Share

26 Black Compaign

“Terima kasih sudah datang,” sapa Akhtar kaku, layaknya bicara dengan tamu. Padahal ia sedang menghampiri istrinya.

Rangkaian acara kampanye sudah selesai. Kini para tamu sedang menikmati menu makan siang yang disuguhkan secara prasmanan, sedangkan Arisha tetap duduk manis di kursinya.

“Saya yang mestinya minta maaf karena hampir membuat kesalahan dengan tidak hadir di sini, Mas.”

“Sudahlah, jangan dijadikan beban pikiran. Ingat pesan dokter. Kamu tidak boleh stres. Mau aku ambilkan makan?” tawar Akhtar, senyumnya terlihat begitu tulus. Benar yang dikatakan Kiai Salman, pikir Arisha.

“Makan di rumah saja. Apakah sudah pantas jika saya meninggalkan aula sekarang?” Arisha mengedarkan pandangan ke sekeliling aula. Separuh tamu sudah menyelesaikan makan siang lalu pulang.

“Enggak apa-apa, kamu istirahat saja di rumah. Nitip isikan baterainya, ya.” Akhtar memindahkan ponselnya dari saku jas ke dalam tas Arisha. Kini tangannya tampak memegang gawai sang istri. “Sebagai gantinya ini aku bawa
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status