Share

137. Istri Hasil Taruhan

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-28 13:52:15

Amaya meremas ujung jarinya saat mendengar percakapan Kelvin dan Arsha yang ada di ruang tengah berlanjut.

“Nih, kunci motor baruku.” Suara Arsha kembali terdengar. “Kamu menang taruhannya, Vin.”

Amaya yang menyembunyikan dirinya di balik pilar besar di dalam rumah Kelvin mengintip pada dua pria itu.

Dengan matanya ia melihat Kelvin menerima kunci motor dari Arsha. Motor baru ia bilang.

‘Itu bercanda atau serius?’ tanya Amaya dalam hati. ‘Tapi kalau bercanda pun emangnya boleh ya jadiin orang lain sebagai objek taruhan?’

Ia tidak tahu rasa sakit apa yang ada di dalam hatinya ini. Seolah ada duri-duri kecil yang tumbuh dan memenuhi semua ruang kosong di dadanya.

Amaya membawa dirinya untuk pergi dari sana, langkahnya terasa gamang saat ia menaiki undakan tangga dan tiba di kamar atas.

Ia meletakkan tasnya, setelah mencuci tangan ... kegiatan yang semula ia susun rapi dimulai dari menyelesaikan tugas untuk presentasi besok gagal seketika.

Amaya tidak tenang, ia ingin mendengar langsung
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
gak mungkin klo hasil taruhan pasti ada sesuatu. kelvin omong jujur langsung aja
goodnovel comment avatar
Eva
Untung Amaya nggak langsung marah marah ke Kelvin. Masih bisa berpikir jernih dengan nggak marah2 dan memilih untuk bersikap baik baik aja.
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Jujur ajj vin biar keslh pahaman ini cpt selesai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    138. Mau Dibawa Ke Mana?

    “Istri hasil taruhan?” ulang Kelvin dengan sepasang matanya yang membola. Jemarinya yang semula menyentuh dagu Amaya pergi tetapi tatapannya justru semakin lekat. Amaya mengangguk membenarkan Kelvin, bahwa ia tak salah dengar saat dirinya menyebut ‘istri hasil taruhan.’ “Kenapa kamu tanya begitu, hm?” tanya Kelvin, alisnya yang lebat berkerut penuh rasa penasaran. “Karena pas aku pulang kemarin kamu bilang ke Pak Arsha kalau kamu menang taruhan,” jawab Amaya. “Dan aku lihat kamu nerima kunci motor baru dari dia.” Kelvin mendorong napasnya, ekspresinya seperti sedang bicara, ‘Astaga ... kamu mendengarnya?!’ “Makanya aku tanya apakah aku ini istri hasil taruhan? Bagi seorang Kelvin Indra ... apakah aku ini hanya sebatas anak kecil yang bisa dipermainkan padahal aku percaya kalau pernikahan yang kita bangun itu adalah sesuatu yang sakral.” Bibir Amaya gemetar. Angannya masih terbagi hingga sekarang. Yang didengar dan dilihatnya kemarin sangat jelas seolah Arsha seperti s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    139. Diam Tapi Lantang

    “Masuklah,” ucap Kelvin lirih seraya menyerahkan tas milik Amaya. “Selamat kuliah.”Amaya mendengus saat menerimanya dari Kelvin. Mata mereka tertaut pandang selama beberapa detik sebelum Kelvin tersenyum dan memandang rekannya yang bernama Lucy yang duduk di balik meja. Sekilas melambaikan tangan padanya sebelum akhirnya pergi meninggalkan pintu ruangan.Sementara Amaya dengan gugup masuk dan menundukkan kepalanya dihadapan Lucy seraya berujar, “Maaf terlambat, Bu Lucy,” katanya sungkan.“It’s okay, Amaya,” jawab beliau tak keberatan. “Saya juga baru masuk kok. Silakan duduk.”Amaya mengangguk kemudian menuju ke kursi kosong pada baris ke tiga dari depan.Puluhan pasang mata yang hadir di dalam kelas itu tak henti memandangnya. Sesekali bisikan terdengar, “Ya nggak salah sih, dia emang cantik banget.”“Kalau aku jadi Pak Kelvin juga bakalan aku kejar sampai ujung dunia,” celetuk suara mahasiswa yang datang dari belakang Amaya.Sedang yang dibicarakan merasa sangat sungkan. Amaya han

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    140. Satu Buket Bunga Casablanca

    Amaya mengangkat wajahnya sehingga tertaut pandang dengan Kelvin. Kedua bahunya jatuh saat pria itu justru dengan gamblangnya mengatakan, “Saya belikan untuk kamu,” ujarnya. “Abangmu yang bilang kalau katanya kamu minta bunga Casablanca ke dia tapi belum sempat belikan.” Seratus persen sebuah kebohongan! Ia bahkan tidak pernah mengatakan pada Gafi dirinya meminta bunga Casablanca. Amaya melirik pada Arsha yang berdiri di samping Kelvin. Pria itu menunduk menahan senyum. Tahu benar bahwa apa yang dikatakan Kelvin itu hanyalah sebuah akal-akalan saja. “Kamu nggak suka?” tanya Kelvin, menyadarkan Amaya yang sesaat tenggelam dalam lamunan. “S-suka,” jawab Amaya. “T-terima kasih, harusnya Kak Gafi nggak perlu ngomong begitu ke Pak Kelvin.” Akhirnya ia turut berbohong untu menyempurnakan motif. “It’s okay, saya nggak keberatan kok.” Kelvin berlalu pergi setelah mengatakan itu, diikuti oleh Arsha yang mengekor di belakangnya sebelum mereka mengambil duduk di sudut lain kantin. Meningg

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    141. Floricide

    ⚠️⚠️ TRIGGER WARNING ⚠️⚠️ Bab memuat konten yang mengandung kekerasan dan dapat memicu rasa tidak nyaman. Harap bijak dalam membaca! ———— Amaya mencoba untuk memuntahkannya, ia merogoh mulutnya sehingga minuman beralkohol itu keluar menodai lantai. Ia meremas dadanya, merapatkan blouse yang ia kenakan sebisanya, menengadah memandang Caecil dan teman-temannya yang berdiri dengan penuh kemenangan di hadapannya. Kamera ponsel salah seorang dari mereka mengarah pada Amaya, seolah tidak boleh ada yang terlewatkan. Semua harus diabadikan. Mereka tertawa saat Amaya seperti tak bisa menopang berat kepalanya sendiri. Sekalipun ia bisa memuntahkan cairan itu dari mulutnya, tapi yang tadi dipaksa masuk oleh Caecil jelas sebagian besar masuk ke dalam perut. Dan itu perlahan memberi efek sekarang. "Lihat ini siapa nona manis yang siang bolong mabuk di toilet kampus?" tanya Caecil mengejek. Ia mendorong kepala Amaya ke belakang. "Kamu jangan ngerasa hebat setelah ini, Amaya!" kata Caecil p

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    142. Bunga Yang Layu

    Di dalam ruangan tempat berlangsungnya pertemuan antara Rajendra bersama dengan beberapa partner bisnisnya, Kelvin memandang ke arah jendela besar yang membentang di hadapannya. Saat semua orang mengambil waktu break dengan berbincang, Kelvin dibuat tidak tenang. Ia berdiri seraya menunduk, memeriksa ponselnya yang tidak mendapat balasan dari Amaya. [Sayangku, kamu udah sampai rumah belum?] Kelvin khawatir. Sepasang matanya terangkat, menjumpai gugusan mendung yang semakin kelam. Ia menghela dalam napasnya dan menoleh ke sisi kanan saat ayahnya memangil. "Vin?" "Iya, Pa?" tanggap Kelvin dengan alisnya yang berkerut. "Kenapa?" tanya Rajendra, menepuk sekilas punggungnya. "Khawatir sama Amaya, Pa," jawabnya. "Nggak bales pesanku dari tadi. Bi Mara bilang dia belum sampai rumah." Alis Rajendra ikut bertautan mendengar itu. "Udah kamu telepon belum?' "Udah, tapi nggak dijawab." Kelvin memandang sekitar sebelum kembali menatap Rajendra. "Aku nemenin Papa sampai sini ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    143. Di Dalam Bilik Kamar Mandi Itu ....

    Ia tak bisa menahan air mata saat melihat ponsel milik Amaya ada di bawah tangannya, sebuah benda yang menjadi penghubung pertemuan mereka. Kelvin berlutut seraya melepas jas yang ia kenakan. Hatinya tak karuan saat ia menggunakan jas itu untuk menyelimuti bagian bawah tubuh Amaya dimulai dari pinggul sebab jeans yang membalut kakinya itu telah basah. Ia juga melepas kemeja putih yang ia kenakan setelah lebih dulu melepas jasnya. Ia pakaikan untuk menutupi tubuh Amaya, memastikan tidak ada yang terlihat saat Kelvin membawanya keluar nanti. Ia kembali ke dekat pintu, memasukkan semua barang milik Amaya ke dalam tas sebelum mencangklongnya. Kelvin mengangkat Amaya yang terkulai tak berdaya dengan beberapa bagian tubuhnya yang terluka. Melihat dirinya yang keluar dengan atasan yang hanya mengenakan singlet saja, semua mahasiswa yang tadi sempat mengikutinya jelas terkejut. "Itu Amaya," seru salah seorang dari mereka. "Kenapa dia begitu?" "Kenapa atasannya Pak Kelvin cuma pakai si

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    144. Setelah Badai Semalam

    "Jangan takut, Sayang," bisik Kelvin di telinga Amaya, ia mengusap air mata yang mengalir di pipinya. "Maaf aku terlambat jawab panggilan kamu kemarin," lanjutnya. "Tapi sekarang semuanya akan baik-baik aja."Kelvin menunduk, mengecup bibir Amaya setelah berpindah dari keningnya."Maaf," kata Amaya seraya menengadahkan wajah pada Kelvin yang menggeleng untuk tidak menerima maaf itu."Kamu nggak perlu minta maaf," kata Kelvin. "Karena kamu nggak salah.""Aku cuma ... ngerasa kalau aku jadi beban, dulu hidupnya Mas Vin 'kan nggak pernah begini. Tapi gara-gara ada aku ... kayaknya aku ini cuma jadi beban.""Aku nggak pernah berpikir begitu, Sayang," tanggap Kelvin, ia sekali lagi mengusap pipi Amaya, memastikan tidak ada air matanya yang jatuh.Sebab setiap kali itu terjadi, hati Kelvin akan sangat sakit dibuatnya."Aku nggak pernah merasa kamu jadi beban. Sebagai dua orang yang sudah menikah, kalimat itu kurang tepat bagiku. Kamu adalah tanggung jawabku, apapun yang terjadi, aku yang ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    145. Katakan Saja Pada Semua Orang Hubungan Saya Dan Amaya

    Di kampus ... semua orang telah membicarakan bagaimana kemarin Kelvin membawa keluar Amaya dari kamar mandi yang ada di dekat lapangan futsal dengan keadaan yang cukup ‘menyedihkan.’ Kelvin hanya mengenakan singlet, sedang kemeja dan jas miliknya digunakan untuk menutupi tubuh Amaya. Beberapa mahasiswa—dengan permintaan Ziel—menjaga lokasi yang mereka sebut sebagai ‘tempat kejadian perkara’ yang akan ditinjau oleh pihak kampus. Benar, ruangan yang penuh dengan bau alkohol itu. Di kantin kampus siang hari ini, kabar itu semakin liar, beredar dari mulut ke mulut. Kabarnya simpang siur, ada yang menyebut Amaya terluka di bagian kepala, ada yang menyebut Amaya mabuk di toilet kampus dan tidak sadar. “Gimana kalau kampus tahu kalau kita yang lakuin itu semua, Cil?” tanya salah seorang teman Caecil yang bernama Sarah, ia terlihat tak tenang saat mengaduk minuman yang ada di atas meja. “Apalagi anak-anak bilang kalau Pak Kelvin kemarin bawa Amaya keluar dia lagi pingsan,” sambu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02

Bab terbaru

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    246. Karena Sebuah Ketidakjujuran

    "Nggak mau!" tolak Amaya dengan lantang seraya menepis tangan Kelvin yang mencengkeram pergelangan tangannya. Gerakan itu membuat tangannya pergi menjauhi Kelvin yang sepertinya lebih memilih untuk mengalah daripada menyakiti Amaya."Aku bisa pulang sendiri!" katanya seraya melirik pada ketiga temannya yang berdiri di sebelah kirinya. Melalui sudut matanya itu, Amaya tahu bahwa mereka bertigalah yang pasti mengatakan keberadaan mereka.Kelvin pasti bertanya pada salah satu—atau bahkan mereka semua—apakah Amaya tengah bersama dengan mereka sehingga Kelvin bisa menjemputnya di sini.Amaya tak menyalahkan Alin, Naira dan Randy, mereka pasti menjawab jujur bahwa sedang ada di mall untuk menonton film. Memangnya siapa yang berani berbohong pada dosen mereka?Lagi pula ... mereka juga tak tahu bahwa kepergian mereka ke sini itu karena Amaya kesal setengah mati pada Kelvin.Amaya memandang Kelvin yang kedua bahunya jatuh saat ia menggertakkan rahang kecilnya untuk menahan tangis Ia benci

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    245. Jawab Jujur Atau Kita Tak Usah Bicara Lagi!

    Amaya bergeming untuk beberapa saat. Jika Alin tak memanggilnya dan menunjukkan soal yang tak ia mengerti dan meminta Amaya untuk mengajarinya, Amaya akan terus terbengong sepanjang sisa hari.Tak ada yang menyenangkan dari hari ini.Bahkan kehadiran Randy yang biasanya membuat Amaya tertawa tanpa henti hanya bisa membuatnya menunjukkan senyum tipis, setipis kesabarannya yang segera ingin bertemu dengan Kelvin dan menanyakan ke mana perginya ia kemarin.Amaya tak ingin menyimpan kegelisahan itu seorang diri, memendamnya dan menjadikannya beban.Menanyakan secara langsung pada orang yang terlibat adalah pilihan yang paling tepat.Hanya ada dua pertemuan yang harus ia hadiri hari ini, itu pun terasa sangat lama.Saat menuju jam makan siang yang biasanya ia sambut dengan hati yang bahagia, siang hari ini Amaya benar-benar kehilangan nafsu makan.Jam makan siang yang biasanya ia sambut dengan suka cita karena artinya ia akan memiliki kesempatan untuk bertemu Kelvin berubah menjadi rasa ke

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    244. Ada Hal Yang Dia Rahasiakan

    Pagi itu, Amaya duduk terdiam di dalam perpustakaan sembari menunggu kedatangan Alin yang mengajaknya untuk bertemu di sini.Ia menghela dalam napas saat matanya membaca apa yang ditunjukkan oleh layar laptopnya yang menyala itu.Hasil pencarian yang menunjukkan ‘Ciri-ciri suami yang berselingkuh’ dan apa yang dibacanya itu membuat dadanya terasa sesak.Poin pertama, ‘Lebih waspada terhadap ponsel miliknya.’Poin ke satu saja sudah membuat Amaya menggertakkan rahang kecilnya hingga terasa sakit. Sialnya ... Kelvin seperti itu!Belakangan, ia lebih sering sibuk dengan ponselnya daripada bicara dengan Amaya sebelum tidur. Semalam pun juga begitu!Saat Amaya bertanya, ‘Mas Vin lagi apa?’ prianya itu mengatakan, ‘Sedang mencari inspirasi.’Entah inspirasi apa maksudnya. Atau jangan-jangan ... itu hanya sebagai alasan agar ia terus dapat berkomunikasi dengan seseorang yang tak Amaya ketahui siapa itu?Bagaimana jika itu adalah Calista?Satu-satunya nama yang terus mengganggunya adalah Ca

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    243. Menghilang Dari Chat Room

    Amaya mendengar dari Kelvin bahwa seperginya mereka dari rumah sakit itu, Calista masih belum usai beraksi dengan melakukan hal yang membuatnya sampai harus dikeluarkan dari chat room para dosen.Saat Amaya bertanya pada Kelvin seperti, ‘Memangnya apa yang dia bilang?’ Kelvin tak menjawab banyak selain, ‘Apa lagi, Sayang? Tentu saja dia bilang kalau aku nggak bertanggung jawab dan lain sebagainya. Yang penting sekarang dia udah nggak bisa kirim-kirim pesan begitu lagi buat cari sensasi.’Amaya percaya saja dengan yang dikatakan oleh prianya itu.Lagi pula, Amaya juga sudah tak melihat Calista itu di kampus. Terakhir kali ia melihat saat wanita itu datang dengan mengenakan topi hitam dan menutupi wajahnya dengan menggunakan masker.Alin mengatakan ia menuju ke ruang dekan fakultasnya dan tak terlihat lagi setelah itu.Tak terlihat memamerkan belahan dadanya ke sana ke mari, tak terlihat di kantin kampus atau berkeliaran di sekitar Amaya.Keberadaannya menghilang dalam sesaat.‘Baguslah

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    242. (Bukan) Keinginan Terlarang

    Amaya mengayunkan kakinya menjauh dari samping brankar Calista pada akhirnya. Tangan kecilnya digandeng dan digenggam oleh Kelvin, mereka dengan gegas keluar melewati pintu ruangan itu agar bisa mengambil napas bebas Berada di dekat Calista memang membuat kepala rasanya ingin meleduk. "Yang barusan itu bagus banget, Sayang," puji Kelvin, sekilas mengayunkan tangan mereka dengan terus berjalan menuju ke parkiran. "Pria yang haram dimiliki, that was amazing. Aku nggak pernah ada kepikiran buat bilang begitu loh." "Tapi 'kan sebenernya aky nyontek kalimat Mas Vin?" balas Amaya. "Nyontek kalimatku?" ulangnya dengan alis berkerut. "Iya." "Aku pernah bilang begitu emangnya?" tanya Kelvin memperjelas. "Bukan soal pria yang haram dimiliki, tapi soal banyak tokoh wanita yang berusaha membuat martabat kaum kita terangkat itu," jawabnya. "Kapan aku bilang begitu?" "Mas Vin nggak ingat? Itu loh pas aku mau masuk kampus lagi, dan aku pakai baju yang kamu bilang warna-warni tapi aku mala

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    241. Pria Yang Haram Dimiliki

    "Nggak, Calista!" jawab Kelvin dengan tegas, tangannya yang direngkuh dan seolah menjadi sandera wanita itu dengan cepat ia tarik. Kelvin tak peduli suaranya yang sedikit meninggi itu dapat didengar oleh orang lain yang ada di sana. Amaya hanya berdiri di dekatnya, menatap Calista dengan mata yang berair berusaha meredam amarah. "Aku udah bilang kalau kamu bisa hubungin keluarga kamu, 'kan?" tanya Kelvin dengan nada suara yang sama. "Lagian nggak ada yang serius sama lukamu ini! Kakimu nggak kenapa-kenapa." "Tapi 'kan tetep cedera?" bantahnya. "Apa salahnya ngantar orang yang udah kamu tabrak sih? Itu nggak akan—" "Bu Calista kenapa ngotot banget kalau suamiku nabrak Anda sih?" sela Amaya. "Kita udah sama-sama lihat loh kalau nggak ada yang serius dari kejadian pagi ini. Maunya Bu Calista tuh apa? Kelvin harus nemenin Anda seharian akibat bikin luka gores yang keponakan saya aja kalau dapet luka begitu masih ngajakin papanya panjat tebing? C'mon ...." Amaya sangat geram denganny

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    240. Ahh, Sakit ....

    "Ahh—sakit—" rintih Calista seraya mengusap kakinya. "Sakit banget ...." Amaya bergeming di tempatnya saat wanita itu mengaduh kesakitan. Amaya tak ingin memiliki pikiran buruk terhadapnya, tetapi rintihannya barusan seperti dibuat agar semua orang yang mendengarnya. Beberapa orang memang datang, melihat dan memastikan sendiri apa yang terjadi pada Calista. Lebih dari satu orang yang menyebut bahwa tadi Kelvin berhenti tepat sebelum terjadi apapun. "Kayaknya tadi Mbak-nya nggak kena mobilnya deh?" tanya Bapak-bapak pemilik bengkel yang ada di sebelah kiri jalan. "Ya lagian udah tahu ada mobil lewat ngapain main nyebrang aja sih?" tegur yang lainnya. Kelvin si pria dewasa yang tenang dan hati-hati dalam bertindak mencoba menenangkan mereka yang justru lebih memihak pada si pemilik mobil alih-alih pada wanita yang bersimpuh tak berdaya di tengah jalan itu. Beberapa mengenalinya sebagai dosen dari Universitas di dekat situ, karena ada mahasiswa yang juga ada di Tempat Kejadian Perka

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    239. [@kelvinindra__ ‘Forever Be Yours’]

    Calista mendadak berdiri kaku saat membuka ponselnya pagi ini. Paginya selalu diawali dengan sesuatu yang mengejutkan beberapa waktu terakhir ini. Jika sebelumnya ia melihat foto Kelvin yang menggenggam tangan Amaya dengan menyebut 'I was totally hooked', pagi ini lebih dari sekadar genggaman tangan belaka. Fotonya terlihat sangat cantik, berkonsep wedding outdoor, dan Calista tahu ini adalah foto postwedding mereka. Tapi yang membuatnya shock adalah bukan hanya betapa tampannya Kelvin, melainkan apa yang ia lakukan. Pria itu tengah menunduk di depan seorang perempuan cantik dengan gaun berwarna putih yang ekornya menyapu rerumputan. Sedang duduk di bangku taman dengan keadaan bibirnya yang dicium. Meski Kelvin menutupi wajah gadis itu dengan stiker hati, tapi orang gila mana yang tak tahu bahwa itu adalah Amaya? Seolah sengaja menaburi garam di atas lukanya, pria itu membuat dunia tahu bahwa hatinya telah berhenti pada Amaya. [@kelvinindra__ 'Forever be yours, the one and only

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    238. Agenda Sabtu Pagi

    Agar bibirnya yang terus mengerucut itu berhenti, atau agar yayasan yang menaungi berdirinya kampus itu tak benar-benar dibeli oleh kakak iparnya—Gafi—Kelvin berusaha melakukan sesuatu. Berpikir bahwa Calista sengaja berusaha melemahkan mental Amaya yang seperti baja itu dengan menduplikasi dirinya, Kelvin harus menegaskan bahwa pernikahannya dengan Amaya tak bisa diganggu gugat oleh siapapun juga. Pada Sabtu pagi yang cerah ini, Amaya baru saja keluar dari rumah dan berdiri memandangi pohon tabebuya yang bunganya tak selebat sebelumnya. "Mau pergi nggak?" tanya Kelvin tiba-tiba dari belakangnya yang membuat Amaya segera menoleh. "Ke mana?" tanyanya balik. "Bikin foto postwedding," jawabnya. "Aku udah minta temanku yang punya studio buat nyiapin tempat, jadi aku harap kamu mau." "Foto postwedding?" ulang Amaya dengan kedua alis yang terangkat penuh rasa terkejut—karena memang ia benar terkejut. "Iya." "Tiba-tiba aja?" "Hm ... udah dari lama sih ngerencanainnya, cuma kayaknya a

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status