Share

part 7 ranjangku!

Author: Asnafa
last update Last Updated: 2024-12-03 10:30:41

Dengan wajah terkejut, Ana mematung sejenak, matanya membulat, dan tiba-tiba ...

"Domeng ngejar tikus lagi ma, kami mengejarnya sampai ke garasi ini." Aldi tiba-tiba datang dengan membawa kucing bercorak belang-belang di tangan kanannya.

"Aa Domeng mami sini." Nias melebarkan tangannya dan langsung menyambut kucing tersebut dalam pelukan.

"Ga boleh makan tikus ya, nanti mulutnya bau, anak mami pulang ya, ayo." Seolah lupa dengan niat mencari sang putra, Nias malah fokus memperhatikan kucing kesayangan.

"Jangan keluar sembarangan ya, mending sama mami nonton TV yu," ajak Nias pada sang kucing sambil mengusapnya perlahan lalu berjalan menuju ruang tengah.

Setelah Nias pergi, Aldi masih setia berdiri dibelakang gadis itu.

Plak!

Satu pukulan mendarat dikepala gadis berkacamata itu.

"Apasih kak!" Ketus Ana sambil melirik dengan tatapan tajam.

"Bodoh, kau seharusnya lihat-lihat dulu sebelum keluar."

"Tck, kalau ketahuan pun memangnya bakal kenapa si?" Balas Ana sambil mengusap bekas pukulan di kepalanya.

Aldi yang mendengar balasan itu hanya bisa menghembuskan nafas lelah. Dia lihat wajah bocah licik dihadapannya dengan penuh rasa lapang dan sabar.

Set!

Tanpa aba-aba Aldi langsung menarik kerah baju gadis itu lalu menyeretnya lagi kedalam rumah.

"Aih, lepaskan, aku bisa jalan sendiri kak!" Tolak Ana meronta. Namun bagai boneka, gadis kecil itu hanya bisa terseret terombang ambil tanpa bisa melawan.

...

Beberapa jam kemudian...

Diruang tengah, setelah selesai menonton TV, Nias dan sang kucing sedang tertidur lelap dengan TV masih menyala. Di samping itu Ana baru saja terbangun setelah terlelap untuk waktu yang singkat.

Tak tak

Terasa hening, suara langkah kaki menjadi sangat jelas terdengar. Dia lihat TV masih menyala namun sang tante sudah terlelap memeluk kucingnya yang meringkuk bulat.

"Aku matiin saja kali ya." Ana meraih remote lalu menekan tombol merah dengan pelan.

Hening semakin nyata terasa, lantas dengan langkah kecil, Ana bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan wajah.

Ditengah langkah menuju kamar mandi, tiba-tiba gadis itu terhenti saat kedua bola matanya tak sengaja menangkap sosok pria yang fokus pada layar dari celah pintu yang terbuka.

"Kakak?"

Cklek...

"Kak?"

Tanpa berpikir terlebih dahulu, Ana langsung menyerobot masuk.

"Kak, kakak sedang apa?" Begitu mendadak, kini Ana sudah berada di atas ranjang sambil memeluk bantal milik sepupunya.

Aldi yang mendengar tanda-tanda kehadiran orang asing dikamar pribadinya, sejenak menyimpan stylus pen lalu menghadap tamu tidak sopan tersebut.

Begitu Aldi melihat penampilan sosok gadis di hadapannya yang sedang memeluk bantal, beribu kata mutiara yang hendak diutarakan seketika hilang dalam kepala.

"Kau meniru gaya singa siang-siang begini?" sindir Aldi disertai senyum tipis.

Dengan wajah berantakan serta kacamata diujung hidung, Ana menodongkan tangan tepat di depan Aldi.

"Emmm, minta uang."

Alis Aldi sontak menaik bingung. "Uang apa? Baru saja aku memberimu tadi, sekarang uang apa lagi?"

"Uang tutup mulut lah, ini kan sudah awal bulan Oktober," balas Ana dengan mata yang terus tertutup akibat kantuk.

Mendengar jawaban tersebut, pria berkepala tiga itu mengusap keningnya tak menyangka.

"Dia ingin merampokku lagi?" batin Aldi tak habis pikir. Dia lihat kembali bocah yang sesekali menguap itu lalu...

Ctak!

Satu sentilan mendarat tepat di kening gadis itu.

"Aw, sakit." Ringisan pelan keluar dari bibir merah muda itu. Tangan kecilnya juga ikut mengusap kening yang kini terasa sakit.

"Ini masih bulan agustus bocah."

Ana mengejapkan mata beberapa kali tampak tidak percaya, lalu membenarkan kacamatanya yang melorot.

"Masa sih."

"Kau baru saja bangun, makanya bisa berpikiran begitu."

"Pergi sana ke kamar mandi, jangan ganggu aku disini." Aldi berbalik dengan cepat untuk menghindari perampokan mendadak. Namun entah bisikan darimana, suara ghaib terasa terus menggodanya untuk melihat ke arah sang sepupu berada.

Aldi menghentikan kegiatan menggambarnya, dia mainkan stylus pen di sela-sela jari berusaha untuk fokus kembali.

"Akh...dasar, aku harus memastikan dia pergi dulu," batin Aldi tak tenang.

Aldi dengan cepat menyimpan stylus pen lalu segera menoleh. Begitu Aldi melihat tempat terakhir Ana duduk, sontak kedua bola mata Aldi langsung membulat.

"ANA!" Aldi sangat terkejut saat mendapati Ana yang tertidur pulas di ranjang pribadinya.

"Bangun, hey." Aldi menarik paksa sang sepupu untuk berdiri lalu menampar pelan kedua pipinya beberapa kali.

"Hmm... Sebentar lagi kak, uangnya di transfer aja." Ana tampak tak sadarkan diri, pikirannya masih bercampur dengan mimpi.

"Bangun, kau merusak ranjangku."

"Umm, masa..." jawab Ana dengan wajah mirip seperti singa yang baru terbangun.

"Tck, ranjangku yang rapi," kesal Aldi begitu melihat seprai miliknya yang telah berantakan lagi.

"Kau ya, merepotkan saja."

"Kakak sebentar lagi saja, aku masih..."

Brugh

Ana langsung ambruk di pelukan sang sepupu. Kacamatanya hampir terjatuh, namun dapat langsung tertangkap oleh tangan Aldi dan membuat Pria itu begitu sibuk dan kerepotan sendiri.

"Akh sial merepotkan saja."

...

Related chapters

  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 8 maaf ya kak

    Keesokan hari... "Kakak!" Sapa Ana sambil meloncat, memeluk Aldi yang tengah memasak untuk sarapan di bagi buta seperti ini. "Pergi sana," jawab Aldi ketus. "Kakak masih marah ya?" Tanya Ana sambil memiringkan kepala, sementara tubuhnya telah duduk tepat di samping kompor berada. "Gak." "Tuh kan kakak marah, aku minta maaf ya." "Pergilah, kau menghalangi pemandangan ku," ketus Aldi masih sibuk mengaduk nasi goreng dihadapannya. Ana langsung menyipitkan mata, terlihat senyum licik tiba-tiba muncul lalu perlahan Ana turun dari meja dan... Set "Maapin ya." Ana tiba-tiba menggelitik tubuh sang sepupu dari belakang membuat Aldi seketika melonjak terkejut. "Berhenti, aku bilang berhenti!" "Tidak akan, sebelum kakak bilang iya." Aldi segera mematikan kompor lalu dengan cepat mengambil kedua tangan gadis itu yang berkeliaran di perutnya. Set Tak perlu waktu lama, kedua tangan Ana berhasil tertangkap, namun sialnya Ana malah menunjukan tampang tak bersalah persis seperti tampang

    Last Updated : 2024-12-10
  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 9 teman lama

    Berada di kamar, Ana langsung memasukan beberapa perlengkapan untuk persiapan masa orientasi di kampusnya. Tak lupa setelah berkemas, ponsel langsung diraihnya untuk segera melakukan panggilan. "Ayolah jawab," harap Ana sembari memegang ponsel dengan sungguh-sungguh. Tak perlu waktu lama, layar ponselnya menunjukan detik jam yang mulai berjalan menandakan panggilan telah tersambung. "Ben, kamu berangkat bawa motor sendiri ga?" tanya Ana pada teman satu universitas yang sama. Ben adalah seorang pria yang pernah menjadi teman satu SMA dengan Ana dan hanya bertahan dalam satu semester. Entah karena apa Alfin Beniqno yang kerap kali disapa Ben tersebut harus kembali menempuh pendidikan di tanah kelahirannya-Jakarta sehingga memisahkan mereka untuk beberapa tahun terkahir. "Bawa, mau ikut?" "Iya, mau ikut. Kau mau berangkat jam berapa?" "Sekitar jam lima, kau mau dijemput dimana? Kalo harus ke bandung, maaf gak bisa jemput." "Ga ke bandung kok, nanti aku share lokasinya, masih di l

    Last Updated : 2024-12-17
  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 10 bohong

    "Eh, kakak?" Ana menaikan kedua alisnya. Teman laki-laki disampingnya juga ikut kebingungan dengan kedatangan Aldi yang tiba-tiba. "Kenapa kau tidak angkat teleponnya? bikin khawatir saja." Tanpa sadar, Aldi mengangkat tangan kiri Ana sembari menggenggamnya dengan erat. "Maaf anda siapa?" tanya Ben sembari mencoba melepaskan genggaman tangan Aldi yang terlihat kuat, sudah tahu Ana pasti tengah kesakitan karenanya. "Aku adalah..." "DIA TETANGGA SEBELAH RUMAH TANTEKU!" potong Ana cepat. "Apa?" Aldi mengerutkan kening tak terima. "Haha, kejadiannya cukup panjang dan kami jadi semakin akrab setiap harinya, jadi begitu haha," jawab Ana dengan tawa paksa sembari menepuk lengan Aldi beberapa kali. "Owh maaf aku kira anda sepupu menyebalkan yang Ana ceritakan." "Apa kau bilang?" Aldi semakin dibuat kesal, dia melirik kedua mahasiswa tersebut silih berganti dengan tatapan penuh tanya. "Haha, ini berarti nomor kakak ya, nanti aku simpan ya, dadah aku harus segera pergi." "Ayo Ben."

    Last Updated : 2024-12-24
  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 11 poin pertanyaan

    Aldi tak menyia-nyiakan kesempatan, banyak permintaan yang telah mengantri di ujung lidahnya. "Emmm... Hal sederhana saja, aku ingin kau menjawab setiap pertanyaan ku hingga aku puas, dan kau jangan pernah terpikirkan untuk bohong sedikitpun." Mendengar hal itu, jelas membuat Ana menganga tak percaya. "Kakak bukankah itu berlebihan." Ana tak habis pikir dengan permintaan itu, bisa dikatakan permintaan barusan adalah induk dari beribu poin pertanyaan selanjutnya. "Baiklah jika kau tidak mau, aku akan pergi sekarang." Aldi berniat pergi. "Eh jangan dong kak, aish... Iya deh aku setuju, asal jangan pertanyaan aneh aja, awas ya." Walau bagaimanapun, pada akhirnya dengan terpaksa Ana menyetujui permintaan memberatkan itu. "Oke, tidak akan aneh kok, sekarang aku ingin dengar dulu penjelasan tentang aku sebagai tetangga Tante mu itu." "Umm... Tapi kakak jangan marah ya?" "Iya, jawab dengan jujur saja." Aldi fokus menatap sepasang mata yang terlihat bimbang di depannya. "Sebenarnya a

    Last Updated : 2024-12-31
  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 12 pak dosen

    Tak terasa pagi menjemput kembali, Ana telah berada di mobil, siap berangkat bersama sang sepupu setelah perdebatan panjang pagi tadi."Aku sudah bilang tidak usah repot-repot loh," ucap Ana telah duduk manis di jok depan."Segala hal tentang mu memang selalu merepotkan," jawab Aldi, pasalnya permintaan mengantar Ana adalah perintah dari sang baginda ratu.Ana terlihat mengerucutkan bibir "yasudah." Gadis itu membuang muka sembari melipatkan kedua tangannya di depan dada.Aldi yang menyaksikan marahnya seorang Ana, hanya bisa merasakan betapa masih kekanak-kanakannya gadis itu. Apakah gadis dewasa bisa membuat gumpalan lemak di pipinya seperti itu?Aldi yang tak mau terlarut dalam kegemasan sementara lantas segera memutar kunci lalu tancap gas menuju universitas ternama di ibukota....Masih dalam suasana orientasi, para mahasiswa baru turut berdatangan dengan setelan yang sama. Aldi membuka kaca jendela untuk memastikan ketidak hadiran bocah bernama Ben disekitar mereka."Kakak mengu

    Last Updated : 2025-01-07
  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 13 perjodohan

    Deg Degup dada semakin kencang terasa saat sebuah microphone ditodongkan padanya. "Anda bisa tolong berdiri," pinta sang dosen. Begitu sial hari ini, akibat obrolan sederhana yang bahkan tidak diketahui maknanya, malah membuat dia berada di situasi menegangkan seperti sekarang. "Ma-af pak sebelumnya jika saya kurang memperhatikan." "Tidak apa-apa namun lain kali usahakan untuk diperhatikan ya. Sekarang anda boleh jawab terlebih dahulu pertanyaan saya." "Baik pak," jawab Ana sembari melirik Ben di sampingnya. "Menurut pandangan saya, leadership merupakan jiwa kepemimpinan yang dimiliki seseorang dalam menjalani hidupnya, Kemampuan leadership ini bisa meliputi banyak hal salah satunya adalah adaptasi yang tentunya kini sedang kami jalani sebagai mahasiswa baru dalam dunia baru di perkuliahan ini. Mungkin sekian jawaban saya terimakasih." Ana dengan segera langsung duduk. "Jangan dulu duduk, saya ingin bertanya kembali," sela sang dosen. Begitu sang dosen menyuruhnya berdiri ke

    Last Updated : 2025-01-14
  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 14 salah faham

    Nias tampak terkejut namun tak sampai mengomel seperti biasanya. Begitupun Aldi hampir saja menyusul, sebelum sang ibu tiba-tiba menghentikannya. "Ana, barangnya nanti saja diambilnya ya, Tante mau bicara dengan Aldi dulu sebentar," ucap Nias menahan sang putra. "Oke Tante, aku ke kamar dulu." Ana berlari bagai kilat untuk menutupi sandiwara yang mungkin saja dapat terlihat. Begitu gadis itu sendiri, dia melihat bekas jejak langkahnya lagi, tak ada siapapun disana, jauh sekali dengan perkiraannya. "Kakak maaf, tapi aku sudah berusaha menepati janjinya," batin Ana tak mampu mengambil tindakan lebih jauh lagi untuk menarik Aldi. Saat pintu kamar terbuka terlihat sebuah kotak tersimpan di ranjang. Dengan segera gadis itu melempar tas lalu mengambil gunting untuk membuka kotak tersebut. SK SK SK Tak membutuhkan waktu lama, dilihatnya setumpuk buku yang membahas serba serbi Desain, ada di hadapannya. "Satu, dua, .... Ada lima buku." Ana membolak balikan buku tersebut.

    Last Updated : 2025-01-21
  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 15 setan?

    Dalam dekapan yang menakutkan, Ana terus melantunkan ayat kursi dalam hati, tangannya bahkan telah berubah begitu dingin saking ketakutannya dia saat ini. Sementara itu Aldi masih menelaah. Apa itu perasaan jernih? Dia sama sekali tidak merasakan perasaan itu sama sekali. "Perasaan jernih apa, wanita itu pasti berbohong," batin Aldi. Sebelum sadar sepenuhnya akan tindakan gegabah tersebut, Aldi perlahan meraih tangan sang sepupu, dan di saat itu pula dia baru sadar akan sesuatu. Brugh... Ana didorong secara spontan dan langsung tersungkur ke lantai. "Ugh," rintih gadis itu. Aldi yang hendak meraih sang sepupu yang mungkin kesakitan akibat ulahnya tiba-tiba terhenti dan langsung memegang kening akibat denyutan yang tiba-tiba datang. "Ugh... Kepalaku ini kenapa lagi?" Terlihat di depan sana Ana terjatuh ke lantai. Dan di sana Aldi samar-samar dapat melihat, dibalik kacamata khasnya, genangan air mata menggenang hampir terjatuh dari ujung pelupuk. "Akh Ana maaf, kau tidak apa-a

    Last Updated : 2025-01-28

Latest chapter

  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 16 tawaran pekerjaan

    Keesokan hari, setelah mengantar Ana pergi menuju kampus. Di ruang kamar pribadi, Aldi tengah mencoret coret tablet, membuat ukiran gambar kartun unik nan lucu disana. "Huh, akhirnya selesai." Begitu hasil desain yang dirancang menggunakan ilusi gambar hidup, Aldi lalu menyalakan laptopnya kembali untuk mengirimkan hasil pada sang klien. Sambil menunggu balasan, tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan sebuah pesan baru saja masuk. Dibukanya pesan tersebut dan terlihat salah satu temannya mengirim pesan berisi tawaran pekerjaan. 'Aldi, aku punya tawaran pekerjaan nih, lagi sibuk ga?' tulis Alif, teman satu pekerjaannya. 'Ga, pekerjaan apa?' balas Aldi sembari sesekali memainkan kursor pada laptopnya. 'Ada kenalan ku, dia butuh bantuan untuk membuat video penjelasan tentang anatomi tubuh manusia untuk pembelajaran. Kau kan pernah belajar yang seperti itu, jadi kau pasti lebih faham, aku sedang sibuk mengerjakan projek lain.' 'Baiklah, tapi tenggat waktu selesainya kapan?' 'Sep

  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 15 setan?

    Dalam dekapan yang menakutkan, Ana terus melantunkan ayat kursi dalam hati, tangannya bahkan telah berubah begitu dingin saking ketakutannya dia saat ini. Sementara itu Aldi masih menelaah. Apa itu perasaan jernih? Dia sama sekali tidak merasakan perasaan itu sama sekali. "Perasaan jernih apa, wanita itu pasti berbohong," batin Aldi. Sebelum sadar sepenuhnya akan tindakan gegabah tersebut, Aldi perlahan meraih tangan sang sepupu, dan di saat itu pula dia baru sadar akan sesuatu. Brugh... Ana didorong secara spontan dan langsung tersungkur ke lantai. "Ugh," rintih gadis itu. Aldi yang hendak meraih sang sepupu yang mungkin kesakitan akibat ulahnya tiba-tiba terhenti dan langsung memegang kening akibat denyutan yang tiba-tiba datang. "Ugh... Kepalaku ini kenapa lagi?" Terlihat di depan sana Ana terjatuh ke lantai. Dan di sana Aldi samar-samar dapat melihat, dibalik kacamata khasnya, genangan air mata menggenang hampir terjatuh dari ujung pelupuk. "Akh Ana maaf, kau tidak apa-a

  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 14 salah faham

    Nias tampak terkejut namun tak sampai mengomel seperti biasanya. Begitupun Aldi hampir saja menyusul, sebelum sang ibu tiba-tiba menghentikannya. "Ana, barangnya nanti saja diambilnya ya, Tante mau bicara dengan Aldi dulu sebentar," ucap Nias menahan sang putra. "Oke Tante, aku ke kamar dulu." Ana berlari bagai kilat untuk menutupi sandiwara yang mungkin saja dapat terlihat. Begitu gadis itu sendiri, dia melihat bekas jejak langkahnya lagi, tak ada siapapun disana, jauh sekali dengan perkiraannya. "Kakak maaf, tapi aku sudah berusaha menepati janjinya," batin Ana tak mampu mengambil tindakan lebih jauh lagi untuk menarik Aldi. Saat pintu kamar terbuka terlihat sebuah kotak tersimpan di ranjang. Dengan segera gadis itu melempar tas lalu mengambil gunting untuk membuka kotak tersebut. SK SK SK Tak membutuhkan waktu lama, dilihatnya setumpuk buku yang membahas serba serbi Desain, ada di hadapannya. "Satu, dua, .... Ada lima buku." Ana membolak balikan buku tersebut.

  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 13 perjodohan

    Deg Degup dada semakin kencang terasa saat sebuah microphone ditodongkan padanya. "Anda bisa tolong berdiri," pinta sang dosen. Begitu sial hari ini, akibat obrolan sederhana yang bahkan tidak diketahui maknanya, malah membuat dia berada di situasi menegangkan seperti sekarang. "Ma-af pak sebelumnya jika saya kurang memperhatikan." "Tidak apa-apa namun lain kali usahakan untuk diperhatikan ya. Sekarang anda boleh jawab terlebih dahulu pertanyaan saya." "Baik pak," jawab Ana sembari melirik Ben di sampingnya. "Menurut pandangan saya, leadership merupakan jiwa kepemimpinan yang dimiliki seseorang dalam menjalani hidupnya, Kemampuan leadership ini bisa meliputi banyak hal salah satunya adalah adaptasi yang tentunya kini sedang kami jalani sebagai mahasiswa baru dalam dunia baru di perkuliahan ini. Mungkin sekian jawaban saya terimakasih." Ana dengan segera langsung duduk. "Jangan dulu duduk, saya ingin bertanya kembali," sela sang dosen. Begitu sang dosen menyuruhnya berdiri ke

  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 12 pak dosen

    Tak terasa pagi menjemput kembali, Ana telah berada di mobil, siap berangkat bersama sang sepupu setelah perdebatan panjang pagi tadi."Aku sudah bilang tidak usah repot-repot loh," ucap Ana telah duduk manis di jok depan."Segala hal tentang mu memang selalu merepotkan," jawab Aldi, pasalnya permintaan mengantar Ana adalah perintah dari sang baginda ratu.Ana terlihat mengerucutkan bibir "yasudah." Gadis itu membuang muka sembari melipatkan kedua tangannya di depan dada.Aldi yang menyaksikan marahnya seorang Ana, hanya bisa merasakan betapa masih kekanak-kanakannya gadis itu. Apakah gadis dewasa bisa membuat gumpalan lemak di pipinya seperti itu?Aldi yang tak mau terlarut dalam kegemasan sementara lantas segera memutar kunci lalu tancap gas menuju universitas ternama di ibukota....Masih dalam suasana orientasi, para mahasiswa baru turut berdatangan dengan setelan yang sama. Aldi membuka kaca jendela untuk memastikan ketidak hadiran bocah bernama Ben disekitar mereka."Kakak mengu

  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 11 poin pertanyaan

    Aldi tak menyia-nyiakan kesempatan, banyak permintaan yang telah mengantri di ujung lidahnya. "Emmm... Hal sederhana saja, aku ingin kau menjawab setiap pertanyaan ku hingga aku puas, dan kau jangan pernah terpikirkan untuk bohong sedikitpun." Mendengar hal itu, jelas membuat Ana menganga tak percaya. "Kakak bukankah itu berlebihan." Ana tak habis pikir dengan permintaan itu, bisa dikatakan permintaan barusan adalah induk dari beribu poin pertanyaan selanjutnya. "Baiklah jika kau tidak mau, aku akan pergi sekarang." Aldi berniat pergi. "Eh jangan dong kak, aish... Iya deh aku setuju, asal jangan pertanyaan aneh aja, awas ya." Walau bagaimanapun, pada akhirnya dengan terpaksa Ana menyetujui permintaan memberatkan itu. "Oke, tidak akan aneh kok, sekarang aku ingin dengar dulu penjelasan tentang aku sebagai tetangga Tante mu itu." "Umm... Tapi kakak jangan marah ya?" "Iya, jawab dengan jujur saja." Aldi fokus menatap sepasang mata yang terlihat bimbang di depannya. "Sebenarnya a

  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 10 bohong

    "Eh, kakak?" Ana menaikan kedua alisnya. Teman laki-laki disampingnya juga ikut kebingungan dengan kedatangan Aldi yang tiba-tiba. "Kenapa kau tidak angkat teleponnya? bikin khawatir saja." Tanpa sadar, Aldi mengangkat tangan kiri Ana sembari menggenggamnya dengan erat. "Maaf anda siapa?" tanya Ben sembari mencoba melepaskan genggaman tangan Aldi yang terlihat kuat, sudah tahu Ana pasti tengah kesakitan karenanya. "Aku adalah..." "DIA TETANGGA SEBELAH RUMAH TANTEKU!" potong Ana cepat. "Apa?" Aldi mengerutkan kening tak terima. "Haha, kejadiannya cukup panjang dan kami jadi semakin akrab setiap harinya, jadi begitu haha," jawab Ana dengan tawa paksa sembari menepuk lengan Aldi beberapa kali. "Owh maaf aku kira anda sepupu menyebalkan yang Ana ceritakan." "Apa kau bilang?" Aldi semakin dibuat kesal, dia melirik kedua mahasiswa tersebut silih berganti dengan tatapan penuh tanya. "Haha, ini berarti nomor kakak ya, nanti aku simpan ya, dadah aku harus segera pergi." "Ayo Ben."

  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 9 teman lama

    Berada di kamar, Ana langsung memasukan beberapa perlengkapan untuk persiapan masa orientasi di kampusnya. Tak lupa setelah berkemas, ponsel langsung diraihnya untuk segera melakukan panggilan. "Ayolah jawab," harap Ana sembari memegang ponsel dengan sungguh-sungguh. Tak perlu waktu lama, layar ponselnya menunjukan detik jam yang mulai berjalan menandakan panggilan telah tersambung. "Ben, kamu berangkat bawa motor sendiri ga?" tanya Ana pada teman satu universitas yang sama. Ben adalah seorang pria yang pernah menjadi teman satu SMA dengan Ana dan hanya bertahan dalam satu semester. Entah karena apa Alfin Beniqno yang kerap kali disapa Ben tersebut harus kembali menempuh pendidikan di tanah kelahirannya-Jakarta sehingga memisahkan mereka untuk beberapa tahun terkahir. "Bawa, mau ikut?" "Iya, mau ikut. Kau mau berangkat jam berapa?" "Sekitar jam lima, kau mau dijemput dimana? Kalo harus ke bandung, maaf gak bisa jemput." "Ga ke bandung kok, nanti aku share lokasinya, masih di l

  • Pernikahan Rahasia Dengan Sepupu Tampan   part 8 maaf ya kak

    Keesokan hari... "Kakak!" Sapa Ana sambil meloncat, memeluk Aldi yang tengah memasak untuk sarapan di bagi buta seperti ini. "Pergi sana," jawab Aldi ketus. "Kakak masih marah ya?" Tanya Ana sambil memiringkan kepala, sementara tubuhnya telah duduk tepat di samping kompor berada. "Gak." "Tuh kan kakak marah, aku minta maaf ya." "Pergilah, kau menghalangi pemandangan ku," ketus Aldi masih sibuk mengaduk nasi goreng dihadapannya. Ana langsung menyipitkan mata, terlihat senyum licik tiba-tiba muncul lalu perlahan Ana turun dari meja dan... Set "Maapin ya." Ana tiba-tiba menggelitik tubuh sang sepupu dari belakang membuat Aldi seketika melonjak terkejut. "Berhenti, aku bilang berhenti!" "Tidak akan, sebelum kakak bilang iya." Aldi segera mematikan kompor lalu dengan cepat mengambil kedua tangan gadis itu yang berkeliaran di perutnya. Set Tak perlu waktu lama, kedua tangan Ana berhasil tertangkap, namun sialnya Ana malah menunjukan tampang tak bersalah persis seperti tampang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status