Share

Pengakuan Alfie

Penulis: Nhaya_97
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-07 10:50:24

"Kamu ingin jawaban jujur?" Mata Alfie berkilat geli. Viona tentu saja mengangguk sebagai jawabannya. "Aku pergi meninggalkan Darla sebelum kami sempat melakukan sesuatu."

"Aku tidak percaya!" Viona mencebik. "Darla sangat sexy dan cantik. Tidak mungkin kalian tidak melakukan apa-apa di dalam kamar."

"Hei, kan sudah kubilang aku mengalami disfungsi ereksi ketika bersama perempuan lain. Daripada Darla tahu milikku tidak bisa tegak, lebih baik aku kabur."

Alfie tidak sepenuhnya berbohong, meski sebetulnya waktu itu dia kembali ke Jakarta lebih cepat karena khawatir dengan keselamatan Viona. Tetapi cerita miliknya yang terkulai lemah dan tak berdaya itu benar adanya.

Viona terdiam.

Sialnya, tatapannya justru tertuju pada pangkal paha Alfie sebelum dia buru-buru membuang pandangannya ke arah lain. Kenapa dia jadi melihat ke arah sana?

Viona merutuki pikirannya yang sepertinya terkontaminasi virus cabul Alfie.

"Tenang saja, tubuhku hanya bereaksi padamu,” bisik Alfie sambil menggerai rambu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Hadiah Kedua

    Bibir Viona mulai bergetar dan pandangannya mulai mengabur karena genangan air mata."Dan tato namamu melengkapi perjalanan hidupku, Viona. Kelak, aku akan menato nama Sabda dan anak-anak kita juga."Tangis Viona kembali pecah saat Alfie menariknya ke dalam pelukan. Berbagai emosi menyesaki dadanya hingga dia tidak bisa berkata apa-apa selain menangis lirih.Kado yang Alfie berikan benar-benar di luar ekspektasi karena dia tahu tato yang ada di punggung dan dada Alfie memiliki arti penting yang hanya dimengerti oleh lelaki itu.Kini, menyadari dia adalah bagian penting dalam hidup Alfie hingga diwujudkan dalam bentuk tato, membuat Viona yakin dia sudah mengambil keputusan yang tepat untuk menerima lelaki itu kembali.Dadanya menghangat dan meluap oleh perasaan cinta."Aku benar-benar mencintaimu, Ma chérie. Joyeux anniversaire."**Viona kira mereka akan langsung pulang setelah makan siang di The Union. Tetapi ternyata Alfie mengajaknya ke satu tempat lagi, sementara yang lain pulang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Cocok untuk Mengobati Hati

    Pertanyaan itu membuat Viona yang sedang berada di balkon kamar utama tersentak kaget. Dia memutar tubuhnya menghadap Alfie yang sedang duduk di tempat tidur. "Maksud kamu?""Masih belum mengerti juga?" Alfie terkekeh. Dia bangkit, lalu berjalan menghampiri Viona yang menatapnya dengan dahi berkerut . "Ini rumah kamu."Kerutan dalam tercetak di dahi Viona setelah mendengar kata-kata Alfie beberapa detik yang lalu. "Kamu... bercanda, kan?""Aku serius. Aku membelinya untuk hadiah ulang tahun kamu. Dan kalau kamu mau, kita bisa pindah ke sini."Viona melongo. Mulutnya sedikit terbuka dengan kebingungan yang tercetak jelas di wajahnya.Seumur hidupnya, dia tidak pernah mendapatkan hadiah mewah untuk ulang tahun. Saat orang tuanya masih ada, ibunya akan membuat nasi kuning dengan berbagai lauk pelengkap, untuk mereka santap bersama saat dia dan Yuanita pulang sekolah.Setelah orang tuanya tiada, Yuanita tetap meneruskan tradisi itu.Jika tidak sempat membuat nasi kuning sendiri, Yuanita a

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Menyewa Kamar Hotel

    Mindi bergidik ngeri. Lelaki tampan bernasib mengenaskan di sebelahnya ini pasti mendadak sinting karena ditinggal Viona menikah. Mindi jadi menyesal sudah menyemangati Mandala."Bapak pasti sudah tidak waras,” desisnya kesal lalu bangkit dari samping Mandala dan pindah ke dekat Bik Sari, yang sejak tadi sibuk mengusap air mata yang membasahi pipinya.Seluruh ART dan pekerja di rumah Alfie memang ikut datang untuk menyaksikan akad nikah majikan mereka yang terjadi begitu tiba-tiba hingga mereka nyaris tidak percaya.Jika Mindi tidak datang ke rumah untuk mengambil berkas-berkas yang diperlukan, mereka pasti mengira pernikahan itu adalah hoax. Mana mungkin ada orang yang menikah tanpa persiapan?Meski itu hanyalah akad nikah ulang karena mereka pernah menikah sebelumnya, tetap saja harus ada persiapan dari jauh-jauh hari, bukan? Tetapi nyatanya, ketika uang bicara semuanya jadi mungkin.Tak lama kemudian, akad nikah super kilat itu selesai. Semua orang yang jumlahnya tak lebih dari sep

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kecuali Diizinkan Ikut

    Rasanya seperti pesta kembang api yang diselingi dengan tabuhan drum dalam benak Viona saat dia masuk ke presidential suite yang disewa Alfie. Sementara lelaki itu tampak biasa-biasa saja.Meski merasa berlebihan karena mereka hanya akan tinggal untuk satu malam, tetapi tak urung Viona terperangah hebat ketika berdiri di ruang tamu kamar ini.Bukan hanya taburan kelopak mawar di lantai yang menguarkan suasana romantis, tetapi kamar ini sendiri memiliki daya tarik yang membuat Viona terpukau untuk beberapa saat.Ini memang bukan pertama kalinya Viona masuk ke presidential suite. Karena saat di Bandung dulu, Alfie juga memesan tipe kamar yang sama, dan memintanya datang untuk melakukan satu pekerjaan.Namun yang ada di hadapannya sekarang jauh melebihi presidential suite yang pernah Viona masuki. Dia harus mengapresiasi usaha Alfie yang benar-benar ingin menjadikan malam ini spesial untuk mereka berdua.Berukuran lebih luas, kamar ini didominasi warna emas dan dilengkapi dengan furnitur

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kegugupan Viona

    "Nggak, jangan!" Viona menggeleng kuat-kuat. Dia butuh momen sendiri malam ini."Fine! Kamu bisa mandi dulu," jawab Alfie di tengah sisa tawanya. Dia bangkit lalu menuju lemari untuk mengambil sebuah tas kecil."Mindi sudah menyiapkan semua kebutuhan kamu di sini."Viona menghela napas lega. Dia tadi khawatir sempat karena tidak mengemas baju berhubung Alfie tidak memberitahu mereka akan menginap di hotel.Dia bangkit lalu menuju kamar mandi, sementara Alfie mengikutinya dari belakang untuk menaruh tas itu di atas wastafel."Kamu bilang tidak akan ikut mandi?" Viona menatap Alfie dari balik cermin begitu menyadari lelaki itu tidak kunjung keluar dari kamar mandi.Musnah sudah keinginannya untuk mengagumi interior kamar mandi yang tak kalah mewahnya dengan ruangan lain di kamar ini."Aku hanya ingin membantumu melepas gaun. Kamu pasti tidak bisa melakukannya sendiri, kan?" Alfie terkekeh geli. Viona terlihat gugup sekaligus khawatir seolah dia akan meminta haknya di kamar mandi."Ah, i

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Memulai Kembali

    Viona meringis lalu menggeleng. Dia sebenarnya bertanya untuk meredam rasa gugup yang masih bertahan dalam dirinya.Alfie menunduk lalu memagut bibirnya ringan sebelum berbisik, "Aku tahu kamu gugup dan aku punya cara jitu untuk menghilangkan kegugupan kamu."Mata Viona membulat saat Alfie melepaskan pelukannya, lalu berjalan menuju tempat tidur untuk mengambil sebotol wine yang ada di sana.Dengan terampil dia membuka tutup botol wine, lalu menuangnya ke dalam dua gelas red wine. Setelah itu dia membawanya pada Viona yang masih berdiri dengan canggung di dekat jendela."Minumlah!" Alfie menyodorkan satu gelas red wine di tangannya pada Viona. "Ini kandungan alkoholnya rendah. Rasanya juga light dan manis. Trust me," tambahnya begitu melihat keraguan di wajah sang istri.Viona menerima gelas itu dan ikut berkata "cheers" ketika Alfie membenturkan gelas mereka hingga menimbulkan suara denting halus.Seperti kata Alfie, red wine yang baru saja melewati tenggorokannya terasa seperti rasp

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 1: Tidak ada Keadilan Bagimu!

    “Seharusnya kamu yang mati malam itu, Viona.”Suara serak Padma bergema dalam ruangan, menebar ketakutan yang merayap di tubuh Viona. Dengan tangan terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih, dia menatap sosok tinggi yang berdiri di hadapannya, tangan terlipat di dada, mata penuh amarah.Padma, kakak ipar yang telah menikahi Yuanita selama enam tahun—satu-satunya saudara dan keluarga yang dimiliki Viona.“Maafkan aku, Mas,” bisik Viona, suaranya pecah. Ia menangkupkan kedua tangannya di depan dada, tubuhnya bergetar. “Aku benar-benar minta maaf.”Empat puluh hari yang lalu, Yuanita yang tengah hamil tua mengalami pendarahan hebat. Viona, satu-satunya orang yang menemani saat itu, tak punya pilihan lain selain bertindak cepat.Padma sedang dalam perjanjian pulang dari luar kota, mustahil menunggunya untuk mengantar Yuanita ke rumah sakit.Dengan segenap keberanian yang tersisa, Viona membawa sang kakak ke rumah sakit terdekat, mengabaikan rasa takutnya demi memastikan nyawa Yuanita

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 2: Sudah tak Suci Lagi

    Sepeninggal Padma, tubuh Viona seolah kehilangan tenaga. Ia menyeret kakinya yang berat, setiap langkah seakan memikul seluruh beban kenangan yang membekas di sanubari.Setibanya di kamar mandi, ia berdiri di bawah pancuran dengan air yang dingin mengalir deras di atas kepalanya, menyamarkan air matanya yang tanpa henti berderai.Setiap tetes air yang jatuh tak mampu menyapu ingatan pahit yang masih mengambang di dalam pikirannya, seperti noda yang enggan lenyap walau Viona menyikat kulitnya dengan keras hingga memerah.Dengan tangan gemetar, ia terus menyikat, berharap segala yang tersisa dari Padma akan luntur bersama air yang mengalir deras ke bawah, namun sia-sia.Ketika akhirnya kelelahan, Viona terduduk di lantai kamar mandi, tubuhnya menggigil dalam dingin yang tak hanya datang dari pancuran, melainkan dari dalam hatinya sendiri.Dengan lutut yang ia tarik ke dada, Viona memeluk dirinya seolah berharap dapat menutupi luka yang kini menganga lebar.Dalam hening, isak tangis yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26

Bab terbaru

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Memulai Kembali

    Viona meringis lalu menggeleng. Dia sebenarnya bertanya untuk meredam rasa gugup yang masih bertahan dalam dirinya.Alfie menunduk lalu memagut bibirnya ringan sebelum berbisik, "Aku tahu kamu gugup dan aku punya cara jitu untuk menghilangkan kegugupan kamu."Mata Viona membulat saat Alfie melepaskan pelukannya, lalu berjalan menuju tempat tidur untuk mengambil sebotol wine yang ada di sana.Dengan terampil dia membuka tutup botol wine, lalu menuangnya ke dalam dua gelas red wine. Setelah itu dia membawanya pada Viona yang masih berdiri dengan canggung di dekat jendela."Minumlah!" Alfie menyodorkan satu gelas red wine di tangannya pada Viona. "Ini kandungan alkoholnya rendah. Rasanya juga light dan manis. Trust me," tambahnya begitu melihat keraguan di wajah sang istri.Viona menerima gelas itu dan ikut berkata "cheers" ketika Alfie membenturkan gelas mereka hingga menimbulkan suara denting halus.Seperti kata Alfie, red wine yang baru saja melewati tenggorokannya terasa seperti rasp

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kegugupan Viona

    "Nggak, jangan!" Viona menggeleng kuat-kuat. Dia butuh momen sendiri malam ini."Fine! Kamu bisa mandi dulu," jawab Alfie di tengah sisa tawanya. Dia bangkit lalu menuju lemari untuk mengambil sebuah tas kecil."Mindi sudah menyiapkan semua kebutuhan kamu di sini."Viona menghela napas lega. Dia tadi khawatir sempat karena tidak mengemas baju berhubung Alfie tidak memberitahu mereka akan menginap di hotel.Dia bangkit lalu menuju kamar mandi, sementara Alfie mengikutinya dari belakang untuk menaruh tas itu di atas wastafel."Kamu bilang tidak akan ikut mandi?" Viona menatap Alfie dari balik cermin begitu menyadari lelaki itu tidak kunjung keluar dari kamar mandi.Musnah sudah keinginannya untuk mengagumi interior kamar mandi yang tak kalah mewahnya dengan ruangan lain di kamar ini."Aku hanya ingin membantumu melepas gaun. Kamu pasti tidak bisa melakukannya sendiri, kan?" Alfie terkekeh geli. Viona terlihat gugup sekaligus khawatir seolah dia akan meminta haknya di kamar mandi."Ah, i

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kecuali Diizinkan Ikut

    Rasanya seperti pesta kembang api yang diselingi dengan tabuhan drum dalam benak Viona saat dia masuk ke presidential suite yang disewa Alfie. Sementara lelaki itu tampak biasa-biasa saja.Meski merasa berlebihan karena mereka hanya akan tinggal untuk satu malam, tetapi tak urung Viona terperangah hebat ketika berdiri di ruang tamu kamar ini.Bukan hanya taburan kelopak mawar di lantai yang menguarkan suasana romantis, tetapi kamar ini sendiri memiliki daya tarik yang membuat Viona terpukau untuk beberapa saat.Ini memang bukan pertama kalinya Viona masuk ke presidential suite. Karena saat di Bandung dulu, Alfie juga memesan tipe kamar yang sama, dan memintanya datang untuk melakukan satu pekerjaan.Namun yang ada di hadapannya sekarang jauh melebihi presidential suite yang pernah Viona masuki. Dia harus mengapresiasi usaha Alfie yang benar-benar ingin menjadikan malam ini spesial untuk mereka berdua.Berukuran lebih luas, kamar ini didominasi warna emas dan dilengkapi dengan furnitur

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Menyewa Kamar Hotel

    Mindi bergidik ngeri. Lelaki tampan bernasib mengenaskan di sebelahnya ini pasti mendadak sinting karena ditinggal Viona menikah. Mindi jadi menyesal sudah menyemangati Mandala."Bapak pasti sudah tidak waras,” desisnya kesal lalu bangkit dari samping Mandala dan pindah ke dekat Bik Sari, yang sejak tadi sibuk mengusap air mata yang membasahi pipinya.Seluruh ART dan pekerja di rumah Alfie memang ikut datang untuk menyaksikan akad nikah majikan mereka yang terjadi begitu tiba-tiba hingga mereka nyaris tidak percaya.Jika Mindi tidak datang ke rumah untuk mengambil berkas-berkas yang diperlukan, mereka pasti mengira pernikahan itu adalah hoax. Mana mungkin ada orang yang menikah tanpa persiapan?Meski itu hanyalah akad nikah ulang karena mereka pernah menikah sebelumnya, tetap saja harus ada persiapan dari jauh-jauh hari, bukan? Tetapi nyatanya, ketika uang bicara semuanya jadi mungkin.Tak lama kemudian, akad nikah super kilat itu selesai. Semua orang yang jumlahnya tak lebih dari sep

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Cocok untuk Mengobati Hati

    Pertanyaan itu membuat Viona yang sedang berada di balkon kamar utama tersentak kaget. Dia memutar tubuhnya menghadap Alfie yang sedang duduk di tempat tidur. "Maksud kamu?""Masih belum mengerti juga?" Alfie terkekeh. Dia bangkit, lalu berjalan menghampiri Viona yang menatapnya dengan dahi berkerut . "Ini rumah kamu."Kerutan dalam tercetak di dahi Viona setelah mendengar kata-kata Alfie beberapa detik yang lalu. "Kamu... bercanda, kan?""Aku serius. Aku membelinya untuk hadiah ulang tahun kamu. Dan kalau kamu mau, kita bisa pindah ke sini."Viona melongo. Mulutnya sedikit terbuka dengan kebingungan yang tercetak jelas di wajahnya.Seumur hidupnya, dia tidak pernah mendapatkan hadiah mewah untuk ulang tahun. Saat orang tuanya masih ada, ibunya akan membuat nasi kuning dengan berbagai lauk pelengkap, untuk mereka santap bersama saat dia dan Yuanita pulang sekolah.Setelah orang tuanya tiada, Yuanita tetap meneruskan tradisi itu.Jika tidak sempat membuat nasi kuning sendiri, Yuanita a

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Hadiah Kedua

    Bibir Viona mulai bergetar dan pandangannya mulai mengabur karena genangan air mata."Dan tato namamu melengkapi perjalanan hidupku, Viona. Kelak, aku akan menato nama Sabda dan anak-anak kita juga."Tangis Viona kembali pecah saat Alfie menariknya ke dalam pelukan. Berbagai emosi menyesaki dadanya hingga dia tidak bisa berkata apa-apa selain menangis lirih.Kado yang Alfie berikan benar-benar di luar ekspektasi karena dia tahu tato yang ada di punggung dan dada Alfie memiliki arti penting yang hanya dimengerti oleh lelaki itu.Kini, menyadari dia adalah bagian penting dalam hidup Alfie hingga diwujudkan dalam bentuk tato, membuat Viona yakin dia sudah mengambil keputusan yang tepat untuk menerima lelaki itu kembali.Dadanya menghangat dan meluap oleh perasaan cinta."Aku benar-benar mencintaimu, Ma chérie. Joyeux anniversaire."**Viona kira mereka akan langsung pulang setelah makan siang di The Union. Tetapi ternyata Alfie mengajaknya ke satu tempat lagi, sementara yang lain pulang

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Pengakuan Alfie

    "Kamu ingin jawaban jujur?" Mata Alfie berkilat geli. Viona tentu saja mengangguk sebagai jawabannya. "Aku pergi meninggalkan Darla sebelum kami sempat melakukan sesuatu.""Aku tidak percaya!" Viona mencebik. "Darla sangat sexy dan cantik. Tidak mungkin kalian tidak melakukan apa-apa di dalam kamar.""Hei, kan sudah kubilang aku mengalami disfungsi ereksi ketika bersama perempuan lain. Daripada Darla tahu milikku tidak bisa tegak, lebih baik aku kabur."Alfie tidak sepenuhnya berbohong, meski sebetulnya waktu itu dia kembali ke Jakarta lebih cepat karena khawatir dengan keselamatan Viona. Tetapi cerita miliknya yang terkulai lemah dan tak berdaya itu benar adanya.Viona terdiam.Sialnya, tatapannya justru tertuju pada pangkal paha Alfie sebelum dia buru-buru membuang pandangannya ke arah lain. Kenapa dia jadi melihat ke arah sana?Viona merutuki pikirannya yang sepertinya terkontaminasi virus cabul Alfie."Tenang saja, tubuhku hanya bereaksi padamu,” bisik Alfie sambil menggerai rambu

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kamu Cemburu?

    Hari itu Alfie sengaja mengambil cuti untuk merayakan ulang tahun Viona.Setelah mengajak seluruh ART dan pekerja di rumahnya untuk jalan-jalan dan belanja sesuka hati di sebuah pusat perbelanjaan, Alfie membawa mereka ke The Union untuk makan siang.Mereka tentu saja senang bisa makan di restoran mewah sang majikan, yang selama ini hanya mereka lihat di TV dan majalah. Apalagi Alfie menempatkan mereka di ruang VIP dengan privasi terjamin."Kira-kira di sini ada sambel terasi nggak, ya?" bisik Bik Sari pada Bu Retno yang duduk di sampingnya.Maklum, perempuan paruh baya itu belum pernah ke The Union meski pemiliknya adalah majikannya sendiri."Ini restoran dengan menu internasional, Bik Sari. Nggak ada sambal terasi di sini." Bu Retno balas berbisik. Beruntung Sabda sedang tidur di dalam stroller-nya hingga dia bisa lebih santai untuk makan siang."Kayak yang biasa dimasak Tuan kalau di rumah?""lya. Tapi ini versi lebih mewahnya lagi," ujar Bu Retno yang sejak tadi sibuk membolak-bal

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Morning Kiss

    "Siapa yang ulang tahun?" tanya Viona setelah berhasil menjauhkan wajah Alfie. Ini masih jam lima pagi tetapi lelaki di sampingnya ini sudah wangi dan rapi. Apa dia tidak tidur semalam?"Kamu. Siapa lagi?" Alfie menarik ujung hidung Viona. "Kamu lupa hari ini ulang tahunmu?"Viona termangu.Dia benar-benar lupa hari ini adalah ulang tahunnya. Kemarin dia sibuk mengompres pipinya yang bengkak karena tamparan Ghina. Setelah itu dia kontrol ke rumah sakit sekaligus mengantar Sabda vaksin."Aku benar-benar lupa. Dari dulu aku juga selalu lupa kalau bukan Kak Nita yang mengingatkanku." Viona hampir saja menyebut nama Tirta.Beruntung kecepatan lidahnya masih kalah cepat dengan otaknya. Jika sampai nama Tirta tercetus dari bibirnya, entah apa yang akan terjadi Alfie."Sebenarnya semalam aku ingin membangunkanmu, tapi kamu sangat pulas."Setelah mandi semalam, Alfie memang langsung turun ke kamar Viona. Tetapi perempuan itu tampak begitu lelap hingga dia mengurungkan niat untuk memberinya ke

DMCA.com Protection Status