Share

Memulai Kembali

Penulis: Nhaya_97
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-08 21:54:08

Viona meringis lalu menggeleng. Dia sebenarnya bertanya untuk meredam rasa gugup yang masih bertahan dalam dirinya.

Alfie menunduk lalu memagut bibirnya ringan sebelum berbisik, "Aku tahu kamu gugup dan aku punya cara jitu untuk menghilangkan kegugupan kamu."

Mata Viona membulat saat Alfie melepaskan pelukannya, lalu berjalan menuju tempat tidur untuk mengambil sebotol wine yang ada di sana.

Dengan terampil dia membuka tutup botol wine, lalu menuangnya ke dalam dua gelas red wine. Setelah itu dia membawanya pada Viona yang masih berdiri dengan canggung di dekat jendela.

"Minumlah!" Alfie menyodorkan satu gelas red wine di tangannya pada Viona. "Ini kandungan alkoholnya rendah. Rasanya juga light dan manis. Trust me," tambahnya begitu melihat keraguan di wajah sang istri.

Viona menerima gelas itu dan ikut berkata "cheers" ketika Alfie membenturkan gelas mereka hingga menimbulkan suara denting halus.

Seperti kata Alfie, red wine yang baru saja melewati tenggorokannya terasa seperti rasp
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Siapa yang Dia Tangkap?

    "Capek?"Viona mencoba mengeluarkan suara untuk menjawab pertanyaan Alfie. Tetapi yang keluar dari mulutnya justru desahan pelan. Sementara lelaki itu terus menggodanya dengan kecupan kecil yang menjalar sampai punggung.Mereka sudah tidak lagi ada di kamar, melainkan lantai ruang tamu yang sudah dialasi dengan bedcover yang disambar dari kamar tidur kedua. Jangan tanya kenapa, karena ini adalah ide Alfie.Dengan beralasan sayang jika tidak mengeksplorasi seluruh sudut kamar seharga ratusan juta ini, mereka berkeliling dari satu ruangan ke ruangan lain dan bercinta dengan berbagai gaya.Mulai dari kamar mandi, kamar tidur kedua, ruang makan—mudahan-mudahan saja petugas kebersihan tidak menemukan noda aneh di atas meja makan, ruang kerja, lalu berakhir di ruang tamu.Lalu sekarang lelaki itu bertanya apakah dia capek? Unbelievable!Seluruh tubuh Viona bahkan remuk redam sekarang. Belum lagi nyeri dan ngilu di pangkal paha meski ini bukan yang pertama kalinya dia melakukan itu dengan Al

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bertemu Masa Lalu lagi

    Alfie menaruh piring yang sudah kosong ke atas troli, lalu menuang wine ke dalam gelas, yang salah satunya dia berikan pada Viona.Dia menyesapnya perlahan sebelum menjawab pertanyaan sang istri. "Iya, itu Khadafı. Anak buahku berhasil menangkapnya saat dia berada di Batam, bersiap menyeberang ke Singapura. Sekarang dia dalam perjalanan ke Jakarta.""Lalu kamu akan menemuinya besok?"Alfie mengusap pelan kepala Viona begitu mendengar kekhawatiran yang kental dalam suara Viona. "Ada urusan antara aku, Padma dan Khadafi yang harus diselesaikan. Jadi, ya, aku akan menemuinya besok.""Lalu siapa yang meninggal?" cecar Viona lagi.Alfie menghela napas panjang. Dia meneguk habis sisa wine dalam gelas lalu meletakkannya ke atas troli.Setelah itu baru dia menjawab pertanyaan Viona. "Fira. Dia mendadak sakit keras dalam tahanan lalu meninggal dunia tadi sore. Besok aku akan menemui keluarganya juga untuk berbela sungkawa.”Raut Viona berubah muram.Terlepas dari betapa jahat dan liciknya Fira

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Aku tidak Bisa Tidur

    "Aku tidak lupa. Tapi kamu tidak akan mendapatkan apa-apa, Mariska. Lion Capital tetap menginginkan hal yang sama.""Aku tahu, tapi kami punya penawaran terakhir. Dan aku harap kamu mau mempertimbangkannya, Al."Alfie berhenti di depan kamarnya, begitu juga dengan Mariska.Sejak dulu Mariska memang tidak berubah. Tangguh dan tidak mudah menyerah. Bahkan saat menawarkan hubungan yang lebih pun, Mariska mengatakan berbagai alasan agar dia bisa berubah pikiran.Sayangnya, itu tidak pernah berpengaruh pada Alfie. Sekali dia memutuskan, itu yang akan dia lakukan. Entah itu pada hubungan personal atau pun pekerjaan.Hanya sekali dia pernah berubah pikiran tentang seseorang dan itu tidak ada akan terjadi lagi. Viona."Dengar, Mariska. Daripada membuang waktu untuk bernegosiasi, lebih baik urusi saja klienmu untuk menghadapi kami di pengadilan. Aku tidak akan pernah berubah pikiran. Kamu pasti tahu itu."Alfie berbalik lalu mengeluarkan keycard dari saku celananya untuk membuka pintu. Tetapi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Pukulan Keras untuk Khadafi

    Matahari sudah meninggi ketika Padma tiba di depan sebuah rumah yang ada di kompleks perumahan sederhana.Rumah itu tampak lengang. Hanya ada beberapa karangan bunga dukacita di halaman. Satu diantaranya dikirim oleh Lion Capital. Setelah menyelesaikan urusannya di kantor, Padma memang langsung meluncur ke rumah lama orang tua Fira.Secara khusus dia ingin mengucapkan belasungkawa pada keluarga mantan sekretarisnya itu. Terlepas dari apa yang terjadi, Fira pernah menjadi bagian dari Lion Capital dan banyak membantu Padma.Beberapa hari sebelum meninggal dunia. Fira sempat menelepon secara langsung dan meminta maaf atas apa yang sudah dia lakukan selama menjadi sekretarisnya. Dan itu yang membuat Padma datang siang ini.Orang tua Fira masih terlihat begitu terpukul saat Padma masuk ke ruang tamu dan duduk di lantai yang dialasi karpet. Saking terpukulnya, mereka sampai tidak bisa berkata apa-apa pada Padma.Adik Fira-lah yang mewakili keluarga mereka untuk memohon maaf pada Padma atas

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Justru Kasihan Melihatnya

    Setelah itu Alfie terus menghajar Khadafi di semua bagian wajahnya, sementara lelaki itu sama sekali tidak menunjukkan raut kesakitan. Tatapannya kian berkobar oleh dendam dan kebencian.Alfie baru berhenti ketika Khadafi terbatuk-batuk hebat setelah dia menghajar perut dan ulu hatinya berkali-kali. Alfie menjauh untuk pergi ke pantry dan mengambil sebotol air mineral dalam kulkas untuk membasahi tenggorokannya yang terasa kering.Setelah itu dia mengambil Sig P229 dari dalam saku jasnya yang tergeletak di lantai. Senjata api laras pendek yang dia bawa kali ini memang berukuran kompak hingga mudah dimasukkan ke dalam saku jas tanpa terlihat mencolok.Saat itulah Khadafi melihat kesempatan yang terbuka lebar. Tanpa diketahui oleh anak buah Alfie, semalam dia menghabiskan waktunya untuk melonggarkan ikatan di tangan dan kaki.Sejak tadi dia berpura-pura diam karena menunggu waktu yang tepat. Begitu melihat Alfie sedikit lengah, dia langsung melepas ikatan di tangan dan kakinya, lalu ban

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kecurigaan yang Semakin Kuat

    "Kamu mau ke mana, Ros?"Rosma yang sedang membawa sekeranjang pakaian yang baru saja disetrika sontak menghentikan langkah begitu namanya dipanggil.Dia berbalik lalu tersenyum manis pada Bik Sari yang menatapnya dengan mata menyipit. "Mau antar baju Tuan," ujarnya sambil mengangkat keranjang berisi baju Padma yang baru saja disetrika."Habis itu cepat balik ke dapur, ya. Bantu Bibik buat minyak bawang."Rosma mengangguk lalu kembali melanjutkan langkah menuju lantai dua."Rosma mau ke mana tuh?""Astaghfirullah." Bik Sari mengelus dadanya lalu menoleh pada Bu Retno yang tiba-tiba muncul di sampingnya tanpa suara.Perempuan itu baru saja selesai menidurkan Sabda setelah memberinya makan. Bayi itu memang sudah mulai makan sejak beberapa hari yang lalu."Bu Retno selalu saja mengagetkan," gerutunya dengan bibir cemberut. "Dia mau ke kamar Tuan untuk menaruh baju.""Wah, gawat!" seru Bu Retno."Gawat kenapa?" Dahi Bik Sari mengernyit bingung.Bu Retno menarik Bik Sari agar duduk di sofa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Terciduk dan Permohonan Maaf

    "Mbak Viona,” bisik Bu Retno dengan wajah ngeri pada Bik Sari begitu dia melihat nama penelepon yang tertera di layar.Mengapa majikannya itu bisa menelepon di saat-saat genting seperti ini? Apa Viona merasa saat ada yang masuk ke kamar suaminya?"Angkat saja!" Bik Sari mendorong."Kalau begitu saya keluar dulu."Sebelum Bik Sari sempat melarang karena dia ingin Bu Retno langsung menunjukkan Rosma yang sedang memakai baju Padma, Bu Retno sudah melesat keluar. Meninggalkan dirinya sendiri di ambang pintu walk-in closet yang ada di kamar Padma.'Duh, gimana, sih, Bu Retno ini?' gerutu Bik Sari dalam hati.Sementara Rosma yang tertangkap basah, buru-buru melepaskan kemeja Padma yang dia pakai dengan tangan gemetar.Namun belum sempat dia mengembalikan baju Padma, Bik Sari sudah lebih dulu menarik kemeja itu dengan kasar. "Cuci lagi baju ini," sentak Bik Sari dengan nada geram."Saya pikir kamu gadis baik-baik yang polos dan berniat untuk membantu perekonomian keluarga. Ternyata kamu racu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Jadi PA Pribadi Alfie

    Setelah memastikan Sabda baik-baik saja dalam panggilan video bersama Bu Retno, Viona mengajak Mindi singgah sebentar di sebuah kedai kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit.Sebelum meninggalkan apotek, dia menyempatkan diri untuk mengirim pesan singkat pada Alfie meski tahu lelaki itu sedang sibuk dan mungkin tidak akan melihat pesannya.[Al, kamu sudah makan? Aku mampir ke Anomali sebentar bersama Mbak Mindi. Dokter bilang bahuku sudah hampir pulih. Arm sling-nya juga sudah dilepas.]Anomali Cofee yang mereka tuju tampak ramai siang itu. Selain dijadikan sebagai tempat bersantai untuk menikmati kopi dan segala turunannya, kedai kopi ini juga sering menjadi tempat rapat informal atau tempat bagi pegawai dan mahasiswa untuk mengerjakan pekerjaan mereka.Viona dan Indi memilih duduk di lantai satu setelah memesan pesanan masing-masing; crème brulee coffee untuk Mindi dan kopi susu gula aren untuk Viona. Dia juga memesan nachos dan carrot cake untuk kudapan."Mbak, Alfie bilang ming

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11

Bab terbaru

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   I Love You

    "Bahkan selama seminggu terakhir aku tidak pernah hal-hal lain selain kamu, Viona. Dengan Darla pun, hubunganku benar-benar profesional. Meski dia mengirim sinyal, aku anggap itu sebagai rasa penasaran karena dulu aku batal menidurinya."Viona masih tidak habis pikir bagaimana bisa Alfie mengalami disfungsi ereksi, padahal beberapa menit yang lalu dia menjerit-jerit karena ulah lelaki itu?Entahlah. Tidak perlu dipikirkan juga. Malah bagus, kan? Kini hanya dia yang bisa merasakan performa Alfie yang luar biasa dan membuatnya nyaris pingsan.Mantap jaya!"Dulu teman tidurku memang selalu berganti. Tetapi setelah bertemu kamu, semuanya berubah total. Tidak ada lagi yang menarik selain kamu, karena kamu adalah candu untukku, ma cherie.""Maaf," Viona menggumam dengan kepala tertunduk. "Aku sudah mengamuk tanpa bertanya lebih dulu.""Tidak masalah," balas Alfie lalu terkekeh pelan. "Lagipula tinjumu sama sekali tidak terasa. Aku bahkan merasa seperti digelitiki."Untuk pertama kalinya set

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Tidak Bisa Berdiri Selain dengan Viona

    Alfie tertawa sebentar sebelum bergerak pelan. Tetapi itu tidak bertahan lama.Alfie mulai kehilangan kendali saat merasakan milik Viona mencengkeramnya dengan kuat. Dia mengentak dengan keras dan kasar. Memuaskan rasa laparnya pada Viona yang seakan tak pernah berakhir.Meja yang menjadi tempat duduk Viona bahkan sampai berderit karena goncangan yang begitu cepat dan kasar di atasnya. Viona sendiri hanya bisa mengalungkan tangannya di leher Alfie dan susah payah bernapas untuk menerima dorongan keras dari Alfie.Alfie berkali-kali mengumpat. Rasanya terlalu hebat untuk bisa dia jabarkan hingga dia tidak bisa mengendalikan diri lagi. Sisi liarnya mengemuka ke permukaan, seolah Viona-lah yang menekan tombol on dalam dirinya.Alfie mendorong dengan keras dan sejauh-jauhnya hingga tubuh Viona berguncang hebat dalam pelukannya. Perempuan itu berteriak kecil dengan napas terengah, yang terdengar seperti melodi yang merdu di telinga Alfie.Tangan Viona mencakar punggung Alfie yang dipenuhi

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Akan Marah jika Berhenti

    Masih dengan bara kemarahan yang menguasai dirinya, Viona menatap Alfie nyalang. "Darlal Kamu main gila dengan dia, kan? Tadi aku bertemu Darla di lobi hotel dan dia bilang baru kembali dari kamarmu, Kalian juga makan malam—"Mendadak telinga Alfie terasa tuli. Aroma vanilla yang sedari tadi menyerang penciuman membuatnya tak bisa menahan diri lagi.Dengan satu tangannya yang bebas, dia meraih dagu Viona dan menyambar bibirnya sebelum perempuan itu memiliki kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya.Alfie menggeram kasar begitu bibirnya kembali merasakan kelembutan bibir Viona yang manis dan hangat setelah seminggu lebih dia hanya bisa membayangkannya dalam angan-angan.Alfie masih bisa merasakan Viona yang berusaha melepaskan diri dengan menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk menghindari dari pagutannya.Namun akhirnya Viona tidak berkutik saat satu tangan Alfie bergeser ke belakang tengkuk dan menahannya dengan keras.Digigitnya bibir tipis itu, diisapnya dengan keras seb

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Mengamuk seperti Singa

    Mandala susah payah menahan tawa karena rasanya tidak etis menertawakan orang yang sedang menahan tangis karena terlalu marah.Viona sama saja seperti Savannah, yang terlalu cepat menyimpulkan bahkan sebelum mencari tahu kebenarannya.Padahal apa susahnya bertanya? Toh bertanya itu tidak dilarang."Masalah nggak akan selesai kalau kamu terus mengedepankan asumsi dibanding fakta. Pastikan dulu kebenarannya pada Alfie, atau kamu akan menyesal karena mengambil kesimpulan yang salah"Aku nggak mau ketemu dia." Viona menggeleng sambil mengusap bulir bening yang membasahi pipinya."Jangan buat perjalanan jauh kamu ke sini jadi sia-sia, Viona. Kita tidak tahu mengapa Darla ada di sini. Kita juga tidak tahu apa dia benar-benar makan malam berdua dengan Alfie di sini, sedangkan Mindi juga menginap di hotel ini."Kita bahkan tidak tahu apakah dia benar-benar ke kamar Alfie berdua saja, atau itu hanya karangan Darla. Ada banyak hal yang belum kita ketahui dengan pasti sekarang," ujar Mandala sab

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Semuanya Sudah Jelas

    Viona meremas tangannya dengan gugup.Dalam beberapa menit lagi dia akan bertemu dengan Alfie, tetapi jantungnya sudah bertalu-talu kencang sejak pesawat yang dia tumpangi mendarat di bandara.Kira-kira bagaimana reaksi Alfie saat melihatnya? Apa Alfie akan marah karena dia tiba-tiba ada di sini tanpa pemberitahuan? Apa Alfie akan menyuruhnya pergi seperti kemarin-kemarin?"Rileks, Vi." Mandala seolah mengerti kegelisahan Viona karena sejak tadi perempuan itu terlihat gugup. "Bertemu dengan Alfie tidak semengerikan itu."Aku khawatir Alfie marah, Sikap dia, kan, nggak bisa diprediksi "Viona berterus terang. Dia menggigit bibir bawahnya untuk meredakan kepanikan yang kian bergejolak dalam dirinya.Saat tiba di bandara tadi, dia sempat merias wajahnya sebentar di kamar mandi agar terlihat lebih cantik-harapannya, sih, begitu- ketika bertemu Alfie.Dia bahkan merasa sangat bersemangat karena sebentar lagi akan bertemu Alfie setelah seminggu lebih menjalani perang dingin yang membuat dada

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Menjemput Viona

    Semoga saja otaknya menemukan alasan yang cemerlang agar Alfie tidak menelannya hidup-hidup."Good." Mandala mengangguk puas lalu mengajak Mindi keluar dari restoran untuk menyusul Alfie sebelum lelaki itu marah lagi.Mereka langsung meluncur menuju kantor Guzman yang ada di sebuah bangunan bersejarah yang bertebaran di Paris. Lelaki itu mengucapkan selamat datang dan langsung mengajak mereka ke ruang rapatSelagi Mindi asyik mengamati detail arsitektur di dalam gedung itu, Alfie dan Mandala memulai pembicaraan serius tentang rencana Guzman yang ingin membuka The Union di kota ini.Mindi sendiri tidak mengerti apa yang mereka bicarakan karena seluruh pembicaraan itu dilakukan dengan menggunakan bahasa Prancis yang tidak die pahami.Mindi justru lebih tertarik mengamati Darla-asisten pribadi Guzman-yang tak kalah cantiknya dengan Savannah, keponakan Mandala. Darla bukan hanya cantik, tetapi juga sangat fashionable.Diam-diam Mindi melihat dirinya yang terbalut dalam setelan blazer abu-

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Viona akan Datang

    Mindi mengusap tengkuknya seraya meringis canggung. "Iya. Saya baru tahu Pak Mandala punya keponakan bule."Terkadang dia merasa ngeri pada Alfie. Bosnya itu sering kali bisa membaca pikirannya dengan tepat. Apa dia punya kemampuan seperti cenayang?Dengan menggunakan mobil milik Savannah, mereka meluncur menuju Ritz Carlton yang akan menjadi tempat menginap Mandala, Alfie dan Mindi selama mereka ada di ParisSepanjang perjalanan, Savannah yang mengemudikan mobil sibuk menjelaskan café atau restoran yang hype di Paris, event pagelaran fashion pria dan haute couture yang akan digelar, dan hal-hal menarik lainnya.Savannah baru berhenti bicara saat Mandala berdeham keras, "Savie, kepala Om pusing mendengar kamu mengoceh tanpa henti."Savannah mengerucutkan bibir lalu menggumamkan sesuatu yang terdengar seperti, "Dasar orang tua!"Setibanya di hotel, mereka berpisah di depan kamar masing-masing dan akan bertemu lagi saat makan malam di restoran. Sementara Savannah ikut masuk ke kamar Man

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sudah Tiba di Paris

    Viona juga bingung. Kalau Paris yang dituju Mandala adalah Pantai Parangtritis Yogyakarta yang sering disingkat 'Paris', dia tentu tidak akan bingung sebab bisa langsung berangkat untuk mengantar titipan Utami.Sayangnya, Paris yang dituju Mandala adalah ibukota negara Prancis yang berjarak belasan ribu kilometer dari Jakarta, dan hanya bisa ditempuh dengan perjalanan udara."Bagaimana kalau kamu antar saja ke Paris, Dit? Tante yang akan membiayai akomodasinya. Kan sekalian bisa antar berkas untuk Mandala juga. Daripada nanti dia bingung?"Viona melongo. Dia kira Utami bercanda. Tetapi perempuan paruh baya itu langsung mengakhiri panggilan setelah memintanya datang ke rumah untuk mengambil apa saja yang harus diantar pada Mandala."Mbak, kita sudah sampai,” tegur sopir begitu melihat Viona justru termangu di kursi belakang."Eh, itu... tolong antar saya ke rumah orang tuanya Pak Mandala, Pak Aris." Viona menyebut alamat kediaman Utami. Beruntung dia masih ingat dengan jelas segala det

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sudah Pergi

    Untuk pertama kalinya sejak satu minggu terakhir, Bik Sari melihat wajah Viona yang berseri-seri. Dan tak urung rasa ‘keponya' mencuat karena pagi ini Padma justru berangkat ke Paris."Mbak Viona nggak sedih ditinggal ke Paris selama satu minggu?" celetuk Bik Sari dengan nada sambil lalu agar tidak terkesan 'kepo'.Padahal dia memang 'kepo' akut.Biasanya kan pengantin baru akan terlihat sedih jika ditinggal pasangannya bekerja ke luar kota atau luar negeri. Tetapi Viona terlihat santai meski tidak ikut mengantar ke bandara karena Padma melarangnya."Nggak, Bik. Kan Mas Padma juga kerja di sana," jawab Viona sambil menyuapi Sabda.Sejak dia mulai bekerja lagi, bayi itu bangun lebih awal hingga dia bisa mengajaknya bermain dulu dan menyuapinya sebelum berangkat."Kirain Bibik, Mbak Viona ikut ke Paris juga. Sekalian hanimun gitu, Mbak. Siapa tahu pulang dari sana Sabda punya adik."Viona hanya tertawa lepas. Tawa yang akhirnya bisa keluar setelah seminggu terkungkung dalam perasaan mur

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status