Share

Morning Kiss

Author: Nhaya_97
last update Last Updated: 2025-01-07 10:36:00

"Siapa yang ulang tahun?" tanya Viona setelah berhasil menjauhkan wajah Alfie. Ini masih jam lima pagi tetapi lelaki di sampingnya ini sudah wangi dan rapi. Apa dia tidak tidur semalam?

"Kamu. Siapa lagi?" Alfie menarik ujung hidung Viona. "Kamu lupa hari ini ulang tahunmu?"

Viona termangu.

Dia benar-benar lupa hari ini adalah ulang tahunnya. Kemarin dia sibuk mengompres pipinya yang bengkak karena tamparan Ghina. Setelah itu dia kontrol ke rumah sakit sekaligus mengantar Sabda vaksin.

"Aku benar-benar lupa. Dari dulu aku juga selalu lupa kalau bukan Kak Nita yang mengingatkanku." Viona hampir saja menyebut nama Tirta.

Beruntung kecepatan lidahnya masih kalah cepat dengan otaknya. Jika sampai nama Tirta tercetus dari bibirnya, entah apa yang akan terjadi Alfie.

"Sebenarnya semalam aku ingin membangunkanmu, tapi kamu sangat pulas."

Setelah mandi semalam, Alfie memang langsung turun ke kamar Viona. Tetapi perempuan itu tampak begitu lelap hingga dia mengurungkan niat untuk memberinya ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kamu Cemburu?

    Hari itu Alfie sengaja mengambil cuti untuk merayakan ulang tahun Viona.Setelah mengajak seluruh ART dan pekerja di rumahnya untuk jalan-jalan dan belanja sesuka hati di sebuah pusat perbelanjaan, Alfie membawa mereka ke The Union untuk makan siang.Mereka tentu saja senang bisa makan di restoran mewah sang majikan, yang selama ini hanya mereka lihat di TV dan majalah. Apalagi Alfie menempatkan mereka di ruang VIP dengan privasi terjamin."Kira-kira di sini ada sambel terasi nggak, ya?" bisik Bik Sari pada Bu Retno yang duduk di sampingnya.Maklum, perempuan paruh baya itu belum pernah ke The Union meski pemiliknya adalah majikannya sendiri."Ini restoran dengan menu internasional, Bik Sari. Nggak ada sambal terasi di sini." Bu Retno balas berbisik. Beruntung Sabda sedang tidur di dalam stroller-nya hingga dia bisa lebih santai untuk makan siang."Kayak yang biasa dimasak Tuan kalau di rumah?""lya. Tapi ini versi lebih mewahnya lagi," ujar Bu Retno yang sejak tadi sibuk membolak-bal

    Last Updated : 2025-01-07
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Pengakuan Alfie

    "Kamu ingin jawaban jujur?" Mata Alfie berkilat geli. Viona tentu saja mengangguk sebagai jawabannya. "Aku pergi meninggalkan Darla sebelum kami sempat melakukan sesuatu.""Aku tidak percaya!" Viona mencebik. "Darla sangat sexy dan cantik. Tidak mungkin kalian tidak melakukan apa-apa di dalam kamar.""Hei, kan sudah kubilang aku mengalami disfungsi ereksi ketika bersama perempuan lain. Daripada Darla tahu milikku tidak bisa tegak, lebih baik aku kabur."Alfie tidak sepenuhnya berbohong, meski sebetulnya waktu itu dia kembali ke Jakarta lebih cepat karena khawatir dengan keselamatan Viona. Tetapi cerita miliknya yang terkulai lemah dan tak berdaya itu benar adanya.Viona terdiam.Sialnya, tatapannya justru tertuju pada pangkal paha Alfie sebelum dia buru-buru membuang pandangannya ke arah lain. Kenapa dia jadi melihat ke arah sana?Viona merutuki pikirannya yang sepertinya terkontaminasi virus cabul Alfie."Tenang saja, tubuhku hanya bereaksi padamu,” bisik Alfie sambil menggerai rambu

    Last Updated : 2025-01-07
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Hadiah Kedua

    Bibir Viona mulai bergetar dan pandangannya mulai mengabur karena genangan air mata."Dan tato namamu melengkapi perjalanan hidupku, Viona. Kelak, aku akan menato nama Sabda dan anak-anak kita juga."Tangis Viona kembali pecah saat Alfie menariknya ke dalam pelukan. Berbagai emosi menyesaki dadanya hingga dia tidak bisa berkata apa-apa selain menangis lirih.Kado yang Alfie berikan benar-benar di luar ekspektasi karena dia tahu tato yang ada di punggung dan dada Alfie memiliki arti penting yang hanya dimengerti oleh lelaki itu.Kini, menyadari dia adalah bagian penting dalam hidup Alfie hingga diwujudkan dalam bentuk tato, membuat Viona yakin dia sudah mengambil keputusan yang tepat untuk menerima lelaki itu kembali.Dadanya menghangat dan meluap oleh perasaan cinta."Aku benar-benar mencintaimu, Ma chérie. Joyeux anniversaire."**Viona kira mereka akan langsung pulang setelah makan siang di The Union. Tetapi ternyata Alfie mengajaknya ke satu tempat lagi, sementara yang lain pulang

    Last Updated : 2025-01-07
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 1: Tidak ada Keadilan Bagimu!

    “Seharusnya kamu yang mati malam itu, Viona.”Suara serak Padma bergema dalam ruangan, menebar ketakutan yang merayap di tubuh Viona. Dengan tangan terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih, dia menatap sosok tinggi yang berdiri di hadapannya, tangan terlipat di dada, mata penuh amarah.Padma, kakak ipar yang telah menikahi Yuanita selama enam tahun—satu-satunya saudara dan keluarga yang dimiliki Viona.“Maafkan aku, Mas,” bisik Viona, suaranya pecah. Ia menangkupkan kedua tangannya di depan dada, tubuhnya bergetar. “Aku benar-benar minta maaf.”Empat puluh hari yang lalu, Yuanita yang tengah hamil tua mengalami pendarahan hebat. Viona, satu-satunya orang yang menemani saat itu, tak punya pilihan lain selain bertindak cepat.Padma sedang dalam perjanjian pulang dari luar kota, mustahil menunggunya untuk mengantar Yuanita ke rumah sakit.Dengan segenap keberanian yang tersisa, Viona membawa sang kakak ke rumah sakit terdekat, mengabaikan rasa takutnya demi memastikan nyawa Yuanita

    Last Updated : 2024-10-26
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 2: Sudah tak Suci Lagi

    Sepeninggal Padma, tubuh Viona seolah kehilangan tenaga. Ia menyeret kakinya yang berat, setiap langkah seakan memikul seluruh beban kenangan yang membekas di sanubari.Setibanya di kamar mandi, ia berdiri di bawah pancuran dengan air yang dingin mengalir deras di atas kepalanya, menyamarkan air matanya yang tanpa henti berderai.Setiap tetes air yang jatuh tak mampu menyapu ingatan pahit yang masih mengambang di dalam pikirannya, seperti noda yang enggan lenyap walau Viona menyikat kulitnya dengan keras hingga memerah.Dengan tangan gemetar, ia terus menyikat, berharap segala yang tersisa dari Padma akan luntur bersama air yang mengalir deras ke bawah, namun sia-sia.Ketika akhirnya kelelahan, Viona terduduk di lantai kamar mandi, tubuhnya menggigil dalam dingin yang tak hanya datang dari pancuran, melainkan dari dalam hatinya sendiri.Dengan lutut yang ia tarik ke dada, Viona memeluk dirinya seolah berharap dapat menutupi luka yang kini menganga lebar.Dalam hening, isak tangis yang

    Last Updated : 2024-10-26
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 3: Lakukan Sesuatu Untukku!

    Tirta menatapnya, raut wajahnya dipenuhi kegetiran yang tak mampu ia sembunyikan. Viona tahu ia tidak bisa berbohong di hadapan Tirta, lelaki yang sangat baik dan tulus mencintainya.Hubungan yang mereka jalin selama empat tahun ini penuh dengan kehangatan dan ketulusan, begitu pula dengan keluarga Tirta yang menerimanya sepenuh hati.Karena itu, Viona memilih untuk jujur, tak ingin membohongi Tirta atau menyeretnya ke dalam kebohongan yang mengerikan."Maksud kamu apa?” tanya Tirta, suaranya tetap lembut meski terlihat jelas ada ketegangan di sana.Viona yang gelisah hanya menatap kosong, enggan melanjutkan, namun Tirta menatapnya dengan penuh perhatian, "Aku janji nggak akan menghakimi kamu. Tolong, cerita apa yang bikin kamu kayak gini."Dengan napas berat dan tubuh yang bergetar, Viona mulai bercerita. Perlahan namun pasti, seluruh kejadian subuh itu keluar dari bibirnya.Tentang bagaimana Padma, mabuk dan kasar, datang ke rumahnya dan merenggut kehormatannya tanpa belas kasihan.

    Last Updated : 2024-10-26
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 4: Akhiri Hubunganmu

    Viona baru saja akan menutup pintu setelah mengantar Tirta hingga ke depan rumah ketika tiba-tiba daun pintu tertahan oleh tangan seseorang.Dengan kasar, pintu didorong hingga terbuka kembali, membuat Viona terhuyung, nyaris jatuh.Jantungnya berdetak kencang saat melihat sosok yang berdiri di ambang pintu—Padma Adikara, dengan seringai dingin di wajah tampannya.Rahang tegas, bibir penuh, hidung tinggi, dan sepasang mata hitam pekat yang dulu tampak cerdas dan teduh, kini memancarkan kebengisan. Dulu, Viona mengingat betapa Yuanita, kakaknya, selalu memuji Padma sebagai pria ideal. Bahkan menyebutnya pangeran berkuda putihnya.Tapi itu dulu, sebelum kecelakaan tragis itu merenggut nyawa Yuanita dan membuat Padma menjadi bayangan hitam yang menakutkan, dingin, dan kejam.“Mau apa Mas Padma ke sini?” Viona akhirnya menemukan suaranya, meski terdengar bergetar.Ia mundur beberapa langkah, sampai punggungnya membentur meja ruang tamu. Tangannya dengan cepat meraih pisau buah yang tadi

    Last Updated : 2024-10-26
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 5: Dia tidak Tahu Apa-apa!

    Viona tak pernah merasa semarah ini dalam hidupnya. Dalam detik-detik mencekam seperti ini, ia biasanya mempraktikkan teknik pernapasan yang diajarkan Yuanita: menarik napas dalam selama empat hitungan, menahannya tujuh detik, lalu mengembuskannya perlahan selama delapan detik.Namun kali ini, amarah dalam dirinya begitu pekat, tak teredam bahkan oleh napas teratur yang biasa.Bergemuruhlah setiap langkahnya ketika ia membelah halaman rumah megah itu, tekad membara di balik setiap jejak yang ia tinggalkan di jalan setapak yang berhiaskan pepohonan rimbun.Ia tak memedulikan dinginnya malam atau keheningan yang merayap, hanya satu yang ada dalam pikirannya: mencari Padma dan menuntut penjelasan atas kelakuan biadab yang hampir merenggut nyawa Tirta.Baru beberapa jam lalu, pihak rumah sakit menelepon, mengabarkan bahwa Tirta menjadi korban tabrak lari—tabrakan yang hampir merenggut nyawa lelaki itu.Seorang sopir taksi telah membawanya ke rumah sakit, dan Viona langsung berlari menuju

    Last Updated : 2024-10-26

Latest chapter

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Hadiah Kedua

    Bibir Viona mulai bergetar dan pandangannya mulai mengabur karena genangan air mata."Dan tato namamu melengkapi perjalanan hidupku, Viona. Kelak, aku akan menato nama Sabda dan anak-anak kita juga."Tangis Viona kembali pecah saat Alfie menariknya ke dalam pelukan. Berbagai emosi menyesaki dadanya hingga dia tidak bisa berkata apa-apa selain menangis lirih.Kado yang Alfie berikan benar-benar di luar ekspektasi karena dia tahu tato yang ada di punggung dan dada Alfie memiliki arti penting yang hanya dimengerti oleh lelaki itu.Kini, menyadari dia adalah bagian penting dalam hidup Alfie hingga diwujudkan dalam bentuk tato, membuat Viona yakin dia sudah mengambil keputusan yang tepat untuk menerima lelaki itu kembali.Dadanya menghangat dan meluap oleh perasaan cinta."Aku benar-benar mencintaimu, Ma chérie. Joyeux anniversaire."**Viona kira mereka akan langsung pulang setelah makan siang di The Union. Tetapi ternyata Alfie mengajaknya ke satu tempat lagi, sementara yang lain pulang

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Pengakuan Alfie

    "Kamu ingin jawaban jujur?" Mata Alfie berkilat geli. Viona tentu saja mengangguk sebagai jawabannya. "Aku pergi meninggalkan Darla sebelum kami sempat melakukan sesuatu.""Aku tidak percaya!" Viona mencebik. "Darla sangat sexy dan cantik. Tidak mungkin kalian tidak melakukan apa-apa di dalam kamar.""Hei, kan sudah kubilang aku mengalami disfungsi ereksi ketika bersama perempuan lain. Daripada Darla tahu milikku tidak bisa tegak, lebih baik aku kabur."Alfie tidak sepenuhnya berbohong, meski sebetulnya waktu itu dia kembali ke Jakarta lebih cepat karena khawatir dengan keselamatan Viona. Tetapi cerita miliknya yang terkulai lemah dan tak berdaya itu benar adanya.Viona terdiam.Sialnya, tatapannya justru tertuju pada pangkal paha Alfie sebelum dia buru-buru membuang pandangannya ke arah lain. Kenapa dia jadi melihat ke arah sana?Viona merutuki pikirannya yang sepertinya terkontaminasi virus cabul Alfie."Tenang saja, tubuhku hanya bereaksi padamu,” bisik Alfie sambil menggerai rambu

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kamu Cemburu?

    Hari itu Alfie sengaja mengambil cuti untuk merayakan ulang tahun Viona.Setelah mengajak seluruh ART dan pekerja di rumahnya untuk jalan-jalan dan belanja sesuka hati di sebuah pusat perbelanjaan, Alfie membawa mereka ke The Union untuk makan siang.Mereka tentu saja senang bisa makan di restoran mewah sang majikan, yang selama ini hanya mereka lihat di TV dan majalah. Apalagi Alfie menempatkan mereka di ruang VIP dengan privasi terjamin."Kira-kira di sini ada sambel terasi nggak, ya?" bisik Bik Sari pada Bu Retno yang duduk di sampingnya.Maklum, perempuan paruh baya itu belum pernah ke The Union meski pemiliknya adalah majikannya sendiri."Ini restoran dengan menu internasional, Bik Sari. Nggak ada sambal terasi di sini." Bu Retno balas berbisik. Beruntung Sabda sedang tidur di dalam stroller-nya hingga dia bisa lebih santai untuk makan siang."Kayak yang biasa dimasak Tuan kalau di rumah?""lya. Tapi ini versi lebih mewahnya lagi," ujar Bu Retno yang sejak tadi sibuk membolak-bal

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Morning Kiss

    "Siapa yang ulang tahun?" tanya Viona setelah berhasil menjauhkan wajah Alfie. Ini masih jam lima pagi tetapi lelaki di sampingnya ini sudah wangi dan rapi. Apa dia tidak tidur semalam?"Kamu. Siapa lagi?" Alfie menarik ujung hidung Viona. "Kamu lupa hari ini ulang tahunmu?"Viona termangu.Dia benar-benar lupa hari ini adalah ulang tahunnya. Kemarin dia sibuk mengompres pipinya yang bengkak karena tamparan Ghina. Setelah itu dia kontrol ke rumah sakit sekaligus mengantar Sabda vaksin."Aku benar-benar lupa. Dari dulu aku juga selalu lupa kalau bukan Kak Nita yang mengingatkanku." Viona hampir saja menyebut nama Tirta.Beruntung kecepatan lidahnya masih kalah cepat dengan otaknya. Jika sampai nama Tirta tercetus dari bibirnya, entah apa yang akan terjadi Alfie."Sebenarnya semalam aku ingin membangunkanmu, tapi kamu sangat pulas."Setelah mandi semalam, Alfie memang langsung turun ke kamar Viona. Tetapi perempuan itu tampak begitu lelap hingga dia mengurungkan niat untuk memberinya ke

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Happy Birthday!

    Malam sudah kian menua ketika Padma sampai di rumah. Nyaris jam sebelas malam. Hari ini memang banyak hal yang harus dia selesaikan dibanding hari biasanya.Belum lagi akibat Alfie yang mengamuk di rumah Ghina, dia harus menghadapi teror dari Arya. Malas meladani ocehan ayahnya itu, Padma mengirim sejumlah cek untuk biaya renovasi ruang tengah yang dilululuhlantakkan oleh Alfie.Mau bagaimana lagi, alter egonya itu memang sangat senang bermain dengan senjata api. Alfie bahkan ikut kelas menembak secara privat dengan seorang mantan atlet menembak demi mengasah kemampuan menembaknya.Sekarang lelaki itu punya lebih dari sepuluh jenis senjata api yang semuanya memiliki izin. Selain untuk pertahanan diri, salah satunya digunakan untuk 'bersenang-senang' seperti tadi. Padahal jika ketahuan, bisa saja izinnya dicabut dan Alfie ditangkap pihak yang berwajib.Namun itulah Alfie. Takut tidak ada dalam kamusnya. Kecuali saat melihat Viona bersimbah darah setelah tertembak dan mobilnya menabrak

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Cara Alfie Bersenang-Senang

    Alfie menegakkan tubuh dan melihat Ghina kembali membelalakkan matanya. Dia menoleh pada Neta dengan pandangan bertanya-tanya."Kenapa kamu tidak bisa menyenangkan Padma? Bukankah Tante sudah memberitahumu apa yang harus kamu lakukan?" desis Ghina pelan, tetapi Alfie masih bisa mendengarnya dengan jelas."Tapi dia abnormal, Tante," sergah Neta dengan nada naik satu oktaf. "Apa Tante pikir aku harus melayani orang yang punya penyimpangan seksual? Dia menyukai sadism dan masochism. Aku tidak akan sanggup, Tante."Ghina menganga. Jelas syok mendengar pengakuan Neta yang tidak dia katakan semalam."Tapi semua itu bisa hilang kalau diterapi, Neta," ujar Ghina terburu-buru sambil meraih kedua tangan Neta. Untuk sejenak dia melupakan keberadaan Alfie yang hanya menikmati perdebatan itu."Tante yakin hanya kamu yang bisa mengubah Padma menjadi lebih baik lagi. Hanya kamu yang pantas dibandingkan perempuan kampungan itu.""Enough!"Baik Ghina maupun Neta langsung menoleh ke arah Alfie yang men

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Mendatangani Ghina

    Padma sedang dalam perjalanan ke kantor ketika dia baru membaca pesan singkat yang dikirim oleh Rosma.Mengetahui ibunya datang ke rumah lalu menampar dan menyebut Viona dengan sebutan 'perempuan jalang', membuat emosinya tersulut. Apalagi yang diinginkan Ghina?"Biar aku yang menyelesaikan ini," raung Alfie tidak terima. Padma tidak sempat mencegah ketika alter egonya sudah mendominasi dan mengambil alih raganya.Persetan dengan bicara baik-baik! Karena Ghina bukan tipikal orang yang bisa diajak bicara dengan kepala dingin. Batu pun kalah kerasnya dengan kepala perempuan 52 tahun itu.Alfie ingat dia menyimpan salah satu 'mainannya' di bagasi. Tampaknya bagus untuk memberi pelajaran pada Ghina."Kita ke rumah Ghina sekarang," ujarnya pada sopir yang mengemudi di depan."Baik, Tuan."Alfie menyempatkan diri untuk mengetik pesan singkat yang ditujukan pada Mindi. Dia meminta jadwal pertemuan selanjutnya digeser karena ada urusan penting yang harus dia selesaikan siang ini.Hampir 20 me

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bertemu Masa Lalunya

    "Saya tidak ingin menjual resep itu," tukas Padma datar. "Butuh waktu satu tahun bagi saya untuk mendapatkan resep yang pas untuk patty dan sausnya. Dan saya juga tidak ingin berdamai dengan pihak Four Guys.”Mariska, pengacara yang disewa oleh Four Guys untuk mengurus gugatan yang diajukan oleh Lion Capital, menghela napas panjang.Dia tahu perundingan ini akan berjalan dengan alot mengingat Lion Capital adalah startup kuliner yang sedang ada di puncak kejayaan dalam beberapa tahun terakhir. Meski begitu, Mariska dan timnya tetap mengupayakan yang terbaik untuk klien mereka."Tapi menurut kami, gugatan yang diajukan Lion Capital sendiri tidak masuk akal,” balas Mariska tanpa kehilangan ketenangannya."Tidak masuk akal bagaimana?" Mandala menyambar. "Klien Anda sudah mencuri resep dan blueprint dari restoran burger yang akan dibuka oleh Lion Capital."Kedai burger klien Anda kemudian menjadi hype di mana-mana, dan dalam hitungan bulan sudah membuka lebih dari seratus cabang Di saat ya

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Perempuan Jalang?

    "Mas Padma sudah berangkat, Ros?" tanya Viona pada Rosma yang membantunya mandi pagi itu.Saat terbangun, Alfie memang sudah tidak ada di sampingnya. Jadi dia berpikir lelaki itu kembali berangkat lebih pagi untuk mengurusi banyak masalah yang sedang menimpa Lion Capital."Sudah, Mbak. Sekitar jam enam pagi,” balas Rosma sambil menyisir rambut Viona yang kini sudah panjang dan tergerai sampai ke pinggang.Viona kini sedang duduk di kursi yang ada di depan meja rias. Kondisi tubuhnya makin membaik meskipun arm sling yang dia pakai belum boleh dilepas sampai tiga hari ke depan."Kalau Neta?"Gerakan Rosma yang tengah menyisir rambut Viona seketika terhenti. Matanya menatap Viona dari balik cermin. "Mbak Viona belum tahu?”Viona balas menatap Rosma dengan dahi mengernyit. "Tahu apa?""Nona Neta sudah pergi dari rumah ini semalam. Saya sendiri yang mengantar sampai gerbang. Perginya buru-buru sekali dan wajahnya juga pucat seperti habis dikejar setan."Viona termangu. "Dia nggak bilang ke

DMCA.com Protection Status