Share

Bab 33: Jangan pernah Dituruti!

Penulis: Nhaya_97
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-23 10:00:52

Satu hal yang berbeda adalah saat dia sadar, maka Alfie ikut sadar. Tetapi jika Alfie sadar, dia sering kali dibuat "tidur" hingga tidak tahu apa yang Alfie lakukan.

Saat SD sampai SMA dulu, dia sering dipanggil guru BK karena menghajar teman-teman sekolahnya. Padma tentu saja tidak mengaku karena dia tidak merasa sudah melakukan itu.

Bagaimana mungkin Padma menghajar teman sekolahnya sedangkan dia sendiri benci kekerasan? Namun, setelah bukti berupa rekaman CCTV ditunjukkan, Padma tak bisa mengelak lagi.

Setelah Padma dihukum-atas kesalahan yang tidak dia perbuat-barulah Alfie mengaku bahwa dia mengambil alih tubuh Padma untuk menghajar teman-teman yang sudah mengejek atau menganggunya.

"Dengan begitu kamu tidak akan bisa menggunakannya untuk menyekap Viona," lanjut Padma dengan tekad yang kuat. "Sudah cukup kamu menyiksa Viona, Alfie. Aku sudah berjanji pada kakaknya untuk melindungi Viona."

Dari dalam benaknya, Padma bisa mendengar Alfie berteri

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 34: Sup Buatan Padma

    "Syukurlah Mbak Viona nggak apa-apa. Bibik sempat takut waktu lihat Tuan nyeret Mbak Viona ke kamar putih itu. Bibik mau nolong, tapi takut."Akhirnya Bibik beranikan diri telepon Tuan untuk membuka pintu kamar putih, setelah Mbak Viona dikurung di sana enam jam lebih. Anehnya, Tuan malah bilang lupa di mana naruh kuncinya. Padahal Tuan sendiri yang mengunci pintu kamar itu."Viona hanya termangu menatap nasi gorengnya yang belum tersentuh sambil mendengar cerita dari Bik Sari.Tadi pagi dia bangun sendirian di kamar Padma. Dan saat bertanya pada Bik Sari, ternyata lelaki itu sudah berangkat ke kantor sejak jam enam pagi. Lagi.Apa yang Padma lakukan pada jam enam pagi di kantor? Dia tidak mungkin main gila dengan si Tukang Pamer Dada itu di ruangannya, kan?Viona menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Berusaha membuang pikiran buruknya tentang Padma jauh-jauh. Sikap lelaki itu sangat lembut semalam. Siapa tahu dia tidak akan berubah kejam lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 35: Memberitahu Ghina

    Sudah lima menit berlalu, tetapi tidak ada yang kunjung bicara di ruang tamu.Viona terlalu canggung untuk memulai, sedangkan tamunya justru lebih tertarik mengamatinya dari kepala sampai kaki dengan raut mencemooh yang kentara.Sesekali terdengar decak tidak puas disusul helaan napas panjang. Viona tahu itu adalah pertanda ketidakpuasan ibu mertuanya. Ghina pasti menyesal memiliki menantu seperti dirinya."Nyonya mau minum apa?" Bik Sari yang baru datang dari dapur menyelamatkan kecanggungan yang menyeruak di ruang tamu."Tidak perlu." Ghina menjawab dengan ketus, lalu mengibaskan tangan pada Bik Sari. Sebuah tanda pengusiran yang langsung dimengerti oleh wanita paruh baya itu.Bik Sari pamit dari ruang tamu, lalu memilih bersembunyi di balik dinding pemisah ruang tengah dan ruang tamu. Kedatangan Nyonya Besar ke rumah ini pasti bukan hal yang bagus.Dan dia harus berjaga-jaga jika Nyonya Besar yang angkuh itu melakukan kekerasan seperti yang pernah dilakukan pada Yuanita beberapa ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 36: Emosinya sudah tidak Terbendung

    Perpaduan antara hormon kehamilan ditambah dengan perasaan terhina, membuatnya tak peduli apa yang akan terjadi setelah ini.Peduli setan jika Padma akan membunuhnya karena sudah membuka rahasia ini. Dia tidak terima jika nama Yuanita yang sudah tenang di alam sana, dihina seperti ini."Setelah itu dia menikahi saya hanya untuk membalas dendam atas kematian Kak Yuanita yang saya sendiri juga masih merasa kehilangan. Padahal saya sudah punya kekasih."Tidak cukup sampai di sana, dia juga membuat kekasih saya koma, lalu menjadikan pernikahan kami seperti neraka dunia."Mulut Ghina menganga lebar mendengar pengakuan Viona yang berapi-api."Tidak ada satu hari pun yang tidak saya lewati dalam ketakutan karena saya tidak tahu apa yang akan dia lakukan pada saya." Dada Viona naik turun menahan gejolak emosi di dalam dadanya."Apa Mama pikir uang bisa mengembalikan semuanya seperti semula? Bisa membangunkan kekasih saya yang sedang koma? Mengembali

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 37: Berubah Wujud di Waktu yang tidak Tepat

    Mandala menatap Padma yang sedang membaca proposal yang dia susun bersama timnya.Sudah lima belas menit berlalu, tetapi belum ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut lelaki tampan itu.Dan Mandala benar-benar tak bisa menahan rasa penasaran apakah yang duduk di hadapannya ini adalah Padma atau Alfie."Bagaimana?" Akhirnya Mandala bertanya lebih dulu."Hm, masih ada bagian yang perlu diperbaiki. Tidak banyak, tetapi sangat krusial."Mandala mendesah lega. Dari suaranya yang ramah, dia tahu itu adalah Padma. Suara Alfie selalu dingin dan membuat siapa pun yang mendengarnya merasa tidak nyaman.Alfie seolah menguarkan aura kelam yang membuat orang menjadi waspada, takut, atau ingin segera menyingkir dari hadapannya."Coba kamu baca yang ini."Mandala bangkit lalu memutari meja untuk berdiri di samping Padma. Dia mendengarkan arahan Padma dengan saksama dan sesekali mengangguk-angguk tanda mengerti.Lima belas menit

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 38: Merasa Curiga

    Beberapa jam sebelumnya."Selamat, Viona. Perjuangan kamu selama empat tahun tidak berakhir dengan sia-sia."Viona menyunggingkan senyum lebar saat menjabat uluran tangan Biru selaku dosen pembimbingnya. "Terima kasih, Pak."Tiga puluh menit yang lalu, Viona berhasil mempertanggungjawaban skripsinya di hadapan tim dosen penguji. Dan lima menit yang lalu, dia dinyatakan lulus dengan nilai A.Sebuah pencapaian yang membuat Viona luar biasa lega. Empat tahun penuh kerja keras akhirnya akan benar-benar tuntas dalam waktu kurang dari satu bulan meski tanpa kehadiran Yuanita atau Tirta di sampingnya.Tidak apa. Yang terpenting dia sudah menunaikan janjinya pada Yuanita untuk lulus kuliah tepat waktu. Tidak ada uang dan waktu yang terbuang percuma."Bagaimana dengan tawaran beasiswa S2 yang saya infokan kemarin?" Suara Biru memutus lamunan Viona.Viona mengulas senyum canggung. "Sepertinya saya tidak bisa ikut melamar untuk beasiswa yang say

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 39: Viona sudah Menikah!

    Sedikit rasa iba menelusup ke dalam relung hati Viona. Dia sendiri terlahir dari keluarga yang begitu harmonis. Kedua orang tuanya sangat menyayangi dirinya dan Yuanita.Walau hidup dalam ekonomi yang pas-pasan, tetapi dia dan Yuanita tidak pernah kekurangan kasih sayang. Bahkan sampai kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat pun, Viona tak pernah merasa ada yang kurang dalam hidupnya."Saran saya, ajak Mas Padma ke psikolog untuk konseling," ujar Biru lagi. "DID butuh penanganan lebih lanjut dari psikiater dan psikolog agar penderitanya bisa menjalani hidup dengan normal."Viona ragu dia bisa melakukan itu. Memang hubungan mereka sedekat apa sampai dia berani mengusulkan pada Padma untuk ke psikolog?."Atau kamu bisa bicara dengan seorang teman saya yang menjadi dosen psikologi. Kamu mau nomornya? Kamu bisa bertanya lebih banyak pada beliau.""Itu ide yang bagus, Pak. Saya harus mengumpulkan informasi sebanyak mungkin."Biru m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 40: Membeli Cincin Pernikahan

    “Jadi selain Tirta, kamu juga punya kekasih lain di kampus? Cih! Murahan sekali!"Viona meremas tali ranselnya dengan kuat untuk meredam nyeri yang menghunjam dadanya karena hinaan yang dilontarkan Padma. Tetapi sebisa mungkin dia mengedepankan akal sehatnya dengan tidak membalas.Mereka masih ada di mobil dan Padma jelas terlihat murka karena sejak tadi dia mengemudi seperti orang kesetanan. Viona masih ingin sampai di rumah dengan selamat daripada mampir dulu ke rumah sakit."Dia bukan kekasihku, Mas," balas Viona dengan nada senormal mungkin."Pembohong!" desis Padma-alias Alfie-sambil mencengkeram kemudi hingga buku-buku jarinya memutih. Giginya menggeletuk menahan gejolak emosi di dalam dadanya. "Semua perempuan memang pembohong. Kalian semua tidak bisa dipercaya!"Viona meneguk ludah dan memilih mengatupkan mulutnya rapat-rapat mendengar balasan Padma yang penuh dengan kemarahan dan kesinisan yang kental.Sejak Biru menjelaskan sekilas tentang gangguan mental bernama DID atau ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 41: Konsultasi

    Viona terkesiap.Tadinya dia mengira Padma akan menghukumnya dengan mengurung atau melecehkannya sekali lagi. Siapa sangka lelaki kejam itu justru membawanya ke toko perhiasan dan membelikannya cincin pernikahan.Jika sosok kejam dalam diri Padma bisa melunak seperti ini, apa Padma benar-benar mengidap DID?Terlepas dari kebingungannya tentang hal itu, sepertinya eksperimen Viona berhasil. Terbukti Padma-atau mungkin alter egonya, Viona belum bisa memastikan-tidak mengamuk padanya.Sedikit mengalah dan menurunkan tensi bicara pada Padma bisa menyelamatkannya di masa depan. Dia harus mengingat itu dengan baik."Pakai sendiri! Jangan harap aku akan memakaikannya di jarimu."Lamunan Viona buyar saat melihat cincin di dalam kotak beludru yang sudah ada di hadapannya. Cincin itu cantik sekali, persis seperti yang ada di dalam bayangannya saat Tirta melamar.Desainnya simpel, sederhana, tetapi tidak mengurangi keeleganannya dengan satu mata berlian di tengah, Viona tahu cincin model solitai

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25

Bab terbaru

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Menghilang dari Hidupmu Selamanya

    Air mata langsung bergulir di wajah Rosma. "Maaf, Mbak. Rasanya aku nggak mau hidup lagi setelah membuat Mbak Viona kecewa," ujarnya parau."Ya Tuhan!" seru Viona tertahan. "Bukankah kita sudah sepakat untuk menganggap semuanya selesai? Apa kamu tidak memikirkan perasaan ibu dan adik-adikmu?"Viona benar-benar tidak mengerti mengapa Rosma senekat ini. Padahal setelah keluar dari rumah, dia masih berkomunikasi secara rutin dengan Rosma.Viona kira Rosma baik-baik saja dan mulai melanjutkan hidup karena gadis itu selalu terdengar ceria jika dia menelepon.Isak tangis Rosma masih terdengar. Viona menghela napas keras lalu beranjak mendekat dan mengusap kepala gadis itu."Bagi sebagian orang yang depresi dan punya masalah yang begitu berat, bunuh diri jadi jalan keluar agar terbebas dari penderitaan yang mereka tanggung."Tapi kamu masih punya saya untuk diajak bicara. Kamu anggap saya apa? Tolong, Ros, jangan lakukan hal-hal seperti ini lagi. Keluargamu di Medan sangat membutuhkan kamu.

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Yang Dilakukan oleh Rosma

    Viona baru sadar kalau Alfie dan Padma seperti dua orang yang terjebak dalam satu tubuh. Keduanya memiliki kepribadian yang benar-benar bertolak belakang.Bahkan sejak Alfie masih menaruh dendam di awal pernikahan mereka yang pertema, lelaki itu sudah menunjukkan sikap posesifnya dengan mengatakan, "Aku tidak suka berbagi istri".Wajar jika sekarang dia juga melakukan hal yang sama, apakagi lelaki itu terang-terangan sudah menyatakan cintanya.[Cemburunya pada Padma sama seperti dia cemburu pada lelaki lain yang mendekati kamu. Dan itu mungkin terjadi karena dia menempatkan Padma sebagai orang lain yang bisa 'merebut' kamu dari dia.[Atau kemungkinan lain, dia bisa saja merasa tidak cukup layak untuk kamu jika dibanding Padma yang lebih 'manusiawi'. Sebenarnya ini bisa kamu ketahui kalau kalian mau deep talk. Saya sendiri sudah bicara pada Alfie, tetapi belum berhasil.]Pesan terakhir dari sang terapis-lah membuat Viona dilanda kegamangan selama berhari-hari, bahkan hingga detik ini.

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sangat Jauh Berbeda

    "Kamu baik-baik saja?"Viona tersentak ketika merasakan tepukan di bahunya. Dia menoleh dan mendapati Mandala sedang menatapnya tajam. Rupanya dia melamun di tengah-tengah rapat yang sangat penting."Maaf, Pak," balas Viona cepat dengan raut sesal di wajahnya.Mandala menggeleng tanda tak suka lalu memberi isyarat agar mencatat Viona mencatat poin-poin penting yang sedang disampaikan Alfie. Viona mengangguk lalu buru-buru meraih notes-nya.Bukan hal yang mudah untuk memfokuskan pikirannya pada Alfie yang sedang bicara di depan, tanpa teringat pada betapa rumitnya hubungan mereka dalam lima hari terakhir.Alfie benar-benar merealisasikan ucapannya.Sejak pagi itu, dia tidak pernah pulang ke rumah. Lelaki itu hanya akan muncul di kantor pada momen tertentu, dan membiarkan Padma mengambil alih sisanya.Di rumah, jangan harap Alfie akan muncul. Hanya ada Padma di samping Viona dan Sabda. Bukannya Viona tidak senang akan kehadiran Padma, tetapi dia merasa ada yang hilang dalam dirinya seja

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Jangan Pergi

    Saat membuka mata, rasa sakit menghantam kepala Viona hingga dia mengerang pelan. Tak hanya itu, perutnya juga bergolak hebat.Dengan tergesa Viona menyibak selimut, lalu berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya di toilet. Ini pasti karena bergelas-gelas wine yang dia minum semalam. Seharusnya dia memang tidak menyentuh minuman itu.Setelah merasa perutnya tak lagi terasa mual, Viona menekan tombol flush lalu berdiri dengan tubuh sedikit limbung.Dia membasuh wajahnya di wastafel dan terkejut saat menyadari dirinya sudah memakai sehelai kaus putih kebesaran yang bisa dipastikan bukan miliknya. Kaus kebesaran itu menjulur sampai menutupi setengah pahanya.Wajah Viona memanas.Pasti Padma yang memakaikan kaus ini setelah pergulatan mereka semalam. Dia mengigit bibir dan merasakan desiran di dadanya saat mengingat apa yang terjadi antara dirinya dan Padma.Sambil mengulum senyum, Viona keluar dari kamar mandi. Dia kembali terkejut saat melihat sesosok lelaki tampan yang suda

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Just do it!

    Viona kembali menuang wine ke dalam gelas dan menghabiskannya dalam beberapa tegukan karena cegukannya tidak kunjung berhenti.Dia lantas memicingkan mata pada Padma karena pandangannya mulai mengabur. "Kamu pasti mau mengerjaiku lagi, kan, Al? Aku tahu kamu sedang menyamar menjadi Mas Padma seperti dulu. Kali ini aku tidak akan tertipu, Al. Hik!"Ah, sial! Kenapa cegukan ini tidak mau berhenti? Dan kenapa tubuhnya terasa gerah juga? Padahal mereka sedang di rooftop dan udara malam ini cukup dingin."Aku bukan Alfie, Viona. Ini benar-benar aku." Padma meraih kedua bahu Viona agar perempuan itu percaya padanya.Viona terkekeh dengan wajah makin memerah dan tatapan yang sayu. "Kamu bohong... kamu bohong," racaunya. "Kamu pasti hanya ingin mengerjaiku, kan? Kali ini aku tidak akan tertipu, Al."Padma berdecak halus. Dia tahu Alfie memang pernah menyamar menjadi dirinya, lalu mengatakan hal yang sama persis seperti yang dia katakan tadi.Alfie bahkan mengarang cerita bahwa dia menyukai Vi

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bukan itu Poinnya

    "Kita merayakan rumah baru ini. Ayo kita buat banyak kenangan baru yang indah bersama-sama." Padma mengangkat gelas dan membenturkannya ke gelas Viona pelan. "Cheers!""Cheers." Viona menyesap perlahan wine di gelasnya. Rasanya sama persis seperti yang pernah diberikan oleh Alfie malam itu."Dance with me?"Viona tersentak begitu menaruh gelasnya yang sudah kosong ke atas meja. Dia menatap bingung pada tangan Padma yang terulur padanya.Belum sempat dia bertanya, suara musik klasik sudah mengalun lembut dari ponsel Padma yang diletakkan di atas meja. Padma mengedip. "Ayolah, kamu belum pernah dansa denganku, kan?"Viona meraih uluran tangan Padma, lalu bangkit dan mengikuti lelaki itu menuju area kosong di samping meja makan. Dadanya berdebar penuh antisipasi saat Padma merengkuh pinggangnya dengan lembut.Sebenarnya apa yang Padma inginkan? Kenapa sikapnya sangat tidak biasa?Orang bilang cinta pertama tak akan pernah pudar.Viona pikir itu omong kosong karena buktinya dia bisa menci

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sedang Merayakan Sesuatu?

    Suara itu berbeda. Bukan Alfie, tetapi Padma Bahu Viona sedikit terkulai meski senyum masih bertahan di wajahnya."Hai, Mas. Maaf, aku ketiduran." Viona merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena tanpa sadar dia tertidur di sofa ruang tamu saat menunggu Alfie pulang."It's okay. Kamu pasti capek. Maaf ya, aku nggak bantu kamu." Padma mengusap kepala Viona lembut lalu duduk di sampingnya.Viona mengerjap lalu tersenyum kikuk. "Mas Padma kan kerja. Lagipula, petugas jasa pindahannya juga cekatan. Jadi aku nggak merasa capek sama sekali."Rasanya sangat aneh berhadapan dengan Padma yang hangat, setelah sekian lama dia menghadapi Alfie, yang sikapnya jauh berbeda."Mas Padma udah pulang dari tadi?" Viona mengalihkan rasa gugup yang tiba-tiba merasukinya. Entah kenapa dia merasa sorot mata Padma sedikit berbeda dari biasanya."Lumayan.""Kenapa nggak membangunkan aku?"Padma kembali tersenyum. Alih-alih menjawab pertanyaan Viona, dia justru mengamati perempuan itu dengan lekat hing

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Pesan yang Diabaikan

    Mengingat Padma adalah lelaki yang sangat supel dan punya banyak teman. Berbeda jauh dengan Alfie yang eksklusif dan nyaris tidak punya teman selain Mandala."Bibik kurang tahu, Mbak. Mbak Viola juga nggak pernah ke rumah ini lagi. Mbak Viona pernah ketemu lagi?"Viona menggeleng. Terakhir kali dia bertemu Viola adalah di pesta itu. Padma juga tidak pernah mengatakan apa-apa, selain minta maaf atas kelakuan sepupu jauhnya itu.Pantas saja Viola tampak begitu marah saat bertemu dengannya hingga menyiramnya dengan air got dan menuduhnya yang tidak-tidak.Lalu apa yang akan terjadi jika keluarga Padma tahu tentang pernikahan ini? Viona tidak berani membayangkannya meski cepat atau lambat mereka semua pasti akan tahu.Semoga saja Viola sudah melupakan apa yang terjadi di masa lalu hingga tidak perlu ada drama lagi saat mereka bertemu nanti. Siapa yang bisa menyangka keluarga Padma ternyata sangat rumit?"Sejak kapan Bik Sari tahu Rosma suka Mas Padma?" Viona kembali bertanya berhubung dia

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Apakah masih Sering Bertemu?

    Pagi ini Viona terbangun tanpa Alfie di sampingnya.Setelah semalam membuatnya merana, Alfie menghilang lagi entah ke mana. Dia baru kembali satu jam kemudian, lalu tidur di sampingnya dan memeluknya seolah tidak terjadi apa-apa.Dan pagi ini sepertinya lelaki itu berangkat ke Bandung lebih awal tanpa membangunkannya lebih dahulu. Meninggalkan perasaan yang sangat tidak nyaman saat Viona terbangun pagi ini.Dengan hati masygul dan kepala berat karena hasratnya yang tidak tuntas, Viona bangkit dari tempat tidur lalu menuju kamar mandi. Hari ini ada banyak hal yang harus dikerjakan karena mereka pindahan.20 menit kemudian, dia turun ke lantai satu dan langsung menuju kamar Sabda. Ternyata bayi itu masih tidur pulas sambil memeluk guling ulatnya.Viona memutuskan ke dapur dan menyiapkan makanan untuk Sabda agar bayi itu bisa langsung makan setelah bangun tidur nanti.Bik Sari yang sedang mengemas beberapa barang di dapur berkali-kali mencuri pandang pada Viona yang tampak murung. Jiwa '

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status