Share

122. Teman Adalah Maut

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-20 13:30:00
Seperti yang disepakati oleh Amaya dan teman-temannya yang lain, ia akan mampir ke kafe di dekat kampus terlebih dahulu setelah kelas mereka usai.

Selagi membicarakan apa yang akan mereka pesan, Amaya merasa ia mengenal dua pria yang berjalan beberapa jarak di hadapannya dan lebih dulu masuk ke dalam kafe.

‘Kayaknya itu Kelvin sama Pak Arsha deh?’ tanyanya dalam hati. Alisnya berkerut saat ia yang berjalan paling belakang di antara teman-temannya itu akhirnya mengeluarkan ponselnya.

Ia mengirim pesan pada Kelvin untuk bertanya,

[Di mana?]

TIdak ada jawaban darinya sehingga Amaya sekali lagi mengirim,

[Mau aku bawakan sesuatu nggak pas pulang nanti?]

Tidak ada balasan sama sekali. Jangankan dibalas, dibaca saja tidak!

‘Apa beneran yang di depan itu Kelvin sama Pak Arsha?’ gumam Amaya sekali lagi.

Ia terus melangkah dan berbelok ke Amore—nama kafe yang mereka datangi.

Saat Amaya berjalan masuk setelah Randy membukakan pintu, ia telah menemukan kebenarannya. Bahwa pria yang dili
Almiftiafay

Baca juga RAHASIA HATI: TERPERANGKAP MENJADI ISTRI KEDUA CEO DINGIN ☺️ terima kasih akak semuanya ...... 🤗❤️

| 22
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Aunty
ha ha haaa duuuh amayaaaa si kelvin semakin bucin dah ach -_-
goodnovel comment avatar
mommy can
ditunggu double updatenya Kaka ... jangan lama2 penasaran soalnya...........
goodnovel comment avatar
Eva
Si Kelvin malah kesenengan kalau Amaya marah. Jurusnya langsung keluar, jurus kandangnya yaitu main di ranjang haha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    123. Serba Salah Di Depan Kucing Munchkin

    "Pergi sana!" usir Amaya seraya mendorong dada Kelvin dengan sedikit kuat.Mungkin karena prianya itu tidak dalam posisi yang seimbang sehingga ia limbung di samping kanan Amaya."Jangan ngerayu pas cewek lagi badmood!" katanya kemudian bangun. "Diem aja mendingan!"Kelvin yang terlentang di atas ranjang pun menutup matanya sejenak sebelum menatap Amaya. "Dirayu salah, nggak dirayu salah," tanggapnya. "Ngajakin ngomong salah, apalagi ngediemin. Nanti kalau diam saja ke kamu, kamunya pasti bilang, 'Gitu ya, udah nggak peduli, Mas Vin tuh ngerasa bersalah nggak sih sebenernya udah begitu ke aku'," tirukannya panjang, mengikuti gaya bicara Amaya yang sedikit centil.Dan itu membuat Amaya memukul dadanya yang bidang."Aakh!" teriak Kelvin saat mengusap bekas panas yang tertinggal setelah tangan kecil Amaya menyinggahi dadanya dengan sedikit kasar. "Sayang? Sakit," katanya. "Tangan kecil-kecil udah kayak tongkat baseball, ini masuk kategori KDRT loh, bisa dilaporkan.""Laporin!" sahut Amay

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    124. CEMBURU OH CEMBURU

    Amaya baru saja keluar dari perpustakaan tempat ia menghabiskan waktu sebentar bersama dengan teman-temannya. Selagi ia tinggal lebih lama, Alin dan yang lainnya sudah lebih dulu pergi menuju ke kantin. Amaya yang berjalan untuk menyusul mereka secara tak sengaja berpapasan dengan Ziel yang datang dari arah berlawanan. “May,” sapa Ziel lebih dulu. “Halo, Kak Ziel,” balas Amaya seraya menundukkan kepalanya. “Mau ke mana?” “Ah ... ini, nyusul Alin sama yang lainnya di kantin.” “Hm ... padahal aku pikir kebetulan loh kita ketemu,” katanya. “Aku mau bilang kalau teater yang kapan hari kita lihat itu siang ini lagi rehearsal, aku mau ngajakin kamu buat nonton karena kebetulan waktu itu kamu suka, ‘kan?” Bibir Amaya sudah terbuka. Ia hampir menjawab Ziel dengan memberikan sebuah penolakan—karena memang ia ada janji untuk makan siang dengan teman-temannya. Tetapi hal itu ia urungkan sebab sepertinya ia melihat di kejauhan sana ada yang mengawasinya. Kelvin. Melalui sudut mata Ama

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    125. Ciuman—Lewat Sedotan

    Amaya benar-benar tercengang dengan apa yang dikatakan oleh Kelvin.Dengan jelas dan gamblang ia mengatakan 'Menginap lagi.''Menginap' sebuah kata yang berdiri sendiri saja sudah sangat berbahaya. Dan Kelvin memberinya imbuhan berupa 'lagi?' yang bisa dimaknai bahwa mereka telah lebih dari sekali melakukannya.Amaya merasa ... jurus andalan Kelvin saat dirinya marah itu selain menggoda adalah membuat Amaya terpaku di depan umum, sehingga ia tak bisa berkutik.Demi agar Kelvin tak mengatakan lebih jauh hubungan mereka, Amaya pasti menurutinya, setidaknya begitu yang Amaya telaah beberapa waktu terakhir ini."Nggak, bukan begitu," jawab Kelvin atas tanya dari Naira. "Maksudnya Mama saya minta saya menginap di rumah beliau lagi, sekalian saya barengan sama Amaya pulangnya. 'Kan rumah orang tua saya dengan Amaya berseberangan," tuturnya."Ooh ...." jawab Naira, disusul oleh Alin serta Randy. Meski ada seberkas rasa curiga, tapi sepertinya mereka tak memiliki pilihan lain selain percaya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    126. Personal Relationship

    Kepergian Amaya yang 'dijemput' oleh Kelvin itu sebenarnya bisa dilihat oleh sepasang mata yang duduk di sudut diagonal lain kafe Amore. Caecil. Tadinya, gadis itu di sana bersama dengan beberapa temannya. Tapi ia memutuskan untuk tinggal saat melihat Amaya yang datang bersama dengan anggota gengnya itu ditambah dengan Ziel. Sehingga, ia tetap duduk di sana selagi teman yang datang dengannya tadi sudah lebih dulu berpamitan kembali ke kampus. Ada yang ingin Caecil pastikan, bagaimana keadaan Amaya sekarang ini? Karena sepertinya ia tak memberikan banyak reaksi soal gosip yang membumbung tinggi di forum mahasiswa tentang ada seorang mahasiswa yang tinggal serumah dengan dosennya. Seolah ... itu hanyalah sebuah hal sepele yang tak perlu Amaya pikirkan. Terlihat dari wajah Amaya yang tetap berseri seperti biasanya. 'Apa sebenarnya waktu itu emang ada acara aja di rumahnya Kelvin?' batin Caecil. Perbincangan yang mereka lakukan di seberang sana pun tidak banyak. Hanya membahas fi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    127. Overdosis

    Arimbi—Ibunya Rama—dengan segera meminta bantuan untuk membawa Rama ke rumah sakit.Mereka pergi dengan menggunakan mobil tetangga yang secara sukarela mengantarnya karena mobil di rumah sedang dipakai oleh ayah tiri Rama bekerja.Setibanya di rumah sakit, Rama mendapat penanganan dengan segera.Kondisinya yang memprihatinkan dengan keadaan mulut berbusa membuat Arimbi tak kuasa menyembunyikan ketakutannya.Ia berdiri tidak tenang di sekitar ruang instalasi gawat darurat. Hatinya sesak, napas terasa berat, mengekang. Sementara air matanya terus mengalir. "Gimana keadaannya?" tanya sebuah suara pria yang datang dari belakang Arimbi.Saat ia menoleh, pria yang merupakan suaminya itu mendekat dan merangkul bahunya."Belum ada kabar dari Dokter, Mas," jawabnya. "Kita akan dapat kabar sebentar lagi dari dalam, jangan khawatir."Arimbi duduk saat suaminya—Erlangga—memintanya untuk tenang sebentar. Baru setelah sekitar dua puluh menit kemudian seorang dokter keluar."Keluarganya Ananda Ram

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    128. Berawal Dari Perselingkuhan

    Hari itu terus membekas di dalam benak Rama kecil. Ia masih ingat, setelah itu ia mengatakan pada Ibunya apa yang telah dilihatnya di dalam kamar. Apa yang diperbuat oleh ayah dan wanita yang ia panggil sebagai 'Stella' itu. Keributan terjadi, Rama melihat ayah dan ibunya bertengkar hebat. Hakim mengatakan, 'Kamu itu nggak seperti Stella yang cerdas dan cantik, Arimbi! Kamu bodoh, hanya tahu di rumah, menghabiskan uangku saja! Sekalinya disuruh ngomong sama teman-temanku malah salah semua omonganmu!' 'Aku dulu juga cantik dan cerdas seperti Stella, aku menikah denganmu dan melepas karirku, aku mengabdi padamu dan merawat anak kita, tapi kamu main gila dengan sekretarismu sendiri?' 'Perempuan nggak berguna! Sudah, sebaiknya jangan mengatur apa yang harus aku lakukan, kita cerai!' Meski kalimat itu terucap, tapi beberapa waktu setelahnya ibu dan ayah Rama masih sempat berdamai. Pria itu diberi kesempatan, berjanji tidak akan mengulangi lagi dan menyebut itu hanya sebuah khilaf. T

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    129. Win-win Solution

    Sebuah pagi yang cukup cerah untuk Jakarta yang beberapa saat terakhir mendung. Amaya bisa melihat gugusan awan seputih kapas yang berarak di luar saat ia memandangnya dari jendela kamar.Ia baru saja selesai bersiap dan berdiri di samping meja tempat di mana ia meletakkan ponselnya di sana untuk ia charge."Kamu mau berangkat sekarang?" tanya Kelvin yang membuat Amaya menoleh ke arahnya.Pria itu muncul seraya merapikan jam tangannya dan berhenti di samping Amaya."Iya, ada kelas pagi soalnya," jawab Amaya saat meraih ponsel dan memasukkannya ke dalam tas."Barengan aja kalau gitu, aku juga ada—" Kelvin berhenti bicara karena Amaya malah pergi meninggalkannya begitu saja.Ia pergi ke arah lain, mengambil buku yang semalam ia letakkan di dekat bantal dan turut memasukkannya ke dalam tas."Masih ngambek nih ceritanya?" tanya Kelvin, kembali mendekat pada Amaya yang hanya menanggapinya lewat gerakan sudut mata."Kamu masih mau ngambek karena aku diajakin ketemu sama Calista—""Hafal ban

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    130. Tembus!

    Amaya memeriksa isi tasnya, ia lupa tidak memasukkan pembalut wanita padahal benda itu biasanya selalu ada di manapun tas yang ia bawa. Tapi sekalipun ada pembalut, itu juga tidak memberikan solusi sepenuhnya sebab dress-nya yang memiliki noktah merah itu tidak bisa ia tutupi. Pikiran mencoba untuk tetap tenang. Tetapi tidak bisa! Bagaimana caranya ia bisa tenang jika ini adalah situasi yang buruk dan bisa saja berubah menjadi sangat ... memalukan? "Kok tumben cepet banget sih?" gumam Amaya seorang diri. Matanya terpejam putus asa seraya berpikir apa yang harus ia lakukan. Ia menengok ke kanan dan ke kiri, mencari tahu barangkali ada wajah yang ia kenal sehingga ia bisa meminta bantuan. Tapi tidak ada sama sekali. Semua wajah yang ada di sana asing. Terang saja ... ini adalah perpustakaan kampus, bukan sebuah ruang lingkup yang seluruh pengunjungnya bisa dikenal oleh Amaya. "Aku tanya ke Alin aja apa dia udah dateng apa belum," kata Amaya. Ia meraih ponselnya dan mengirim pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24

Bab terbaru

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    275. Kita Telah Memiliki Pemberhentiannya

    Amaya membiarkan tiga sahabatnya itu memeluknya secara bersamaan. Isak tangis Alin dan Naira sebab rindu terdengar sementara Randy tak bersuara. Tapi saat mereka saling melepaskan, Amaya bisa melihat sepasang matanya yang memerah. “Kangen banget,” kata Alin menyusul ucapan dari Naira yang menyebutkan bahwa ini sudah bulan ke enam mereka tak saling berjumpa. “Aku tanya ke Pak Gafi di kantor apa beliau nggak akan datang ke sini,” kata Randy. “Kalau mau pergi, aku bilang saya sama dua teman saya mau barengan. Dan ternyata beliau malah minta kami cuti biar hari ini bisa datang.” “Serius?” tanya Amaya, menoleh ada Gafi yang tersenyum sementara ketiga temannya itu mengangguk membenarkannya. Perlu diketahui, Alin dan Naira bekerja di Rajs Holdings—perusahaan milik keluarganya Kelvin. Keduanya menjadi tax accountant, dengan Alin yang belakangan ia dengar sedang dipromosikan untuk naik jabatan sementara Naira menjadi ketua tim. Randy ada di Hariz Corp, posisinya sudah lumayan tinggi. Ota

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    274. Tamu Tak Terduga—Pertemuan Kembali

    Amaya hendak melangkah menjauh setelah mengatakan itu, tapi ia tak bisa pergi begitu saja sebab Kelvin merengkuh pinggangnya agar mereka berdiri seperti sebelumnya. Prianya itu menunduk, dan berbisik, "Aku mencintaimu, Amaya." Kecupan sekali lagi jatuh di bibirnya. Senyum merekah saat mereka kemudian menoleh pada Amora yang menangis dan memanggil, "Mama ...." Bocah kecil itu tengah terduduk di atas rerumputan, tengah dibantu oleh si Abang agar bangun. "Nggak apa-apa, Adek ... ayo bangun," kata Keegan lalu mengusap lutut Amora sebelum merdeka menoleh pada Amaya yang bertanya, "Kenapa, Sayang-sayangnya, Mama?" "Amora jatuh, Mama," jawab Keegan. "Nggak apa-apa, 'kan? Udah ditolong Kakak?" Amora mengangguk meski bibirnya masih tertekuk dan pucuk hidungnya yang memerah. "Kalau begitu bisa berhenti sebentar lari-lariannya?" pinta Amaya yang disambut anggukan oleh si kembar. "Bisa." Maka setelah itu Amaya melihat Keegan dan Amora yang berjalan bergandengan tangan, di atas jogging tr

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    273. Keegan Yezekail & Amora Amarilly

    Vancouver, Canada. Tiga tahun kemudian. .... Amaya menggandeng tangan kecil masing-masing di sebelah kiri dan kanannya saat berjalan keluar dari mobil yang ia berhentikan di tepi jalan. Mereka tengah menunggu seseorang keluar dari pintu gerbang itu untuk berjumpa dengannya. "PAPA!" seru suara manis bocah kecil di sebelah kanan dan kiri Amaya secara bersamaan. Mereka melambaikan tangannya pada pria dengan coat panjang warna hitam yang berlari keluar dari pintu gerbang. Kelvin. Pria itu adalah Kelvin. "TWINS!" balas Kelvin tak mau kalah antusiasnya. Ia berlutut seraya merentangkan kedua tangannya, sehingga Amaya melepas 'twins' yang baru saja dikatakan oleh Kelvin itu dan mereka memeluknya. Dua bocah kecil itu adalah Keegan dan Amora, anak kembarnya yang telah lahir dan tumbuh menjadi kembar sepasang yang tampan dan cantik. Keegan Yezekail dan Amora Amarilly, tentu dengan nama keluarga Amaya dan Kelvin di belakangnya, Hariz-Asgartama. Janin kembar yang hari itu

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    272. MOVE ON

    Meski disembunyikan, atau sebesar apa usaha Amaya dan Kelvin menutupi tentang resepsi pernikahan mereka, tapi tetap saja fotonya bocor! Tak hanya resepsi pada pagi hari saja, tapi juga resepsi yang diselenggarakan pada malam hari. Semesta seperti ingin berbagi kebahagiaan itu pada semua orang. Foto-foto mereka yang manis menghiasi forum mahasiswa selama beberapa hari, dari Sabtu, Minggu hingga Senin pagi hari ini. Seseorang menghela dalam napasnya kala ia menggulir layar ponselnya, foto Kelvin yang tampak meneteskan air mata seperti baru saja membuatnya memberikan sebuah pengakuan bahwa pria itu mencintai Amaya sangat besar. Ziel, pemuda itu adalah Ziel, yang duduk di bangku taman yang tak jauh dari lapangan futsal di kampus. Seorang diri, sebelum sebuah suara datang dari samping kanannya dan ikut duduk di sana. "Bang Ziel," sapanya. Wajahnya muncul dan membuat Ziel sekilas melambaikan tangan padanya. "Ya, Randy. Aku pikir nggak masuk kamu tadi," balasnya. "Ngapain nggak masu

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    271. Mari Menua Bersamaku

    Amaya merasa hatinya sedang tak karuan sekarang melihat Kelvin yang menjatuhkan air mata. Saat manik mereka bertemu, Amaya melihat betapa pria itu sangat tulus meletakkan seluruh perasaannya dan seolah menunggu agar hari ini tiba. Gafi tersenyum saat memandang keduanya bergantian sebelum ia memindah tangan Amaya pada Kelvin. Pembawa acara meminta agar Gafi kemudian memberikan ruang dan tempat untuk kedua pengantin yang tengah berbahagia. Amaya tak bisa memalingkan wajahnya, ia terpesona, terperangkap pada Kelvin saat pria itu terus menatapnya dengan teduh. Gerakan bibirnya yang tanpa suara sedang mengatakan, ‘Cantik sekali.’ Dan tentu saja itu diketahui oleh semua orang yang hadir di sana dan itu membuat tubuh Amaya meremang. Apalagi saat pembawa acara mengatakan, “Bapak-Ibu tamu undangan sekalian, sepertinya kedua mempelai kita ini sudah tidak sabar untuk mengatakan apa yang mereka rasakan selama ini,” ujarnya. “Mari kita dengarkan terlebih dahulu sepatah dua patah kata dari m

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    270. Saat Kita Berjumpa

    Kelvin menghela dalam napasnya saat ia menunduk, memastikan bahwa groom boutonniere yang tersemat di dadanya benar dalam keadaan yang rapi.“Vin?” panggil sebuah suara yang tak asing di telinganya sehingga ia mengangkat kepalanya dengan cepat.Ia menjumpai Gafi yang muncul di dekat pintu berdaun dua di dalam kamar hotelnya entah sejak kapan.Kelvin yang melamun, atau memang kedatangannya yang memang tanpa suara?Entahlah ... yang jelas ia memang ada di sini bersamanya, dan mungkin memang sengaja menemuinya.“Kak Gaf?” balasnya seraya menunjukkan senyuman.“Gugup?”“Banget,” jawabnya. Tak menemukan kata lain untuk menggambarkan bagaimana perasaannya sekarang ini selain gugup.Gugup untuk bertemu Amaya, gugup untuk melihatnya dalam balutan gaun pengantinnya yang cantik.Gugup, karena ia bisa saja tak bisa menahan diri nanti dan mencium Amaya secara tiba-tiba.“Setelah ini, aku akan membawa Amaya buat ketemu sama kamu, Vin,” ucap Gafi mula-mula. “Aku sudah pernah bilang ini ke kamu. Tapi

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    269. D-day

    “Apa ini, May?” tanya Randy sembari mengambil salah satu kotak susu yang ada di hadapan Amaya. Karena Amaya terlambat mencegahnya, dan karena memang gerakan Randy sangat cepat, Amaya akhirnya membiarkannya saja. “Kok ... susu ibu hamil?” tanya Alin dengan nada bicara yang lirih. Yang barangkali hanya mereka saja yang bisa mendengarnya. “Kita mau dapat keponakan?” sahut Naira yang disambut anggukan dari Amaya. “Alasan kenapa resepsinya dimajuin tuh karena itu,” aku Amaya dengan jujur. Randy hampir melompat kesenangan jika Alin tak mencegahnya. Ia juga hampir berteriak jika Naira tak mengisyaratkan agar ia sebaiknya diam dan tetap menjaga mulutnya itu terkunci rapat. "Demi apa, demi apa kita bakalan punya keponakan?" Heboh, seperti biasanya dan Amaya dibuat terharu dengan mereka yang turut senang dengan kabar yang ia berikan ini. "Maaay! Kamu bakalan jadi hot mommy dong?" Naira sepertinya sudah membayangkan terlalu jauh. Mereka saling pandang untuk menyetujui ungkapan itu sebe

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    268. Menuju Resepsi

    Mengetahui bahwa sorakan itu ditujukan untuknya, Amaya dengan cepat menurunkan ponselnya. Ia menggigit bibirnya, malu karena Kelvin benar-benar tak sungkan lagi menunjukkan hubungan mereka yang telah menjadi rahasia umum bahwa mereka memang menikah. Antusias itu rupanya menjadi bahan bakar bagi semua mahasiswa untuk mengikuti bincang santai tersebut. Pembicara yang dimaksudkan Kelvin lalu datang, beliau adalah seorang pengusaha yang mengatakan perjalanan bisnisnya lebih dari dua puluh tahun untuk bisa berjaya hingga hari ini yang salah satu landasannya adalah stabilitas sistem keuangan. Barangkali bukan hanya pembicaranya saja yang memang sudah berpengalaman, tapi bagaimana cara hostnya memancing agar beliau menyampaikan informasi, sepak terjangnya dalam dunia bisnis. Aah ... atau ini hanya perasaan Amaya saja yang sangat senang bisa melihat Kelvin seperti itu? Mungkin tahun ini adalah gilirannya menjadi host karena tahun sebelumnya Lucy lah yang bertugas. Dan mendengar dari

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    267. Dosen Tampan Itu Suamiku

    Amaya mengangguk saat pipinya terasa panas. "Padahal mau kasih kejutan nanti pas kita bahas soal resepsi yang mau dibikin maju," jawab Amaya. "Tapi si bocil Arsen ini malah tahu duluan." Amaya memandang pada Arsen yang ada di pangkuan Kelvin dan tersenyum menunjukkan barisan giginya. "Dari mana kamu tahu kalau Aunty May mau punya baby, Sen?" Kali ini Kelvin yang bertanya. "Cuma asal ngomong aja, Uncle Vin," jawabnya. "Soalnya tadi Arsen lihat Aunty May ngusap perut, persis kayak mamanya teman Arsen yang juga lagi hamil." Ia sekali lagi meringis sementara kabar gembira itu tentu saja disambut dengan senang hati oleh Gafi dan Serena. "Selamat ya ...." kata Serena. Amaya memandang Gafi yang hanya terdiam. Mata mereka bertemu, di kedua sudut netra kakak lelakinya itu, Amaya bisa melihat butiran bening yang barangkali sedang sekuat tenaga coba ia tahan agar tak jatuh. Melihatnya seperti itu membuat Amaya kembali terenyuh. Matanya bicara lebih banyak bahwa ia bahagia, dengan tak bi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status