Share

129. Win-win Solution

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-24 13:29:34

Sebuah pagi yang cukup cerah untuk Jakarta yang beberapa saat terakhir mendung. Amaya bisa melihat gugusan awan seputih kapas yang berarak di luar saat ia memandangnya dari jendela kamar.

Ia baru saja selesai bersiap dan berdiri di samping meja tempat di mana ia meletakkan ponselnya di sana untuk ia charge.

"Kamu mau berangkat sekarang?" tanya Kelvin yang membuat Amaya menoleh ke arahnya.

Pria itu muncul seraya merapikan jam tangannya dan berhenti di samping Amaya.

"Iya, ada kelas pagi soalnya," jawab Amaya saat meraih ponsel dan memasukkannya ke dalam tas.

"Barengan aja kalau gitu, aku juga ada—" Kelvin berhenti bicara karena Amaya malah pergi meninggalkannya begitu saja.

Ia pergi ke arah lain, mengambil buku yang semalam ia letakkan di dekat bantal dan turut memasukkannya ke dalam tas.

"Masih ngambek nih ceritanya?" tanya Kelvin, kembali mendekat pada Amaya yang hanya menanggapinya lewat gerakan sudut mata.

"Kamu masih mau ngambek karena aku diajakin ketemu sama Calista—"

"Hafal ban
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
telpon pak kelvin lah may suruh bantu tapi ntar pasti heboh klo diliat mahasiswa lain
goodnovel comment avatar
farizyara rsfy
pak dosen istrinya butuh bantuan tuh
goodnovel comment avatar
Aya Melodi Agrifina
waduuuuhhh,sam Vin heeeelllllppppppp hahahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    130. Tembus!

    Amaya memeriksa isi tasnya, ia lupa tidak memasukkan pembalut wanita padahal benda itu biasanya selalu ada di manapun tas yang ia bawa. Tapi sekalipun ada pembalut, itu juga tidak memberikan solusi sepenuhnya sebab dress-nya yang memiliki noktah merah itu tidak bisa ia tutupi. Pikiran mencoba untuk tetap tenang. Tetapi tidak bisa! Bagaimana caranya ia bisa tenang jika ini adalah situasi yang buruk dan bisa saja berubah menjadi sangat ... memalukan? "Kok tumben cepet banget sih?" gumam Amaya seorang diri. Matanya terpejam putus asa seraya berpikir apa yang harus ia lakukan. Ia menengok ke kanan dan ke kiri, mencari tahu barangkali ada wajah yang ia kenal sehingga ia bisa meminta bantuan. Tapi tidak ada sama sekali. Semua wajah yang ada di sana asing. Terang saja ... ini adalah perpustakaan kampus, bukan sebuah ruang lingkup yang seluruh pengunjungnya bisa dikenal oleh Amaya. "Aku tanya ke Alin aja apa dia udah dateng apa belum," kata Amaya. Ia meraih ponselnya dan mengirim pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    131. Yang Matang Memang Menantang

    Kelvin tak bisa membendung senyumnya tatkala wajah kesal Amaya semakin menjadi-jadi. Ia tertawa lirih sebelum mencondongkan tubuhnya ke depan dan berbisik, "Maaf, hanya bercanda, Sayang ...." katanya. "Aku tahu kamu mencintaiku, sudah banyak buktinya. Nggak perlu bilang 'I love you' pun aku tahu kamu tulus kok." Jika ini di rumah, atau bukan di tempat umum dan keadaan Amaya tidak 'berdarah-darah' seperti ini, Amaya pasti sudah mencubit lesung pipi di wajahnya itu. Kelvin terlihat bangun dari duduknya. Pria itu berdiri seraya membawa coat panjang miliknya dan berujar, "Berdirilah pelan-pelan, aku akan menutupinya dengan coat ini." Amaya mengangguk. Ia lakukan perintah Kelvin, berdiri pelan-pelan dan sebelum tubuhnya sempurna menjadi tegak, coat panjang milik Kelvin sudah singgah di tubuh bagian belakangnya, menutupi noktah merah sebesar piring yang ada di bawah pinggulnya itu. Seolah mengabaikan semua pasang mata yang menyaksikan apa yang mereka lakukan, Kelvin justru memba

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    132. GREEN FLAG

    Amaya dengan cepat menyelesaikan urusannya di dalam bilik kamar mandi itu. Ia pisahkan pakaiannya yang kotor bersama dengan coat panjang milik Kelvin pada paperbag yang besar sementara obat dan beberapa makanan serta minuman yang dibelikan oleh Kelvin pada paper bag lain yang lebih kecil. Ia keluar dari sana dan menyadari kamar mandi yang tak sesepi sebelumnya. Ia mencuci tangan dan dengan cepat meninggalkan tempat itu untuk menuju ke ruang—tempat di mana ia akan menghadiri kelas paginya. Dengan langkah yang sedikit gegas akhirnya ia tiba, dan cukup terkejut melihat Kelvin rupanya ada di dalam sana, tengah duduk seolah pria itu sedang menjaga tas miliknya. Amaya melihat beberapa temannya yang menahan senyum sewaktu ia datang dan memasuki ruangan. Termasuk Alin dan Naira yang sepertinya juga baru datang dan tak bisa mencerna apa yang terjadi sekarang ini. "Terima kasih," ucap Amaya saat tiba di samping meja, tempat di mana Kelvin duduk di sana dan menyambutnya dengan seulas senyu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    133. Tips Mengunjungi Calon Mertua

    Kelvin pergi setelah mengatakan itu pada Ziel. Senyum tipisnya terukir saat wajah pemuda itu tak bisa menyembunyikan rasa kesalnya. 'Biarkan saja,' pikir Kelvin dalam hati. 'Ada baiknya memperingatkannya sejak awal daripada dia terus berharap.'Karena jika Ziel terus merasa ia masih mempunyai kesempatan untuk memiliki Amaya, tak ada yang menjamin keinginan itu akan berubah menjadi obsesi.Kelvin hanya menerapkan batas dan membuka matanya lebar-lebar, bahwa yang tengah diharapkannya itu adalah istri orang. Sampai sana ... harusnya ia paham!Memasuki ruang dosen, ia disambut oleh Arsha yang menghampiri mejanya. Temannya itu sedikit menyipitkan mata melihat kedatangannya sebelum bertanya, "Dari mana, Vin?""Bukan urusanmu," jawab Kelvin singkat. Ia lebih memilih duduk di kursinya sementara Arsha mengetukkan jari telunjuknya ke atas meja."Kamu masih kesal loh sama aku sampai hari ini, Vin," katanya. "Maaf, aku 'kan udah bilang nggak bakalan ngajakin kamu ketemu sama perempuan lain at

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    134. Gigitan Kecil

    Sepulang dari kampus, Amaya yang lebih dulu tiba di rumah seperti akan menghabiskan waktu dengan berbaring sepanjang hari. Tidak biasanya perutnya sakit seperti ini saat datang bulan. Sekalipun sakit, tidak separah ini, tidak melilit dan membuatnya seolah dicengkeram dengan sangat kuat. Ia meringkuk di bawah selimut, berusaha memejamkan mata untuk mengalihkan rasa sakit itu seandainya ia bisa tertidur. "Padahal udah minum obat pereda nyerinya loh," gumamnya sendirian. Ia mendengar pintu kamar yang terbuka, wangi parfum maskulin pria yang disukainya itu menguat saat suara langkah kakinya mendekat. Kelvin. Amaya yakin itu adalah Kelvin. "Sayang," panggilnya. Baritonnya yang hangat terdengar begitu dekat dengan Amaya sehingga ia membuka mata dan menjumpai Kelvin yang naik ke atas tempat tidur dan mengusap pipinya. "Kamu baik-baik aja?" tanyanya khawatir. Mungkin karena melihat bibir pucat Amaya. "Iya," jawab Amaya. "Cuma nyeri aja, padahal nggak biasanya begini." "Mau pergi ke r

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    135. (Berusaha) Lepas Dari Bayang-bayang

    Di rumah sakit tempat Rama dirawat pasca ia overdosis, pemuda itu tidak semurung sebelumnya. Ia tengah duduk di bangku taman yang berada tidak jauh dari kamar rawatnya dan terdiam memandang segerombolan pasien anak yang kondisinya membaik tengah bermain tak jauh darinya."Nak, ayo masuk dulu," ajak sebuah suara dari belakangnya yang membuat Rama seketika menoleh dan menjumpai wajah sang ibu, Arimbi. "Iya, Ma," jawab Rama singkat. Ia beranjak menuju ibunya yang menyambutnya dengan seulas senyum hangat. "Besok kamu udah boleh pulang kata dokter, kenapa masih suka ngelamun sih?" tanya Arimbi saat mereka memasuki kamar. "Cuma bingung habis ini ngapain," jawab Rama. "Karena rasanya nggak ada pandangan masa depan.""Seperti yang kamu bilang ke Mama dan Papa, bukannya kamu mau datang ke Jakarta lagi dan minta maaf ke Miranda?" "Benar sih.""Kamu harus bertanggung jawab buat kesalahan itu, Ram," kata Arimbi. "Kalau mau melanjutkan hidup dengan tenang, kamu harus selesaikan satu per satu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    136. Tak Sebaik Yang Terlihat

    Di kantin kampus, Randy yang terakhir duduk adalah hal yang dilihat Amaya sebelum ia menyuap makanan yang ia pesan. "Hah ...." desahan berat yang keluar dari bibir Randy membuat Amaya, Alin dan Naira serempak memandangnya. "Kenapa?" tanya mereka bertiga bahkan hampir bersamaan. "Kuliah baru juga mau semester lima, udah ditanyain nanti kalau lulus mau kerja di mana," jawab Randy sebelum mengaduk es teh manis yang ada di hadapannya. "Bukannya itu bikin kita sadar kalau dunia berjalan kayak seharusnya?" tanya Alin. "Bahkan ada yang bilang kalau yang paling sulit pas kita dewasa itu bukan ngerjain skripsi, tapi pas kita masuk di dunia kerja." "Tapi pas ada yang tanya begitu kamu jawab apaan, Ran?" tanya Naira, dibuat penasaran mengingat Randy itu banyak tidak seriusnya saat bicara santai seperti ini. "Aku jawab mau jadi bisnis konsultan." "Emang bakalan ada yang konsultasi sama kamu?" tanya Naira lagi. "Ada, kalau nggak ada aku bakal paksa dia buat mempekerjakan aku," jawab Randy p

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    137. Istri Hasil Taruhan

    Amaya meremas ujung jarinya saat mendengar percakapan Kelvin dan Arsha yang ada di ruang tengah berlanjut.“Nih, kunci motor baruku.” Suara Arsha kembali terdengar. “Kamu menang taruhannya, Vin.”Amaya yang menyembunyikan dirinya di balik pilar besar di dalam rumah Kelvin mengintip pada dua pria itu.Dengan matanya ia melihat Kelvin menerima kunci motor dari Arsha. Motor baru ia bilang.‘Itu bercanda atau serius?’ tanya Amaya dalam hati. ‘Tapi kalau bercanda pun emangnya boleh ya jadiin orang lain sebagai objek taruhan?’Ia tidak tahu rasa sakit apa yang ada di dalam hatinya ini. Seolah ada duri-duri kecil yang tumbuh dan memenuhi semua ruang kosong di dadanya.Amaya membawa dirinya untuk pergi dari sana, langkahnya terasa gamang saat ia menaiki undakan tangga dan tiba di kamar atas.Ia meletakkan tasnya, setelah mencuci tangan ... kegiatan yang semula ia susun rapi dimulai dari menyelesaikan tugas untuk presentasi besok gagal seketika.Amaya tidak tenang, ia ingin mendengar langsung

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28

Bab terbaru

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    246. Karena Sebuah Ketidakjujuran

    "Nggak mau!" tolak Amaya dengan lantang seraya menepis tangan Kelvin yang mencengkeram pergelangan tangannya. Gerakan itu membuat tangannya pergi menjauhi Kelvin yang sepertinya lebih memilih untuk mengalah daripada menyakiti Amaya."Aku bisa pulang sendiri!" katanya seraya melirik pada ketiga temannya yang berdiri di sebelah kirinya. Melalui sudut matanya itu, Amaya tahu bahwa mereka bertigalah yang pasti mengatakan keberadaan mereka.Kelvin pasti bertanya pada salah satu—atau bahkan mereka semua—apakah Amaya tengah bersama dengan mereka sehingga Kelvin bisa menjemputnya di sini.Amaya tak menyalahkan Alin, Naira dan Randy, mereka pasti menjawab jujur bahwa sedang ada di mall untuk menonton film. Memangnya siapa yang berani berbohong pada dosen mereka?Lagi pula ... mereka juga tak tahu bahwa kepergian mereka ke sini itu karena Amaya kesal setengah mati pada Kelvin.Amaya memandang Kelvin yang kedua bahunya jatuh saat ia menggertakkan rahang kecilnya untuk menahan tangis Ia benci

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    245. Jawab Jujur Atau Kita Tak Usah Bicara Lagi!

    Amaya bergeming untuk beberapa saat. Jika Alin tak memanggilnya dan menunjukkan soal yang tak ia mengerti dan meminta Amaya untuk mengajarinya, Amaya akan terus terbengong sepanjang sisa hari.Tak ada yang menyenangkan dari hari ini.Bahkan kehadiran Randy yang biasanya membuat Amaya tertawa tanpa henti hanya bisa membuatnya menunjukkan senyum tipis, setipis kesabarannya yang segera ingin bertemu dengan Kelvin dan menanyakan ke mana perginya ia kemarin.Amaya tak ingin menyimpan kegelisahan itu seorang diri, memendamnya dan menjadikannya beban.Menanyakan secara langsung pada orang yang terlibat adalah pilihan yang paling tepat.Hanya ada dua pertemuan yang harus ia hadiri hari ini, itu pun terasa sangat lama.Saat menuju jam makan siang yang biasanya ia sambut dengan hati yang bahagia, siang hari ini Amaya benar-benar kehilangan nafsu makan.Jam makan siang yang biasanya ia sambut dengan suka cita karena artinya ia akan memiliki kesempatan untuk bertemu Kelvin berubah menjadi rasa ke

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    244. Ada Hal Yang Dia Rahasiakan

    Pagi itu, Amaya duduk terdiam di dalam perpustakaan sembari menunggu kedatangan Alin yang mengajaknya untuk bertemu di sini.Ia menghela dalam napas saat matanya membaca apa yang ditunjukkan oleh layar laptopnya yang menyala itu.Hasil pencarian yang menunjukkan ‘Ciri-ciri suami yang berselingkuh’ dan apa yang dibacanya itu membuat dadanya terasa sesak.Poin pertama, ‘Lebih waspada terhadap ponsel miliknya.’Poin ke satu saja sudah membuat Amaya menggertakkan rahang kecilnya hingga terasa sakit. Sialnya ... Kelvin seperti itu!Belakangan, ia lebih sering sibuk dengan ponselnya daripada bicara dengan Amaya sebelum tidur. Semalam pun juga begitu!Saat Amaya bertanya, ‘Mas Vin lagi apa?’ prianya itu mengatakan, ‘Sedang mencari inspirasi.’Entah inspirasi apa maksudnya. Atau jangan-jangan ... itu hanya sebagai alasan agar ia terus dapat berkomunikasi dengan seseorang yang tak Amaya ketahui siapa itu?Bagaimana jika itu adalah Calista?Satu-satunya nama yang terus mengganggunya adalah Ca

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    243. Menghilang Dari Chat Room

    Amaya mendengar dari Kelvin bahwa seperginya mereka dari rumah sakit itu, Calista masih belum usai beraksi dengan melakukan hal yang membuatnya sampai harus dikeluarkan dari chat room para dosen.Saat Amaya bertanya pada Kelvin seperti, ‘Memangnya apa yang dia bilang?’ Kelvin tak menjawab banyak selain, ‘Apa lagi, Sayang? Tentu saja dia bilang kalau aku nggak bertanggung jawab dan lain sebagainya. Yang penting sekarang dia udah nggak bisa kirim-kirim pesan begitu lagi buat cari sensasi.’Amaya percaya saja dengan yang dikatakan oleh prianya itu.Lagi pula, Amaya juga sudah tak melihat Calista itu di kampus. Terakhir kali ia melihat saat wanita itu datang dengan mengenakan topi hitam dan menutupi wajahnya dengan menggunakan masker.Alin mengatakan ia menuju ke ruang dekan fakultasnya dan tak terlihat lagi setelah itu.Tak terlihat memamerkan belahan dadanya ke sana ke mari, tak terlihat di kantin kampus atau berkeliaran di sekitar Amaya.Keberadaannya menghilang dalam sesaat.‘Baguslah

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    242. (Bukan) Keinginan Terlarang

    Amaya mengayunkan kakinya menjauh dari samping brankar Calista pada akhirnya. Tangan kecilnya digandeng dan digenggam oleh Kelvin, mereka dengan gegas keluar melewati pintu ruangan itu agar bisa mengambil napas bebas Berada di dekat Calista memang membuat kepala rasanya ingin meleduk. "Yang barusan itu bagus banget, Sayang," puji Kelvin, sekilas mengayunkan tangan mereka dengan terus berjalan menuju ke parkiran. "Pria yang haram dimiliki, that was amazing. Aku nggak pernah ada kepikiran buat bilang begitu loh." "Tapi 'kan sebenernya aky nyontek kalimat Mas Vin?" balas Amaya. "Nyontek kalimatku?" ulangnya dengan alis berkerut. "Iya." "Aku pernah bilang begitu emangnya?" tanya Kelvin memperjelas. "Bukan soal pria yang haram dimiliki, tapi soal banyak tokoh wanita yang berusaha membuat martabat kaum kita terangkat itu," jawabnya. "Kapan aku bilang begitu?" "Mas Vin nggak ingat? Itu loh pas aku mau masuk kampus lagi, dan aku pakai baju yang kamu bilang warna-warni tapi aku mala

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    241. Pria Yang Haram Dimiliki

    "Nggak, Calista!" jawab Kelvin dengan tegas, tangannya yang direngkuh dan seolah menjadi sandera wanita itu dengan cepat ia tarik. Kelvin tak peduli suaranya yang sedikit meninggi itu dapat didengar oleh orang lain yang ada di sana. Amaya hanya berdiri di dekatnya, menatap Calista dengan mata yang berair berusaha meredam amarah. "Aku udah bilang kalau kamu bisa hubungin keluarga kamu, 'kan?" tanya Kelvin dengan nada suara yang sama. "Lagian nggak ada yang serius sama lukamu ini! Kakimu nggak kenapa-kenapa." "Tapi 'kan tetep cedera?" bantahnya. "Apa salahnya ngantar orang yang udah kamu tabrak sih? Itu nggak akan—" "Bu Calista kenapa ngotot banget kalau suamiku nabrak Anda sih?" sela Amaya. "Kita udah sama-sama lihat loh kalau nggak ada yang serius dari kejadian pagi ini. Maunya Bu Calista tuh apa? Kelvin harus nemenin Anda seharian akibat bikin luka gores yang keponakan saya aja kalau dapet luka begitu masih ngajakin papanya panjat tebing? C'mon ...." Amaya sangat geram denganny

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    240. Ahh, Sakit ....

    "Ahh—sakit—" rintih Calista seraya mengusap kakinya. "Sakit banget ...." Amaya bergeming di tempatnya saat wanita itu mengaduh kesakitan. Amaya tak ingin memiliki pikiran buruk terhadapnya, tetapi rintihannya barusan seperti dibuat agar semua orang yang mendengarnya. Beberapa orang memang datang, melihat dan memastikan sendiri apa yang terjadi pada Calista. Lebih dari satu orang yang menyebut bahwa tadi Kelvin berhenti tepat sebelum terjadi apapun. "Kayaknya tadi Mbak-nya nggak kena mobilnya deh?" tanya Bapak-bapak pemilik bengkel yang ada di sebelah kiri jalan. "Ya lagian udah tahu ada mobil lewat ngapain main nyebrang aja sih?" tegur yang lainnya. Kelvin si pria dewasa yang tenang dan hati-hati dalam bertindak mencoba menenangkan mereka yang justru lebih memihak pada si pemilik mobil alih-alih pada wanita yang bersimpuh tak berdaya di tengah jalan itu. Beberapa mengenalinya sebagai dosen dari Universitas di dekat situ, karena ada mahasiswa yang juga ada di Tempat Kejadian Perka

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    239. [@kelvinindra__ ‘Forever Be Yours’]

    Calista mendadak berdiri kaku saat membuka ponselnya pagi ini. Paginya selalu diawali dengan sesuatu yang mengejutkan beberapa waktu terakhir ini. Jika sebelumnya ia melihat foto Kelvin yang menggenggam tangan Amaya dengan menyebut 'I was totally hooked', pagi ini lebih dari sekadar genggaman tangan belaka. Fotonya terlihat sangat cantik, berkonsep wedding outdoor, dan Calista tahu ini adalah foto postwedding mereka. Tapi yang membuatnya shock adalah bukan hanya betapa tampannya Kelvin, melainkan apa yang ia lakukan. Pria itu tengah menunduk di depan seorang perempuan cantik dengan gaun berwarna putih yang ekornya menyapu rerumputan. Sedang duduk di bangku taman dengan keadaan bibirnya yang dicium. Meski Kelvin menutupi wajah gadis itu dengan stiker hati, tapi orang gila mana yang tak tahu bahwa itu adalah Amaya? Seolah sengaja menaburi garam di atas lukanya, pria itu membuat dunia tahu bahwa hatinya telah berhenti pada Amaya. [@kelvinindra__ 'Forever be yours, the one and only

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    238. Agenda Sabtu Pagi

    Agar bibirnya yang terus mengerucut itu berhenti, atau agar yayasan yang menaungi berdirinya kampus itu tak benar-benar dibeli oleh kakak iparnya—Gafi—Kelvin berusaha melakukan sesuatu. Berpikir bahwa Calista sengaja berusaha melemahkan mental Amaya yang seperti baja itu dengan menduplikasi dirinya, Kelvin harus menegaskan bahwa pernikahannya dengan Amaya tak bisa diganggu gugat oleh siapapun juga. Pada Sabtu pagi yang cerah ini, Amaya baru saja keluar dari rumah dan berdiri memandangi pohon tabebuya yang bunganya tak selebat sebelumnya. "Mau pergi nggak?" tanya Kelvin tiba-tiba dari belakangnya yang membuat Amaya segera menoleh. "Ke mana?" tanyanya balik. "Bikin foto postwedding," jawabnya. "Aku udah minta temanku yang punya studio buat nyiapin tempat, jadi aku harap kamu mau." "Foto postwedding?" ulang Amaya dengan kedua alis yang terangkat penuh rasa terkejut—karena memang ia benar terkejut. "Iya." "Tiba-tiba aja?" "Hm ... udah dari lama sih ngerencanainnya, cuma kayaknya a

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status