Share

Kecuali Diizinkan Ikut

Penulis: Nhaya_97
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-08 21:53:22

Rasanya seperti pesta kembang api yang diselingi dengan tabuhan drum dalam benak Viona saat dia masuk ke presidential suite yang disewa Alfie. Sementara lelaki itu tampak biasa-biasa saja.

Meski merasa berlebihan karena mereka hanya akan tinggal untuk satu malam, tetapi tak urung Viona terperangah hebat ketika berdiri di ruang tamu kamar ini.

Bukan hanya taburan kelopak mawar di lantai yang menguarkan suasana romantis, tetapi kamar ini sendiri memiliki daya tarik yang membuat Viona terpukau untuk beberapa saat.

Ini memang bukan pertama kalinya Viona masuk ke presidential suite. Karena saat di Bandung dulu, Alfie juga memesan tipe kamar yang sama, dan memintanya datang untuk melakukan satu pekerjaan.

Namun yang ada di hadapannya sekarang jauh melebihi presidential suite yang pernah Viona masuki. Dia harus mengapresiasi usaha Alfie yang benar-benar ingin menjadikan malam ini spesial untuk mereka berdua.

Berukuran lebih luas, kamar ini didominasi warna emas dan dilengkapi dengan furnitur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kegugupan Viona

    "Nggak, jangan!" Viona menggeleng kuat-kuat. Dia butuh momen sendiri malam ini."Fine! Kamu bisa mandi dulu," jawab Alfie di tengah sisa tawanya. Dia bangkit lalu menuju lemari untuk mengambil sebuah tas kecil."Mindi sudah menyiapkan semua kebutuhan kamu di sini."Viona menghela napas lega. Dia tadi khawatir sempat karena tidak mengemas baju berhubung Alfie tidak memberitahu mereka akan menginap di hotel.Dia bangkit lalu menuju kamar mandi, sementara Alfie mengikutinya dari belakang untuk menaruh tas itu di atas wastafel."Kamu bilang tidak akan ikut mandi?" Viona menatap Alfie dari balik cermin begitu menyadari lelaki itu tidak kunjung keluar dari kamar mandi.Musnah sudah keinginannya untuk mengagumi interior kamar mandi yang tak kalah mewahnya dengan ruangan lain di kamar ini."Aku hanya ingin membantumu melepas gaun. Kamu pasti tidak bisa melakukannya sendiri, kan?" Alfie terkekeh geli. Viona terlihat gugup sekaligus khawatir seolah dia akan meminta haknya di kamar mandi."Ah, i

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Memulai Kembali

    Viona meringis lalu menggeleng. Dia sebenarnya bertanya untuk meredam rasa gugup yang masih bertahan dalam dirinya.Alfie menunduk lalu memagut bibirnya ringan sebelum berbisik, "Aku tahu kamu gugup dan aku punya cara jitu untuk menghilangkan kegugupan kamu."Mata Viona membulat saat Alfie melepaskan pelukannya, lalu berjalan menuju tempat tidur untuk mengambil sebotol wine yang ada di sana.Dengan terampil dia membuka tutup botol wine, lalu menuangnya ke dalam dua gelas red wine. Setelah itu dia membawanya pada Viona yang masih berdiri dengan canggung di dekat jendela."Minumlah!" Alfie menyodorkan satu gelas red wine di tangannya pada Viona. "Ini kandungan alkoholnya rendah. Rasanya juga light dan manis. Trust me," tambahnya begitu melihat keraguan di wajah sang istri.Viona menerima gelas itu dan ikut berkata "cheers" ketika Alfie membenturkan gelas mereka hingga menimbulkan suara denting halus.Seperti kata Alfie, red wine yang baru saja melewati tenggorokannya terasa seperti rasp

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Siapa yang Dia Tangkap?

    "Capek?"Viona mencoba mengeluarkan suara untuk menjawab pertanyaan Alfie. Tetapi yang keluar dari mulutnya justru desahan pelan. Sementara lelaki itu terus menggodanya dengan kecupan kecil yang menjalar sampai punggung.Mereka sudah tidak lagi ada di kamar, melainkan lantai ruang tamu yang sudah dialasi dengan bedcover yang disambar dari kamar tidur kedua. Jangan tanya kenapa, karena ini adalah ide Alfie.Dengan beralasan sayang jika tidak mengeksplorasi seluruh sudut kamar seharga ratusan juta ini, mereka berkeliling dari satu ruangan ke ruangan lain dan bercinta dengan berbagai gaya.Mulai dari kamar mandi, kamar tidur kedua, ruang makan—mudahan-mudahan saja petugas kebersihan tidak menemukan noda aneh di atas meja makan, ruang kerja, lalu berakhir di ruang tamu.Lalu sekarang lelaki itu bertanya apakah dia capek? Unbelievable!Seluruh tubuh Viona bahkan remuk redam sekarang. Belum lagi nyeri dan ngilu di pangkal paha meski ini bukan yang pertama kalinya dia melakukan itu dengan Al

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bertemu Masa Lalu lagi

    Alfie menaruh piring yang sudah kosong ke atas troli, lalu menuang wine ke dalam gelas, yang salah satunya dia berikan pada Viona.Dia menyesapnya perlahan sebelum menjawab pertanyaan sang istri. "Iya, itu Khadafı. Anak buahku berhasil menangkapnya saat dia berada di Batam, bersiap menyeberang ke Singapura. Sekarang dia dalam perjalanan ke Jakarta.""Lalu kamu akan menemuinya besok?"Alfie mengusap pelan kepala Viona begitu mendengar kekhawatiran yang kental dalam suara Viona. "Ada urusan antara aku, Padma dan Khadafi yang harus diselesaikan. Jadi, ya, aku akan menemuinya besok.""Lalu siapa yang meninggal?" cecar Viona lagi.Alfie menghela napas panjang. Dia meneguk habis sisa wine dalam gelas lalu meletakkannya ke atas troli.Setelah itu baru dia menjawab pertanyaan Viona. "Fira. Dia mendadak sakit keras dalam tahanan lalu meninggal dunia tadi sore. Besok aku akan menemui keluarganya juga untuk berbela sungkawa.”Raut Viona berubah muram.Terlepas dari betapa jahat dan liciknya Fira

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Aku tidak Bisa Tidur

    "Aku tidak lupa. Tapi kamu tidak akan mendapatkan apa-apa, Mariska. Lion Capital tetap menginginkan hal yang sama.""Aku tahu, tapi kami punya penawaran terakhir. Dan aku harap kamu mau mempertimbangkannya, Al."Alfie berhenti di depan kamarnya, begitu juga dengan Mariska.Sejak dulu Mariska memang tidak berubah. Tangguh dan tidak mudah menyerah. Bahkan saat menawarkan hubungan yang lebih pun, Mariska mengatakan berbagai alasan agar dia bisa berubah pikiran.Sayangnya, itu tidak pernah berpengaruh pada Alfie. Sekali dia memutuskan, itu yang akan dia lakukan. Entah itu pada hubungan personal atau pun pekerjaan.Hanya sekali dia pernah berubah pikiran tentang seseorang dan itu tidak ada akan terjadi lagi. Viona."Dengar, Mariska. Daripada membuang waktu untuk bernegosiasi, lebih baik urusi saja klienmu untuk menghadapi kami di pengadilan. Aku tidak akan pernah berubah pikiran. Kamu pasti tahu itu."Alfie berbalik lalu mengeluarkan keycard dari saku celananya untuk membuka pintu. Tetapi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 1: Tidak ada Keadilan Bagimu!

    “Seharusnya kamu yang mati malam itu, Viona.”Suara serak Padma bergema dalam ruangan, menebar ketakutan yang merayap di tubuh Viona. Dengan tangan terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih, dia menatap sosok tinggi yang berdiri di hadapannya, tangan terlipat di dada, mata penuh amarah.Padma, kakak ipar yang telah menikahi Yuanita selama enam tahun—satu-satunya saudara dan keluarga yang dimiliki Viona.“Maafkan aku, Mas,” bisik Viona, suaranya pecah. Ia menangkupkan kedua tangannya di depan dada, tubuhnya bergetar. “Aku benar-benar minta maaf.”Empat puluh hari yang lalu, Yuanita yang tengah hamil tua mengalami pendarahan hebat. Viona, satu-satunya orang yang menemani saat itu, tak punya pilihan lain selain bertindak cepat.Padma sedang dalam perjanjian pulang dari luar kota, mustahil menunggunya untuk mengantar Yuanita ke rumah sakit.Dengan segenap keberanian yang tersisa, Viona membawa sang kakak ke rumah sakit terdekat, mengabaikan rasa takutnya demi memastikan nyawa Yuanita

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 2: Sudah tak Suci Lagi

    Sepeninggal Padma, tubuh Viona seolah kehilangan tenaga. Ia menyeret kakinya yang berat, setiap langkah seakan memikul seluruh beban kenangan yang membekas di sanubari.Setibanya di kamar mandi, ia berdiri di bawah pancuran dengan air yang dingin mengalir deras di atas kepalanya, menyamarkan air matanya yang tanpa henti berderai.Setiap tetes air yang jatuh tak mampu menyapu ingatan pahit yang masih mengambang di dalam pikirannya, seperti noda yang enggan lenyap walau Viona menyikat kulitnya dengan keras hingga memerah.Dengan tangan gemetar, ia terus menyikat, berharap segala yang tersisa dari Padma akan luntur bersama air yang mengalir deras ke bawah, namun sia-sia.Ketika akhirnya kelelahan, Viona terduduk di lantai kamar mandi, tubuhnya menggigil dalam dingin yang tak hanya datang dari pancuran, melainkan dari dalam hatinya sendiri.Dengan lutut yang ia tarik ke dada, Viona memeluk dirinya seolah berharap dapat menutupi luka yang kini menganga lebar.Dalam hening, isak tangis yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 3: Lakukan Sesuatu Untukku!

    Tirta menatapnya, raut wajahnya dipenuhi kegetiran yang tak mampu ia sembunyikan. Viona tahu ia tidak bisa berbohong di hadapan Tirta, lelaki yang sangat baik dan tulus mencintainya.Hubungan yang mereka jalin selama empat tahun ini penuh dengan kehangatan dan ketulusan, begitu pula dengan keluarga Tirta yang menerimanya sepenuh hati.Karena itu, Viona memilih untuk jujur, tak ingin membohongi Tirta atau menyeretnya ke dalam kebohongan yang mengerikan."Maksud kamu apa?” tanya Tirta, suaranya tetap lembut meski terlihat jelas ada ketegangan di sana.Viona yang gelisah hanya menatap kosong, enggan melanjutkan, namun Tirta menatapnya dengan penuh perhatian, "Aku janji nggak akan menghakimi kamu. Tolong, cerita apa yang bikin kamu kayak gini."Dengan napas berat dan tubuh yang bergetar, Viona mulai bercerita. Perlahan namun pasti, seluruh kejadian subuh itu keluar dari bibirnya.Tentang bagaimana Padma, mabuk dan kasar, datang ke rumahnya dan merenggut kehormatannya tanpa belas kasihan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26

Bab terbaru

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Aku tidak Bisa Tidur

    "Aku tidak lupa. Tapi kamu tidak akan mendapatkan apa-apa, Mariska. Lion Capital tetap menginginkan hal yang sama.""Aku tahu, tapi kami punya penawaran terakhir. Dan aku harap kamu mau mempertimbangkannya, Al."Alfie berhenti di depan kamarnya, begitu juga dengan Mariska.Sejak dulu Mariska memang tidak berubah. Tangguh dan tidak mudah menyerah. Bahkan saat menawarkan hubungan yang lebih pun, Mariska mengatakan berbagai alasan agar dia bisa berubah pikiran.Sayangnya, itu tidak pernah berpengaruh pada Alfie. Sekali dia memutuskan, itu yang akan dia lakukan. Entah itu pada hubungan personal atau pun pekerjaan.Hanya sekali dia pernah berubah pikiran tentang seseorang dan itu tidak ada akan terjadi lagi. Viona."Dengar, Mariska. Daripada membuang waktu untuk bernegosiasi, lebih baik urusi saja klienmu untuk menghadapi kami di pengadilan. Aku tidak akan pernah berubah pikiran. Kamu pasti tahu itu."Alfie berbalik lalu mengeluarkan keycard dari saku celananya untuk membuka pintu. Tetapi

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bertemu Masa Lalu lagi

    Alfie menaruh piring yang sudah kosong ke atas troli, lalu menuang wine ke dalam gelas, yang salah satunya dia berikan pada Viona.Dia menyesapnya perlahan sebelum menjawab pertanyaan sang istri. "Iya, itu Khadafı. Anak buahku berhasil menangkapnya saat dia berada di Batam, bersiap menyeberang ke Singapura. Sekarang dia dalam perjalanan ke Jakarta.""Lalu kamu akan menemuinya besok?"Alfie mengusap pelan kepala Viona begitu mendengar kekhawatiran yang kental dalam suara Viona. "Ada urusan antara aku, Padma dan Khadafi yang harus diselesaikan. Jadi, ya, aku akan menemuinya besok.""Lalu siapa yang meninggal?" cecar Viona lagi.Alfie menghela napas panjang. Dia meneguk habis sisa wine dalam gelas lalu meletakkannya ke atas troli.Setelah itu baru dia menjawab pertanyaan Viona. "Fira. Dia mendadak sakit keras dalam tahanan lalu meninggal dunia tadi sore. Besok aku akan menemui keluarganya juga untuk berbela sungkawa.”Raut Viona berubah muram.Terlepas dari betapa jahat dan liciknya Fira

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Siapa yang Dia Tangkap?

    "Capek?"Viona mencoba mengeluarkan suara untuk menjawab pertanyaan Alfie. Tetapi yang keluar dari mulutnya justru desahan pelan. Sementara lelaki itu terus menggodanya dengan kecupan kecil yang menjalar sampai punggung.Mereka sudah tidak lagi ada di kamar, melainkan lantai ruang tamu yang sudah dialasi dengan bedcover yang disambar dari kamar tidur kedua. Jangan tanya kenapa, karena ini adalah ide Alfie.Dengan beralasan sayang jika tidak mengeksplorasi seluruh sudut kamar seharga ratusan juta ini, mereka berkeliling dari satu ruangan ke ruangan lain dan bercinta dengan berbagai gaya.Mulai dari kamar mandi, kamar tidur kedua, ruang makan—mudahan-mudahan saja petugas kebersihan tidak menemukan noda aneh di atas meja makan, ruang kerja, lalu berakhir di ruang tamu.Lalu sekarang lelaki itu bertanya apakah dia capek? Unbelievable!Seluruh tubuh Viona bahkan remuk redam sekarang. Belum lagi nyeri dan ngilu di pangkal paha meski ini bukan yang pertama kalinya dia melakukan itu dengan Al

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Memulai Kembali

    Viona meringis lalu menggeleng. Dia sebenarnya bertanya untuk meredam rasa gugup yang masih bertahan dalam dirinya.Alfie menunduk lalu memagut bibirnya ringan sebelum berbisik, "Aku tahu kamu gugup dan aku punya cara jitu untuk menghilangkan kegugupan kamu."Mata Viona membulat saat Alfie melepaskan pelukannya, lalu berjalan menuju tempat tidur untuk mengambil sebotol wine yang ada di sana.Dengan terampil dia membuka tutup botol wine, lalu menuangnya ke dalam dua gelas red wine. Setelah itu dia membawanya pada Viona yang masih berdiri dengan canggung di dekat jendela."Minumlah!" Alfie menyodorkan satu gelas red wine di tangannya pada Viona. "Ini kandungan alkoholnya rendah. Rasanya juga light dan manis. Trust me," tambahnya begitu melihat keraguan di wajah sang istri.Viona menerima gelas itu dan ikut berkata "cheers" ketika Alfie membenturkan gelas mereka hingga menimbulkan suara denting halus.Seperti kata Alfie, red wine yang baru saja melewati tenggorokannya terasa seperti rasp

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kegugupan Viona

    "Nggak, jangan!" Viona menggeleng kuat-kuat. Dia butuh momen sendiri malam ini."Fine! Kamu bisa mandi dulu," jawab Alfie di tengah sisa tawanya. Dia bangkit lalu menuju lemari untuk mengambil sebuah tas kecil."Mindi sudah menyiapkan semua kebutuhan kamu di sini."Viona menghela napas lega. Dia tadi khawatir sempat karena tidak mengemas baju berhubung Alfie tidak memberitahu mereka akan menginap di hotel.Dia bangkit lalu menuju kamar mandi, sementara Alfie mengikutinya dari belakang untuk menaruh tas itu di atas wastafel."Kamu bilang tidak akan ikut mandi?" Viona menatap Alfie dari balik cermin begitu menyadari lelaki itu tidak kunjung keluar dari kamar mandi.Musnah sudah keinginannya untuk mengagumi interior kamar mandi yang tak kalah mewahnya dengan ruangan lain di kamar ini."Aku hanya ingin membantumu melepas gaun. Kamu pasti tidak bisa melakukannya sendiri, kan?" Alfie terkekeh geli. Viona terlihat gugup sekaligus khawatir seolah dia akan meminta haknya di kamar mandi."Ah, i

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kecuali Diizinkan Ikut

    Rasanya seperti pesta kembang api yang diselingi dengan tabuhan drum dalam benak Viona saat dia masuk ke presidential suite yang disewa Alfie. Sementara lelaki itu tampak biasa-biasa saja.Meski merasa berlebihan karena mereka hanya akan tinggal untuk satu malam, tetapi tak urung Viona terperangah hebat ketika berdiri di ruang tamu kamar ini.Bukan hanya taburan kelopak mawar di lantai yang menguarkan suasana romantis, tetapi kamar ini sendiri memiliki daya tarik yang membuat Viona terpukau untuk beberapa saat.Ini memang bukan pertama kalinya Viona masuk ke presidential suite. Karena saat di Bandung dulu, Alfie juga memesan tipe kamar yang sama, dan memintanya datang untuk melakukan satu pekerjaan.Namun yang ada di hadapannya sekarang jauh melebihi presidential suite yang pernah Viona masuki. Dia harus mengapresiasi usaha Alfie yang benar-benar ingin menjadikan malam ini spesial untuk mereka berdua.Berukuran lebih luas, kamar ini didominasi warna emas dan dilengkapi dengan furnitur

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Menyewa Kamar Hotel

    Mindi bergidik ngeri. Lelaki tampan bernasib mengenaskan di sebelahnya ini pasti mendadak sinting karena ditinggal Viona menikah. Mindi jadi menyesal sudah menyemangati Mandala."Bapak pasti sudah tidak waras,” desisnya kesal lalu bangkit dari samping Mandala dan pindah ke dekat Bik Sari, yang sejak tadi sibuk mengusap air mata yang membasahi pipinya.Seluruh ART dan pekerja di rumah Alfie memang ikut datang untuk menyaksikan akad nikah majikan mereka yang terjadi begitu tiba-tiba hingga mereka nyaris tidak percaya.Jika Mindi tidak datang ke rumah untuk mengambil berkas-berkas yang diperlukan, mereka pasti mengira pernikahan itu adalah hoax. Mana mungkin ada orang yang menikah tanpa persiapan?Meski itu hanyalah akad nikah ulang karena mereka pernah menikah sebelumnya, tetap saja harus ada persiapan dari jauh-jauh hari, bukan? Tetapi nyatanya, ketika uang bicara semuanya jadi mungkin.Tak lama kemudian, akad nikah super kilat itu selesai. Semua orang yang jumlahnya tak lebih dari sep

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Cocok untuk Mengobati Hati

    Pertanyaan itu membuat Viona yang sedang berada di balkon kamar utama tersentak kaget. Dia memutar tubuhnya menghadap Alfie yang sedang duduk di tempat tidur. "Maksud kamu?""Masih belum mengerti juga?" Alfie terkekeh. Dia bangkit, lalu berjalan menghampiri Viona yang menatapnya dengan dahi berkerut . "Ini rumah kamu."Kerutan dalam tercetak di dahi Viona setelah mendengar kata-kata Alfie beberapa detik yang lalu. "Kamu... bercanda, kan?""Aku serius. Aku membelinya untuk hadiah ulang tahun kamu. Dan kalau kamu mau, kita bisa pindah ke sini."Viona melongo. Mulutnya sedikit terbuka dengan kebingungan yang tercetak jelas di wajahnya.Seumur hidupnya, dia tidak pernah mendapatkan hadiah mewah untuk ulang tahun. Saat orang tuanya masih ada, ibunya akan membuat nasi kuning dengan berbagai lauk pelengkap, untuk mereka santap bersama saat dia dan Yuanita pulang sekolah.Setelah orang tuanya tiada, Yuanita tetap meneruskan tradisi itu.Jika tidak sempat membuat nasi kuning sendiri, Yuanita a

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Hadiah Kedua

    Bibir Viona mulai bergetar dan pandangannya mulai mengabur karena genangan air mata."Dan tato namamu melengkapi perjalanan hidupku, Viona. Kelak, aku akan menato nama Sabda dan anak-anak kita juga."Tangis Viona kembali pecah saat Alfie menariknya ke dalam pelukan. Berbagai emosi menyesaki dadanya hingga dia tidak bisa berkata apa-apa selain menangis lirih.Kado yang Alfie berikan benar-benar di luar ekspektasi karena dia tahu tato yang ada di punggung dan dada Alfie memiliki arti penting yang hanya dimengerti oleh lelaki itu.Kini, menyadari dia adalah bagian penting dalam hidup Alfie hingga diwujudkan dalam bentuk tato, membuat Viona yakin dia sudah mengambil keputusan yang tepat untuk menerima lelaki itu kembali.Dadanya menghangat dan meluap oleh perasaan cinta."Aku benar-benar mencintaimu, Ma chérie. Joyeux anniversaire."**Viona kira mereka akan langsung pulang setelah makan siang di The Union. Tetapi ternyata Alfie mengajaknya ke satu tempat lagi, sementara yang lain pulang

DMCA.com Protection Status