kelvin, Sayang?" tanyanya. "Kalian nggak berantem atau marahan, 'kan?" Meski tak berhadapan, Amaya seakan bisa melihat seperti apa ekspresi Riana sekarang ini. Alis berkerut cemas dan tatapan matanya yang lembut pasti ada di wajahnya yang cantik. "Nggak kok, Mam," jawab Amaya. "Aku baik-baik aja sama Mas Vin. Tadi itu cuma ... ada kesalahpahaman sedikit aja." "Syukurlah kalau begitu. Mama nggak punya keinginan lain selain kamu sama Kelvin bisa terus akur," ucap Riana dengan masih

DMCA.com Protection Status